Disusun oleh :
Kelompok 9
Dosen pengampu :
drg. sulistiawati, Sp. Perio
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah perawatan pasca bedah ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah bedah periodontal. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada drg. Sulistiawati,Sp.Perio., selaku dosen mata
kuliah bedah periodontal yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni, serta penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis, kelompok 9
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja perawatan pasca bedah yang dilakukan oleh dokter gigi?
2. Apa saja instruksi yang harus dilakukan oleh pasien pasca bedah?
3. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pasca pembedahan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja perawatan pasca pembedahan yang dapat dilakukan oleh
dokter gigi.
2. Untuk mengetahui instruksi apa saja yang harus dilakukan oleh pasien pasca pembedahan.
3. Untuk mengetahui apa saja komplikasi yang mungkin dapat terjadi pasca pembedahan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
a. Jika gingivektomi telah dilakukan, permukaan insisi ditutupi dengan
jaringan epitel baru yang rapuh. Jaringan ini tidak boleh diganggu.
Jika kalkulus belum sepenuhnya dihilangkan, tonjolan merah seperti
manik-manik dari jaringan granulasi akan terus ada. Jaringan
granulasi harus dihilangkan dengan kuret untuk mengekspos
kalkulus sehingga akar dapat dilakukan root planing. Jaringan
granulasi akan muncul kembali jika sisa kalkulus tidak dihilangkan
seluruhnya.1
b. Setelah operasi flap area yang berhubungan dengan insisi akan
mengalami epitelisasi, tetapi dapat mudah berdarah jika teriritasi.
Daerah-daerah ini tidak boleh diganggu atau diprobing.1
c. Mukosa fasial dan lingual mungkin ditutupi dengan lapisan granular
berwarna kuning keabu-abuan atau putih yang masuk ke bawah
dressing. Lapisan tersebut mudah dihilangkan dengan cotton pellet
basah. Permukaan akar mungkin sensitif terhadap sentuhan atau
perubahan termal. Pasien harus diyakinkan bahwa perubahan ini
akan hilang seiring waktu (4 sampai 6 minggu). Gigi yang berada di
bawah dressing dapat terwarnai dengan warna kuning kecoklatan
dan dapat dihilangkan dengan pemolesan di kemudian hari.1
d. Fragmen kalkulus dapat menunda penyembuhan. Setiap permukaan
akar harus diperiksa ulang secara visual untuk memastikan tidak ada
kalkulus yang terlewat selama bedah. Grooves pada permukaan akar
proksimal dan furkasi adalah area dimana kalkulus cenderung
terlewat.1
- Redressing
Setelah dressing dilepas, biasanya tidak perlu diganti. Namun, tambahan
dressing selama satu minggu disarankan untuk pasien berikut : 1
a. Pasien dengan ambang nyeri rendah yang sangat tidak nyaman saat
dressing dilepas.
b. Pasien yang memiliki permukaan akar yang sangat sensitif pasca
operasi.
6
c. Pasien dengan luka terbuka dimana tepi flap mengalami nekrosis.
Penilaian klinis membantu ketika memutuskan apakah akan men-
dressing kembali area tersebut atau membiarkan dressing awal untuk
waktu yang lebih lama.
7
8. pasien di intruksikan untuk tidak penyikat pada permukaan pasca bedah
9. Gunakan obat kumur klorheksidin
10. Pada hari pertama pasca bedah, pasien disarankan melakukan melakukan kompres
es selama 20 menit bergantian diatas area yang di operasikan.metode ini akan
menjaga jaringan tetap dingin, mengurangi peradangan dan pembengkakan.
11. Hindari aktivitas berlebihan yang dapat menyebabkan kelelahan selama beberapa
hari pasca bedah
12. Memberitahukan ke pasien apabila terjadi pembengkakan adalah hal yang biasa
terjadi pasca bedah, terutama pada area yang memerlukan prosedur bedah
ekstensif. Pembengkakan biasanya timbul pada hari 1-2 hari pasca bedah dan
akan mereda dalam 3-4 hari pasca bedah. Kompres hangat lembab di atas area
yang di operasikan. Apabila pembengkakan menimbulkan rasa nyeri atau masalah
lain hubungi dokter.
