STASIUN MARGAHAYU
Komposisi jumlah penduduk Kecamatan Margahayu berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun
2020 (SP 2020) ini tercatat 121,61 ribu jiwa, dengan sex ratio 102 yang artinya jumlah penduduk
laki-laki 2 persen lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan, komposisi
penduduk Kecamatan Margahayu menurut struktur kelompok umur dapat digambarkan yang
berumur 0-14 tahun 28.300 orang, 15-64 tahun 86.456 Orang dan 65 keatas 6.853 orang di tahun
2020. Kepadatan penduduk di Kecamatan Margahayu upada tahun 2020 tercatat kurang lebih
sebesar 13.034 jiwa/ km2.
Berikut merupakan tabel jumlah dan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Margahayu.
Tabel Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kecamatan Margahayu
Laju Pertumbuhan
Desa/Kelurahan Penduduk
Penduduk (%)
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan di bidang pendidikan.
Di Kecamatan Margahayu pada tahun 2020 jumlah sekolah dasar/sederajat, sekolah menengah
pertama/sederajat dan sekolah menengah atas/sederajat masing-masing tercatat sebanyak 51,14
dan 15unit sekolah. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi dasarnya adalah fasilitas kesehatan yang murah,
representatif serta mudah diakses diharapkan dapat meningkatakan kesadaran untuk hidup sehat.
Jumlah sarana kesahatan yang ada di Kecamatan Margahayu Puskesmas 2 unit,puskesmas
pembantu sebanyak 0 unit dan poliklinik brtjumlah 17 unit yang tercatat pada tahun 2020. Jumlah
tempat peribadatan umat islam di tahun 2020 tercatat sebanyak 136 masjid, 75 langgar dan
mushola, gereja sebanyak 3, pura sebanyak 1 unit, sedangkan tempat peribadatan lainnya tidak
ada.
Peranan sektor industri pengolahan sangat di perlukan di Kecamatan Margahayu walaupun sektor
pertanian dilihat nilai tambah sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB) masih dominan baik sebelum, pada saat, maupun sesudah krisis ekonomi dibandingkan
industri pengolahan. Untuk itu pengembangan sektor ini perlu terus dilakukan karena selain dapat
meningkatkan nilai tambah juga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Peranan industri
pengolahan di Kecamatan Margahayu yang dilaksanakan di suatu wilayah tentunya dapat
menimbulkan beberapa dampak bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya, baik
saifatnya positif maupun negatif. Pengaruh kegiatan secara positif, dalam arti mendukung ke arah
kemakmuran dan kesejahteran masyarakat hendaknya terus dikembangkan, sedangkan yang
sifatnya negatif perlu dihindari atau diminimalisasi. Beberapa pengaruh positif kegiatan industri
antara lainkegiatan ekonomi sektor industri mampu menyerap tenaga kerja. Jumlah industri
pengolahan yang ada di Kecamatan Margahayu, industri besar sedang unit dan jumlah industri
rumah tangga 413 unit.
Jumlah Keuangan Lembaga keuangan bank dan Lembaga bukan bank yang ada di Kecamatan
Margahayu cukup baik. Pada Tahun 2020, jumlah bank sebanyak 13 unit dan lembaga keuangan
bukan bank sebanyak 0 unit, dimana terdiri dari 6 unit bank umum swasta, 7 unit bank
perkreditan rakyat, dan 4 unit lembaga bukan bank. Namun, belum terdapat koperasi yang ada di
Kecamatan Margahayu.
II. STASIUN SULAIMAN
Komposisi jumlah penduduk Kecamatan Margahayu berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun
2020 (SP 2020) ini tercatat 121,61 ribu jiwa, dengan sex ratio 102 yang artinya jumlah penduduk
laki-laki 2 persen lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan, komposisi
penduduk Kecamatan Margahayu menurut struktur kelompok umur dapat digambarkan yang
berumur 0-14 tahun 28.300 orang, 15-64 tahun 86.456 Orang dan 65 keatas 6.853 orang di tahun
2020. Kepadatan penduduk di Kecamatan Margahayu upada tahun 2020 tercatat kurang lebih
sebesar 13.034 jiwa/ km2.
Berikut merupakan tabel jumlah dan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Margahayu.
Tabel Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kecamatan Margahayu
Laju Pertumbuhan
Desa/Kelurahan Penduduk
Penduduk (%)
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan di bidang pendidikan.
Di Kecamatan Margahayu pada tahun 2020 jumlah sekolah dasar/sederajat, sekolah menengah
pertama/sederajat dan sekolah menengah atas/sederajat masing-masing tercatat sebanyak 51,14
dan 15unit sekolah. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi dasarnya adalah fasilitas kesehatan yang murah,
representatif serta mudah diakses diharapkan dapat meningkatakan kesadaran untuk hidup sehat.
