Pengelolaan Tenaga Keperawatan
Pengelolaan Tenaga Keperawatan
PENGEMBANGAN PENJADWALAN
KLASIFIKASI DAN PERENCANAAN )
Oleh : Nuryandari SKM.M.Kes.
PENDAHULUAN
Kita ketahui bahwa pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan yang diselenggarakan di rumah sakit. Pelayanan keperawatan
mempunyai peran yang besar dalam pencapaian mutu citra dan efisiensi pelayanan kesehatan di
RS, karena selain merupakan tenaga profesi yang terbanyak jumlahnya di setiap RS juga sebagai
tenaga profesi yang memberi pelayanan selama 24 jam terus menerus di sisi pasien, sehingga
pengelolaan tenaga keperawatan mutlak perlu dilaksanakan dengan baik.
Mengingat kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan kepada pasien/keluarga di ruang perawatan, maka
peningkatkan mutu pelayanan keperawatan diperlukan dukungan sumber daya manusia
keperawatan yang mampu mengemban tugas untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan
asuhan keperawatan selama 24 jam terus menerus, serta mampu mengadakan perubahan.
Untuk dapat melaksanakan pernyataan ini, perlu adanya rekrut, seleksi,
orientasi,pengembangan, penjadwalan serta klasifikasi dan perencanaan tenaga keperawatan
yang diatur dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip dalam sistem pengelolaan dan
pendayagunaan tenaga keperawatan.
HAKEKAT KETENAGAAN
Adalah pengaturan proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan pengembangan sumber
daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui karyanya untuk tercapainya tujuan individu,
organisasi maupun komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagaan sangat dipengaruhi oleh falsafah yang dianut
oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan tenaga. Misalnya: Pandangannya tentang
motivasi kerja, konsep tentang tenaga keperawatan, dsb.
Dari pandangan dasar tersebut akan terbentuk pola ketenagaan yang sesuai dengan
gambaran pimpinan.
Selain itu penempatan tenaga perlu diperhatikan, karena penempatan yang tepat akan
menciptakan kondisi kerja yang efisien.
Yang perlu diperhatikan
a. Profil karyawan keperawatan pada saat itu.
b. Program rekruting
c. Metode rekruting
d. Program pengembangan tenaga baru
e. Prosedur penerimaan
Seleksi : - kualifikasi dasar seleksi
- proses seleksi
Prosedur lamaran
Syarat yang harus dipenuhi
a. Data biografi
Berisikan riwayat personal calon, latar belakang pendidikan, riwayat dan pengalaman
bekerja dan data lain yang dapat dipakai.
b. Surat rekomendasi/referensi dari perusahaan/instansi sebelumnya dimana calon bekerja.
c. Wawancara .
Tujuan wawancara untuk memperoleh informasi, memberi informasi dan menentukan
bila calon memenuhi persyaratan untuk posisi itu.
d. Psycho-test : Test ini untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan, bakat, sikap umum, dll.
Pengembangan tenaga baru berlaku sesudah orientasi untuk melanjutkan edukasi secara
bebas untuk mengembangkan potensi secara penuh dari seseorang. Hal ini berhubungan dengan
esthetika, teknis dan pendidikan profesional.
3). Penghargaan :
a. Promosi : kenaikan pangkat
-Suatu reward individu yang berprestasi atau kesempatan pengembangan.
-Senioritas
Manfaat :
Mempertinggi semangat kerja bagi yang berprestasi
menciptakan keseimbangan
memotivasi
b. Mutasi : Pemindahan dari pekerjaan / jabatan satu ke pekerjaan/ jabatan lain.
Tujuan:
Pengembangan
Mengurangi kejenuhan
Reorganisasi
Memperbaiki penempatan yang kurang cocok
Memberi kepuasan kerja
Kondisi kesehatan.
4). Hambatan dalam ketenagaan
a. kemangkiran/absen
Merupakan kehilangan waktu yang berakibat kerugian secara kualitas dan ekonomi bagi
instansi.
Prosentase absen:
jumlah hari kerja yang hilang
---------------------------------------X 100
jumlah hari kerja efektif
Faktor absen :
tempat tinggal jauh
kelompok karyawan yang banyak
sakit
Pola absensi :
sering pendek-pendek
jarang panjang
hari - hari tertentu
Cara mengurangi absen:
sistem pencatatan
kunjungan rumah
kesejahteraan karyawan
meningkatkan kondisi tempat kerja
swasana kerja
sistem penghargaan
100
Mengurangi turn-over :
pada proses penerimaan karyawan
peningkatan penugasan
perubahan job - deskripsi
pengembangan
c). Kejenuhan ( Burn - Out)
Keadaan dimana individu merasa dirinya semakin kurang kemampuannya, kerja keras
kurang produktif.
