Anda di halaman 1dari 23

CONTOH STANDAR

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
GEDUNG

LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
yakni :
I
PEKERJAAN PERSIAPAN
II
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
URUG
III
PEKERJAAN PASANGAN &
BETON
IV
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
V
PEKERJAAN KAP, PENUTUP
ATAP
VI
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
VII
PEKERJAAN
PENGECATAN
1.2. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1.Pekerjaan Persiapan
1.Segala sesuatunya menyangkut
kelancaran pekerjaan palaksanaan
harus telah disiapkan di lokasi
sebelum melaksanakan pekerjaan.
2.Jadwal terinci, Time schedule,
mobilisasi peralatan dan tenaga
kerja,serta kelengkapan
administrasi lapangan harus
disiapkan sebelum memulai
pekerjaan.
3.Demi kelancaran kegiatan
sebelumnya kontraktor harus
memperhatikan penempatan bahan
/ material dan lalu lintas.
4.Situasi dan Ukuran-ukuran
1.S i t u a s i
v Volume pekerjaan tersebut dalam pasal
terdahulu merupakan batasan minimal yang
harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis
pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
v Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan,
terutama keadaan tanah, sifat dan luasan
pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi harga penewaran kontraktor.
v Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor

dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk


mengajukan tuntutan.
1.U k u r a n

Kontraktor Bertanggung jawab atas


tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut
bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang
tercantum dalam rencana kerja dan Syaratsyarat (RKS) pekerjaan ini.
Kontraktor berkewajiban mencocokkan
ukuran-ukuran satu sama lain dan segera
melaporkan kepada Direksi bilamana
terdapat ketidak cocokan ukuran-ukuran
didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak
diperkenangkan membetulkan kesalahankesalahan ukuran / gambar-gambar
sebelum berkonsultasian dari Direksi.
Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuranukuran, maka pengukuran bersama
dijadikan patokan.
Letak titik duga (titik nol) sebagaimana
dinyatakan dalam gambar atau sesuai
kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
Titik peil ini harus ditetapkan dengan
membuat patok permanen yang selama
dalam pelaksanaan tidak boleh
bergesar/berubah.

Untuk selanjutnya patok permanen


tersebut harus menjadi dasar bagi setiap
ukuran dan kedalaman.
Atas persetujuan Direksi, penentuan titik
lainnya dilakukan oleh pemborong
dilapangan dengan alat ukur optic yang
sudah diTera kebenarannya dan harus
selalu berpedoman pada titik duga patok
(peil nol).
Untuk Bangunan rehabilitasi sebelum
kontraktor memulai pekerjaan terlebih
dahulu mengambil Foto Nol.

1.Pekerjaan Pembersihan
1.Sebagai langkah awal peleksanaan
pekerjaan, Kontraktor membersihkan
lapangan/Lokasi pembangunan dari
hal-hal yang dapat merusak
pelaksanaan pembanguna.
2.Penebangan pohon/pembersihan harus
tuntas sampai pada akar-akarnya
sehingga tidak merusak struktur tanah.
3.Memasang Papan Bouwplank
1.Pemasangan patok dan papan
bouwplank boleh menggunakan
kayu/papan kls.III yang diketam
rata pada sisi kerjanya.

2.Tinggi bouwplank sama dengan titik


nol atau apabila dikehendaki lain
harus dibicarakan dan mendapat
persetujuan dengan Direksi.
3.Setelah pemasangan bouwplank
harus dilaporkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan
sebelum pekerjaan selanjutnya
dilaksanakan.
2.3. PEKERJAAN TANAH & PASIR
1.Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan
penimbungan (Fill).
1.Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali
galian pondasi, penimbunan rencana lantai
bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi
lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar
rencana.
1.Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1.Galian Tanah
1.Sebelum melaksanakan
penggalian, posisi galian dan

ukuran seperti tertera dalam


gambar sudah dipastikan benar dan
harus mendapat persetujuan
Direksi / Pengawas lapangan.
2.Penggalian tanah pondasi dapat
dimulai setelah pemasangan
bouwplank dan patok-patok
disetujui Direksi / Pengawas
lapangan.
3.Dasar galian harus mencapai tanah
keras, dan jika pada galian terdapat
akar-akar kayu, kotoran-kotoran
dan bagian-bagian tanah yang
longgar (tidak padat), maka bagian
ini harus dikeluarkan seluruhnya
kemudian lubang yang terjadi diisi
dengan pasir urug.
4.Untuk mempertahankan kepadatan
muka tanah galian, maka lubang
yang sudah siap segera dilanjutkan
dengan urugan pasir dan batu
kosong.