Jumlah sarana kesahatan yang ada di Kecamatan Margahayu Puskesmas 2 unit,puskesmas
pembantu sebanyak 0 unit dan poliklinik brtjumlah 17 unit yang tercatat pada tahun 2020. Jumlah
tempat peribadatan umat islam di tahun 2020 tercatat sebanyak 136 masjid, 75 langgar dan
mushola, gereja sebanyak 3, pura sebanyak 1 unit, sedangkan tempat peribadatan lainnya tidak
ada.
Peranan sektor industri pengolahan sangat di perlukan di Kecamatan Margahayu walaupun sektor
pertanian dilihat nilai tambah sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB) masih dominan baik sebelum, pada saat, maupun sesudah krisis ekonomi dibandingkan
industri pengolahan. Untuk itu pengembangan sektor ini perlu terus dilakukan karena selain dapat
meningkatkan nilai tambah juga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Peranan industri
pengolahan di Kecamatan Margahayu yang dilaksanakan di suatu wilayah tentunya dapat
menimbulkan beberapa dampak bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya, baik
saifatnya positif maupun negatif. Pengaruh kegiatan secara positif, dalam arti mendukung ke arah
kemakmuran dan kesejahteran masyarakat hendaknya terus dikembangkan, sedangkan yang
sifatnya negatif perlu dihindari atau diminimalisasi. Beberapa pengaruh positif kegiatan industri
antara lainkegiatan ekonomi sektor industri mampu menyerap tenaga kerja. Jumlah industri
pengolahan yang ada di Kecamatan Margahayu, industri besar sedang unit dan jumlah industri
rumah tangga 413 unit.
Jumlah Keuangan Lembaga keuangan bank dan Lembaga bukan bank yang ada di Kecamatan
Margahayu cukup baik. Pada Tahun 2020, jumlah bank sebanyak 13 unit dan lembaga keuangan
bukan bank sebanyak 0 unit, dimana terdiri dari 6 unit bank umum swasta, 7 unit bank
perkreditan rakyat, dan 4 unit lembaga bukan bank. Namun, belum terdapat koperasi yang ada di
Kecamatan Margahayu.
III. STASIUN KOPO SAYATI
Komposisi jumlah penduduk Kecamatan Margahayu berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun
2020 (SP 2020) ini tercatat 121,61 ribu jiwa, dengan sex ratio 102 yang artinya jumlah penduduk
laki-laki 2 persen lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan, komposisi
penduduk Kecamatan Margahayu menurut struktur kelompok umur dapat digambarkan yang
berumur 0-14 tahun 28.300 orang, 15-64 tahun 86.456 Orang dan 65 keatas 6.853 orang di tahun
2020. Kepadatan penduduk di Kecamatan Margahayu upada tahun 2020 tercatat kurang lebih
sebesar 13.034 jiwa/ km2.
Berikut merupakan tabel jumlah dan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Margahayu.
Tabel Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kecamatan Margahayu
Laju Pertumbuhan
Desa/Kelurahan Penduduk
Penduduk (%)
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan di bidang pendidikan.
Di Kecamatan Margahayu pada tahun 2020 jumlah sekolah dasar/sederajat, sekolah menengah
pertama/sederajat dan sekolah menengah atas/sederajat masing-masing tercatat sebanyak 51,14
dan 15unit sekolah. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi dasarnya adalah fasilitas kesehatan yang murah,
representatif serta mudah diakses diharapkan dapat meningkatakan kesadaran untuk hidup sehat.
Jumlah sarana kesahatan yang ada di Kecamatan Margahayu Puskesmas 2 unit,puskesmas
pembantu sebanyak 0 unit dan poliklinik brtjumlah 17 unit yang tercatat pada tahun 2020. Jumlah
tempat peribadatan umat islam di tahun 2020 tercatat sebanyak 136 masjid, 75 langgar dan
mushola, gereja sebanyak 3, pura sebanyak 1 unit, sedangkan tempat peribadatan lainnya tidak
ada.
