Anda di halaman 1dari 10

Continental Rift Zone

Continental rift zone merupakan zona


yang hampir sama dengan zona MOR (MOR
diatas dan continental rift zone dibawah).
Bedanya, pada zona continental rift zona
terjadi pada lempeng continental yang tetap
dikontrol oleh arus konveksi pada mantel bumi
sehingga lempeng continental saling menjauh atau divergen dan membentuk sebuah pecahan
celah yang panjang hingga ribuan kilometer dan lebarnya ratusan kilometer atau mirip dengan
graben. Magma yang dihasilkan pada zona ini adalah magma basah intermediet karena berasal
dari astenosfer yang bersifat ultra basah bertemu dengan lempeng benua yang bersifat asam
sehingga menghasilkan magma basah intermediet.
Referensi:
http://academic.emporia.edu/aberjame/student/woodbury2/rift2.html

Oceanic Rift
Oceanic Rift merupakan suatu fase di
kerak samudra dimana terjadi penipisan
kerak atau pemekaran akibat adanya
gaya ekstensi yang menyebabkan kerak
tersebut mengalami patahan-patahan atau
sesar (fracture) pada daerah kerak
samudra yang mengalami penipisan
tersebut. kemudian dilanjutkan menjadi
oceanic spreading centres dimana kerak
tersebut terbelah menjadi dua dan
terpisahkan.
Reference:
http://jurnal-geologi.blogspot.co.id/2010/01/geo-mor-mid-ocean-ridge-dan-oceanic-rift.html

Gambar Untuk Pre, Syn, Post Rift

Pre-rift adalah fase awal pembentukan rift sangat berkaitan oleh adanya keterlibatan upwelling
matle plume atau tidak yang disebut biasa active rifting, biasanya ditandai oleh munculnya
aktivitas vulkanik dan dikuti oleh endapannya
Referensi:
http://www.geodynamics.no/buiter/basininv.html
Syn-rift adalah fase pada active rifting biasa ditandai oleh kehadiran bounding fault dan
munculnya flood basalt di pusat rifting, ketebalannya pun bervariasi mengikuti morphology
cekungan, pada flexure marginnya bisa saja di dominasi endapan terestrial, fluvial- deltaic yg
lebih tipis dari pada di bagian bounding fault yang cendrung lebih tebal dan kasar
Referensi:
http://www.geodynamics.no/buiter/basininv.html
Post-rift adalah fase yang biasa disebut fase "sagging" dimana mulai istirahatnya aktifasi dari
bounding fault, untuk passive rifting biasa ditandai kehadiran endapan marine yg ketabalannya
relatif konstan
Referensi:
http://www.geodynamics.no/buiter/basininv.html
Growth Fault

Growth faults atau sesar tumbuh


merupakan sesar tarik syndepositional
atau

syn-sedimenter

yang

terinisiasikan dan tumbuh pada kerak


bumi. Sesar ini ter extend secara
parallel menuju passive margin atau ke
daerah

cekungan

yang

memiliki

supply basin yang sangat banyak. Dips


dari

struktur

sesar

ini

biasanya

mengarah ke cekungan dan memiliki pemindahan yang kontinu


Referensi:
http://homepage.ufp.pt/biblioteca/WebBasPrinTectonics/images/Fig.668-GrowthFault.jpg
Crustal thinning
Crustal Thinning merupakan salah satu
hipotesa

yang

menggambarkan

bagaimana suatu lapisan kerak benua


yang tadinya tebal, melalui mekanisme
pergerakan tertentu menjadi lebih tipis.
Crustal thinning merupakan penyebab
terbentuknya

cekungan

(Dickinson,1993 dan

sedimen

Ingersol

dan

Busby,1995) yang terjadi pada saat


Perenggangan (adanya gaya ektensional atau tarikan), erosi selama terjadi pengangkatan, dan
penarikan akibat magmatisme (magmatic withdrawal).
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Crustal_Thinning_Sequence.jpg

Transform Fault

Transform Faults adalah jenis patahan strike-slip faults yang khas terjadi

pada

batas lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu


dan lainnya secara horizontal. Jenis patahan transform
umumnya terjadi di pematang samudra yang
mengalami pergeseran, dimana patahan
transform hanya terjadi diantara batas kedua

pematang,

sedangkan dibagian luar dari kedua batas

pematang tidak

terjadi pergerakan relative diantara kedua

bloknya karena blok tersebut

bergerak dengan arah yang sama.


Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Transform_fault
Transcurrent Fault
Transcurrent Fault merupakan strike-slip
fault

yang

permukaan
memiliki

dikarakterisasikan
yang

tingkat

terkena

sesar

kemiringan

oleh
ini
atau

kecuraman yang tinggi. Permukaan sesar


nya sering kali berada pada bagian
vertical dan footwall nya bergerak antara
ke kiri atau ke kanan atau secara lateral dengan sangat sedikit pergerakan vertical. Strike-slip
faults dengan pergerakan lateral kearah kiri disebut sesar sinistral. Begitu juga sebaliknya kalau
kekanan disebut sesar dekstral.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Transform_fault
Triple Junction

Triple junction adalah titik di mana batas-batas tiga lempeng


tektonik bertemu. Pada triple junction ,masing-masing
dari tiga batas lempeng akan menjadi 3 jenis yaitu: a ridge
(R), trench (T) or transform fault (F)

- dan triple

junctions dapat dijelaskan berdasarkan dengan jenis plate


margin yang saling bertemu. (misalnya TransformTransform-Trench, Ridge-Ridge-Ridge, or abbreviated FT, R-R-R). Dari sekian banyak kemungkinan jenis triple
junction hanya beberapa yang stabil seiring berjalannya
waktu

('stabil'

dalam

konteks

ini

berarti

bahwa

konfigurasi geometris dari triple junction tidak akan


berubah terhadap waktu geologi).
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Triple_junction
Aulakogen

F-

Aulakogen adalah jenis khusus dari


renggangan yang menyudut besar terhadap
tepian benua, dimana umumnya dianggap
sebagai renggangan tetapi gagal dan kemudian
diaktifkan kembali selama tektonik konvergen.
Palung yang sempit tapi panjang dapat
menggapai sampai kraton benua dengan sudut besar dari lajur sesar. Sedimen yang mengisi
cekungan jenis ini dapat berupa sedimen darat (misalnya kipas aluvium), endapan paparan, dan
endapan yang lebih dalam seperti endapan turbidit. Contoh aulakogen di antaranya Renggangan
Reelfoot yang berumur Paleozoik dimana Sungai Misisipi mengalir dan Palung Benue yang
berumur Kapur dimana Sungai Niger membelahnya. Aulakogen terjadi pada failed rifts (pecahan
gagal), di mana kerak benua tidak sepenuhnya terbelah. Mirip dengan pemanasan litosfer yang
terjadi selama pembentukan passive margin, subsidence (penurunan) terjadi karena litosfer
dipanaskan mengendur karena terjadi penyebaran. Setelah gaya tensional berhenti, penurunan
terus terjadi karena pendinginan.
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQiQ6cF5fqS8ZRZIGqypEkZ1b0LOtLdgTZ0LaR62h9fQMT9MDn
https://gunoso.wordpress.com/2012/03/20/klasifikasi-cekungan-sedimen/
Rollback

Rollback adalah gerakan guling ke belakang lempeng samudera yang menunjam


menjauhi benua yang menyebabkan bidang subduksi menjadi semakin curam. Rollback akan
terjadi pada lempeng samudera yang tua dan bergerak pelan.

http://www.gly.uga.edu/railsback/DynamicPlateTectonics.html
http://www4.ncsu.edu/~jdbowman/index_files/documents/DelaminationSlabBreakoffandSlabRol
lback_000.pdf

Flexure subsidence

Flexeure adalah suatu bentukan yang terjadi jika pergeseran ke arah vertikal antara dua blok
batuan yang besar, hanya melampaui jarak yang tidak panjang, sehingga antara dua massa batuan
yang bergeser tersebut tidak sampai putus, melainkan hanya terjadi atau membentuk tarikan saja.
ada dua pandangan apakah sesar itu mampu membuat suatu morfologi yang jelas. Pandangan
yang menjelaskan bahwa gradasi lebih cepat dari pada sesar dalam mbentuk morfologi, sehingga
sesar yang ada dianggap bukan hasil patahan secara langsung, tetapi akibat erosi di atas sesar
atau patahan yang telah ada baik yang lama maupun yang masih baru. Sesar yang ada sekarang
telah tererosi sejak zaman Mesozoicum, pada saat awal terjadi pelipatan (Spurr , dalam Lobeck:
1930: 540). Pandangan yang kedua, menyatakan bahwa sesar dapat mengalahkan degradasi
sehingga dapat membentuk morfologi secara langsung. Pada dasarnya keduanya mempunyai
persamaan bahwa permukaan bumi ini terbentuk karena adanya ketidak stabilan, apakah stabil
dalam hal geologi dan geomorfologi yang stabil atau tidaak stabil. Pada daerah yang stabil,
dimana morfologi akibat sesar merupakan hal yang biasa. Jadi kedua pandangan tersebut
masing-masing mempunyai kebenaran, artinya ada morfologi yang langsung merupakan akibat
sesar dan ada pula yang disebabkan oleh erosi di atas daerah yang berstruktur patahan.
http://kepalabatu.finddiscussion.com/t37-morfologi-daerah-berstruktur-lipatan-kubah-danpatahan
http://www.earth.ox.ac.uk/research/groups/marine/lithospheric_flexure

