Anda di halaman 1dari 33

SISTEM INDRA

Anggota Kelompok;
 Nova Anggraeni
 R. Ersa Rahayu
 M. Zaki Balapradhana
 Julio Sandra
 Zatnika Fermana
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas limpahkan rahmad dan hidayah dari-Nyalah
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Perioperative mata, hidung,
telinga dan lidah” yang sedang anda baca sekarang.

Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran kami dalam
menyusun makalah ini. Baik dari buku-buku maupun dari halaman web serta kepada Pak (Ahmad Fachrizal, S.Pd) selaku
Guru kami dalam mempresentasikan materi ini pada tanggal 14 Maret 2022.

Pada kesempatan kali ini, kelompok kami hanya menyusun asuhan keparawatan pada mata, hidung, telinga dan
lidah disesuaikan dengan materi yang ditugaskan kepada kelompok kami.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran serta
kritik yang membangun dari seluruh pihak sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat digunakan
sebagai refensi yang baik dimasa yang akan datang.

Demikianlah makalah ini kami susun. Semoga dapat memberikan manfaat baik secara umum kepada para
pembaca yang ingin mencari tahu lebih dalam informasi mengenai judul terkait maupun bagi kami kelompok secara
khususnya.
DAFTAR ISI

01 BAB I 02 BAB II 03 BAB III


Latar belakang, Landasan, Penutup;
Rumusan masalah, Gangguan, Kesimpulan, Saran.
Tujuan. Asuhan.
Menu

01
BAB I
A. Latar Belakang

01 Istilah keperawatan perioperatif digunakan untuk menggambarkan


keragaman sistem sensorik yang merupakan salah satu bagian dari sistem
koordinasi. Pembedahan merupakan pengalaman unik dari perubahan terencana
dalam tubuh dan terdiri dari tiga fase, yaitu praoperasi, intraoperatif, dan
pascaoperasi. Sistem sensorik merupakan salah satu sistem yang memiliki fungsi
yang sangat penting bagi tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah

01 1. Bagaimana konsep dasar pada keperawatan perioperatif ?


2. Apa saja gangguan pada sistem indra yang membutuhkan pembedahan?
3. Bagaimana asuhan keperawatan perioperative mata dan telinga?
C. Tujuan

01 1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar pada keperawatan


perioperatif ?
2. Untuk mengetahui dan memahami gangguan pada sistem indra yang
membutuhkan pembedahan?
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan perioperative mata dan telinga?
Menu

02
BAB II
A. Landasan Teoritis Keperawatan Perioperatif

1) Definisi
Keperawatan perioperatif adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan
praktik keperawatan di ruang operasi yang diberikan langsung oleh pasien
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan. Periode perioperatif
merupakan kombinasi dari tiga fase pengalaman pembedahan, yaitu:
praoperasi, intraoperatif dan pascaoperasi. Perawat yang bekerja di ruang
operasi harus kompeten dalam memberikan asuhan perioperatif.

02
a. Fase Pre operatif
Fase pra operatif adalah tahap pertama dari perawatan perioperatif. Ini
dimulai ketika pasien masuk ke ruang penerimaan pasien dan berakhir ketika
mereka dipindahkan ke meja operasi untuk operasi. Pada fase ini, ruang lingkup
kegiatan keperawatan selama ini dapat mencakup penetapan asesmen dasar
pasien di klinik atau pengaturan rumah .

Persiapan pembedahan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yang meliputi


persiapan psikologis untuk pasien dan keluarga dan persiapan fisiologis
(pasien saja) Persiapan psikologis adalah untuk pasien dan keluarganya.
Persiapan fisiologis untuk pasien adalah untuk seluruh pasien. Ini termasuk
persiapan psikologis dan persiapan fisiologis.

02
b. Fase Intra operatif
Fase Intra operatif dimulai ketika pasien dirawat atau dipindahkan ke
fasilitas bedah. Pada fase ini, ruang lingkup kegiatan keperawatan meliputi
pemasangan kateter IV, pemberian obat intravena, pemantauan kondisi
fisiologis secara keseluruhan selama prosedur pembedahan dan menjaga
keselamatan pasien. Prinsip tindakan keperawatan selama operasi adalah
pengaturan posisi.

