Anda di halaman 1dari 3

Jenis Terapi Aktivitas Kelompok

Berikut ini beberapa jenis terapi aktifitas yang bisa diterapkan sehari-hari, antara lain:

1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi

Terapi aktifitas kelompok stimulus kognitif atau persepsi adalah suatu terapi yang
mempunyai tujuan untuk membantu pasien yang mempunyai masalah kemrosotan
orientasi dan memberikan stimulus persepsi demi tujuan dalam menyebarkan Teori-Teori
Motivasi proses berfikir serta untuk memperkecil perilaku maladaptif. Pasien ini
melakukan terapi ini ketika ditandai dengan adanya gangguan yang berhubungan dengan
norma, selalu menarik diri dari relaitas, mempunyai ide negatif namun dari segi fisik
tampak sehat dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Tujuan terapi ini:

 Meningkatkan kemampuan pasien menghadapai realita


 Meningkatkan kemampuan pasien untuk fokus
 Meningkatkan kemampuan intelektual pasien
 Meningkatkan kemampuan pasien untuk mengemukakan pendapat dan menerima
pendapat

Terapi ini dibagi menjadi beberapa sesi yaitu :

 sesi I diarahkan untuk mengenal pengertian halusinasi


 sesi II diarahakan untuk mengontrol halusinasi dan menyerang halusinasi
 sesi III diarahkan untuk menyusun jadwal kegiatan
 sesi IV diarahkan untuk menjelaskan cara minum obat yang benar

2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori

Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori adalah jenis terapi dalam upaya untuk
menstimulasi atau memberikan stimulus sensori pada seorang pasien yang mengalami
kemunduran dalam fungsi sensorisnya.

Bentuk stimulus yang diberikan pada fungsi sensori adalah:

 stimulus suara yaitu dengan musik


 stimulus visual yaitu dengan gambar
 stimulus gabungan visual dan suara yaitu dengan melihat televise atau video

Tujuan terapi ini:

 Meningkatkan kemampuan sensori


 Meningkatkan seseorang untuk fokus memusatkan perhatian
 Meningkatkan kesegaran dan kebugaran jasmani
 Meningkatkan seseorang untuk mengekspresikan perasaan

3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas


Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah terapi dalam upaya mengorientasikan
pasien terhadap kenyataan. Terapi ini biasanya dilakukan pada kelompok pasien yang
mengalami masalah pada orientasi oarang, waktu dan tempat. Pasien ini melakukan terapi
ini ketika ditandai dengan adanya dengan gangguan orientasi realita seperti halusinasi, ilusi,
waham, gangguan orientasi realita terhadap orang, waktu dan tempat namun secara mental
baik dan sehat serta dapat berkomunikasi dengan baik.

Terapi ini dibagi menjadi beberapa sesi yaitu :

 sesi I menganalisa orientasi orang


 sesi II menganalisa orientasi tempat
 sesi III menganalisa orientasi waktu

Tujuan terapi ini:

 Mengupayakan pasien untuk mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan,


sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar)
 Dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan
 Dapat berbicara sesuai realita
 Mampu mengenali diri sendiri serta orang lain, waktu dan tempat

4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi

Terapi aktifitas kelompok sosialisasi adalah terapi yang dilaksanakna dengan tujuan
meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan interaksi sosial dan juga berperan aktif
dalam lingkunagn sosial. Pasien yang melakukan terpai ini ditandai dengan adanya gangguan
kurang memiliki minat untuk mengikuti kegiatan ruangan, sering berada di tempat tidur,
menarik diri, kontak sosial kurang, harga diri rendah, gelisah, curiga, takut dan cemas, tidak
ada inisiatif memulai pembicaraan namun secara fisik mereka sehat dan menerima
kenyataan.

Tujuan terapi ini:

 Meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok,


 Saling memperhatikan dan memberi tanggapan terhadap orang lain
 Dapat mengekpresikan ide
 Mampu menyebutkan identitasnya dan identitas penderita lain

5. Terapi aktifitas kelompok penyaluran energi

Terapi aktifitas kelompok penyaluran energi adalah terapi demi upaya untuk menyalurkan
serta menyebarkan energi secara kontruktif sehinggan pasien dapat meluapkan rasa marah
dan rasa batin tanpa menimbulkan kerugian pada diri sendiri dan lingkungannya.

Tujuan terapi ini:

 Menyalurkan energi destruktif ke konstrukstif.


 Meningkatkan minat pasien untuk mengekspresikan perasaan
 Meningkatkan hubungan interpersonal

Anda mungkin juga menyukai