tampak
bahwa
penyebaran
jiwa
penduduk
kurun waktu sepuluh tahun terakhir yaitu antara tahun 2000 sampai tahun 2010 adalah
sebesar 1,97 %.
35
Sumber : BPS
Sumber : BPS
KOTA MAJENE SULAWESI BARAT
36
Sumber : BPS
37
Fertilitas ( Kelahiran )
Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari penduduk (actual
reproduction performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki oleh seorang atau
sekelompok perempuan.
Kelahiran yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang
dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas dari
lamanya bayi itu dikandung.
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari
seseorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup. Fekunditas, sebaliknya, merupakan potensi fisik untuk
melahirkan anak. Jadi merupakan lawan arti kata sterilitas. Natalitas mempunyai arti
sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran
pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
Fertilitas = CBR ( Crude Birth Rate ) yaitu jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk
dalam satu tahun.
Fertilitas ada tiga golongan
a. golongan tinggi, fertilitas lebih lebih dari 30
b. golongan sedang, fertilitas antara 20 30
c. golongan rendah , fertilitas kurang dari 20
rumus tingkat kelahiran ( CBR )
CBR = L/P X 1000
L = Jumlah kelahiran selama setahun
p = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
38
9 10+
Tidak
Ditanyakan
Jumlah
10-14
14,55 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,02
14,57
15-19
11,09 0,88 0,14 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,03
12,15
20-24
5,59 3,11 1,63 0,46 0,12 0,03 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
10,95
25-29
2,99 2,60 2,99 1,70 0,71 0,26 0,09 0,03 0,01 0,00 0,00
0,00
11,38
30-34
1,64 1,28 2,43 2,20 1,44 0,75 0,37 0,17 0,06 0,02 0,03
0,00
10,39
35-39
1,19 0,76 1,63 1,96 1,63 1,07 0,63 0,36 0,20 0,10 0,09
0,00
9,61
40-44
0,92 0,55 1,03 1,34 1,24 0,96 0,71 0,44 0,27 0,16 0,19
0,00
7,83
45-49
0,64 0,39 0,68 0,88 0,89 0,73 0,56 0,39 0,28 0,17 0,23
0,00
5,85
50-54
0,56 0,33 0,50 0,66 0,68 0,64 0,52 0,38 0,29 0,18 0,25
0,00
4,98
55-59
0,35 0,24 0,30 0,41 0,43 0,43 0,38 0,27 0,20 0,13 0,21
0,00
3,36
60-64
0,34 0,25 0,27 0,33 0,36 0,39 0,34 0,27 0,21 0,16 0,21
0,00
3,15
65-69
0,22 0,19 0,17 0,20 0,22 0,24 0,23 0,20 0,16 0,11 0,17
0,00
2,11
70-74
0,18 0,16 0,13 0,16 0,19 0,19 0,17 0,14 0,12 0,09 0,14
0,00
1,69
75-79
0,09 0,08 0,06 0,08 0,09 0,09 0,08 0,08 0,06 0,04 0,08
0,00
0,82
80-84
0,07 0,07 0,06 0,07 0,07 0,07 0,07 0,06 0,04 0,03 0,05
0,00
0,65
85-89
0,02 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,02 0,02 0,01 0,01 0,02
0,00
0,24
90-94
0,02 0,02 0,01 0,02 0,01 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
0,00
0,15
95+
0,01 0,02 0,01 0,01 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
0,00
0,13
Jumlah
40,46 10,95 12,05 10,50 8,14 5,91 4,20 2,85 1,95 1,24 1,70
0,05
Sumber http://sp2010.bps.go.id
39
jadi,
L
CBR
: Crude Birth Rate ( bayi lahir setiap 1000 penduduk dalam satu tahun )
=L
: 3 (( 14,57 / 5(10-14th) ))
: 161,132 ( 2014 )
CBR = L X 1000
P
CBR =
tahun
161,132
Mortalitas ( Kematian )
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still
birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah
kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam
faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau
indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah.
Mortalitas = CDR ( Crude Death Rate ), yaitu jumlah kematian setiap 1000 penduduk
dalam satu tahun .