02
- Faktor penting yang perlu diperhatikan saat mengatur posisi pasien adalah:

 Lokasi bagian tubuh yang akan dioperasi. Usia dan ukuran pasien.
 Jenis anestesi yang digunakan. Nyeri (radang sendi) yang mungkin dialami
pasien saat berolahraga.

- Prinsip posisi pasien: Tempatkan pasien pada posisi yang nyaman, lindungi
privasi pasien semaksimal mungkin, buka area yang akan dioperasi, dan
tutupi kaki dengan seprei.

Anggota tim perawatan pasien intraoperatif biasanya dibagi menjadi dua bagian.
Berdasarkan subkategori yang terdiri dari anggota steril dan tidak steril:

 Anggota steril, termasuk: Ahli Bedah Junior/Operator, Asisten Ahli Bedah,


Perawat Scrub/Perawat Instrumen.

02
 Anggota tim yang tidak steril, termasuk: ahli anestesi atau praktisi medis,
perawat sirkulasi, dan anggota lainnya (teknisi yang mengoperasikan
peralatan pemantauan kompleks).
c. Fase Post operatif

Fase pascaoperasi merupakan tahap lanjut dari perawatan praoperasi


dan intraoperatif. Pada fase ini, fokus penilaian meliputi efek agen anestesi
dan pemantauan fungsi vital. Kegiatan keperawatan kemudian fokus pada
peningkatan kesembuhan pasien dan memberikan konseling, perawatan
lanjutan.

02
2) Etiologi Pembedahan
Pembedahan dilakukan karena berbagai alasan (Brunner and Suddarth's
Textbook of Medical-Bedah Keperawatan), seperti:
a) Diagnosis, seperti biopsi atau laparotomi.
b) Terapeutik, seperti saat mengangkat massa tumor atau mengeluarkan usus
buntu yang meradang.
c) Perbaikan, seperti memperbaiki banyak luka.
d) Rekonstruktif atau kosmetik, seperti restorasi wajah.
e) Perawatan paliatif, seperti penghilang rasa sakit atau koreksi masalah, seperti
penyisipan tabung gastrostomi untuk mengkompensasi kemampuan menelan
makanan

02
3) Peran Perawat
Peran perawat perioperatif dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis
perawat, yaitu:
1. Perawat Scrub (Instrumen),
2. Perawat Sirkulasi,
3. Ahli Anestesiologi, dan
4. perawat yang berperan di ruang pemulihan pasien pasca operasi.

02
B. Gangguan pada Sistem Indra yang membutuhkan
Pembedahan

1) Mulut
Berikut ini beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang memerlukan
bedah mulut:
 Impaksi Gigi,
 Implan,
 Masalah Sendi Rahang,
 Bibir Sumbing, dan
 Patah Tulang Rahang & Wajah.

02
2) Mata
Berdasarkan hasil konsultasi, gejala-gejala dari penyakit mata yang sering
terjadi di kehidupan masyarakat antara lain:
 Katarak yang terdiri atas: katarak juvenile, katarak kongenital, katarak sinilis,
 Gloukoma yang terdiri atas: gloukoma sudut terbuka, gloukoma sudut
tertutup,
 Mata juling,
 Timbilen, dan
 Daging tumbuh.
Adapun gejala dari masing- masing penyakit mata adalah sebagai berikut:

02
 Katarak Juvenile. Gejalanya yaitu penurunan ketajaman, penglihatan ganda, mata gatal,
penglihatan kabur, pupil tampak putih/ abu-abu, mata merah, silau pada matahari, Usia > 1
th - <50 th.
 Katarak Kongenital. Gejalanya adalah pupil tampak putih/ abu-abu dan usia < 1 th.
Solusinya yaitu operasi katarak dibutuhkan sesegara mungkin untuk memastikan bahwa
pengelihatan cukup jelas sehingga memungkinkan perkembangan normal dari sistem
indera pengelihatan bayi.
 Katarak Sinilis. Gejalanya adalah penurunan ketajaman, penglihatan ganda, pupil
tampak putih/ abu-abu, penglihatan kabur, silau pada matahari, dan usia > 50 th.
 Gloukoma Sudut Terbuka. Gejalanya adalah lapangan pandang mengalami pengecilan
secara perlahan, sakit kepala, dan usia > 50 th.
 Gloukoma Sudut Tertutup. Gejalanya adalah lapangan pandang mengalami pengecilan
secara mendadak, mata merah, sakit kepala, tajam penglihatan menurun, mual + muntah,
tampak pelangi bila melihat lampu, Usia > 50 th.
 Mata Juling. Gejalanya adalah gerakan mata tidak terkoordinasi, penglihatan ganda, usia
> 1 th.
 Daging Tumbuh. Gejalanya adalah mata kering, penglihatan kabur, mata merah, selaput

