Anda di halaman 1dari 10

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN

LANDREFORM DI INDONESIA
(Studi Kasus : Desa Pangkah Kulon, Gresik)
Ali Pebriadi;Ir. Yuwono, MS;Ir. Roedy Rudianto, M.Si
Program Studi Teknik Geomatika ITS-Sukolilo, Surabaya 60111
Email : alie_pa3a@yahoo.com
Abstrak
Kebijakan pemerintah mengenai pembagian tanah untuk mengatasi masalah kemiskin an
adalah Landreform. Pada tahun 1999 Kantor Pertanahan Gresik telah melaksanakan progra m
Landreform di Desa Pangkah Kulon, Gresik kemudian hasilnya dibagikan kepada peneri ma
yang berhak. Dalam program Landreform terdapat kegiatan mengenai pengukuran d an
pemetaan. Studi dalam tugas akhir ini tujuannya adalah untuk mengetahui mekanisme seca ra
teknis dalam kegiatan Landreform yaitu pengukuran, pemetaan serta evaluasinya.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah mengidentifikasi dan mengetah
ui
mekanisme pengukuran dan pemetaan pada kegiatan Landreform di Desa Pangkah Kulon, ya
ng
dilaksanakan Kantor Pertanahan Gresik. Kemudian membuat peta bidang digital ser
ta
melakukan transformasi koordinat UTM ke TM 3 menggunakan Software Arcview Gis 3.3.
Hasil studi ini berupa penjelasan pelaksanaan teknis dalam program Landreform serta
membuat informasi sederhana peta dasar pendaftaran tanah mengenai pemilik tanah, luas an
d
nomer identifikasi bangunan ( NIB ).
Kesimpulan studi tugas akhir ini, dari program Landreform tanah yang dibagik
an
Kantor Pertanahan Gresik kepada masyarakat petani di Desa Pangkah Kulon berupa tan
ah
oloran dengan luas keseluruhan 73.38 Ha. Pengukuran bidang tanah menggunakan meto
de
terrestrial secara polar dengan unsur sudut dan jarak. Serta peta pendaftaran tanah ya
ng
dijadikan sebagai keperluan pembukuan tanah.
Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan
PENDAHULUAN
mengenai pembagian tanah bagi rakyat ke cil
Latar Belakang
adalah
program Landreform.
Pros es
Pemanfaatan tanah dan penggunaan lahan
Landreform tidak hanya pembagian tana h,
merupakan
suatu rangkaian
aktifitas
hal yang terpenting adalah proses tek nis
manusia atas daratan misalnya permukiman,
antara lain mengenai pengukuran d an
perdagangan, pertanian dan lain lain.
pemetaan, yang hasilnya dipakai sebag ai
Setiap daerah memiliki potensi suatu tanah
referensi dalam status kepemilikan tan
ah
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
yang resmi.
kehidupan bagi manusia.
Pada penelitian ini, daerah studi bera
da
Penguasaan dan kepemilikan tanah yang
di Desa Pangkah Kulon yang merupak resmi
an
merupakan hal yang terpenting, untuk
bagian wilayah Gresik utara dengan pote
menghindari berbagai macam masalah
nsi
sebagai kawasan tambak dan dekat deng
mengenai
sengketa
agrarian
dengan
an
laut Jawa. Pada tahun 1999 Kant
pelanggaran hak hak asasi manusia.
or
Pertanahan Gresik mengadakan progra
Dalam hal ini kebijakan pemerintah
Landreform di daerah Ujung Pangk m
ah
1