Peranan sektor industri pengolahan sangat di perlukan di Kecamatan Margahayu walaupun sektor
pertanian dilihat nilai tambah sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB) masih dominan baik sebelum, pada saat, maupun sesudah krisis ekonomi dibandingkan
industri pengolahan. Untuk itu pengembangan sektor ini perlu terus dilakukan karena selain dapat
meningkatkan nilai tambah juga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Peranan industri
pengolahan di Kecamatan Margahayu yang dilaksanakan di suatu wilayah tentunya dapat
menimbulkan beberapa dampak bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya, baik
saifatnya positif maupun negatif. Pengaruh kegiatan secara positif, dalam arti mendukung ke arah
kemakmuran dan kesejahteran masyarakat hendaknya terus dikembangkan, sedangkan yang
sifatnya negatif perlu dihindari atau diminimalisasi. Beberapa pengaruh positif kegiatan industri
antara lainkegiatan ekonomi sektor industri mampu menyerap tenaga kerja. Jumlah industri
pengolahan yang ada di Kecamatan Margahayu, industri besar sedang unit dan jumlah industri
rumah tangga 413 unit.
Jumlah Keuangan Lembaga keuangan bank dan Lembaga bukan bank yang ada di Kecamatan
Margahayu cukup baik. Pada Tahun 2020, jumlah bank sebanyak 13 unit dan lembaga keuangan
bukan bank sebanyak 0 unit, dimana terdiri dari 6 unit bank umum swasta, 7 unit bank
perkreditan rakyat, dan 4 unit lembaga bukan bank. Namun, belum terdapat koperasi yang ada di
Kecamatan Margahayu.
IV. STASIUN KOPO I
Kecamatan Bojongloa Kaler merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Bandung dan
memiliki penduduk sebanyak 124.506 jiwa yang teresebar pada lima kelurahan. Berikut
merupakan table distribusi penduduk serta pengklasifikasian nya berdasarkan jenis kelamin.
Tabel Persentase Penduduk Dan Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Di Kecamatan
Bojongloa Kaler
Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki kepadatan penduduk sebesar 39905,77 jiwa per km 2 dan
juga memiliki rasio jenis kelamin sebesar 102,84 dimana terdapat 2,84% laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan. Berikut merupakan tabel kepadatan dan rasio jenis kelamin dari
Kecamatan Bojongloa Kaler.
Tabel Kepadatan Dan Rasio Jenis Kelamin Dari Kecamatan Bojongloa Kaler
Kepadatan
Persentase Rasio Jenis
Desa/Kelurahan Penduduk (jiwa per
Penduduk Kelamin
km2)
Total Kecamatan
100,00 39.905,77 102,84
Bojongloa Kaler
Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki sarana dan prasaran yang menunjang kehidupan
masayrakatnya. Terdapat saranan kesehatan dan keagamaan. Berikut merupakan tabel dari
ketersediaan sarana yang ada di Kecamatan Bojongloa Kaler.
Tabel Sarana Kesehatan Kecamatan Bojongloa Kaler
Jenis Sarana
2019 2020 2021
Kesehatan
Rumah Sakit 0 0 0
Rumah Bersalin 0 0 0
Poliklinik 5 5 5
Puskesmas Rawat
0 0 0
Inap
Jenis Sarana
2019 2020 2021
Kesehatan
Piskesmas Non-
2 2 2
Rawat Inap
Apotek 4 4 4
Gereja Gereja
Kelurahan Masjid Mushola Pura Vihara
Protestan Katolik
Kopo 39 0 0 0 0 0
Suka Asih 25 10 0 1 0 1
Babakan
10 20 0 0 0 0
Asih
Babakan
35 10 0 1 0 0
Tarogong
Jamika 36 0 12 0 0 4
Total 145 40 12 2 0 5
Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki beberapa fasilitas ekonomi yang mendukung kegiatan
perekonomian masyarakat. Berikut merupakan tabel fasilitas ekonomi di Kecamatan Bojongloa
Kaler.
Tabel Sarana Peribadatan Kecamatan Bojongloa Kaler
Fasilitas Ekonomi Jumlah
Kelompok Pertokoan 5
Pasar dengan Bangunan
0
Permanan
Pasar dengan Bangunan Semi
1
Permanen
Pasar Tanpa Bangunan 2
Minimarket, Swalayan,
14
Supermarket
Kedai Makan Minum 231
Restoran 25
Penginapan 1
Hotel 4
Toko Warung Kelontong 821
Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki sarana lembaga keuangan bank yang dapat menjadi media
simpan dan pinjam masyarakat. Berikut merupakan tabel sarana Lembaga keuangan bank di
Kecamatan Bojongloa Kaler.
Kopo 0 0 0
Suka Asih 3 4 0
Babakan Asih 0 0 0
Babakan
0 1 0
Tarogong
Jamika 4 4 0
Kecamatan
Bojongloa 7 9 0
Kaler
V. STASIUN KOPO II
Kecamatan Bojongloa Kaler merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Bandung dan
memiliki penduduk sebanyak 124.506 jiwa yang teresebar pada lima kelurahan. Berikut
merupakan table distribusi penduduk serta pengklasifikasian nya berdasarkan jenis kelamin.