02
tumbuh berbentuk segitiga di area kornea mata, semua usia.
3) Telinga

Berdasarkan hasil, gejala-gejala dari penyakit telinga yang sering terjadi di


kehidupan masyarakat antara lain:
 Infeksi Telinga
Setiap bagian telinga dapat terinfeksi, mulai dari telinga luar, telinga tengah,
dan telinga dalam. Kuman seperti bakteri dan virus dapat masuk ke telinga dan
menyebabkan infeksi. Terutama pada infeksi telinga tengah, rongga telinga di
belakang gendang telinga bisa terisi cairan. Perawatan mungkin termasuk
mengelola rasa sakit dan minum antibiotik.
 Kanker Telinga
Kanker telinga biasanya terjadi pada kulit di bagian luar telinga. Kanker
telinga juga bisa tumbuh di telinga bagian dalam, tetapi ini sangat jarang terjadi.
Sebagian besar kanker telinga adalah karsinoma sel skuamosa telinga luar.

02
karsinoma sel basal dan melanoma maligna juga dapat terjadi.
 \Otosklerosis
Otosklerosis adalah penumpukan jaringan spons atau jaringan mirip tulang di
telinga tengah. Dalam kondisi seperti ini, akan mengurangi pengiriman suara ke
telinga. Perawatan untuk orang yang didiagnosis dengan otosklerosis tergantung
pada tingkat gangguan pendengaran dan sejauh mana pembedahan dapat
dilakukan.
 Penyakit Ménière
Penyakit Ménière mempengaruhi telinga bagian dalam dan sistem vestibular.
Pada penyakit ini, bagian koklea yang disebut organ Corti menjadi bengkak. Ini
juga dapat menyebabkan pusing parah (vertigo), kurang keseimbangan, tinitus
(telinga berdenging/berdenging).

02
4) Hidung

Berdasarkan hasil, gejala-gejala dari penyakit hidung yang sering terjadi di


kehidupan masyarakat antara lain:
 Tumor Nasal
Tumor Nasal adalah pertumbuhan ganas yang mempengaruhi hidung di
rongga hidung. Tumor ini dapat menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat,
epictaxic dll. Mereka dapat mengganggu aliran udara dan menjadi lebih sempit
sehingga diperlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan.
 Deviasi Septum
Bentuk normalnya adalah lurus, tetapi ada keadaan dimana septum tidak
terletak di tengah. Hal ini dapat menyebabkan obstruksi jalan napas dan gejala
sumbatan hidung yang juga dapat menghambat aliran udara. Pembedahan dapat
dilakukan untuk memperbaiki septikum menjadi bentuk normal.

02
 Hipertofi Concha
Hipertrofi concha adalah kelainan anatomi pada hidung dimana concha
membesar karena proses infeksi dan iritasi kronis juga dapat terjadi karena
alergi. Kondisi ini biasanya memerlukan koreksi bedah pada cocha. Terapi obat
saja tidak cukup untuk mengobati kondisi tersebut.
 Sinusitis
Sinusitis adalah infeksi dan peradangan pada sinus karena adanya
penyumbatan di dalamnya. Untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien, dokter
biasanya meresepkan semprotan. Pembedahan juga dapat dilakukan pada kasus
sinus yang disebabkan oleh infeksi jamur, septum hidung yang menyimpang,
atau polip hidung.

02
 Polip
Polip adalah pertumbuhan jaringan pada dinding saluran pernapasan. Polip
hidung biasanya berisi cairan inflamasi. Mereka juga dapat menyebabkan
penumpukan lendir di sinus jika mereka cukup besar untuk menyebabkan
infeksi. Pengobatan yang biasa diberikan kortikosteroid untuk mengecilkan
ukuran polip.

