OLEH :
42123256
KELOMPOK 1
Suatu jaringan daya listrik, pada dasarnya dapat terdiri dari komponen-
komponen berikut:
- Pusat pembangkit (terdiri dari penggerak mula, generator dan step-
up transformator)
- Saluran transmisi;
- Gardu Induk
- Saluran distrubusi (saluran udara – overhead line/ OHL dan
saluran bawah tanah – underground cable/ UGC ); terdiri dari
tegangan menengah/ TM – medium voltage/ MV dan tegangan
rendah/ TR – low voltage/ LV.
- Konsumen; dapat terdiri dari konsumen industri; rumah tangga, dll.
Jaringan ini dapat di gambarkan seperti pada gambar 1 di bawah yang disertai
dengan tingkatan tegangan kerja (operasi) di setiap bagian.
Gambar 1. Tipikal Jaringan tenaga listrik
IS R X IR
Z = R + j L
VS
Load VR
|𝑉𝑅,𝑁𝐿|−|𝑉𝑅,𝐹𝐿|
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥100 % .................. (3)
|𝑉𝐹𝐿|
Dimana:
VR,NL : Receiving Voltage, No Load (tegangan sisi
penerima kondisi
tanpa beban)
VR,FL : Receiving Voltage, Full Load (tegangan sisi
penerima kondisi beban penuh)
Adanya perbedaan tegangan antara sisi pengirim dan penerima ini disebabkan
oleh adanya jatuh tegangan (voltage drop) oleh adanya impedansi saluran.
Jika voltage drop dinyatakan dalam Vz, maka besarnya adalah
Dimana;
Vz = besarnya voltage drop pada suatu salauran transmisi
(pendek)
Vr = besarnya resistive voltage drop
Vx = besarnya reactive voltage drop
VZ Vx=X*I
VS
VR Vr=R*I
I
b
VZ
a
VS Vx=X*I
VR Vr=R*I
I
Normalnya nilai a dan b jauh lebih kecil dari nilai VS dan VR maka b2 dapat
diabaikan. Sehingga diperoleh U1 U2 + a, atau Vz = a. Dimana:
𝑎 = 𝑎𝑅 + 𝑎𝑥 ................................................................................................... (7)
b
Vx=X*I
aR
Vr=R*I ax
Gambar 5. Diagram vector drop voltage
IS R X IR
Z = R + j L
VS VR
Y/2 Y/2
𝑌 𝑌
𝐼 =𝑉 +𝑉 +𝐼 ....................................................................................... (16)
𝑆 𝑆2 𝑅2 𝑅
Dimana
𝑍𝑌
𝐴=𝐷= +1 ............................................................................................... (20)
2
𝑍𝑌
𝐵=𝑍 𝐶= 1+ ..................................................................................... (21)
4
|𝑉𝑆|/|𝐴|−|𝑉𝑅,𝐹𝐿|
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥100 % .................................. (22)
|𝑉𝑅,𝐹𝐿|
Dimana:
VS : Sending Voltage (tegangan pengirim)
Sedangkan voltage drop pada saluran transmisi jarak menengah ini dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sbb:
𝑃2 1
𝑉 =𝑅 + (𝑋 − )
𝑄2 ..................................................................... (23)
𝑧 3𝑈𝑠 𝜔𝐶𝑒 3𝑉𝑠
Dimana:
𝐶𝑒 = 3𝐶1 + 𝐶0 ................................................................................................. (24)
Catatan:
Untuk percobaan voltage drop pada transmisi jarak pendek,
kapasitansi antar saluran dan saluran ke tanah tidak perlu dihubungkan.
a. Transmisi Pendek
b. Transmisi Menengah
Pengukuran
Load
Pengirim (Sending) Penerima (Receiving)
I VT VLL VLN Q P S VLL VLN Q P S
R L C Pf Pf
Volt Volt Var Watt VA Volt Volt Var Watt VA
1 0 0 0,534 2,5 432,5 249,5 353- 189 400 0,472 429,7 248,2 0 187 187 1
0 1 0 0,140 3,134 402,8 232,6 -97 22 98 0,228 397,8 229,7 208 20 209 0,097
1 1 0,301 4,18 390,2 225,4 -111 170 203 0,836 383,2 221,2 192 167 255 0,656
c. Transmisi Panjang
Pengukuran
Load
Pengirim (Sending) Penerima (Receiving)
I VT VLL VLN Q P S VLL VLN Q P S
R L C Pf Pf
Volt Volt Var Watt VA Volt Volt Var Watt VA
1 0 0 0,529 8,34 429,4 247,8 -342 195 393 0,496 432,1 249,3 0 189 189 1
0 1 0 0,134 6,04 400,2 231,1 -92 23 93 0,245 397,1 229,2 207 20 208 0,098
1 1 0,283 8,06 387,3 223,6 -87 169 190 0,889 380,1 380,1 190 165 251 0,656
VII. Analisis Hasil Percobaan
Pada percobaan ini dilakukan simulasi sistem tenaga listrik yang dimulai
dari pembangkit hingga ke beban melalui modul jaringan transmisi. Dari
percobaan ini, dapat diketahui bahwa adanya jatuh tegangan (voltage drop) yang
terjadi pada sistem tenga listrik antara sisi pengirim (sending point) dan sisi
penerima(receiving point).
