: yasin_sudaryanti@yahoo.com
PENDAHULUAN
Kemajuan
pesat
pada
sarana
transportasi dapat memberikan dampak positif
dan negatif. Dampak positif dari kemajuan pesat
sarana transportasi adalah dapat terpenuhinya
kebutuhan hidup dengan cepat tanpa harus
berjalan kaki, sedangkan dampak negatifnya
dapat terjadi kecelakaan lalu lintas yang
menyebabkan cidera yang salah satunya adalah
kejadian fraktur dan bahkan dapat mengakibatkan
penyebab
kejadian
fraktur
terbanyak.
Meningkatnya angka kejadian kecelakaan maka
meningkat pula angka kejadian fraktur.
Masyarakat yang mengalami fraktur
kebanyakan mengungkapkan takut untuk ke
rumah sakit, karena kemungkinan akan
disarankan untuk operasi oleh dokter. Hal itu
sangat menjadi masalah bagi masyarakat yang
170
HASIL
Pengumpulan data dilakukan di
Pengobatan Trdisional Pijat Besakih dari bulai mei
sampai juni 2014. Berdasarkan hasil analisa data
secara rinci menjelaskan uraian 4 tema yang
teridentifikasi dari hasil wawancara dan observasi.
Tema-tema tersebut yaitu : (1) Alasan pemilihan
pengobatan tradisional patah tulang, (2) kurang
pengetahuan tentang resiko pengobatan
tradisional patah tulang dimana dalam tema ini
terdapat sub tema yaitu kurang pemahaman dan
pengetahuan yang salah, (3) aktivitas istirahat dan
tidur dimana dalam tema ini terdapat sub tema
yaitu nyeri, (4) kepuasan terhadap pengobatan
tradisional patah tulang dimana dalam tema ini
terdapat sub tema yaitu kepuasan pengobatan
dan kepuasan biaya. Pembahasan dari masingmasing tema akan diperkuat dengan konsep dan
teori terkait serta hasil penelitian yang dilakukan
oleh penelitian lain.
PEMBAHASAN
Teman (1) Alasan pemilihan pengobatan
tradisional patah tulang : Alasan partisipan lebih
memilih pengobatan tradisional patah tulang
dibandingkan ke rumah sakit dalam penelitian ini,
karena partisipan mengalami kecemasan jika di
bawa ke rumah sakit. Kecemasan yang
diungkapan partisipan dalam penelitian ini berupa
kecemasan akan operasi, kecemasan akan infeksi
terhadap luka operasi, kecemasan adanya koloid,
dan kecemasan tidak bisa jalan jika dioperasi.
Kecemasan tersebut menyebabkan partisipan
dalam penelitian ini lebih memilih pengobatan
173
yang didapat.
Saran
(1) Bagi pelayanan kesehatan : tenaga
kesehatan sebaiknya memberikan health
education (HE) pada pasien fraktur tentang
pengobatan terhadap fraktur. Memberikan HE
tentang keuntungan dan kerugian pembedahan
atau operasi terhadap fraktur. Agar pengetahuan
pasien fraktur terhadap pengobatan fraktur baik
secara medis maupun tradisional menigkat. (2)
Bagi pengobatan tradisional patah tulang :
sebaiknya pengobatan tradisional patah tulang
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk
mengatasi problem yang terkait dengan
psikologis, (3) Bagi peneliti selanjutnya : bagi
peneliti selanjutnya yang tertarik dengan variabelvariabel yang berhubungan dengan fraktur dan
pengobatan tradisional patah tulang, disarankan
untuk melakukan penelitian dengan metode
kuantitatif.
KEPUSTAKAAN
Ariani, T. A. 2012. Hubungan antara Nyeri dan
Kebutuhan Tidur pada Klien Paska
Bedah Fraktur Femur Tertutup,
Available:http://adysetiadi.files.wordpress
.com/2012/03/jurnal-aiptinakes-sept2012.pdf.(7 Juli 2014).
178
179