Tujuan utama pembedahan adalah untuk menghilangkan sumbatan yang


ada di hidung dan mempertahankan fungsi fisiologis hidung. Tidak ada teknik
pembedahan yang ideal karena masing-masing teknik memiliki kelebihan dan
kekurangan seperti komplikasi yang terjadi setelah pembedahan, baik itu jangka
pendek maupun jangka panjang.

02
5) Lidah

Berdasarkan hasil, gejala-gejala dari penyakit lidah yang sering terjadi di


kehidupan masyarakat antara lain:
 Kanker Lidah
Kanker lidah merupakan neoplasma ganas yang timbul dari jaringan epitel
mukosa lidah dengan sel berupa karsinoma sel skuamosa. Kanker ganas ini dapat
menyusup ke daerah sekitarnya, selain metastasis limfogen dan hematogen.

02
C. Asuhan Keperawatan Perioperatif

1) PRABEDAH
 Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dipelajari pada tahap pra operasi adalah
pengetahuan tentang persiapan pembedahan dan pengalaman masa lalu,
kesiapan psikologis, obat-obatan yang mempengaruhi kerja obat dan anestesi.
Selain itu, juga dilakukan pengkajian riwayat obat atau alergi lain, status gizi,
ada tidaknya prostesis seperti gigi tiruan.
Pemeriksaan lain yang direkomendasikan sebelum operasi adalah
radiografi dada, kapasitas vital, fungsi paru-paru, dan analisis gas darah pada
koagulasi sistem pernapasan. Pemeriksaan elektroradiogram, darah, leukosit,
eritrosit, hematokrit, elektrolit, pemeriksaan urin, albumin, nitrogen urea

02
darah.
Secara umum beberapa hal yang harus dipelajari pada tahap Pra Operasi
adalah sebagai berikut:
 Pengkajian Psikologis (termasuk perasaan takut/cemas dan keadaan
emosional pasien).
 Pengkajian fisik (penilaian tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi,
pernapasan dan suhu).
 Sistem integumen (apakah pasien pucat, sianosis dan ada penyakit kulit di
area tubuh).
 Sistem kardiovaskular (Apakah ada gangguan pada sistem kardio, validasi
apakah pasien memiliki penyakit jantung?)

02
2) INTRABEDAH
 Pengkajian Keperawatan
Salah satu hal yang perlu dipelajari dalam intraoperatif adalah posisi
pasien. Berbagai masalah yang terjadi selama pembedahan meliputi aspek
pemantauan fisiologis, perubahan tanda vital, sistem kardiovaskular,
keseimbangan cairan, dan pernapasan. Lakukan penilaian terhadap tim dan
instrumen bedah serta anestesi yang diberikan.

02
3) PASCABEDAH
 Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dikaji setelah pembedahan (pasca pembedahan)
antara lain status kesadaran, kualitas jalan napas, sirkulasi, dan perubahan
tanda vital lainnya, keseimbangan elektrolit, kardiovaskular, lokasi daerah
pembedahan dan sekitarnya, serta alat yang digunakan dalam pembedahan.

02
Menu

03
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
03
Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fungsi
keperawatan dalam tiga fase perioperatif, yaitu praoperasi, intraoperatif, dan pascaoperasi.
Asuhan keperawatan yang dapat muncul pada kasus keperawatan peri operatif mata, telinga,
hidung, dan mulut antara lain kecemasan berhubungan dengan ancaman status saat ini, defisiensi
pengetahuan dan resiko cedera.
Asuhan keperawatan perioperatif juga harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Perawat
perioperatif profesional adalah perawat yang mampu menangani pasien dengan penuh tanggung
jawab dan ketepatan dalam prosedur. Perawat tersebut meliputi perawat perioperatif sirkulasi,
perawat perioperatif anestesi, dan jenis perawat lainnya.
B. Saran
03
Karena pencarian informasi yang kami lakukan masih kurang luas sehingga disarankan untuk
mencari informasi tambahan dari sumber lainnya.

Anda mungkin juga menyukai