1.U r u g a n

a. Pekerjaan urugan yang dilaksanakan


adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan
kembali eks tanah galian sesuai dengan
gambar kerja.
1.4. PEKERJAAN PONDASI
1.Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan
entrance yang dicantumkan dalam gambar
diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi
ukuran dan berdasarkan petunjuk Direksi /
Pengawas
1.Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material
batu gunung yang bermutu baek yang
mengandung lumpur, dan batu bata untuk
pekerjaan roolag pada entrance.
Ketentuan-ketentuanPondasi yang dipasang
berasal dari material batu gunung yang
bermutu baek yang mengandung lumpur, dan
batu bata untuk pekerjaan roolag pada
entrance.
C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :

1.Pasangan pondasi batu kosong tebalnya


dibuat minimum 20 cm atau sesuai gambar
rencana.
2.Untuk pondasi dipake batu gunung yang
berkualitas baek, keras, tidak polos dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang
dipakai harus dipecah-pecah sehingga
diameternya antar 30 cm dan minimum 10
cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi
ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 5
psr yang diaduk matang. Ukuran
kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung
dibuat sesuai gambar rencana.
3.Batu gunung harus disusun sedemikian
rupa sehingga dudukannya kokoh serta
terikat baik satu sam lainnya dengan
adukan. Untuk keperluan kemudahan
pemasangan pipa saluran air bersih, air
hujan kabel-kabel dan lain-lain yang
menembus pondasi dapat dipasang bahan
lunak yang mudah dibuka. Dimensi
pondasi batu gunung disesuaikan dengan
gambar rencana. Tidak diperkenangkan
melakukan pelubangan pada sloef dan
pondasi.

1.5. PEKERJAAN BETON


1.Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan
tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar
untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang
terampil, alat bantu yang memadai sesuai
dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton
bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.199103
1.RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan
semua pemasangan, Sloef. Molom, kolom
praktis dan semua komponen-konponenya
yang ditunjuk oleh gambar rencana.
C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
1.Bahan
1.Portland camen
Portland cament yang digunakan
adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuanketentuan dalam N1-1 atau menurut standart
Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi

Semen Indonesia.
Semen yang digunakan harus
berkualitas baik dan pada saat digunakan
harus dalam keadaan fresh (belum mulai
mengeras)
Untuk menjaga mutu semen,cara
penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat
penyimpangan bahan tersebut.
1.Air
Yang digunakan harus memenuhi syaratsyarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus
bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali
bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain
yang dapat menurungkan mutu beton.
1.Kerikil/Batu Pecah
Kerikil/batu pecah yang dipakai harus
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Kerikil/batu pecah harus mempunyai
gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi
syarat kekerasannya.
Kerikil tidak boleh mengandung lumpur
lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering.
Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka
kerikil harus dicuci.
1.Pasir

Pasir yang dipakai harus memenuhi


syarat-syarat PBI 1971.
Pasir yang dipakai dapat berupa pasir
alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh
alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari
butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi
yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur
lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat
kering.
1.Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja
yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan
dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari dari lapisan
minyak lemak, karat dan bebas dari cacatcacat seperti serpih dan sebagainya, serta
berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi
beton / baja tulangan harus sesuai dengan
petujuk gambar kerja (memenuhi batas
toleransi minimal) seperti yang di syaratkan
dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak
memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam

setelah ada perintah tertulis dari Direksi.


Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak
dengan diameter minimal 1mm dan tidak
bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan
produksi dalam negeri.
1.Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat
baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan
kekurangan-kekurangan yang berhubungan
dengan pemakainya tidak akan merusak atau
mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang
digunakan disesuaikan dengan gambar kerja
yang ada. Demikian pula dengan mutu dan
kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan
lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu
antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat kelembaban dan toleransi ukuran kayu
yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat
dan ketentuan dalam PPKI.
1.Pengecoran Beton

Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat


beton dibuat dengan adukan. 1PC : 3 Psr :
5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai
alas keramik untuk lantai kerja, lantai alas
keramik, neut-kusen dan rabat beton,
ukuran disesuaikan dengan gambar.
Semua pekerjaan konstruksi beti pada
bangunan dikerjakan dengan mutu beton K
-225. Semua pekerjaan konstruksi beton
harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971
Adukan beton harus benar-benar rata dan
matang dengan menggunakan Ready Mix
pada K-225.
Untuk beton konstruksi bermutu K-175
dapat dilakukan dengan cara manual.
Pengecoran beton dapat dilakukan setelah
cara pemasangan pembesian disetujui oleh
Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan
tersedian cukup bahan, perlatan serta
tenaga kerja.