Sebab :
peran dan fungsi kurang jelas
merasa terisolasi
beban kerja berlebihan
terlalu lama pada suatu bagian
3.Pengembangan Staf
Tujuan :
Membantu individu meningkatkan diri dalam pengetahuan, ketrampilan serta pengalaman
dibidangnya melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan, program pelatihan, dsb.
Aktifitas pengembangan ini dibuat untuk keuntungan individu perawat dan meningkatkan
produktifitas /pelayanan.
Macam pengembangan :
Sesuai dengan kebutuhan, baik training maupun pendidikan yang bermanfaat untuk
pekerjaan dan pengetahuan, ketrampilan serta sikap perawat.
Kegiatan ini meliputi :
4 Penjadwalan
Penentuan pola dinas dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal / unit tertentu.
Didalam penjadwalan pimpinan mempertimbangkan pertanyaan sbb:
1. Untuk berapa lama jadwal disiapkan
2. Hari apa kalender penjadwalan dimulai
3. Hari libur mingguan dapat dipecah atau beruntun
4. Berapa lama waktu kerja maksimum dan minimum
5. Berapa lama sebelumnya dapat mengajukan hari libur mingguan atau cuti tahunan
6. Berapa lama sebelumnya jadwal sudah dapat dilihat oleh staf
7. Berapa lama ada pergantian / rotasi shift
8. Apakah tenaga extra ( part-time) akan dimanfaatkan, kalau ya, bagaimana ketentuan ratio
secara ekonomis antara tenaga full time dan part time
9. Bagaimana penjadwalan disusun sentralisasi oleh kepala rawat inap, supervisor/penyelia atau
kepala ruangan
10.
Bagaimana menciptakan, komunikasi terbuka antara staf dan pembuat jadwal.
Untuk mengurangi waktu menyusun jadwal dinas dapat digunakan jadwal siklus, yaitu
jadwal dinas dan shift yang disusun berdasarkan ramalan dan pola ulang dengan jumlah yang
sama. Kombinasi tenaga dan kelompok yang sama.
1. Frekwensi dan fariasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya pada sensus pasien
2. Kecenderungan pimpinan membuat kompensasi untuk variasi sensus dengan penghitungan
tenaga yang diambil dari sensus maksimal
3. Keluhan pasien tentang pelayanan
4. Delegasi untuk diagnostik dan terapi yang seharusnya merupakan beban dokter
Penanggulangan tenaga :
Yaitu mengontrol variasi ketenagaan antara lain dengan kombinasi jam dinas tenaga lepas
( flosting) dan pemerataan / leveling tenaga.
5. Perencanaan tenaga
Kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan kepada pasien/keluarga di ruang perawatan.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan diperlukan dukungan sumber daya
manusia keperawatan yang mampu mengemban tugas untuk mempertahankan kualitas pelayanan
dan asuhan keperawatan selama 24 jam terus menerus, serta mampu mengadakan perubahan.
Untuk dapat melaksanakan pernyataan ini, perlu adanya klasifikasi pasien dan perencanaan
tenaga keperawatan, baik jumlah maupun klasifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan sistem
pengelolaan tenaga keperawatan yang ada.
Depkes (2002):
Klasifikasi ketergantungan pasien ada 4 kategori, masing-masing memerlukan waktu :
asuhan keperawatan minimal
: 2 jam / 24 jam
asuhan keperawatan sedang
: 3,08 jam/24 jam
asuhan keperawatan agak berat
: 4,15 jam/24 jam
asuhan keperawatan maksimal
: 6,16 jam/24 jam
Klasifikasi kategori asuhan keperawatan menurut Depkes 2002:
1) Asuhan keperawatan minimal :
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
b) Makan dan minum dilakukan sendiri.
c) Ambulasi dengan pengawasan.
d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.
e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
2) Asuhan keperawatan sedang :
a) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
40 % non-profesional
60 % profesional.
Rumusan Perhitungan :
1). Peraturan Men. Kes. RI No.262/Men.Kes/Per/VII/1979 :
Perhitungan tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk kebutuhan seluruh RS
Perbandingan antara jumlah tempat tidur RS dibanding dengan jumlah perawat.
Rumah sakit kelas/tipe A,B,C perbandingan sbb.:
Jumlah tenaga perawat : jumlah tempat tidur =
RS Kelas A = 4 perawat : 2 tempat tidur
RS Kelas B = 3 perawat : 2 tempat tidur
RS Kelas C = 1 perawat : 1 tempat tidur
2). Menurut Gillies (1982)
Kebutuhan tenaga perawat dirumuskan perhitungan sebagai berikut :
TP = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan/ tahun .
Jumlah jam kerja perawat/th x jam kerja perawat/hari
Atau :
Tenaga Perawat (TP)=
A x B x
365
(365-C) x jam kerja /hari
Keterangan :
A : jam efektif/24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan klien
B : sensus harian (jumlah pasien) BOR x Jumlah tempat tidur
C : jumlah hari libur
365 :jumlah hari kerja selama 1 tahun
3). Menurut Depkes (2002)
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan:
Menambah perawat libur (loss day) dan tugas non keperawatan.
