LANDREFORM DI INDONESIA
(Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon, Gresik)
Ali Pebriadi;Ir. Yuwono, MS;Ir. Roedy Rudianto, M.Si
Program Studi Teknik Geomatika ITS-Sukolilo, Surabaya 60111
Email : alie_pa3a@yahoo.com
Abstrak
Kebijakan pemerintah mengenai pembagian tanah untuk mengatasi masalah kemiskin an
adalah Landreform. Pada tahun 1999 Kantor Pertanahan Gresik telah melaksanakan progra m
Landreform di Desa Pangkah Kulon, Gresik kemudian hasilnya dibagikan kepada peneri ma
yang berhak. Dalam program Landreform terdapat kegiatan mengenai pengukuran d an
pemetaan. Studi dalam tugas akhir ini tujuannya adalah untuk mengetahui mekanisme seca ra
teknis dalam kegiatan Landreform yaitu pengukuran, pemetaan serta evaluasinya.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah mengidentifikasi dan mengetah
ui
mekanisme pengukuran dan pemetaan pada kegiatan Landreform di Desa Pangkah Kulon, ya
ng
dilaksanakan Kantor Pertanahan Gresik. Kemudian membuat peta bidang digital ser
ta
melakukan transformasi koordinat UTM ke TM 3 menggunakan Software Arcview Gis 3.3.
Hasil studi ini berupa penjelasan pelaksanaan teknis dalam program Landreform serta
membuat informasi sederhana peta dasar pendaftaran tanah mengenai pemilik tanah, luas an
d
nomer identifikasi bangunan ( NIB ).
Kesimpulan studi tugas akhir ini, dari program Landreform tanah yang dibagik
an
Kantor Pertanahan Gresik kepada masyarakat petani di Desa Pangkah Kulon berupa tan
ah
oloran dengan luas keseluruhan 73.38 Ha. Pengukuran bidang tanah menggunakan meto
de
terrestrial secara polar dengan unsur sudut dan jarak. Serta peta pendaftaran tanah ya
ng
dijadikan sebagai keperluan pembukuan tanah.
Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan
PENDAHULUAN
mengenai pembagian tanah bagi rakyat ke cil
Latar Belakang
adalah
program Landreform.
Pros es
Pemanfaatan tanah dan penggunaan lahan
Landreform tidak hanya pembagian tana h,
merupakan
suatu rangkaian
aktifitas
hal yang terpenting adalah proses tek nis
manusia atas daratan misalnya permukiman,
antara lain mengenai pengukuran d an
perdagangan, pertanian dan lain lain.
pemetaan, yang hasilnya dipakai sebag ai
Setiap daerah memiliki potensi suatu tanah
referensi dalam status kepemilikan tan
ah
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
yang resmi.
kehidupan bagi manusia.
Pada penelitian ini, daerah studi bera
da
Penguasaan dan kepemilikan tanah yang
di Desa Pangkah Kulon yang merupak resmi
an
merupakan hal yang terpenting, untuk
bagian wilayah Gresik utara dengan pote
menghindari berbagai macam masalah
nsi
sebagai kawasan tambak dan dekat deng
mengenai
sengketa
agrarian
dengan
an
laut Jawa. Pada tahun 1999 Kant
pelanggaran hak hak asasi manusia.
or
Pertanahan Gresik mengadakan progra
Dalam hal ini kebijakan pemerintah
Landreform di daerah Ujung Pangk m
ah
1
Manfaat
Adapun manfaat yang diberikan dalam
penelitian ini adalah :
a. Dapat
mengetahui
prosedur
dari
pelaksanaan Landreform
b. Dapat mengetahui pengukuran serta
pemetaan dalam kegiatan Landreform
c. Dapat diketahui kendala - kendala yang
terjadi pada semua prosesnya teknisnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di
Kecamatan Ujung Pangkah pada Wilayah
o o
Gresik dengan letak geografis 7 -8 Lintang
o
o
Selatan dan 112 -113
Bujur Timur.
Kabupaten Gresik sebelah utara berbatasan
dengan Laut Jawa, Sebelah Timur
berbatasan dengan Selat Madura dan Kota
Surabaya,
sebelah
selatan
berbatasan
dengan
Kabupaten
Mojokerto
dan
Kabupaten
Sidoarjo,
sebelah
barat
berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.
Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar
3.1
Metodologi Penelitian
Tahap Penelitian
Tahapan penelitiannya adalah seperti pa da
gambar 3.1
Peralatan
Peralatan yang digunakan selama penelitian
ini adalah
Perangkat keras ( Hardware ) :
a. AMD Athlon(tm) 64 X2 Dual Core
Processor 5200+ 2.5 GHz
b. Memory DDR 1 GB
c. Hardisk 160 GB
d. Printer Canon P1980
Alat alat Storage ( penyimpanan ) :
a. Flash Disk ( Mini Drive ) 1 GB
Perangkat Lunak ( Software ) :
a. Autodesk Land Desktop 2004 untuk
pembutan peta bidang secara digital
b. ArcView GIS 3.3 untuk pembuatan
informasi sederhana dan pembuatan
layout peta pendaftaran tanah.
c. Microsoft
Word
2007
untuk
pembutan laporan tugas akhir
d. Microsoft Excel 2007 untuk input
data
Peralatan tambahan :
a. Alat tulis
Kalkulator
Persiapan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis
Tahap Akhir
Gambar 2 Diagram Alir Penelitian
Penjelasan diagram alir tersebut adalah :
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dengan melakukan stu
di
literatur, baik dari buku buku ya b.
ng
berkaitan, tulisan tulisan tenta
ng
penelitian yang sudah pernah dilakukan,
maupun dari internet. Serta melakuk an
identifikasi
mengenai
kegiat an
Landreform yang dijadikan te ma
a.
penulisan tugas akhir ini.
2. Tahap pengumpulan data
Tahap ini pengumpulan data data ya ng
didapatkan untuk digunakan pada stu di
tugas akhir ini. Dan sumber data
didapatkan
dari
instansi
kant or
pertanahan
Gresik,
informasi
Bahan
Data yang dibutuhkan dalam penelitian
Tugas Akhir ini adalah :
Data teknis pengukuran pada kegiatan
Landreform di Desa PangkahKulon
Gresik yang berasal dari kantor
Pertanahan Gresik.
b. Peta Bidang hasil kegiatan pengukuran
Landreform
c. Data mengenai penerima ( Subjek ) tanah
atau bidang tanah objek Landreform di
Desa PangkahKulon yang berasal dari
Kantor Pertanahan Gresik.
1. Tahap.persiapan
Tahap ini adalah proses Landreform
yaitu yang terdiri dari inventarisasi dan
identifikasi penerima manfaat dan tanah
yang dialokasikan ( subyek dan objek )
dan sumber informasi atau data tersebut
berasal dari Kantor Pertanahan Gresik.
2. Data
Data dalam tugas akhir ini berupa peta
dasar rupa bumi Indonesia ( RBI ) yang
menggunakan sistem koordinat UTM
dan dijadikan acuan untuk mengetahui
posisi peta bidang tersebut, karena peta
bidang
yang
dihasilkan
kantor
pertanahan Gresik belum memiliki
koordinat sebenarnya.
3. Teknis Pengukuran
Tahap ini mengetahui mekanisme atau
kronologi pengukuran secara teknis baik
pengukuran poligon dan pengukuran
bidang tanah pada kegiatan Landreform
yang
dilaksanakan
oleh
Kantor
Pertanahan Gresik, yang dapat dijadikan
bahan analisa teknis sesuai SOP (
Standard Operasional Prosedur )
pengukuran dan pemetaan :
a. Pengukuran poligon titik dasar
Poligon utama
Poligon harus dikaitkan pada
titik orde 3
Sudut diukur dengan alat yang
memiliki bacaan terkecil sudut
1
Jarak diukur dengan
EDM Poligon cabang
Poligon cabang dikaitkan pada
poligon utama
Sudut diukur dengan Total
station
Jarak diukur dengan EDM
b. Pengukuran bidang tanah
Pita ukur
Prisma
Total Station, dengan ketelitian 1
Analisa
Analisa Pelaksanaan Landreform
Pada wilayah desa UjungPangkah kulon
Gresik tanah yang dijadikan redistribusi
tanah adalah sebagaian besar tanah oloran
dari tanah yang timbul akibat endapan
sedimen sedimen dari air laut. Dan tanah
tersebut ditegaskan oleh kantor pertanahan
Gresik menjadi tanah obyek landreform
yang telah diukur menjadi peta bidang dan
diberikan kepada yang berhak yaitu petani
tidak mampu.
Analisa Teknis ( Pengukuran )
Pada pembuatan jaring atau kerangka
polygon utama
Pada titik awal
koordinatnya diperoleh menggunakan GPS
handheld Garmin CSx 60 yang telah diatur
pada sistem proyeksi UTM WGS 84 tetapi
memiliki ketelitian dan akurasi yang kurang
bagus. Pada titik ikat sebaiknya tidak
menggunakan gps handheld karena itu akan
memberikan hasil yang tidak maksimal dan
untuk memperoleh ketelitian titik ikat yang
sangat akurat lebih baik menggunakan GPS
geodetic.