Tabel Persentase Penduduk Dan Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin Di Kecamatan
Bojongloa Kaler
Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki kepadatan penduduk sebesar 39905,77 jiwa per km 2 dan
juga memiliki rasio jenis kelamin sebesar 102,84 dimana terdapat 2,84% laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan. Berikut merupakan tabel kepadatan dan rasio jenis kelamin dari
Kecamatan Bojongloa Kaler.
Tabel Kepadatan Dan Rasio Jenis Kelamin Dari Kecamatan Bojongloa Kaler
Kepadatan
Persentase Rasio Jenis
Desa/Kelurahan Penduduk (jiwa per
Penduduk Kelamin
km2)
Total Kecamatan
100,00 39.905,77 102,84
Bojongloa Kaler
Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki sarana dan prasaran yang menunjang kehidupan
masayrakatnya. Terdapat saranan kesehatan dan keagamaan. Berikut merupakan tabel dari
ketersediaan sarana yang ada di Kecamatan Bojongloa Kaler.
Jenis Sarana
2019 2020 2021
Kesehatan
Rumah Sakit 0 0 0
Rumah Bersalin 0 0 0
Poliklinik 5 5 5
Puskesmas Rawat
0 0 0
Inap
Piskesmas Non-
2 2 2
Rawat Inap
Apotek 4 4 4
Kopo 39 0 0 0 0 0
Suka Asih 25 10 0 1 0 1
Babakan
10 20 0 0 0 0
Asih
Babakan
35 10 0 1 0 0
Tarogong
Jamika 36 0 12 0 0 4
Total 145 40 12 2 0 5
Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki beberapa fasilitas ekonomi yang mendukung kegiatan
perekonomian masyarakat. Berikut merupakan tabel fasilitas ekonomi di Kecamatan Bojongloa
Kaler.
Tabel Sarana Peribadatan Kecamatan Bojongloa Kaler
Kelompok Pertokoan 5
Pasar dengan Bangunan
0
Permanan
Pasar dengan Bangunan Semi
1
Permanen
Pasar Tanpa Bangunan 2
Minimarket, Swalayan,
14
Supermarket
Kedai Makan Minum 231
Restoran 25
Penginapan 1
Fasilitas Ekonomi Jumlah
Hotel 4
Toko Warung Kelontong 821
Kecamatan Bojongloa Kaler memiliki sarana lembaga keuangan bank yang dapat menjadi media
simpan dan pinjam masyarakat. Berikut merupakan tabel sarana lembaga keuangan bank di
Kecamatan Bojongloa Kaler.
Kopo 0 0 0
Suka Asih 3 4 0
Babakan Asih 0 0 0
Babakan
0 1 0
Tarogong
Jamika 4 4 0
Kecamatan
Bojongloa 7 9 0
Kaler
Kepadatan Penduduk
Kecamatan Presentase Penduduk (%)
jiwa per (km2)
Cibaduyut Kidul 16,95 15.590
Cibaduyut Wetan 15,32 9.004
Mekarwangi 6,83 8.305
Cibaduyut 7,49 20.012
Kebonlega 6,86 22.030
Situsaeur 14,93 28.686
Kecamatan Bojongloa Kidul 100,00 16.274
Kelurahan Cibaduyut Kidul merupakan kelurahan yang memiliki presentase penduduk tertinggi,
sedangkan Kelurahan Kebonlega merupakan kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk
terbanyak di Kecamatan Bojongloa Kidul. Kelurahan Mekarwangi merupakan kelurahan yang
memiliki presentase penduduk terkecil sekaligus kepadatan penduduk terkecil di Kecamatan
Bojongloa Kidul.
Kecamatan Bojongloa Kidul memiliki rasio jenis kelamin sebesar 107,15. Hal tersebut
mengimplikasikan bahwa terdapat 7,15% laki-laki lebih banyak dari perempuan. Berikut
merupakan tabel rasio jenis kelamin Kecamatan Bojongloa Kidul.
Tabel Rasio Jenis Kelamin Kecamatan Bojongloa Kidul
Kelurahan yang memiliki nilai rasio jenis kelamin lebih dari seratus adalah Kelurahan Cibaduyut
Kidul, Cibaduyut, Kebonlega, Situsaeur, dimana memiliki populasi penduduk laki-laki yang lebih
banyak. Sedangkan Kelurahan Cibaduyut Wetan dan Mekarwangi didominasi oleh penduduk
perempuan.