Passive dan Active Margin

Passive margin adalah suatu daerah dimana tidak ada lagi tanda-tanda dari adanyapergerakkan
strike slip fault atau aktivitas tektonik yang dipicu oleh subdaction zone.Passive margin
terdapat di samudra dan continental boundary . Daerah-daerah passivemargin dapat diemukan di
Atlantic Ocean, Arctic Ocean, Samudera India bagian barat ,Africa,Greenland, India, dan
Australia. Terdapat juga di pantai Timur Amerika Utara ,Amerika Selatan, Eropa barat, dan Asia
Timur. Gambar 1. Distribusi dari daerah-daerah passive margin dibandingkan dengan distribusi
plate boundary di dunia Passive margin terdiri dari onshore coastal plain dan offshore continental
shelf.Coastal plain didominasi oleh fluvial process, sedangkan continental shelf di dominasi
olehproses deltaic dengan proses longshore current. Salah satu contoh mature passive margin
adalah estuarine. Daerah passive margin adalah daerah yang relatif stabil, karena pada umumnya
merupakan hasil dari rifting yang telah mengalami spreading hingga ke tepi benua ( continent )
yang didahului oleh adanya proses rifting di daerah Mid Oceanic Ridge. Morfologi dari passive
margin sendiri secara umum terbagi menjadi continental shelf,continental slope, continental rise,
and abyssal plain.Bentuk-bentuk morfologi dari passivemargin merupakan cerminan dari

transitional crust dan sedimentasi di atasnya. Proses-prose yang sangat aktif terjadi pada daerah
passive margin antara lain, active subsidence,sedimentation, growth faulting, pore fluid
formation, and migration.
Active margin terdapat pada batas tepi benua ( active boundary ), dimana padabatas tepi benua
tersebut dipengaruhi oleh proses-proses akibat adanya subduction zone atau sebagai akibat
adanya strike slip fault. Hal ini ditandai oleh adanya uplift , busur magmatik pada kerak benua
dan island arc di kerak samudra yang saling berinteraksi pada subdaction zone, dimana daerah
tersebut merupakan daerah-daerah active margin. Contoh daerah acvtive margin adalah daerah
Samudera Pasifik dan bagian timur Samudera India. Daerah active margin adalah daerah yang
tidak stabil, banyak terjadi proses deformasi yang dipengaruhi oleh proses kompresional pada
zona subdaction serta aktifnya kegiatan vulkanisme di daerah ini.Pada tepi batas lempeng inilah
daerah rawan gempa, karena menjadi pertemuan antara lempeng-lempeng yang saling bergerak
satu sama lain, serta terbentuknya aktivitas magmatisme, seperti pembentukkan rangkaian jalur
gunung api, ataupun pegunungan patahan/lipatan akibat besarnya intensitas gaya-gaya endogen
yang terjadi.
https://sites.google.com/site/chapter1culminatingproject/chaper-2-project/geological-provincesof-ocean/deep-ocean-basins-1
Shale Diapir atau Salt Diapir

Diapir adalah penerobosan (intrusi) batuan karena perbedaan tekanan dan bouyancy.
Penerobosan biasanya vertikal melibatkan batuan berdensitas rendah yang relatif mobile
menerobos batuan berdensitas lebih tinggi, biasanya melalui rekahan (fracture). Istilah diapir
lebih sering digunakan di batuan sedimen meskipun kadang digunakan dalam bantuan beku. Salt
diapir jika material penerobos adalah garam (salt), shale diapir jika material penerobos adalah
serpih (shale). Dalam proses penerobosannya diapir akan mengakibatkan terbentuknya lipatan
(anticline) atau dome di bagian atas. Diapir ini menimbulkan banyak jebakan reservoar di bagian
atas atau samping, karena sifatnya yang masif tidak dapat mengalirkan fluida, berfungsi sebagai
seal. Pembentukan diapir dapat diakibatkan oleh proses tektonik atau proses pengendapan yang
cepat atau keduanya

https://id.wikipedia.org/wiki/Diapir
http://geology.com/stories/13/salt-domes/
http://homepage.ufp.pt/biblioteca/WebBasPrinTectonics/BasPrincTectonics/Page9.htm

Anda mungkin juga menyukai