Pada peralatan pengukuran yang digunakan
pada pengukuran polygon dan pengukuran
bidang tanah menggunakan theodolit digital
Nikon dengan bacaan sudut terkecil adalah
20. Tetapi sesuai standard pengukuran
peralatan
yang
digunakan
dalam
pengukuran poligon adalah alat yang
memiliki ketelitian dengan bacaan sudut
berlaku
sekarang
pada
Kantor
Pertanahan Gresik
Tabel 1 Perbandingan Teknis dengan
SOP ( Standard Operasional Prosedur )
Prosedur
Teknis Pengukuran
Diikatkan pada
Ti Keterangan tik Ikat
titik
Tidak sesuai
koordinat yang
dasar nasional orde 3
didapat dari GPS
Handheld
P
Poligon utama Titik
Poligon utama pada
P engukuran
oligon Utama
awal diikatkan pada
titik awal diikatkan
koordinat yang
pada titik dasar teknis
dihasilkan dari GPS
orde 3
handheld
A
Menggunakan
Menggunakan Total
P lat Ukur
oligon Utama Theodolit Digital
Station ketelitian
dengan bacaan sudut
terkecil minimal 1
terkecil 20
PP
Diikatkan pada
Diikat pada poligon
Cengukuran
oligon
poligon utama
utama
abang
A
Menggunakan
Menggunakan alat
P lat Ukur
Theodolit Digital
ukur sudut dengan
Coligon
abang
dengan bacaan sudut
ketelitian bacaan
terkecil 20
sudut terkecil minimal
1
PJ
Pengukuran jarak
Pengukuran jarak
P engukuran
menggunakan Metode
secara EDM
darak pada
oligon Utama
Jarak optis
an Cabang
P
Menggunakan metode Menggunakan Metode
Bengukuran
idang tanah
pengukuran secara
Offset, mengikat,
polar dengan unsur
polar dan gabungan
sudut dan jarak
metode
A
Menggunakan
Menggunakan alat
P lat
Theodolit Digital
Total Station
Bengukuran
idang tanah
dengan bacaan sudut
ketelitian terkecil
terkecil 20
minimal 1
M
P Jetode
engukuran
arak
P
p enggambaran
eta bidang
Menggunakan metode
pengukuran secara
optis dan
menggunakan
rollmeter
Dilakukan
secara manual
Sistem
Proyeksi
UTM
Pengukuran jarak
secara EDM dan
Rollmeter
Dilakukan
secara digital
Sistem
Proyeksi TM
38
SOP
Diikatkan pada
SOP
Tidak sesuai
SOP
Tidak
sesuai SOP
Sesuai SOP
Tidak Sesuai
SOP
Tidak sesuai
SOP
Sesuai SOP
Tidak sesuai
SOP
Tidak sesuai
SOP
Tidak sesuai
SOP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa
terhadap studi yang dilakukan, maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah :
a. Tanah yang dijadikan objek Landreform
adalah tanah oloran dan saat pengukuran
dilakukan secara terrestrial. Sedangkan
pada hasil penggambaran proyeksi peta
tidak sesuai dengan ketentuan karena
digambar
menggunakan
koordinat
UTM.
c.
d.
e.
f.
ng
b. Untuk menghindari masalah ya
berkaitan mengenai sistem proyeksi pa
da
peta sebaiknya Kantor Pertanahan Gres ik
mengikuti prosedur penggambaran ya ng
an
diberlakukan seluruh Kantor Pertanah
ksi
yaitu diproyeksikan menjadi proye
TM 3.
Pengukuran teknis di lapangan sebaikn
ya
juru ukur atau surveyor melaksanak
an
sesuai dengan standard operasion
al
prosedur untuk mendapatkan
ha
sil
pengukuran yang sesuai dan akur
at
supaya tidak terjadi adanya pembuat
an
sertipikat tumpang tindih.
Apabila di wilayah pengukuran tid
terdapat titik dasar teknis orde 3 at ak
orde 4 lebih baik membuat titik ikau
diukur menggunakan GPS Geodetic ja at
tidak didapatkan menggunakan G di
Handheld.
PS
Sebaiknya juru ukur Kantor Pertanah
Gresik menggunakan alat Total Stati an
on
saat pengukuran poligon dan bida
ng
tanah supaya diperoleh hasil bida
tanah yang teliti dan tepat.
ng
Sebaiknya Kantor Pertanahan Gresik sa
pembuatan peta bidang hasil pengukur
at
dilakukan dalam bentuk digital kare
an
selain mudah pembuatannya, ekono
na
dan tidak mudah rusak. Dan Pembuat
mis
NIB ( Nomer Identifikasi Bidang
sebaiknya sesuai dengan prosedan
pembuatan NIB yang memiliki nilai un)
supaya tidak ada nomer NIB yang gan ur
ik
atau sama.
da
D AFTAR PUSTAKA
Badan
10