karena adanya tanah oloran atau tanah yang


timbul akibat endapan dari laut. Tanah
oloran merupakan tanah yang belum ada
haknya dan merupakan tanah milik Negara.
Studi ini meneliti tentang pelaksanaan
dan teknis pada Landrefrom kemudian
menganalisa kendala kendala secara
keseluruhan, sehingga dapat mengurangi
kesalahan kesalahan yang terjadi.
Diharapkan pada pelaksanaan selanjutnya
tidak terjadi kesalahan.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada studi adalah
s ebagai berikut :
a. Bagaimana pelaksanaan Landreform di
Ujung Pangkah, Gresik ?
b. Bagaimana pelaksanaan pengukuran dan
pemetaan Landreform ?
atasan Masalah
dapun Batasan masalah dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
iniWilayah penelitian adalah di Kecamatan
Ujung Pangkah desa PangkahKulon,
a. Gresik Jawa Timur
Studi mengenai aspek teknis dalam
pelaksanaan Landreform yaitu mengenai
b. pengukuran dan pemetaannya serta
mengevaluasi
dengan
Standard
Operasional Prosedur pengukuran dan
pemetaan yang berlaku sekarang.
Data yang digunakan adalah data
pelaksanaan teknis Landreform di Ujung
c. Pangkah dan Peta bidang.
Membuat informasi spasial sederhana
pada peta pendaftaran tanah.
d.ujuan
ujuan dari penelitian ini adalah :
mengetahui
pelaksanaan
T Untuk
Landreform
di
Indonesia
khususnya
di
T
Gresik.
a.
Untuk
mengetahui
aspek
teknis
pengukuran
dan
pemetaan
dari
pelaksanaan
landreform
sudah
sesuai
b.
dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk memberikan sistem informasi
sederahana pada hasil penggambaran
c. peta pendaftaran tanah.

Manfaat
Adapun manfaat yang diberikan dalam
penelitian ini adalah :
a. Dapat
mengetahui
prosedur
dari
pelaksanaan Landreform
b. Dapat mengetahui pengukuran serta
pemetaan dalam kegiatan Landreform
c. Dapat diketahui kendala - kendala yang
terjadi pada semua prosesnya teknisnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di
Kecamatan Ujung Pangkah pada Wilayah
o o
Gresik dengan letak geografis 7 -8 Lintang
o
o
Selatan dan 112 -113
Bujur Timur.
Kabupaten Gresik sebelah utara berbatasan
dengan Laut Jawa, Sebelah Timur
berbatasan dengan Selat Madura dan Kota
Surabaya,
sebelah
selatan
berbatasan
dengan
Kabupaten
Mojokerto
dan
Kabupaten
Sidoarjo,
sebelah
barat
berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.
Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar
3.1

Gambar 1 Lokasi Penelitian

Peralatan dan Bahan


Adapun peralatan dan bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :

Metodologi Penelitian
Tahap Penelitian
Tahapan penelitiannya adalah seperti pa da
gambar 3.1

Peralatan
Peralatan yang digunakan selama penelitian
ini adalah
Perangkat keras ( Hardware ) :
a. AMD Athlon(tm) 64 X2 Dual Core
Processor 5200+ 2.5 GHz
b. Memory DDR 1 GB
c. Hardisk 160 GB
d. Printer Canon P1980
Alat alat Storage ( penyimpanan ) :
a. Flash Disk ( Mini Drive ) 1 GB
Perangkat Lunak ( Software ) :
a. Autodesk Land Desktop 2004 untuk
pembutan peta bidang secara digital
b. ArcView GIS 3.3 untuk pembuatan
informasi sederhana dan pembuatan
layout peta pendaftaran tanah.
c. Microsoft
Word
2007
untuk
pembutan laporan tugas akhir
d. Microsoft Excel 2007 untuk input
data
Peralatan tambahan :
a. Alat tulis
Kalkulator