Mortalitas ada tiga golongan / kriteria
40
9 10+
Tidak
Jumlah
Ditanyakan
10-14
14,55 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,02
14,57
15-19
12,07 0,05 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,03
12,15
20-24
10,60 0,30 0,05 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
10,95
25-29
10,57 0,64 0,13 0,03 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
11,38
30-34
9,17 0,88 0,23 0,07 0,03 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
10,39
35-39
8,09 0,98 0,33 0,12 0,05 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00
0,00
9,61
40-44
6,17 0,98 0,39 0,16 0,07 0,03 0,02 0,01 0,00 0,00 0,00
0,00
7,83
45-49
4,32 0,85 0,35 0,16 0,08 0,04 0,02 0,01 0,00 0,00 0,01
0,00
5,85
50-54
3,45 0,79 0,37 0,19 0,10 0,04 0,02 0,01 0,00 0,00 0,01
0,00
4,98
55-59
2,24 0,56 0,27 0,15 0,07 0,03 0,02 0,01 0,00 0,00 0,00
0,00
3,36
60-64
1,93 0,57 0,30 0,16 0,09 0,05 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00
0,00
3,15
65-69
1,23 0,39 0,23 0,12 0,07 0,04 0,02 0,01 0,00 0,00 0,00
0,00
2,11
70-74
0,94 0,32 0,18 0,11 0,06 0,04 0,02 0,01 0,00 0,00 0,00
0,00
1,69
75-79
0,42 0,17 0,10 0,06 0,04 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00
0,00
0,82
80-84
0,34 0,13 0,07 0,05 0,03 0,02 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
0,65
85-89
0,13 0,05 0,03 0,02 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
0,24
90-94
0,08 0,03 0,02 0,01 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00
0,15
95+
Jumlah
0,06 0,03 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
86,34 7,71 3,06 1,41 0,71 0,35 0,18 0,09 0,04 0,02 0,04
0,00
0,05
0,13
100,00
Sumber : http://sp2010.bps.go.id
41
: Kabupaten Mamuju
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
: Teluk Mandar
Sebelah Barat
: Selat Makassar
Luas wilayah Kabupaten Majene adalah 947,84 Km2. Secara administrasi Pemerintah
Daerah Kabupaten Majene terbagi menjadi delapan kecamatan, yang terdiri dari 82
desa/kelurahan.
4.3 Topografi Kabupaten Majene
Kabupaten Majene dibangun oleh wilayah yang topografinya bervariasi dari datar
sampai berbukit dan bergunung, dengan kemiringan lereng kurang dari 3 % sampai lebih
dari 100 %. Hamparan daerah dengan topografi datar ditemukan di sepanjang wilayah
paralel dengan garis pantai kabupaten ini. Hamparan wilayah datar terutama ditemukan
mulai dari pantai barat Kecamatan Sendana menuju ke selatan sampai ke Kecamatan
Banggae dan Banggae Timur (Ibukota Kabupaten). Sebagian besar wilayah Kabupaten
Majene dengan topografi berbukit dan bergunung.
Klasifikasi ketinggian wilayah Kabupaten Majene dari permukaan air laut mulai dari
0-25 m sampai diatas 1.000 meter. Berdasarkan kelas ketinggian muka laut yang tersebar
di wilayah Kabupaten Majene pada umumnya tergolong kelas ketinggian 100-500 meter
yakni 38,69% dan ketinggian 500-1000 meter yakni 35,98% dari total keseluruhan
wilayah kabupaten. Kecamatan Malunda merupakan Wilayah dengan luas wilayah terluas
pada umumnya merupakan wilayah pegunungan dengan ketinggian muka 500-1000
42
meter sebesar 30.219 Ha. Untuk lebih jelasnya klasifikasi ketinggian dari permukaan laut
menurut wilayah kecamatan, sebagaimana pada tabel dan peta dibawah ini.