Loss Day = jumlah hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar x keb.tenaga
Jumlah hari kerja efektif/th
Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi(loss day +tugas non kep.)
Waktu klasifikasi
Kebutuhan perawat
Sore
Malam
0.14
0.07
0.15
0.10
0.30
0.20
Pagi
0.17
0.27
0.36
Minimal
Intermediate
Maksimal
CONTOH ;
Diketahui jam efektif Ruang rawat inap sebesar 3,5. BOR Jan. Des.2005 sebesar
69,5%, libur minggu 52 hr,cuti 12 hr,libur nasional 18 hr, kapasitas tempat tidur 25.
1. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus Gillies:
TP = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
Jumlah jam kerja perawatan per tahun x jam kerja perawat per hari
TP = (jam efektif per 24 jam) x (BOR x jumlah tempat tidur) x 365
(365 jumlah hari libur) x jam kerja per hari
TP = 3,5 x (69,5% x 25) x 365
( 365 82) x 7
= 3,5 x 17,4 x 365
283 x 7
=
22228,5
=11,2 11 orang
1981
Jadi kebutuhan tenaga menurut Gillies = 11orang + 1 Ka ruang = 12 orang.
2. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus Depkes 2002:
No
1
2
3
4
=7
= 55,18 = 7,88
7
Faktor koreksi :
Loss Day = 52 + 12 + 18 = 72 X 7,88 = 567,36 = 2,04
365-82
283
283
3x0,30 =0,90
2,94
3x0.20 =0,60
1,82
3.
4.
5.
6.
berapa lamanya waktu yang digunakan dalam tiap kegiatan, yang bertujuan untuk
mengetahui macam perawatan apa yang dibutuhkan oleh pasien apakah perawatan
maksimal, partial atau minimal.
Membuat kumpulan data dari kategori perawat yang melaksanakan kegiatan itu dengan
jumlah waktunya.
Hitung jumlah jam yang dipakai untuk tiap aktivitas dalam tiap waktu dinas ( pagi, sore,
malam ) menurut kualifikasi pasien.
Golongkan aktivitas / kegiatan keperawatan kedalam 2 bagian : professional dan nonprofessional.
Setelah menghitung tenaga yang dibutuhkan maka perlu tambahan waktu untuk
pengembangan.
KESIMPULAN
Pengelolaan tenaga keperawatan adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh setiap
pinpinan keperawatan untuk mendukung tercapainya hasil kerja atau kinerja yang optimal secara
efisien dan efektif dalam rangka peningkatan dan mempertahankan kualitas pelayanan dan
asuhan keperawatan selama 24 jam terus menerus. Untuk itu setiap pengelola keperawatan harus
mampu memahami dan dapat menerapkan berbagai peraturan pengelolaan tenaga keperawatan
dengan baik, sehingga dapat diperoleh selain kinerja yang optimal secara efisian dan efektif juga
diperoleh kepuasan kerja perawat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pasien/keluarga. Dengan demikian tujuan individu perawat dan tujuan organisasi dapat dicapai
dengan baik.
Klasifikasi pasien & perencanaan tenaga keperawatan yang tepat adalah merupakan suatu
proses pemikiran dan penentuan kebijakan dari hal-hal yang akan dilaksanakan oleh pimpinan
untuk masa yang akan datang dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan yang
tepat. Dalam upaya efisiensi dan efektifitas serta mempertahankan kualitas pelayanan
keperawatan di rumah sakit, maka semua pengelola keperawatan diharapkan mampu menyusun
perencanaan tenaga keperawatan berdasarkan analisa kegiatan dan perhitungan yang cermat,
sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektifitas dalam pelayanan keperawatan dengan harapan
dapat diperoleh kinerja yang optimal.
Daftar Pustaka
1. Gillies, Nursing Management, A System Approach, WB. Saunders, Philadelphia, 1994
2. Swansburg, Management and Leadership for Nurse Managers, second Edition,
Jones and Barlett Publisher, Boston, 1996
3. Depkes RI, Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Dit Jen Yanmed, cetakan 1,
Depkes, Jakarta, 2002.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN (DONGLAS, 1984)
RSU..Bulan..tahun:.
RUANG: . INSTALASI: .
Tgl.
Min
Pagi
Inter
Max
Jml
Min
Sore
Inter Max
Jml
Min
Malam
Inter Max
Mengeth.Supervsor
Jml
Paraf
Nama
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jml.
Rata2
Index
0,17
Jml.
Tenaga
+. +.=
0,27
0,36
0,14
0,15
0,30
+. +.=
Mengetahui/Menyetujui
Supervisor
(__________________________)
0,07
0,10
0,20
++ = ..
.+.+.=..
libur:1/3 x = ..+
Jumlah
=.
Ada
=-Kurang/lebih = .
., tgl
Kepala Ruang Keperawatan
(____________________________)