Persiapan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis
Tahap Akhir
Gambar 2 Diagram Alir Penelitian
Penjelasan diagram alir tersebut adalah :
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dengan melakukan stu
di
literatur, baik dari buku buku ya b.
ng
berkaitan, tulisan tulisan tenta
ng
penelitian yang sudah pernah dilakukan,
maupun dari internet. Serta melakuk an
identifikasi
mengenai
kegiat an
Landreform yang dijadikan te ma
a.
penulisan tugas akhir ini.
2. Tahap pengumpulan data
Tahap ini pengumpulan data data ya ng
didapatkan untuk digunakan pada stu di
tugas akhir ini. Dan sumber data
didapatkan
dari
instansi
kant or
pertanahan
Gresik,
informasi

informasi tentang pengukuran pa


da
serangkaian
kegiatan
Landrefor
m.
Informasi didapatkan juga dari petugas
pengukur yang melakukan pengukuran
dan pemetaan pada saat itu.
3. Pengolahan Data
Tahap pengolahan data mengetah
ui
prosedur teknis pengukuran dilapang
an
dan
kronologinya,
serta
ha sil

Bahan
Data yang dibutuhkan dalam penelitian
Tugas Akhir ini adalah :
Data teknis pengukuran pada kegiatan
Landreform di Desa PangkahKulon
Gresik yang berasal dari kantor
Pertanahan Gresik.
b. Peta Bidang hasil kegiatan pengukuran
Landreform
c. Data mengenai penerima ( Subjek ) tanah
atau bidang tanah objek Landreform di
Desa PangkahKulon yang berasal dari
Kantor Pertanahan Gresik.

penggambaran yang masih manual


dirubah secara digital dan informativ.
4. Analisis
Tahap ini melakukan analisis terhadap
hasil pengolahan data, dilakukan secara
mendetail mengenai proses pengerjaan
dan melakukan evaluasi tahapan
tahapannya.
5. Tahap Akhir
Tahap ini dilakukan pembuatan laporan
Tugas akhir dari proses analisis yang
telah dilakukan dari pelaksanaan tugas
akhir.

1. Tahap.persiapan
Tahap ini adalah proses Landreform
yaitu yang terdiri dari inventarisasi dan
identifikasi penerima manfaat dan tanah
yang dialokasikan ( subyek dan objek )
dan sumber informasi atau data tersebut
berasal dari Kantor Pertanahan Gresik.
2. Data
Data dalam tugas akhir ini berupa peta
dasar rupa bumi Indonesia ( RBI ) yang
menggunakan sistem koordinat UTM
dan dijadikan acuan untuk mengetahui
posisi peta bidang tersebut, karena peta
bidang
yang
dihasilkan
kantor
pertanahan Gresik belum memiliki
koordinat sebenarnya.
3. Teknis Pengukuran
Tahap ini mengetahui mekanisme atau
kronologi pengukuran secara teknis baik
pengukuran poligon dan pengukuran
bidang tanah pada kegiatan Landreform
yang
dilaksanakan
oleh
Kantor
Pertanahan Gresik, yang dapat dijadikan
bahan analisa teknis sesuai SOP (
Standard Operasional Prosedur )
pengukuran dan pemetaan :
a. Pengukuran poligon titik dasar
Poligon utama
Poligon harus dikaitkan pada
titik orde 3
Sudut diukur dengan alat yang
memiliki bacaan terkecil sudut
1
Jarak diukur dengan
EDM Poligon cabang
Poligon cabang dikaitkan pada
poligon utama
Sudut diukur dengan Total
station
Jarak diukur dengan EDM
b. Pengukuran bidang tanah
Pita ukur
Prisma
Total Station, dengan ketelitian 1

T ahap Pengolahan Data


ahapan Pengolahan data pada penelitian
ni
i adalah sebagai berikut :

Gambar 3 Flowchart tahapan


pengolahan data
B erikut ini adalah penjelasan untuk diagram
alur pengolahan data penelitian ini:

c. Penggambaran hasil pengukuran


Peta
bidang
Penggambaran
dilakukan secara digital dan
memiliki sistem proyeksi TM 3.
4. Penggambaran
Pada proses penggambaran dilakukan
secara manuskrip dengan skala tertentu
kemudian dibuat secara digital untuk
menghasilkan pengukuran peta objek
Landreform secara digital,
dan
pemberian NIB ( Nomor Identifikasi
Bangunan ) dilakukan pada pembuatan
manuskrip serta pada peta digital.
Memberi informasi nama penerima (
subyek ) pada peta bidang tersebut untuk
di umumkan pada masyarakat yang
memiliki tanah atau pihak lain apabila
adanya hak yang dilanggar baik
mengenai luas tanah, status kepemilikan
dan bentuk bidang tanah.
5. Proyeksi TM 3
Pada proses ini peta bidang digital yang
memiliki system proyeksi UTM sehingga
yang dihasilkan memenuhi standard.
Oleh karena itu dilakukan proses
transformasi yaitu memproyeksikan peta
bidang ke proyeksi TM 3 pada software
ArcView GIS 3.3.
6. Analisa
Menganalisa secara keseluruhan dari
tahap awal sampai dengan tahap aspek
teknis
mengenai
pengukuran
dan
pemetaannya.
7. Kesimpulan
Pada tahap kesimpulan adalah peta
pendaftaran objek Landreform yang
merupakan hasil pengukuran Landreform
dan disajikan secara informative dengan
menggunakan Arcview Gis 3.3.
HASIL DAN ANALISA
Data Hasil Studi
Berikut adalah penjelasan dari masing
masing data yang didapatkan dari hasil studi
di Kantor Pertanahan Gresik.
Lokasi Studi
Lokasi studi adalah di Desa Pangkah kulon
Kabupaten Gresik Jawa Timur. Keadaan
wilayahnya dekat dengan wilayah pantai
5

atau laut oleh karena itu banyak digunak an


ah
sebagai tambak. Tanah di wilayah Pangk
usi
Kulon yang dijadikan obyek Redistrib
tanah merupakan tanah oloran. Tan ah
at
oloran timbul dengan sendirinya akib
ut
pembentukan sedimen sedimen dari la
dan menurut Peraturan Pemerintah Nom
or
224 tahun 1961 merupakan tanah mil
ik
Negara.
Pelaksanaan Landreform
Landreform
merupakan
penata
an
kembali
penguasaan,
pemilika
n,
penggunaan
dan
pemanfaatan
tan ah
berdasarkan hukum yang sesuai deng an
Undang-undang No.5 tahun 1960 tenta
ng
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agrar ia
(UUPA).
Landreform yang dilaksanakan di kant or
pertanahan Gresik merupakan kegiat
an
Redistribusi Tanah yang hasilnya ak an
dibagikan kepada penerima manfaat yai
tu
petani tidak mampu atau petani penggar
ap
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tah9
un
1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tan
ah
dan Pemberian Ganti kerugian.
Tanah yang dialokasikan pa
Kegiatan Landreform di kantor pertanah da
gresik yaitu di Kecamatan UjungPangk an
ah
desa PangkahKulon adalah berupa tan
ah
oloran. Tanah oloran merupakan tan
ah
Negara tetapi harus ditegaskan dahu
menjadi tanah obyek Landreform ol lu
kantor
Pertanahan
Gresik
sebelu
eh
didistribusikan kepada petani penggarap m
penerima manfaat ) yang memenu(
persyaratan.
hi
Teknis prosedur pengukuran
Pengukuran bidang tanah objek Landrefor
meliputi pengukuran kerangka utama atm
yang disebut pengukuran poligon ba
au
poligon utama dan poligon cabang.
ik
Pengukuran Poligon Utama
pengukuran poligon utama menggunak
titik yang di ikatkan pada hasil koordin
an
yang di dapatkan dari GPS handhe
at
Garmin. Poligon utama yang digunak
adalah poligon terbuka untuk menjangk ld
an
au

bidang bidang tanah yang cukup luas.


Alat yang digunakan dalam pengukuran
poligon adalah Theodolit Digital Nikon
dengan ketelitian bacaan sudut terkecil
20. Pengukuran jarak pada poligon utama
secara optis dengan menggunakan baak
ukur.

tergantung dari jangkauan bidang tanah


tersebut terhadap kerangka pengukuran.
Pengukuran jarak dilakukan secara manual
dan secara optis. Jarak secara manual
menggunakan rollmeter baja yang lurus
dengan panjang 50 60 meter. Sedangkan
pengukuran jarak secara optis menggunakan
Theodolit dan baak ukur.