13. Terkadang darah dapat terlihat dalam air liur selama 4 atau 5 jam setelah operasi.
hal ini biasa terjadi dan akan sembuh dengan sendirinya. jika pendarahan tidak
kunjung berhenti, gunakan kasa dan bentuk menjadi “U”. Pegang dengan ibu jari
dan telunjuk dan aplikasikan pada dua sisi periodontal pack lalu tahan dengan
tekanan selama 20 menit.1
8
Tabel 38.2 Gelfoam paling sering digunakan untuk mengendalikan pendarahan3
untuk mengendalikan perdarahan ringan dari flap periodontal. Kedua
metode ini bertindak melalui vasokonstriksi, sehingga mengurangi aliran darah
melalui pembuluh kecil dan kapiler.Penggunaan tidak boleh diandalkan untuk
hemostasis jangka panjang. Untuk aliran darah yang lambat dan konstan dan
untuk mengalir, hemostasis dapat dicapai dengan agen hemostatik.1
9
3. Pembengkakan
Dalam 2 hari pertama pasca operasi, pasien melaporkan adanya
pembengkakan tidak nyeri pada pipi di area operasi. Mungkin ada pembesaran
kelenjar getah bening dan suhu mungkin sedikit meningkat.Jenis keterlibatan ini
disebabkan oleh reaksi inflamasi lokal terhadap prosedur operasi. Jika
pembengkakan berlanjut dan disertai dengan peningkatan rasa sakit, antibiotik
seperti amoksisilin 500 mg setiap 8 jam selama 1 minggu harus diresepkan.3
10
5. Nyeri pasca operasi
Operasi periodontal yang dilakukan mengikuti prinsip dasar hanya akan
menimbulkan sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan. Sumber umum nyeri pasca
operasi adalah:
Untuk sebagian besar pasien sehat, dosis pra operasi ibuprofen (600
sampai 800 mg) satu tablet setiap 8 jam Selama 24 hingga 48 jam sangat efektif
untuk mengurangi ketidaknyamanan bedah periodontal. Pasien disarankan untuk
terus minum ibuprofen atau acetaminophen setelah operasi, jika diperlukan. Jika
rasa sakit berlanjut, acetaminophen bersamaan dengan kodein dapat diresepkan.1
Dapat terjadi secara spontan ketika akar menjadi terbuka akibat resesi
gingiva atau pembentukan poket atau mungkin muncul setelah scaling dan root
planing serta prosedur pembedahan karena sementum pada persimpangan
sementoenamel sangat tipis dan dihilangkan selama prosedur di atas.1
11
Produk dan perawatan ini bertujuan untuk mengurangi hipersensitivitas
dengan memblokir tubulus dentin dengan presipitasi garam kristal atau lapisan
yang diterapkan (bonding agent) pada permukaan akar.1
2.4 Medikasi
2.4.1 Analgesik
2.4.1.1 Agonis ringan sampai sedang
Oksidon
(oral: tablet, kapsul 5, 10, 15, 20, 30 mg. Larutan 1, 20 mg/ml) 1-10 mg selama 1-2
menit, diulang tidak lebih dari 4 jam. Bila lewat infus, dosis awalnya adalah 2
mg/jam.
Profoksifen
65-100 mg per oral setiap 4 jam sesuai kebutuhan
Fenilpiperidin
Bentuk tablet: 50 mg hingga 100 mg
Bentuk sirup: 50 mg/5 ml
12
Bentuk larutan suntik: 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml, 100 mg/ml
Dosis, Pada orang dewasa: 50 mg hingga 150 mg secara oral, IM, subkutan (SC) setiap
3 hingga 4 jam sesuai kebutuhan. Pada pediatri: 1 mg/kg hingga 1,8 mg/kg secara
oral, IM, subkutan (SC) setiap 3 hingga 4 jam sesuai kebutuhan. (setiap dosis tidak
boleh melebihi 100mg)
2.4.1.2 Agonis kuat
Hidromorfon
( oral : tablet 2,8 mg, cairan 1 mg/ml. Parenteral: 1, 2, 4, 10 mg/ml, untuk injeksi)
Penggunaan dosis dewasa 2-4 mg setiap 4-6 jam
Metadon
(Oral: tablet 5, 10 mg, tablet larut 40 mg, larutan 1,2,10 mg/ml) penggunaan dosis
2,5–10 mg, diberikan setiap 6–8 jam.
Levorfanol
( oral: tablet 2 mg. parenteral: 2mg/ml untuk injeksi) 1-2 mg setiap 6-8 jam4
2.4.2 Antibiotik
Penisilin V (PerOral)
dosis dewasa 0,25-0,5 gram, dosis anak 25-50 mg/kg/hari dalam 4 dosis
Amoksisilin (PerOral)
dosis dewasa 0,25-0,5 gram, dosis anak 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis
Sefalosporin (PerOral)
dosis dewasa 0,5-1 gram 2 kali sehari, dosis anak 30 mg/kg/hari dalam 2 dosis4
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Klokkevold, Michael Newman Henry Takei Perry. 2019. Newman and Carranza's
Clinical Periodontology.
2. Bathla, S. and Damle, S.G. (2017) Textbook of periodontics / Shalu Bathla ;
foreword SG Damle. New Delhi: The Health Sciences Publisher.
3. Reddy, S. (2017). Essentials of clinical periodontology & periodontics. JP
Medical Ltd.
4. Bertram G Katzung. 2021. Basic & Clinical Pharmacology. EGC.
15