PENDAHULUAN
1. Tujuan Percobaan
Mempelajari pengertian impedansi, mempelajari hubungan antara impedansi,
resistansi, dan reaktansi pada rangkaian seri RC dan RL.
Mepelajari hubungan antara tegangan dengan arus di rangkaian seri RC dan RL;
melihat perbedaan antara fasa tegangan dengan fasa arus pada rangkaian RC dan RL.
Mempelajari respon (response) rangkaian RC dan RL terhadap frekuensi.
2. Dasar Teori
PENDAHULUAN
Dalam arus bolak-balik gelombang sinusm impedansi didefinisikan sebagai
perbandingan antara fasor tegangan terhadap fasor arus. Dari hubungan tegangan
dengan arus , terlihat bahwa pada:
RANGKAIAN RC
Rangkaian filter lolos frekuensi tinggi . dari persamaan satunya, Vi = VR + VC, besar
perbandingan sinyal keluaran terhadap sinyal masukan dapat dihitung,
VoVi=RR+1jC=11+1jRC=11-jo..(4)
Pada kondisi frekuensi dengan rentang lenih tinggi dari o, o
diperoleh VoVi1. Frekuensi o disebut sebagai frekuensi cut-off , yaitu
batas frekuensi dimana rangkaian dianggap sudah tidak mampu
menerima/meneruskan sinyal (meredam). Pada frekuensi = frekuensi cut-off
, amplitude tegangan keluaran adalah 0,707 dari tegangan masukan:
VoVi=12=0,707
Dari VoVi=0,707 dapat diturunkan besar daya yang didispasikan di R
adalah:
PR=Vo2R=Vi2)2R=Vi22R=12P max(5)
P max adalah daya disipasi terbesar di R yang terjadi pada saat frekuensi
tinggi, >> o (Vo Vi). Dengan perkataan lain, rangkaian ini hanya
meneruskan sinyal pada frekuensi kerja yang lebih tinggi dari 1/Rc, o.
Jadi rangkian ini selain berfungsi sebagai diferensiator juga merupakan suatu
high pass filter (HPF) atau rangkaian filter lolos frekuensi tinggi sederhana.
Dari persamaan Vi= Ri + 1Cidt atau Vi= VR+VC, bila keluaran diambil dari
kapasitor, VC = Vo : untuk VR>>VC, maka Vi VRViR.i atau i = ViR, diperoleh
hubungan Vo=Vc terhadap masukan Vi sebagai berikut:
Vo = 1Cidt=1RCVidt..(6)
Rangakaian dengan persyaratan ini dikenal sebagai rangkaian integrator.
Dalam bentuk fasor, hubungan di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
VR>>VC atau VR>>VC>>1jCI
R>>1C atauRC1 ;bila o=11RC atau fo=12RC, ,maka
o>>1o
Dari persamaan Vi = VR+VC, bila terjadi di kondisi dimana Vo=VC, dapat dituliskan:
VoVi=1jCR+1jC=11+jCR=11+jo....................(7)
Untuk o, akan diperoleh VoVi1. Dengan persyaratan ini, rangkaian
membentuk sebuah rangkaian low pass filter (LPF) filter lolos frekuensi
rendah).
RANGKAIAN RL
Impedansi
c.
Hukum Ohm
Gambar 1.2.5 Secara umum impedansi pada sirkuit dapat digambar dengan simbol
yang sama dengan resistor (US ANSI atau DIN Euro) atau dengan kotak berlabel
Untuk mempermudah perhitungan, gelombang tegangan dan arus
sinusoidal biasanya digambarkan sebagai fungsi nilai-kompleks dari waktu
diartikan sebagai dan
(12)
..(13)
Impedansi didefinisikan sebagai perbandingan harga tersebut.
..(14)
Disubstitusika ke hukum Ohm, sehingga:
...(15)
V0 = I0Z..(16)
V = I + ..(17)
Magnitudo persamaan tersebut adalah hukum Ohm biasa untuk amplitudo
tegangan dan arus, sedangkan persamaan kedua menunjukkan hubungan fasa.
.(18)
Fasor
Fasor adalah bilangan kompleks yang tetap, biasanya dinyatakan dalam
bentuk eksponensial, mewakili amplitudo kompleks (magnitudo dan fasa) dari
fungsi sinusoid dari waktu. Fasor digunakan oleh ahli elektronik untuk
mempermudah perhitungan yang melibatkan sinusoid, dimana persamaan
diferensial dapat diubah ke aljabar.
Hambatan listrik
Gambar sinyal masukan dan sinyal keluaran yang keluar pada oscilloscope
Setel kembali frekuensi menjadi 40 Hz pada rangkaian integrator dan 40 kHz pada
rangkaian diferensiator.
Gambar sinyal masukan dan sinyal keluaran yang keluar pada oscilloscope
4. Prosedur Pecobaan
RANGKAIAN RC
R = 10 k
C = 0,001 F
a. Membuat rangkaian dengan harga-harga besaran seperti gambar di atas, yaitu dengan
menghubungkan R2 dan C1 pada kit praktikum.
b. Menghitung VR dan VC dengan harga besaran yang telah diketahui.
c. Mengukur VR dan VC dengan multimeter.
d. Mengamati Vi, VR, dan VC dengan osiloskop.
e. Mencari beda fasa antara Vi dan Vr,juga antara Vc dan VR dengan bantuan osiloskop.
f. Mencatat hasil perhitungan, pengukuran, dan pengamatan ke dalam lembar kerja
(tabel-2)
g. Mencoba untuk kombinasi R & C yang lain.
RANGKAIAN RL
RANGKAIAN DIFERENSIATOR
RANGKAIAN INTEGRATOR
PENGARUH FREKUENSI
d. Mengukur dan menggambar bentuk gelombang keluaran untuk frekuensi 50 Hz, 500
Hz, dan 50 kHz.
e. Mencatat hasilnya pada tabel-6 dalam lembar kerja.
f. Kemudian membuat rangkaian RC (integrator) seperti pada percobaan integrator
dengan R = 100 k dan C = 0,01 F.
g. Mengulangi langkah (b), (c), (d), dan (e).