Pengukuran Poligon Cabang


Pengukuran poligon cabang diikatkan
pada poligon utama. Fungsi poligon
cabang adalah
membantu pengikatan
apabila tidak terlihatnya bidang tanah dari
poligon utama. Pengukuran poligon
cabang menggunakan alat Theodolit
Digital Nikon dengan ketelitian bacaan
sudut terkecil 20 dan untuk pengukuran
jarak diukur secara optis menggunakan
bak ukur. Gambar 4 dibawah ini adalah
alat ukur sudut pada pengukuran Poligon
yang digunakan Kantor Pertanahan
Gresik.

Alat Untuk Pengukuran bidang Tanah


Alat ukur yang digunakan kantor pertanahan
Gresik untuk pengukuran bidang tanah
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Theodolit digital Nikon dengan bacaan
terkecil sudutnya 25
2. Prisma Sudut dan cermin sudut, alat ini
hanya sebagai alat
bantu. Alat 0 ini
digunakan untuk membentuk sudut 90
3. Yalon, alat ini dapat dilakukan sebagai
alat bantu untuk menandai batas.
Penggambaran Peta Bidang
Peta bidang yang dihasilkan masih memiliki
proyeksi UTM jadi belum memenuhi
ketentuan penggambaran sesuai standard
kantor pertanahan Gresik oleh karena itu
dilakukan proses merubah sistem proyeksi
yaitu UTM ke TM 3.

Gambar 4 Theodolite digital nikon


engukuran Bidang Tanah
engukuran bidang yang dilaksanakan oleh
P antor Pertanahan Gresik dilakukan secara
P rrestris dan menggunakan metode yang
Kederhana. Tahapan tahapannya meliputi :
te
etode Pengukuran Bidang Tanah
s
M da beberapa macam metode pengukuran
ang dapat digunakan dalam pengukuran
idang tanah pada kegiatan Landreform di
y jung Pangkah Gresik. Dalam studi ini
b adan Pertanahan Nasional Kabupaten
U resik pada saat melakukan pengukuran
Becara terrestrial dengan metode polar
enggunakan unsur sudut dan jarak karena
G etode ini sering dan paling banyak
s igunakan dalam pengukuran di lapangan.
mengukuran bidang tanah diikatkan pada
moligon utama atau poligon cabang
d
P
p

Gambar 5 Hasil digitasi peta bidang


pada software Autocad 2004
Pemberian NIB (Nomer Identifikasi Bidang )

Pemberian NIB dilakukan setelah peta


bidang tersebut dilakukan digitasi pada
software AutoCad 2004 untuk mendapatkan
penomeran NIB secara digital. Selain
memberikan NIB pada bidang tanah
tersebut diberikan data penunjang yaitu
berupa nama pemilik bidang tanah yang
telah diukur. NIB merupakan penghubung
antara Peta pendaftaran dan daftar lainnya
yang ada dalam proses pendaftaran tanah.
Dalam sistem komputerisasi pendaftaran
6

terkecil 1 untuk memperoleh ketelitian


ng
kerangka pengukuran dan detail bida
ak
tanah yang tepat dan pada pengukuran jar
an
dilakukan secara optis sebaiknya dilakuk
uk
pengukuran jarak secara EDM unt
mendapatkan jarak yang tepat dan akurat.
Analisa Kendala Teknis
1. Letak titik dasar teknis yaitu orde 3
ya
dengan wilayah pengukuran letakn
al
jauh
sehingga
titik
ikat
aw
an
menggunakan koordinat yang didapatk
dari GPS handheld Gamin 60 CSx
2. Alat yang digunakan dalam pengukuran
kurang memiliki standard alat ya
ng
memenuhi sehingga tidak memili
ki
akurasi yang tinggi.
3. Medan pengukuran cukup sulit kare na
wilayah sekitar pengukuran adal ah
tambak sehingga jalannya pengukur an
membutuhkan waktu yang lama.
4. Data ukuran lapangan yang kura ng
lengkap seperti data bidang tanah ya ng
akan diukur, peta situasi dan petunj uk
lokasi.
5. Terbatasnya data, kemampuan peralat an
(software & hardware) yang dipakai.

