A. Pendahuluan
beban.
mengatur suplai daya aktif dan reaktif. Perubahan beban yang terjadi
dapat mengatur steady state error akibat respon dinamik, karena itu
bawah ini :
E2 =( V + ΔV )2 +δV 2 .................................................... 1
2 2 2
E =(V + IR cos θ+IX sin θ) +( IX cosθ−IR sin θ )
karena:
dimana:
maka:
(
PR QX 2 QX PR
) ( )
2
2
E = V+ + + −
V V V V ........................... 3
dengan demikian:
PR QX
ΔV = +
V V ............................................... 4
dan
QX PR
δV = −
V V …………………………………………. 5
jika δV <<<(V + ΔV )
maka:
( )
2
2 PR QX PR QX
E = V+ + E−V = +
V V ataun V V ............... 6
PR QX
E−V = + ,
V V bila R=0 , …………………………. 8
maka
QX
E−V =
V ..................................................................... 9
atau
QX
=ΔV
V , ................................................................ 10
atau
QX
=V
ΔV dimana X konstan
perubahan daya reaktif beban. Tetapi dalam operasi sistem yang andal
tegangan generator harus dijaga pada range tegangan 0,9 ≤ 1,0 ≤ 1,05
tenaga listrik itu sendiri. Misalnya pada sisi beban maupun pada saluran
(series capasitors).
transformers.
dari empat (4) komponen utama yaitu: Amplifier, Exciter, Generator dan
Amplifier / Penguatan
dan konstanta waktu (time constant) dengan simbol A. Fungsi transfernya
VR( s ) KA
=
Ve( s) 1+ τ A s ...........................................................................11
Nilai konstanta waktu A sangat kecil yaitu berkisar antara 0.02 sampai 0.1
detik.
Exciter / Eksitasi
Sebuah model yang layak dari eksitasi moderen adalah model yang
linier, yang mana diambil untuk menghitung konstanta waktu yang besar
Saadat, 1999):
VF (s ) KE
=
VR(s ) 1+τ E s .........................................................................12
Generator
bebannya. Dalam bentuk linier (in the model linearized), hubungan fungsi
Sensor
Vs (s ) KG
=
Vt ( s ) 1+τ G s ...........................................................................14
Beban
ΔQ L
ΔQ L ( s )=
s .............................................................................15
performansi dari AVR itu sendiri. Pengendali modern saat ini sudah
Derivative).
yang ditunjukkan pada gambar (5), akan berubah menjadi gambar (6)
berikut ini :
dimana fungsi alih dari pengendali PID dapat dirumuskan sebagai berikut:
(
Gc ( s)=K p 1+
1
+T s
Ti S d ) ................................................................16
Tipe pengendali Kp Ti Td
pengendali AVR yang optimal. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
Mangera, 2010).
Pada contoh simulasi ini, digunakan parameter-parameter sebagai berikut:
K A =1325 τ A =0 . 02
K E=1 τ E=0.5
K G=1 τ G =1
K R=1 τ R=0.025
Berdasarkan simulink seperti yang terlihat pada gambar (8) dan gambar
sebagai berikut :
P e ru b a h a n T e g a n g a n (p u )
0.4
0.2
-0.2
-0.4
0 20 40 60 80 100 120
T e g . G e n d g n P (p u )
1.3
1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0 20 40 60 80 100 120
Waktu (detik)
0.2
-0.2
-0.4
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
T e g . G e n d g n P (p u )
1.3
1.2
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Waktu (detik)
maka besarnya daya reaktif yang disuplai oleh generator ke beban dapat
Model generator
sebagai berikut :
.................................................(17)
dimana :
H : Konstanta inersia
....................................................................(18)
Dasar pemodelan penggerak mula dalam hal ini sebagai contoh yaitu
turbin uap adalah melihat hubungan antara daya mekanik ΔPm dan
perubahan posisi dari katup (valve) ΔPV. Model matematis turbin dapat
.......................................................(19)
2,0 seconds.
Model governor
.................................................(20)
dengan :
keduanya menjadi :
..............................................................(21)
(20) dan (21) dapat direpresentasikan dalam diagram blok berikut ini :
perubahan frekwensi yang terjadi dalam sistem tenaga listrik, dan dalam
operasi berlangsung.
hasil simulasi dari gambar (16) dan (17) dengan menggunakan aplikasi
D = 1,0
R = 0,05
M = 10 detik
Hasil simulasi diperoleh, sebagai berikut :
kebutuhan daya aktif beban pada detik ke-40 maka frekwensi turun
sampai -0,031pu lalu stabil pada -0,023 pu, begitu pula ketika terjadi
penurunan beban pada detik ke 70 maka frekwensi naik lagi sampai 0,01
tegangan sistem dan sudut tegangan secara cepat dan efektif. Dengan
(a) (b)
Gambar 22. TCSC : (a) Pasangan pada saluran, (b) Model matematis
dengan :
berlebihan.
dengan :
(a) (b)
Δ U TCPST
ΔIis = .............................................................................(25)
Z ij
Δ U TCPST
ΔIjs = .............................................................................(26)
Z ij
dengan :
dengan :
(a) (b)
Gambar 24. UPFC : (a) Pemasangan pada saluran, (b) Model
matematis
Range kerja dari TCSPT antara sudut -180 0 sampai +1800, dimana
Δ U UPFC
ΔIis = .............................................................................(28)
Z ij
Δ U UPFC
ΔIjs = .............................................................................(29)
Z ij
dengan :
dengan :
kompensasi kapasitif. Range kerja dari SVC yaitu dari -100 MVAr
Gambar 25. SVC : (a) Pemasangan pada saluran, (b) Model matematis
dengan :
berikut:
dengan :
D. Rangkuman