Penduduk Kecamatan Bojongloa Kidul dapat diklasifikasikan menjadi tiga kalsifikasi yaitu
kelompok umur 0-14, 15-64, dan 65 ke atas. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk menurut
kelompok umur.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Bojongloa Kidul
Jumlah penduduk di Kecamatan Bojongloa Kidul didominasi oleh kelompok umur 15-64 tahu,
sedangkan yang paling sedikit adalah kelompok umur 65 tahun ke atas. Selain itu, di kelompok
15-64 tahun, didominasi oleh penduduk laki-laki dibandingkan perempuan yaitu selisih sebesar
1.319.
Kecamatan Bojongloa Kidul memiliki beberapa fasilitas untuk menunjang kehidupan masyarakat,
yaitu terdapat fasilitas Pendidikan, kesehatan, dan peribadatan. Berikut merupakan tabel-tabel
dari fasilitas yang ada di Kecamatan Bojongloa Kidul.
Tabel Fasilitas Pendidikan Kecamatan Bojongloa Kidul
Cibaduyut Kidul 2 2 4 1
Cibaduyut Wetan 1 3 1 0
Mekarwangi 3 3 2 0
Cibaduyut 3 1 2 0
Kebonlega 4 4 5 1
Situsaeur 4 2 0 2
Kecamatan Bojongloa Kidul 17 11 12 4
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Situsaeur, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Mekarwangi.
Tabel Fasilitas Peribadatan Kecamatan Bojongloa Kidul
Kepadatan Penduduk
Kecamatan Presentase Penduduk (%)
jiwa per (km2)
Cibaduyut Kidul 16,95 15.590
Cibaduyut Wetan 15,32 9.004
Mekarwangi 6,83 8.305
Cibaduyut 7,49 20.012
Kebonlega 6,86 22.030
Situsaeur 14,93 28.686
Kecamatan Bojongloa Kidul 100,00 16.274
Kelurahan Cibaduyut Kidul merupakan kelurahan yang memiliki presentase penduduk tertinggi,
sedangkan Kelurahan Kebonlega merupakan kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk
terbanyak di Kecamatan Bojongloa Kidul. Kelurahan Mekarwangi merupakan kelurahan yang
memiliki presentase penduduk terkecil sekaligus kepadatan penduduk terkecil di Kecamatan
Bojongloa Kidul.
Kecamatan Bojongloa Kidul memiliki rasio jenis kelamin sebesar 107,15. Hal tersebut
mengimplikasikan bahwa terdapat 7,15% laki-laki lebih banyak dari perempuan. Berikut
merupakan tabel rasio jenis kelamin Kecamatan Bojongloa Kidul.
Tabel Rasio Jenis Kelamin Kecamatan Bojongloa Kidul
Kelurahan yang memiliki nilai rasio jenis kelamin lebih dari seratus adalah Kelurahan Cibaduyut
Kidul, Cibaduyut, Kebonlega, Situsaeur, dimana memiliki populasi penduduk laki-laki yang lebih
banyak. Sedangkan Kelurahan Cibaduyut Wetan dan Mekarwangi didominasi oleh penduduk
perempuan.
Penduduk Kecamatan Bojongloa Kidul dapat diklasifikasikan menjadi tiga kalsifikasi yaitu
kelompok umur 0-14, 15-64, dan 65 ke atas. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk menurut
kelompok umur.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Bojongloa Kidul
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Situsaeur, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Mekarwangi.
Tabel Fasilitas Peribadatan Kecamatan Bojongloa Kidul
Ciseureuh 100,5
Pasirluyu 104,7
Ancol 99,6
Cigereleng 97,2
Ciateul 100,3
Pungkur 97,9
Balonggede 102,2
Kecamatan Regol 100,9
Kelurahan Ancol, Pungkur, dan Cigereleng memiliki rasio jenis kelamin di bawah 100, yamg
mengindikasikan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Sedangkan
untuk Kelurahan Ciseureuh, Pasirluyu, Ciateul, dan Balonggede memiliki rasio jenis kelamin di
atas 100, yang mengindikasikan bahwa jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan.
Penduduk Kecamatan Regol dapat diklasifikasikan menjadi tiga kalsifikasi yaitu kelompok umur
0-14, 15-64, dan 65 ke atas. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk menurut kelompok umur.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Regol
Ciseureuh 6 4 3 0
Pasirluyu 3 1 3 0
Ancol 1 0 0 0
Cigereleng 2 0 1 0
Ciateul 1 1 0 0
Pungkur 4 3 0 1
Balonggede 5 6 3 0
Kecamatan Regol 24 15 10 1
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Ciseureuh, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Ancol.
