Makalah Silikon
Makalah Silikon
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia Kedokteran, penggunaan silikon untuk berbagai
macam
tujuan guna kesehatan utamanya estetika atau kecantikan sudah bukan hal asing
lagi. Banyak masyarakat yang telah menggunakan silikon untuk memperindah
penampilan tubuh maupun mempercantik wajah. Sebagian telah dilakukan oleh
tenaga medis yang kompeten, namun sebagian lain masih banyak yang justru
dilakukan oleh tenaga yang tidak memiliki kompetensi untuk memberikan jasa
penggunaan silikon. Penggunaan silikon yang dilakukan oleh tenaga yang tidak
berkompeten dan tidak sesuai aturan akan menimbulkan berbagai efek samping
pada pasien.
Silikon merupakan polimer non organik yang bervariasi, dari cairan, gel,
karet, hingga sejenis plastik keras. Pada awalnya, silikon dalam kedokteran
digunakan dalam bentuk cair, namun penggunaan yang salah dapat menyebabkan
berbagai kerugian seperti terjadinya silikonaoma, kerusakan pada kulit,
perpindahan lokasi dalam tubuh, maupun komplikasi yang lebih berat. Sehingga
dewasa ini penggunaan silikon dalam kedokteran lebih banyak menggunakan
silikon padat maupun silikon gel atau silikon sheet.
Berbagai efek samping yang mungkin timbul ini akan semakin besar
kemungkinannya apabila penggunaannya dilakukan oleh tenaga medis yang
berkompeten apalagi ke tempat praktek yang ilegal atau tidak memiliki ijin untuk
melakukan prosedur penggunaan silikon. Karena benda asing yang dimasukkan ke
dalam tubuh akan memiliki dampak positif apabila digunakan secara benar,
namun juga akan berdampak negatif apabila salah dalam menggunakannya.
Banyak masyarakat dengan ekonomi tinggi juga menggunakan silikon yang
memiliki harga yang tidak murah itu, tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana
sifat dari silikon itu, apakah berdampak positif atau negatif. Oleh karena itu,
makalah ini dibuat untuk memberikan gambaran jelas mengenai pengertian
silikon, macam-macamnya, kegunaan silikon, serta efek sampingnya.
1.3 Tujuan
Adapun makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apa itu silikon
2. Untuk mengetahui macam-macam silikon dalam kedokteran
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan silikon dalam
kedokteran
4. Untuk mengetahui efek samping penggunaan silikon dalam kedokteran
1.4 Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang penulis lakukan adalah metode tinjauan
pustaka yaitu dengan mencari referensi yang berkaitan serta merangkum isi
pembahasan dalam makalah yang singkat.
Gambar 2.1 :
Silikon L yang
ditanam pada
hidung pasien
a. Persiapan praoperasi
Persiapan operasi rhinoplasty adalah anestesi. Secara umum anestesi untuk
rhinoplasti dilakukan secara lokal tetapi pada beberapa pasien memerlukan
anestesi secara total yaitu pada pasien dengan usia diatas 40 tahun ataupun pasien
yang meminta dibius secara total. Untuk beberapa pasien yang memerlukan
anestesi total dilakukan beberapa
yaitu
pemeriksaan darah, kondisi jantung dan paru paru. Selain itu pasien harus
berpuasa 4 6 jam sebelum operasi untuk mencegah terjadinya aspirasi
intraoperasi.
Pasien disarankan tidak merokok dan mengonsumsi alkohol selama 3
minggu sebelum dan sesudah operasi. Pemakaian obat herbal juga dihentikan
pada waktu yang sama untuk mencegah perdarahan intraoperasi akibat zat yang
terkandung pada obat-obatan herbal.
b. Operasi
dan
menghindari
menyentuh-nyentuh
hidung
Anda
selama 1
bulan untuk membantu menopang bentuk baru hidung. Luka tidak boleh basah
sebelum jahitan dilepas. Jahitan akan dilepas pada hari ke-7 sampai hari ke-10
pascaoperasi. Segera setelah jahitan lepas dokter akan memberikan terapi salep
antikeloid untuk memfasilitasi bekas luka operasi yang baik. Hasil akhir hidung
dengan bentuk yang baru seperti gambar 2.4 akan terlihat baik dan terasa nyaman
setelah 2 bulan pascaoperasi.
b. Insisi
Terdapat 3 pilihan tempat insisi yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Insisi dapat dilakukan di daerah periarolar, inframmary, dan transaxillary seperti
terlihat pada gambar 2.7.