tanah NIB yang unik diperlukan sebagai


penghubung yang efisien antara data yang
diperlukan dan sebagai akses informasi atas
suatu bidang tanah.

Gambar 6 Hasil pemberian NIB (Nomer


Identifikasi Bidang) pada peta bidang

Analisa
Analisa Pelaksanaan Landreform
Pada wilayah desa UjungPangkah kulon
Gresik tanah yang dijadikan redistribusi
tanah adalah sebagaian besar tanah oloran
dari tanah yang timbul akibat endapan
sedimen sedimen dari air laut. Dan tanah
tersebut ditegaskan oleh kantor pertanahan
Gresik menjadi tanah obyek landreform
yang telah diukur menjadi peta bidang dan
diberikan kepada yang berhak yaitu petani
tidak mampu.
Analisa Teknis ( Pengukuran )
Pada pembuatan jaring atau kerangka
polygon utama
Pada titik awal
koordinatnya diperoleh menggunakan GPS
handheld Garmin CSx 60 yang telah diatur
pada sistem proyeksi UTM WGS 84 tetapi
memiliki ketelitian dan akurasi yang kurang
bagus. Pada titik ikat sebaiknya tidak
menggunakan gps handheld karena itu akan
memberikan hasil yang tidak maksimal dan
untuk memperoleh ketelitian titik ikat yang
sangat akurat lebih baik menggunakan GPS
geodetic.
Pada peralatan pengukuran yang digunakan
pada pengukuran polygon dan pengukuran
bidang tanah menggunakan theodolit digital
Nikon dengan bacaan sudut terkecil adalah
20. Tetapi sesuai standard pengukuran
peralatan
yang
digunakan
dalam
pengukuran poligon adalah alat yang
memiliki ketelitian dengan bacaan sudut

Analisa Penggambaran ( Hasil Pengukuran )

Pada proses penggambaran dilakukan seca ra


manual dari proses awal sampai proses
akhir. Yaitu bidang bidang tanah dari ha sil
pengukuran masih disajikan dalam bent uk
manuskrip yang dikerjakan secara manual
tanpa bantuan software. Hasil peta bida ng
masih memiliki sistem proyeksi UT
M,
dilakukan taransformasi koordinat yaitu
koordinat UTM ke TM 3 ( sesuai Standa rd
Kantor Pertanahan ). Pada informasi ya ng
diberikan juga masih kurang lengkap dalam
peta bidang tanah tersebut hanya terdapat
pemilik bidang tanah. Pada penomeran N IB
( Nomer Identifikasi Bidang ) kura
ng
lengkap secara penulisan karena penomer
an
NIB harus ditulis secara lengkap deng
an
mengikuti aturan penulisan NIB.

nalisa perbandingan antara teknis


egiatan Landreform dengan SOP (
tandard
Operasional
Prosedur)
engukuran dan pemetaan yang

berlaku
sekarang
pada
Kantor
Pertanahan Gresik
Tabel 1 Perbandingan Teknis dengan
SOP ( Standard Operasional Prosedur )