1.Pekerjaan Besi beton

Besi beton yang dipakai bermutu U-24.


(SI.1). ukuran-ukurannya diameter besi
beton yang terpasang harus sesuai dengan
gambar rencana, sedangkan perubahan
diameter tulangan harus dengan

persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian


diameter tulangan tidak diperkenankan.
Besi beton bekas dan yang sudah berkarat
tidak diperkenankan dipakai dalam
konstruksi. Besi beton harus bebas dari
sisik, karat dan lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi daya lekatnya pada beton.
Ikatan besi beton harus rapih dan kuat,
bahan untuk pengikat adalah kawat beton
dengan diameter minimum 1mm.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas
besi yang diminta, maka disamping adanya
sertifikat dari pabrik, juga diminta harus
ada sertifikat dari laboratorium.

1.Berkesting dan Acuan


Sebelum penulangan beton dikerjakan harus
terlebih dahulu dibuat bekesting atau pun
acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air
semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan
ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu
terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus
teratur dan beton sudah berumur minimal 14
(empat belas) hari.

1.6. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP


1.Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari
bahan/ material yang bermutu baik, pekerja
yang terampil dan berpengalaman untuk
mendapatkan hasil yang baik.
1.Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda,
gording, atap penutup dan seluruh detail yang
disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana
untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai
dengan petunjuk Direksi / Pengawas.
C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :

Bahan atap yang dipakai adalah atap


Genteng metal roof dan Nok mental roof
dengan kualitas Baik stadart SNI atau
sesuai petunjuk Direksi Pelaksana.
Pemasangan atap harus sesuai dengan
petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls
11 sesuai dengan syarat-syarat,
Sambungan-sambungan dilengkapi beugel

/ mur / baut / plat penyampung sesuai


gambar rencana.
Balok Gording menggunakan kayu Kls 11
Listplank kayu harus memakai bahan
papan Kayu Kelas-11 dengan ukuran 2/25
cm.

1.7. PEKERJAAN LANTAI


1.Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan Lantai selasar, titik peil
mengikuti gambar rencana. Warna dan motif
berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan
pengawas.
1.Ruang Lingkup
Lantai yang dipergunakan berkualitas baik
sesuai gambar rencana atau petunjuk direksi /
konsultan pengawas.
C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :

Pemasangan Lantai sesuai dengan


petunjuk Direksi Pelaksana.

Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru


diperkenankan untuk dipasang setelah semua
Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan

plafond telah selesai dikerjakan. Sebelum


pemasangan keramik lantai, harus direndam
dalam air sampah jenuh.

Lantai keramik yang dipasang tidak boleh


ada cat berupa : retak-retak, gelombanggelombang, berlubang, noda, permukaan
cembung atau cekung. Sisi ubin keramik
harus siku, penyimpangan kesikuan ubin
tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap
jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri.
Bahan lantai gedung digunakan keramik 40
x 40 cm sedangkan pada jenis keramik
kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan
dengan petunjuk Direksi.
Pemasangan ubin keramik harus
dikerjakan oleh tukang kayu yang benarbenar ahli dan harus menghasilkan
penyelesaian yang rapih dan naad yang
lurus. Naad harus didisi dengan bahan
grouting / pasta semen / okker yang
warnanya disesuiakan dengan warna ubin
yang dipakai. Pengisian naad dilakukan
paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin
keramik dipasang serta celah-celah
keramik atau satu sama lain harus
dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran
yang menghambat masuknya cairan

bahan pengisi. Segera setelah pengisian


naad dengan semen, permukaan lantai
harus segera dibersihkan agar tidak
terdapat noda bekas semen.
Pemasangan keramik yang tidak rapih,
bergelombang, naad tidak lurus dan
sebagainya akibat dari pemasangan yang
tidak baik harus dibongkar/diganti sehingga
memuaskan Direksi.

