ABSTRACT
Every year the need for paper continue to rise while the raw material from wood have been harder to find, therefore and
the alternative of raw materials would be of plant fibers or fibrous waste such as empty fruit bunches of oil palm and
paper waste. This research was aimed to study the characteristics of paper made from empty fruit bunch pulp and paper
waste pulp. Therefore, a research had been conducted in May-June 2013. The making of paper was done at Jl. Roso
No. 8 Delitua and the testing of paper was done in PT PDM Indonesia Laboratory, Medan North Sumatera using factorial
randomized block design with one factor i.e. waste paper composition (0%, 10%, 20%, 30%, 40% and 50%). Parameters
observed were grammage, tensile and tearing strength. The results showed that the composition of the waste paper had
highly significant effect on grammage and tensile strength. The resulting paper could be categorized as art paper with the
best results obtained from the composition of 40% (120 g of oil palm empty fruit bunches and 80 g waste paper).
Keywords: oil palm empty fruit bunches, waste paper, pulp composition, paper.
PENDAHULUAN
Bahan baku kertas yang masih umum
digunakan industri-industri kertas adalah kulit kayu.
Untuk membuat tiap 1 ton kertas akan
membutuhkan hutan seluas 4 hektar yang dapat
menghasilkan kayu sebanyak 20 m per hektar
(PPLH, 2007).
Kebutuhan kertas di dunia khususnya
Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.
Perkembangan konsumsi kertas baik di negara
maju maupun di negara berkembang dari tahun ke
tahun menunjukkan kenaikan tetap 1- 4 %,
sedangkan penyediaan bahan baku tertutama kayu
berdaun jarum sangat terbatas, bahkan dari tahun
ke tahun menurun. Terutama untuk negara tropis
seperti Indonesia, India, Mesir dan Amerika
Tengah yang praktis tidak mempunyai potensi kayu
berdaun jarum dan hutan berdaun lebar. Kalau
ada, kecil sekali jumlahnya sehingga untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku industri pulp
dalam negeri sementara ini dikembangkan dari
bahan-bahan nonkayu seperti ampas tebu, jerami,
bambu dan lain-lain (Biro Penelitian dan
Pengembangan PT Kertas Leces dalam
Soekartawi, 1988). Oleh karena itu, diperlukan
bahan alternatif yang dapat digunakan untuk
menggantikan peran kayu dalam pembuatan pulp
METODOLOGI
Bahan-bahan yang digunakan adalah tandan
kosong kelapa sawit (TKKS), sampah kertas,
NaOH, air dan gas. Alat-alat yang digunakan
adalah pisau dan gunting untuk mencacah TKKS
dan memotong sampah kertas, timbangan, ember
sebagai wadah mencampur bahan, blender untuk
menghancurkan serat TKKS dan sampah kertas,
pengaduk, screen sablon untuk mencetak kertas,
kain, kaca, penggerus, gelas ukur, masker, sarung
101
Keteknikan Pertanian
Gramatur
(g/m)
Kekuatan tarik
(kN/m)
Ketahanan Sobek
(mN)
K0
K1
K2
K3
K4
K5
11,97
185,56
236,78
210,83
269,03
242,43
0,04
3,27
3,79
3,66
4,25
4,13
186,67
283,33
235,00
306,67
308,67
300,00
Gramatur
Rataan
11,97
185,56
210,83
236,78
242,43
269,03
Notasi
0,05
a
b
b
b
b
b
0,01
A
A
B
B
B
B
Keterangan: notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikanpengaruh yang berbeda nyata
pada taraf 5% dan sangat nyata pada taraf 1%.
102
Keteknikan Pertanian
Notasi
0,05
a
b
b
b
b
b
0,01
A
B
B
B
B
B
Keterangan: notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda
nyata pada taraf 5% dan sangat nyata pada taraf 1%.
103
Keteknikan Pertanian
Ketahanan Sobek
Hasil uji analisis sidik ragam ketahanan
sobek menunjukkan bahwa setiap perlakuan
komposisi kertas memberikan pengaruh tidak nyata
sehingga pengujian DMRT tidak dilanjutkan.
Ketahanan sobek kertas merupakan sifat
atau karakteristik yang dimiliki kertas seberapa
kuat kertas tersebut menahan sobekan. Nilai
ketahanan sobek ini dinyatakan dalam mN (mili
Newton). Pada data diperoleh rataan ketahanan
sobek dari terkecil hingga terbesar adalah K 0
186,67; K2 235; K1 283,33; K5 300; K3 306, 67 dan
K4 308,67.
Ketahanan sobek merupakan indikator
panjang dan keseragaman serat dalam selembar
kertas, berarti semakin besar nilai ketahanan sobek
menunjukkan bahwa kertas tersebut memiliki
panjang serat yang baik dan keseragaman serat
yang baik pula. Namun nilai ketahanan sobek
untuk berbagai kertas memiliki standar nilai yang
berbeda disesuaikan dengan penggunaanya.
104
Keteknikan Pertanian
105