Prosedur
Teknis Pengukuran
Diikatkan pada
Ti Keterangan tik Ikat
titik
Tidak sesuai
koordinat yang
dasar nasional orde 3
didapat dari GPS
Handheld
P
Poligon utama Titik
Poligon utama pada
P engukuran
oligon Utama
awal diikatkan pada
titik awal diikatkan
koordinat yang
pada titik dasar teknis
dihasilkan dari GPS
orde 3
handheld
A
Menggunakan
Menggunakan Total
P lat Ukur
oligon Utama Theodolit Digital
Station ketelitian
dengan bacaan sudut
terkecil minimal 1
terkecil 20
PP
Diikatkan pada
Diikat pada poligon
Cengukuran
oligon
poligon utama
utama
abang
A
Menggunakan
Menggunakan alat
P lat Ukur
Theodolit Digital
ukur sudut dengan
Coligon
abang
dengan bacaan sudut
ketelitian bacaan
terkecil 20
sudut terkecil minimal
1
PJ
Pengukuran jarak
Pengukuran jarak
P engukuran
menggunakan Metode
secara EDM
darak pada
oligon Utama
Jarak optis
an Cabang
P
Menggunakan metode Menggunakan Metode
Bengukuran
idang tanah
pengukuran secara
Offset, mengikat,
polar dengan unsur
polar dan gabungan
sudut dan jarak
metode
A
Menggunakan
Menggunakan alat
P lat
Theodolit Digital
Total Station
Bengukuran
idang tanah
dengan bacaan sudut
ketelitian terkecil
terkecil 20
minimal 1
M
P Jetode
engukuran
arak
P
p enggambaran
eta bidang

Menggunakan metode
pengukuran secara
optis dan
menggunakan
rollmeter
Dilakukan
secara manual
Sistem
Proyeksi
UTM

Pengukuran jarak
secara EDM dan
Rollmeter
Dilakukan
secara digital
Sistem
Proyeksi TM
38

SOP
Diikatkan pada
SOP

Tidak sesuai
SOP

Tidak
sesuai SOP

Sesuai SOP

Tidak Sesuai
SOP

Tidak sesuai
SOP

Sesuai SOP

Tidak sesuai
SOP

Tidak sesuai
SOP

Tidak sesuai
SOP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa
terhadap studi yang dilakukan, maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah :
a. Tanah yang dijadikan objek Landreform
adalah tanah oloran dan saat pengukuran
dilakukan secara terrestrial. Sedangkan
pada hasil penggambaran proyeksi peta
tidak sesuai dengan ketentuan karena
digambar
menggunakan
koordinat
UTM.

c.

b. Dalam teknis pengukuran pada kegiatan


Landreform di Desa Pangkah Kulon
Gresik dari hasil evaluasi banyak yang
tidak
sesuai
dengan
Standard
Operasional
Prosedur ( SOP )
pengukuran dan pemetaan karena dari
10 SOP hanya 2 yang memenuhi
standard.
c. Penggambaran hasil pengukuran obyek
Landreform sebagaian besar dilakukan
secara manual yaitu secara manuskrip
jadi belum dibuat secara digital.

d.

e.

d. Pada studi ini dilakukan pembuatan peta


bidang tanah secara digital dan dilakukan
proses transformasi koordinat untuk
mendapatkan peta bidang yang memiliki
sistem koordinat yang benar yaitu dalam
TM 3.

f.

e. Peta bidang tanah objek Landreform


terdapat penomeran pada NIB tidak
sesuai dengan prosedur penomeran NIB.
Saran
a. Sebaiknya Kantor Pertanahan Gresik
perlu melakukan pembaharuan pada
pelaksanaan kegiatan Landreform untuk
mendapatkan data terbaru, baik secara
inventarisasi maupun kegiatan teknisnya.
Terdapat kemungkinan tanah yang
berada di Desa Pangkah Kulon ada yang
bertambah dan berkurang.