Tabel Fasilitas Peribadatan Kecamatan Bojongloa Kidul
Ciseureuh 100,5
Pasirluyu 104,7
Ancol 99,6
Cigereleng 97,2
Ciateul 100,3
Pungkur 97,9
Balonggede 102,2
Kecamatan Regol 100,9
Kelurahan Ancol, Pungkur, dan Cigereleng memiliki rasio jenis kelamin di bawah 100, yamg
mengindikasikan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Sedangkan
untuk Kelurahan Ciseureuh, Pasirluyu, Ciateul, dan Balonggede memiliki rasio jenis kelamin di
atas 100, yang mengindikasikan bahwa jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan.
Penduduk Kecamatan Regol dapat diklasifikasikan menjadi tiga kalsifikasi yaitu kelompok umur
0-14, 15-64, dan 65 ke atas. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk menurut kelompok umur.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Regol
Ciseureuh 6 4 3 0
Pasirluyu 3 1 3 0
Ancol 1 0 0 0
Cigereleng 2 0 1 0
Ciateul 1 1 0 0
Pungkur 4 3 0 1
Balonggede 5 6 3 0
Kecamatan Regol 24 15 10 1
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Ciseureuh, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Ancol.
Kelurahan Turangga memiliki penduduk paling banyak dibandingkan dengan kelurahan lainnya,
selain itu kelurahan ini pun menjadi kelurahan yang memiliki laju pertumbuhan paling tinggi
bersamaan dengan Kelurahan Cijagra. Sedangkan, Kelurahan Paledang memiliki penduduk
paling sedikit dibandingkan dengan kelurahan lainnya, namun laju pertumbuhan di yang paling
kecil dibandingkan kelurahan lainnya adalah Kelurahan Cikawao.
Tabel Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Lengkong
Cijagra 97,9
Turangga 92,7
Lingkar Selatan 104,9
Malabar 102,2
Burangrang 98,1
Cikawao 100,5
Paledang 98,8
Kecamatan Lengkong 98,7
Kelurahan Cijagra, Turangga, Burangrang, dan Paledang memiliki rasio jenis kelamin di bawah
100, yamg mengindikasikan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Sedangkan untuk Kelurahan Lingkar Selatan, Malabar, dan Cikawao memiliki rasio jenis kelamin
di atas 100, yang mengindikasikan bahwa jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan
perempuan.
Penduduk Kecamatan Lengkong dapat diklasifikasikan menjadi tiga kalsifikasi yaitu kelompok
umur 0-14, 15-64, dan 65 ke atas. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk menurut kelompok
umur.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Lengkong
Jumlah penduduk di Kecamatan Lengkong didominasi oleh kelompok umur 15-64 tahun,
sedangkan yang paling sedikit adalah kelompok umur 65 tahun ke atas. Selain itu, di kelompok
15-64 tahun, didominasi oleh penduduk laki-laki dibandingkan perempuan yaitu selisih sebesar
299.
Kecamatan Lengkong memiliki beberapa fasilitas untuk menunjang kehidupan masyarakat, yaitu
terdapat fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan. Berikut merupakan tabel-tabel dari
fasilitas yang ada di Kecamatan Lengkong.
Tabel Fasilitas Pendidikan Kecamatan Lengkong
Cijagra 3 2 0 0
Turangga 4 2 0 0
Lingkar Selatan 3 7 1 0
Malabar 3 0 0 0
Burangrang 4 0 0 0
Cikawao 5 0 0 0
Paledang 4 2 5 0
Kecamatan Lengkong 36 13 6 0
Jumlah fasilitas pendidikan diklasifikasikan berdasarkan tingkatannya yaitu SD/MI/sederajat,
SMP/MTs/sederajat, SMA/SMK/MA/sederajat, dan perguruan tinggi. Kecamatan Lengkong
memiliki semua fasilitas pendidikan di tiap tingkatannya kecuali perguruan tinggi.
Tabel Fasilitas Kesehatan Kecamatan Lengkong
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Burangrang, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Malabar.
Tabel Fasilitas Peribadatan Kecamatan Lengkong
Kelurahan Turangga memiliki penduduk paling banyak dibandingkan dengan kelurahan lainnya,
selain itu kelurahan ini pun menjadi kelurahan yang memiliki laju pertumbuhan paling tinggi
bersamaan dengan Kelurahan Cijagra. Sedangkan, Kelurahan Paledang memiliki penduduk
paling sedikit dibandingkan dengan kelurahan lainnya, namun laju pertumbuhan di yang paling
kecil dibandingkan kelurahan lainnya adalah Kelurahan Cikawao.