43
No
Kecamatan
Luas
Wilayah
(Ha)
(2)
(3)
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
(4)
25 100 M
(5)
(6)
>1000 M
(7)
5.519
2.122
1.750
1.647
Banggae
*
*
*
*
*
Banggae
Timur
7.019
584
952
4.833
550
Pamboang
17.881
2.466
1.091 10.466
3.007
Sendana
*
*
*
*
*
Tammerodo
*
*
*
*
*
Tubo
64.365
3.160
3.391 19.310
30.219
Malunda
*
*
*
*
*
Ulumanda
94.784
8.332
7.184 36.256 33.776
Jumlah
Sumber : Kabupaten Majene Dalam Angka, 2010
4.4
4.4.1
(8)
*
50
*
*
8.277
*
8.327
Pola penggunaan lahan di Kabupaten Majene pada tahun 2010, terdiri dari lahan sawah
yang meliputi irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, irigasi desa dan tadah hujan.
Untuk lahan kering meliputi prkarangan, tegal/kebun, ladang/ huma, padang rumput,
hutan rakyat, hutan negara, perkebunan, dan lain-lain. Sedangkan lahan lainnya meliputi
tambak dan kolam/empang/tebat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dan Peta Pola
Penggunaan Lahan Kabupaten Majene sebagai berikut.
Tabel 4.4. Klasifikasi ketinggian dari permukaan laut Menurut Kecamatan
No
1
Jenis Penggunaan
Luas (Ha)
Persentase (%)
Lahan Sawah
861
100,00
135
15,68
2. Irigasi Sederhana
133
15,45
3. Irigasi Desa
68
7,90
4. Tadah Hujan
525
60,98
Lahan Kering
92.834
100,00
1. Pekarangan
984
1,06
2. Tegal/Kebun
6.470
6,97
3. Ladang/Huma
5.482
5,91
44
4. Padang Rumput
4.334
4,67
5. Hutan Rakyat
16.671
17,96
6. Hutan Negara
46.466
50,05
7. Perkebunan
9.240
9,95
8. Lain-lain
3.187
3,43
236
100,00
3.39
2. Kolam/Empang/Tebat
228
96,61
Jumlah
93.070
100,00
Lahan Lainnya
1. Tambak
45
4.4.2
b.
c.
d.
e.
b. Fungsi Penunjang:
Perdagangan Regional
Perikanan Terpadu
Jasa Kepariwisataan
Permukiman
Jasa Kepelabuhanan
KOTA MAJENE SULAWESI BARAT
46
PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) mempunyai skala pelayanan seluruh Kabupaten Majene
diarahkan pada:
Penyediaan sarana perkotaan sesuai dengan fungsi kota dengan pendekatan Program
Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT), yang mencakup penyediaan bagi
kecukupan air bersih, jalan kota, sistem jaringan drainase, sistem jaringan air limbah
buangan, persampahan, serta perbaikan kawasan pemukiman.
Peningkatan peran serta investasi swasta dalam pengadaan dan pembangunan sarana
dan prasarana kota.
Penataan ruang kota melalui perencanaan detail tata ruang kota (RDTRK dan
RTRK), pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang kota secara
terpadu.
2.
b. Fungsi Penunjang:
Perdagangan Lokal
Transportasi Lokal
KOTA MAJENE SULAWESI BARAT
47
Jasa Kepariwisataan
Perikanan Laut
Jasa Kepelabuhanan
Permukiman
Penghasil Pertanian
PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) mempunyai skala pelayanan sebagian wilayah
Kabupaten Majene dalam klaster ruang di sekitarnya dan diarahkan pada:
3.
Kecamatan Ulumanda:
a. Fungsi utama:
b. Fungsi Penunjang:
Hasil-hasil Pertanian
Hasil-hasil perkebunan
Jasa Kepariwisataan
Permukiman
48
4.
49
bencana alam Tsunami terutama di daerah pesisir barat Sulawesi Selatan dan Barat,
dan
50
51
52
53
54
4.4.3
Ini merupakan bagian dari rencana jaringan rel kereta api lintas barat Pulau
Sulawesi yang melintang mulai dari Kota Makassar sampai dengan Manado
dengan rute Makassar Pare-pare Mamuju Palu Gorontalo Manado.
55
56
4.5 Diagram
57