ng
b. Untuk menghindari masalah ya
berkaitan mengenai sistem proyeksi pa
da
peta sebaiknya Kantor Pertanahan Gres ik
mengikuti prosedur penggambaran ya ng
an
diberlakukan seluruh Kantor Pertanah
ksi
yaitu diproyeksikan menjadi proye
TM 3.
Pengukuran teknis di lapangan sebaikn
ya
juru ukur atau surveyor melaksanak
an
sesuai dengan standard operasion
al
prosedur untuk mendapatkan
ha
sil
pengukuran yang sesuai dan akur
at
supaya tidak terjadi adanya pembuat
an
sertipikat tumpang tindih.
Apabila di wilayah pengukuran tid
terdapat titik dasar teknis orde 3 at ak
orde 4 lebih baik membuat titik ikau
diukur menggunakan GPS Geodetic ja at
tidak didapatkan menggunakan G di
Handheld.
PS
Sebaiknya juru ukur Kantor Pertanah
Gresik menggunakan alat Total Stati an
on
saat pengukuran poligon dan bida
ng
tanah supaya diperoleh hasil bida
tanah yang teliti dan tepat.
ng
Sebaiknya Kantor Pertanahan Gresik sa
pembuatan peta bidang hasil pengukur
at
dilakukan dalam bentuk digital kare
an
selain mudah pembuatannya, ekono
na
dan tidak mudah rusak. Dan Pembuat
mis
NIB ( Nomer Identifikasi Bidang
sebaiknya sesuai dengan prosedan
pembuatan NIB yang memiliki nilai un)
supaya tidak ada nomer NIB yang gan ur
ik
atau sama.
da

Soeprapto, R., ( 1986 ) Undang undang


Pokok Agraria dalam Praktek,
Jakarta, UI Press.
Sumardjono, Maria S.W., ( 2001 )
Kebijakan Pertanahan : Antara
Regulasi dan Implementasi, Jakarta,
Kompas.
Syahyuti. 2004. Analisa terhadap kondisi
dan
perkembangan
berbagai
factorprasyarat
pelaksanaan
reforma agrarian. Puslitbang Sosek
Pertanian, Bogor.
Ummah, Muslihatul. 2010. Evaluasi
Tentang Pengukuran dan Pemetaan
Dalam Program Reforma Agraria
Dikaitkan Dengan Standarisasi
Teknis, Teknik Geomatika FTSPITS. Surabaya.

D AFTAR PUSTAKA
Badan

Pertanahan Nasional Republik


Indonesia.
2007.
Petunujuk
pelaksanaan
Kegiatan
Model
Reforma Agraria Tahun Anggaran
2007. Jakarta.
adan
Pertanahan Nasional Republik
B
Indonesia. 2007. Petunjuk Teknis
Peraturan
Menteri
Negara
Agraria Nomor 3 Tahun 1997
Materi Pengukuran dan Pemetaan
Pendaftaran Tanah. Jakarta.
oss
Tambang,
2010. Pengukuran dan
B
Pemetaan
Kadastral,
URL:http://clipart.peirceinterne
t.com/. Dikunjungi pada tanggal
08 October 2010.
oss Tambang, 2009. Pengukuran Bidang
B
Tanah,
URL:http://clipart.peirceinterne
t.com/. Dikunjungi pada tanggal
28 October 2010.
ndratno, Anton, 2007. Pemetaan Bidang
E
Tanah Untuk Pembuatan Sertipikat
Hak Atas Tanah Dengan Sistem
Informasi Geografis ( SIG ).
Jurusan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial
Universitas
Negeri
Semarang. 2007.
arsono, Boedi, (1999) Hukum Agraria
H
Indonesia : Sejarah Pembentukan
UUPA, Isi dan Pelaksanaannya,
Jakarta, Djambatan.
artini Wiwin. 2005.
Pelaksanaan
H
Redistribusi
Tanah
Obyek
Landreform Di Kabupaten Brebes.
Universitas Negeri Semarang
arlindungan,. A. P. 1989 . Hukum Agraria
P
Serta Landreform. Bandung :
Mandar Maju.
udianto,
R..
2008.
Pelaksanaan
R
Redistribusi
Tanah
Objek
Landreform
di
Kabupaten
Rembang . Kantor Pertanahan
Kabupaten Rembang

10

Anda mungkin juga menyukai