Tabel Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Lengkong
Cijagra 97,9
Turangga 92,7
Lingkar Selatan 104,9
Malabar 102,2
Burangrang 98,1
Cikawao 100,5
Paledang 98,8
Kecamatan Lengkong 98,7
Kelurahan Cijagra, Turangga, Burangrang, dan Paledang memiliki rasio jenis kelamin di bawah
100, yamg mengindikasikan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Sedangkan untuk Kelurahan Lingkar Selatan, Malabar, dan Cikawao memiliki rasio jenis kelamin
di atas 100, yang mengindikasikan bahwa jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan
perempuan.
Penduduk Kecamatan Lengkong dapat diklasifikasikan menjadi tiga kalsifikasi yaitu kelompok
umur 0-14, 15-64, dan 65 ke atas. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk menurut kelompok
umur.
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kecamatan Lengkong
Jumlah penduduk di Kecamatan Lengkong didominasi oleh kelompok umur 15-64 tahun,
sedangkan yang paling sedikit adalah kelompok umur 65 tahun ke atas. Selain itu, di kelompok
15-64 tahun, didominasi oleh penduduk laki-laki dibandingkan perempuan yaitu selisih sebesar
299.
Kecamatan Lengkong memiliki beberapa fasilitas untuk menunjang kehidupan masyarakat, yaitu
terdapat fasilitas pendidikan, kesehatan, dan peribadatan. Berikut merupakan tabel-tabel dari
fasilitas yang ada di Kecamatan Lengkong.
Tabel Fasilitas Pendidikan Kecamatan Lengkong
Cijagra 3 2 0 0
Turangga 4 2 0 0
Lingkar Selatan 3 7 1 0
Malabar 3 0 0 0
Burangrang 4 0 0 0
Cikawao 5 0 0 0
Paledang 4 2 5 0
Kecamatan Lengkong 36 13 6 0
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Burangrang, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Malabar.
Tabel Fasilitas Peribadatan Kecamatan Lengkong
Kelurahan Kebon Pisang memiliki penduduk paling banyak dibandingkan dengan kelurahan
lainnya. Sedangkan Kelurahan Braga memiliki penduduk paling sedikit dibandingkan dengan
kelurahan lainnya.
Tabel Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Sumur Bandung
Kepadatan
Presentase Rasio Jenis
Kecamatan Penduduk (jiwa per
Penduduk (%) Kelamimn
km2)
Braga 22,21 15.311 94,26
Kebon Pisang 32,47 18.943 100,07
Merdeka 29,17 7.902 99,72
Babakan Ciamis 16,15 7.655 104,57
Kecamatan Sumur
100,00 11.153 99,91
Bandung
Braga 4 2 4 0
Kebon Pisang 3 2 4 0
Merdeka 3 3 3 0
Babakan Ciamis 6 4 3 0
Kecamatan Sumur Bandung 16 11 14 0
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Merdeka, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Braga.
Tabel Fasilitas Peribadatan Kecamatan Sumur Bandung
Pasar Pasar
dengan dengan Pasar
Restora
Banguna Banguna Tanpa Swalaya
13 Pertokoan n
n n Semi Banguna n
Permane Permane n
n n
Brag6a 4 1 0 0 13 45
Kebon Pisang 8 1 0 0 6 30
Merdeka 1 0 0 0 4 2
Babakan Ciamis 3 1 0 0 6 18
Kecamatan
Sumur 16 3 0 0 29 95
Bandung
Cihapit 5 3 2 0
Citarum 6 7 5 0
Tamansari 6 3 0 0
Kecamatan Bandung Wetan 17 13 7 0
Rumah Rumah
Kecamatan Puskesmas Posyandu Poliklinik
Sakit Bersalin
Cihapit 0 0 1 22 2
Citarum 4 1 0 1 0
Tamansari 0 0 1 3 1
Kecamatan
4 1 2 26 3
Bandung Wetan
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, puskesmas, posyandu, dan poliklinik. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Citarum, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Tamansari.
Tabel Fasilitas Peribadatan Kecamatan Bandung Wetan
Cihapit 17 4 1 2
Citarum 0 2 1 3
Tamansari 0 1 0 0
Kecamatan 17 7 2 5
Bandung
Wetan
Cihapit 5 3 2 0
Citarum 6 7 5 0
Tamansari 6 3 0 0
Kecamatan Bandung Wetan 17 13 7 0
Rumah Rumah
Kecamatan Puskesmas Posyandu Poliklinik
Sakit Bersalin
Cihapit 0 0 1 22 2
Citarum 4 1 0 1 0
Tamansari 0 0 1 3 1
Kecamatan
4 1 2 26 3
Bandung Wetan
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, puskesmas, posyandu, dan poliklinik. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Citarum, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Tamansari.