Pada transmisi pendek kapasitansinya tidak dihubungkan dan pada
transmisi menengah kapasitansi yang dihubungkan hanyalah antar fasa sedangkan
fasa-ground tidak. Pada transmisi panjang kapasitansi antar fasa dan fasa-
ground¬-nya dihubungkan. Untuk saluran transmisi pendek, pengaruh kapasitansi
sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Sedangkan untuk saluran menengah
maupun panjang kapasitansinya bertambah tinggi sehingga dianggap terbagi rata
sepanjang saluran atau tidak terpusat (lumped). Jatuh tegangan pada saluran
tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban
serta berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Perhitungan jatuh
tegangan pada batas-batas tertentu dengan hanya menghitung besarnya tahanan
masih dapat dipertimbangkan, namun pada sistem jaringan khususnya pada sistem
tegangan menengah masalah indukstansi dan kapasitansinya diperhitungkan
karena nilainya cukup berarti.
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh dengan menggunakan modul
35kV dengan jarak 20km dapat dilihat adanya perbedaan besaran tegangan pada
sisi pengirim dan sisi penerima baik pada tegangan antar fasa( VL-L ) maupun
tegangan fasa-netral(VL-N ) yang dapat dilihat pada gambar 9.
400
350
300
VL-L Pengirim
150
100
1R 1R + 1L 1R + 2L 1R + 2L + 1C 1R + 2L + 2C
Saat bebannya resistif murni, besarnya jatuh tegangan antara sisi pengirim
dan penerima tidak begitu signifikan. Sementara pada saat beban sebesar 2R+1C,
arus mengalami penurunan dan selisih tegangan pada sisi pengirim dan penerima
menjadi lebih kecil. Namun, begitu beban induktif ditambahkan perbedaan besar
tegangan antara sisi pengirim dan penerima semakin besar. Besarnya beban
induktif akan mempengaruhi besarnya nilai arus, semakin besar beban induktif
maka akan memperbesar nilai arus dan memperkecil tegangan. Nilai jatuh
tegangan tertinggi saat beban L sebanyak 2 step (R=1, L=2, C=0). Ketika
kapasitor ditambahkan jatuh tegangan cenderung mengecil dan saat nilai L dan C
nya sama (R=1, L=2, C=2), nilai tegangannya juga naik, nilai jatuh tegangannya
mengecil.
Selain itu, dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
terdapat perubahan tegangan antara sisi pengirim dan penerima seiring dengan
bertambahnya variasi beban. Saat diberikan beban Resistif murni, baik pada sisi
penerima dan sisi pengirim perbedaan nilainya tidak jauh berbeda. Dengan nilai
faktor dayanya 1 dengan sudut 0º, Seperti yang diketahui bahwa beban R bersifat
murni sehingga menghasilkan faktor daya (Pf) sama dengan 1, dimana sudut
phasa 0º. Dan ketika dimasukkan kedalam persamaan:
S
Q
α
P P=S
P = S cos φ
P = S cos 0˚
P=S
Pada saat beban L ditambahkan terjadi penurunan nilai faktor daya. Saat
(R=1, L=1, C=0) nilai faktor dayanya sebesar 0,88 dengan daya pada sisi
pengirim Q = 145VAR ; P = 124W dan S =193VA dan sisi penerima Q =
148VAR ; P = 14 W dan S =145VA.
250
Qs
200
Ps
150 Ss
Qr
100
Pr
50 Sr
0
1R 1R + 1L 1R + 2L 1R + 2L +1C 1R + 2L +2C
Gambar 10 Pengaruh Beban RLC pada Daya Sisi Pengirim dan Penerima
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Besarnya drop tegangan dipengaruhi oleh adanya impedansi saluran
dan arus, dimana semakin besar beban R dan L, maka akan
memengaruhi besarnya arus dan memperkecil tegangan.
2. Dengan penambahan beban kapasitor maka Drop tegangan pada
saluran transmisi dapat diminimalisir sehingga membuat penyaluran
energi listrik menuju sisi penerima dapat lebih efisien.