1.8. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1.Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik,
untuk mendapatkan hasil yang baik.
1.Ruang Lingkup
Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi
penyediaan seluruh material,
perlengkapan/peralatan dan melaksanakan
seluruh pekerjaan system listrik sehingga
dapat beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan
dilaksanakan harus dikerjakan oleh instalatur
yang sudah berpengalaman serta terdaftar
sebagai instalatur resmi PLN dengan
memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C
yang masih berlaku. Seluruh Pekerjaan listrik

harus dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan


listrik yang berlaku di Indonesia terutama
SPLN dan PUIL.
Lingkup Pekerjaan listrik meliputi
pengadaan dan pemasangan semua
komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop
kontak, instalasi pengkabelan lengkap conduit,
panel listrik dan pengetesannya.
Hasil pekerjaan listrik sampai menyala.
C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :

Material

- Kontraktor Pelaksana harus memasang


lampu jenis merk Philips atau setara. Tipe
armature aotbow lengkap dengan
aksesorisnya, serta lampu lainnya seperti yang
ditujukkan dalam gambar..
- Semua stop kontak, saklar dari kualitas
terbaik atau dari sekualitas merk MK atau.
- Isolasi untuk sambungan kabel digunakan
pipa isolasi sekualias 3 M, legrand atau yang
sekualitas.
- Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact
dari merk EGA, clipsall atau yang sekualitas.
Sambungan (copling), T-Dos harus dengan
merk yang sama dengan jenis konduitnya.

- Seluruh material yang dipergunakan harus


baru dan dipasang dengan cara penempatan
yang benar atau dari material bangunan lama
yang masih layak/baik dapat dipasang dengan
persetujuan pihak Direksi/Pengawas.
Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan
contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung
atas biaya Kontraktor pelaksana. Material yang
harus diajukan contohnya antara lain :
Kabel,
Stop kontak,
Saklar,
Lampu (setiap jenisnya),
Konduit, Ballast, dll
1.Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :

Material

- Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact


dari merk EGA, clipsall atau sekualitas.
Sambungan (copling), T-Dos harus dengan
merk yang sama dengan jenis konduitnya.
- Seluruh material yang dipergunakan harus
baru dan dipasang dengan cara penempatan

yang benar atau dari material bangunan lama


yang masih layak/baik dapat dipasang dengan
persetujuan pihak Direksi/pengawas.
Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan
contoh dari seluruh material Pekerjaan listrik
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
sebelum dipasang. Seluruh biaya ditanggung
atas biaya kontraktor pelaksana. Material yang
harus diajukan contohnya antara lain : Pipa,
Konduit, Ballast, dll.
9. PEKERJAAN CAT
1.Penjelasan Umum
Meliputi bahan/ material yang bermutu baik,
serta tenaga yang terampil untuk mendapatkan
hasil yang baik.Ruang Lingkup
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh
permukaan yang kelihatan seperti yang
disebutkan / ditunjuk dalam gambar untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan
petunjuk Direksi/ konsultan pengawas.
C. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai
permukaannya harus diberi acian semen dan
dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan
pembersihan selesai, permukaan dinding

harus digosok dengan amplas kemudian


diplamur untuk menutupi bagian-bagian
permukaan tembok berlubang dan yang
terdapat celah-celah kemudian digosok lagi
hingga permukaan pekerjaan menjadi halus
lalu dicat paling sedikit tiga kali.
Untuk Pekerjaan pengecatan kolom
menggunakan cat tembok merk Metrolite atau
setara, warna akan ditentukan kemudian oleh
Direksi/ Pengawas.
List plank dan semua Pekerjaan kayu
lainnya dicat menggunakan cat kayu/Besi
sekualitas produk Avian, Glotex atau yang
setara.
Keseluruhan Warna Pengecatan akan
ditentukan kemudian oleh Direksi/Pengawas.
10. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama)
Pekerjaan, Kontraktoer pelaksana wajib
membersihkan semua bagian Pekerjaan,
terutama pada atap, lantai dinding,
pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor
Pelaksana juga harus membersihkan barang
bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa
materialyang digunakan lagi harus dibawa ke
luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga
halaman benar-benar bersih dan rapih.
11. MASA PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan Kontraktor


Pelaksana berkewajiban untuk mengganti
material yang tidak berfungsi dengan baik, dan
bertanggung jawab atas semua kekurangan
dari item pekerja yang telah dikerjakan.
12. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Semua pekerjaan yang terdapat dalam
gambar bestek tapi tidak dinyatakan
dalam RKS ini atau sebaliknya, akan tetapi
menyangkut pekerjaan bangunan ini, maka
pemborong wajib menyelesaikan sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.
B. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuanketentuan administrasi pemeriksaan bahan
dan mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan
lain dari pemerintah yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan pembangunan
termasuk pula sebagai pedoman
penyelenggara pekerjaan yang harus ditaati
oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut
petunjuk Unsur Teknis yang tidak bertentangan
dengan uraian dan syarat-syarat ini.

Anda mungkin juga menyukai