10
bekas
luka
operasi
yang
baik.
Dan
selama 1
bulan
11
12
penulis implan silikon dapat bermanfaat untuk memperindah bentuk tubuh dan
meningkatkan kepercayaan diri seseorang yang menggunakan implan silikon.
2.5 Efek Samping dan Kasus pada Penggunaan Silikon
2.5.1 Efek samping penggunaan silikon:
a. perubahan bentuk atau deformitas organ
b. kebutaan
c. kematian
2.5.2 Laporan kasus
a. Kasus 1
Seorang wanita usia 48 tahun, melakukan injeksi silikon cair di sebuah salon,
injeksi dilakukan daerah hidung dan dagu. Setelah lebih dari 1 tahun, kulit daerah
hidung, dagu dan kedua kelopak mata atas juga ikut memerah dan bengkak,
konsistensi kulit mengeras, bentuk hidung dan dagu menggantung. Pada
pemeriksaan tajam penglihatan mata kanan 6/15 dengan koreksi 6/6, mata kiri
6/7,5 dengan koreksi 6/6, blefarokhalasis pada kedua kelopak mata atas,
pemeriksaan funduskopi kedua mata dalam batas normal. Penatalaksanaan kami
lakukan blefaroplasti pada kedua kelopak mata atas
Hasil eksplorasi durante operasi kami dapatkan fibrosis otot orbikularis pada
kedua kelopak mata atas sehingga kami lakukan eksisi jaringan fibrosis dan
jaringan lemak semaksimal mungkin
b. Kasus 2
Seorang wanita usia 42 tahun, dilakukan injeksi silikon cair di rumah (door to
door) oleh seorang waria, di daerah hidung dan pelipis. Setelah lebih dari 1 tahun,
kulit daerah pangkal hidung dan kedua kelopak mata atas dan bawah bengkak,
konsistensi kulit mengeras, berwarna kemerahan, dan sebagian berubah warna
lebih putih dari kulit sekitarnya. Pada pemeriksaan tajam penglihatan mata kanan
dan kiri 6/6, nampak blefarokhalasis pada kedua kelopak mata atas, baggy eye
pada kelopak mata bawah. Pemeriksaan funduskopi kedua mata dalam batas
normal.
13
14
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet,
hingga sejenis plastik keras. Terdapat 3 jenis silikon yang secara medis aman
yaitu silikon padat, silikon berbentuk gel dalam wadah silikon padat dan silikon
cair.
Silikon dapat digunakan untuk memperindah beberapa bagian tubuh yaitu
hidung, payudara, bokong dan . Selain itu menambah percaya diri bagi yang
menggunakan implant silikon.
Penggunaan silikon ataupun implan memiliki banyak efek samping, bisa
buruk maupun baik walaupun masih banyak efek buruknya dibandingkan dengan
efek baiknya. Menurut The Americsn Society for Aesthetic Plastic Surgery
menyebutkan bahwa penggunaan implan tidak dianjurkan seumur hidup,
disebutkan bahwa 10-20 tahun merupakan zona aman dalam pemakaian implan.
Setelah itu harus dilakukan operasi ulang untuk menggantinya. Pasalnya, sekitar
90% pengguna implan mengalami kebocoran dan bahkan pecah dalam masa
penggunaan 20 tahun. Konsekuensinya, bahan kimia silikon merembes keluar dan
menyusup serta merusak jaringan tubuh sekitarnya. Penggunaan silikon bisa
bermanfaat apabila mendapat perlakuan dari tenaga medis yang ahli dan
berpengalaman, walaupun tetap banyak efek buruk dari penggunaan silikon atau
implan ini.
3.2 Saran
Pemasangan implan atau silikon hendaknya dilakukan oleh tenaga medis
yang ahli dibidangnya, juga mintalah penjelasan atau prosedur dari pemasangan
silikon atau implan ini dengan sedetailnya agar tidak terjadi hal buruk dikemudian
hari
DAFTAR PUSTAKA
15
16