Anda di halaman 1dari 27

TANGGAPAN PAKSA

Ikrima Alfi, S.T.

TANGGAPAN PAKSA

Tanggapan berdasarkan energi dari luar


Keadaan dimana perilaku alami tidak
ada atau telah cukup waktu berlalu
sehingga pengaruh peralihan akibat
tanggapan alami telah menjadi cukup
kecil (dapat diabaikan)
Bentuk tanggapan paksa tergantung
pada bentuk fungsi paksanya.
Contoh:
Tegangan sinus selalu menghasilkan
arus sinus

TANGGAPAN TERHADAP EKSPONENSIAL


Impedansi adalah hasil bagi tegangan dengan
arus. Untuk arus eksponensial dengan bentuk
i=I0est, maka:

Untuk suatu hambatan, vR=Ri dan


di
sLi
dt
dan

v L

Untuk induktansi,

dv
sCv
dt
dan

i C

Untuk kapasitansi ,

TANGGAPAN TERHADAP
EKSPONENSIAL
Untuk gambar di samping
Karena Z (s)=R,
R
vR Z R ( s )i RI 0 e t

Karena ZL(s)=sL=-L
vL Z L ( s )i LI 0 e t

Tegangan total:

v v R v L R L I 0 e t

i=I0et

TANGGAPAN TERHADAP ARUS SEARAH

Khusus untuk s=0, eksponensial menjadi


i=I0est,=Idc=I

Nilai dc impedansi Z(s), untuk s=0 atau Z(0). Untuk


hambatan, induktans dan kapasitans, impedansinya adalah:
ZR(0)=R, ZL(0)=0, ZC(0)=

Untuk hambatan, impedansi v/i=R


Untuk induktans, impedansi v/i=0 atau induktansi
mempunyai karakteristik hubung singkat
Suatu induktansi tampak seperti hubungan singkat terhadap
arus dc
Untuk kapsitansi, impedansi v/i= atau dikatakan
Suatu kapasitansi tampak seperti rangkaian terbuka
terhadap tegangan dc

Contoh 1

Saklar S pada gambar di bawah telah tertutup lama.


Tentukan arus i dan tegangan-tegangan pada R 1, R2, dan R3.

Untuk arus searah, induktansi tampak sebagi hubung


singkat, sehingga menghapus fungsi R 2 dalam rangkaian,
maka tegangan pada R2 menjadi nol.

Untuk tegangan searah, kapasitansi C tampak seperti


rangkaian terbuka, sehingga dapat dihapus dari rangkaian
maka semua arus i mengalir melalui R 3.

Penyajian Fungsi Sinus


Diketahui bilangan kompleks W dengan besar M
dan arah , dalam bentuk persegi (rectangular)
W=a + jb
atau
W= M(cos + j sin )
Dengan teorema Euler:
cos + j sin = ej
Nyata
Maka :
W=M ej (eksponensial)

W M

Pengubahan dari persegi ke


polar
W=a + jb

W M

Pengubahan dari Polar ke Bentuk Persegi

W M

W=a + jb

Bilangan kompleks:

Proyeksi garis ini pada sumbu nyata:

Proyeksi pada sumbu khayal:

Kedua komponen ini dapat dipakai untuk


menyatakan suatu besaran sinus, dalam mata kuliah
ini akan selalu dipakai komponen nyata

Penyajian Fasor

Jika suatu tegangan sesaat dilukiskan dengan


fungsi waktu sinus berikut:
Dimana:
Vm : amplitudo
V
: Nilai efektif
Maka v(t) dapat ditafsir sebagi bagian nyata
fungsi kompleks atau

Konstanta kompleks Fungsi waktu yang menyatakan


putaran
dalam bidang kompleks

Penyajian Fasor

Bagian pertama disebut fasor V, yaitu:

V Ve j V

Fasor V=Vej disebut alih ragam (transform)


tegangan v(t)
Fasor mengalihkan bentuk fungsi waktu ke konstanta
kompleks yang mempertahankan informasi pokok:
Nilai efektif
Sudut fase
Faktor ejt menandakan putaran dengan kecepatan
sudut , yang sama untuk semua teganga dan arus
yang berkaitan dengan sumber yang diberikan,
sehinggga dapat dikesampingkan sampai diperlukan

Contoh 2

Tulislah persamaan arus pada gambar di


bawah sebagai fungsi waktu dan
gambarkanlah arus ini sebagai fasor
Nyatakanlah dengan fasor

Jawab
a. Arus mencapai positif 10 A pada /6 rad
atau 30o sebelum t=0, maka sudut
fase adalah + /6 dan persamaannya :

Ini juga dapat diungkapkan menjadi

Maka fasor arusnya

Jawab
b. Definisi fasor didasarkan pada fungsi
kosinus sebagai bagian nyata fungsi
waktu kompleks.
Karena cos(x-/2)= sin x, maka
persamaan arus menjadi:

Kemudian fasor arus :

Contoh 3
Diberikan
dan
Tentukan v= v1 + v2
Bentuk fasor V1:
Untuk penjumlahan, bentuk persegi
lebih cocok
Maka
Alih ragam balik atas V

Analisis Rangkaian AC
IMPEDANSI UNSUR
Jika arus
dinyatakan dalam fasor
mengalir pada hambatan R,
tegangannya
diwakili fasor
perlawanan terhadap arus

IMPEDANSI UNSUR

Jika arus
mengalir lewat induktansi
L, tegangannya
diwakili dengan fasor
perlawanan terhadap arus adalah

IMPEDANSI UNSUR

Jika tegangan
muncul pada
kapasitansi C, arus lewat kapasitansi

diwakili oleh fasor


Perlawanan terhadap arus

Impedansi Unsur

Perlawanan terhadap arus disebut dengan impedansi


Impedansi terhadap sinus Z(j)=Z

R disebut hambatan AC diukur dalam Ohm


Reaktansi induktif XL=L
Reaktansi kapasitif XC=-1/C

Hukum-hukum Rangkaian dalam Fasor

Hubungan Arus dan Tegangan

Hubungan Arus dan


Tegangan
Arus mengalir melalui ketiga unsur seri.
Untuk hambatan
Tegangan pada hambatan sefase dengan
arus yang melewatinya
Untuk Induktansi
Tegangan pada reaktansi induktif mendahului
arus yang melewatinya sejauh 90 0
Untuk kapasitansi
Tegangan pada reaktansi kapasitif tertinggal
di belakang arus yang melewatinya sejauh 90 0

Contoh 4
Tegangan
diberikan pada
rangkaian di bawah dengan R=15,
C=83,3 F dan L=30 mH

Langkah pertama, pengalih-ragaman v(t)


menjadi
V fasor
12090 0

Dengan Hukum Kirchhoff, I=0 atau

Langkah terakhir, pengalih ragaman


fasor I menjadi

Contoh 5

Suatu tegangan
pada
v 15 2 cos 5000tdikenakan
V
gambar di bawah. Carilah impedansi individual
dan gabungan dan arus i(t)

Contoh 5

Anda mungkin juga menyukai