Tabel Fasilitas Peribadatan Kecamatan Bandung Wetan
Cihapit 17 4 1 2
Citarum 0 2 1 3
Tamansari 0 1 0 0
Kecamatan
Bandung 17 7 2 5
Wetan
Cipaganti 3 2 3 1
Lebak Siliwangi 1 0 2 4
Lebak Gede 1 1 1 6
Sadang Serang 5 0 0 0
Sekeloa 6 6 7 1
Dago 10 3 4 2
Kecamatan Coblong 26 13 17 14
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Lebak Gede, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Lebak Siliwangi.
Mini
Kecamatan Toko Restoran Kedai Hotel
Market
Cipaganti 6 200 20 52 17
Lebak 0 67 25 48 4
Siliwangi
Lebak Gede 7 195 25 110 8
Sadang 1
9 223 6 150
Serang
Sekeloa 8 274 7 260 1
Dago 12 120 26 114 12
Kecamatan
42 1.079 109 734 43
Coblong
Jumlah fasilitas perdagangan diklasifikasian berdasarkan jenisnya. Fasilitas didominasi oleh toko
dan kedai. Selain itu, kegiatan perekonomian di Kecamatan Coblong didukung oleh sektor
pertanian, terdapat lahan pertanian sawah sebesa 1 ha dan lahan pertanian non-sawah sebesar 742
ha.
Cipaganti 3 2 3 1
Lebak Siliwangi 1 0 2 4
Lebak Gede 1 1 1 6
Sadang Serang 5 0 0 0
Sekeloa 6 6 7 1
Dago 10 3 4 2
Kecamatan Coblong 26 13 17 14
Jumlah fasilitas pendidikan diklasifikasikan berdasarkan tingkatannya yaitu SD/MI/sederajat,
SMP/MTs/sederajat, SMA/SMK/MA/sederajat, dan perguruan tinggi. Kecamatan Bandung Wetan
memiliki semua fasilitas pendidikan
Tabel Fasilitas Kesehatan Kecamatan Coblong
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Lebak Gede, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Lebak Siliwangi.
Mini
Kecamatan Toko Restoran Kedai Hotel
Market
Cipaganti 6 200 20 52 17
Lebak 4
0 67 25 48
Siliwangi
Lebak Gede 7 195 25 110 8
Sadang 1
9 223 6 150
Serang
Sekeloa 8 274 7 260 1
Dago 12 120 26 114 12
Kecamatan
42 1.079 109 734 43
Coblong
Jumlah fasilitas perdagangan diklasifikasian berdasarkan jenisnya. Fasilitas didominasi oleh toko
dan kedai. Selain itu, kegiatan perekonomian di Kecamatan Coblong didukung oleh sektor
pertanian, terdapat lahan pertanian sawah sebesa 1 ha dan lahan pertanian non-sawah sebesar 742
ha.
Cipaganti 3 2 3 1
Lebak Siliwangi 1 0 2 4
Lebak Gede 1 1 1 6
Sadang Serang 5 0 0 0
Sekeloa 6 6 7 1
Dago 10 3 4 2
Kecamatan Coblong 26 13 17 14
Jumlah fasilitas pendidikan diklasifikasikan berdasarkan tingkatannya yaitu SD/MI/sederajat,
SMP/MTs/sederajat, SMA/SMK/MA/sederajat, dan perguruan tinggi. Kecamatan Bandung Wetan
memiliki semua fasilitas pendidikan
Tabel Fasilitas Kesehatan Kecamatan Coblong
Jumlah fasilitas kesehatan diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, puskesmas, dan apotek. Kelurahan yang memiliki fasilitas kesehatan yang
cenderung lengkap yaitu Kelurahan Lebak Gede, sedangkan yang paling tidak lengkap yaitu
Kelurahan Lebak Siliwangi.
Mini
Kecamatan Toko Restoran Kedai Hotel
Market
Cipaganti 6 200 20 52 17
Lebak 4
0 67 25 48
Siliwangi
Lebak Gede 7 195 25 110 8
Sadang 1
9 223 6 150
Serang
Sekeloa 8 274 7 260 1
Dago 12 120 26 114 12
Kecamatan
42 1.079 109 734 43
Coblong
Jumlah fasilitas perdagangan diklasifikasian berdasarkan jenisnya. Fasilitas didominasi oleh toko
dan kedai. Selain itu, kegiatan perekonomian di Kecamatan Coblong didukung oleh sektor
pertanian, terdapat lahan pertanian sawah sebesa 1 ha dan lahan pertanian non-sawah sebesar 742
ha.