Makalahpengolahanairlimbah 111215150445 Phpapp01
Makalahpengolahanairlimbah 111215150445 Phpapp01
bahan
buangan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat
umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
1
Apabila
volume suspensi padat kurang dari 100mg/l, air limbah disebut lemah,
sedangkan bila lebih dari 500mg/l disebut kuat.
Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti
larutan sabun, bekas cucian beras dan sayur, dan sebagainya.
2. Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia
anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat
organik berasal dari penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah
lainnya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basa pada waktu
masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.
Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 golongan, yakni:
a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya; urea, protein,
atau asam amino.
b. Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya: lemak,
sabun, atau karbohidrat.
3. Karakteristik bakteriologis
Bakteri dalam air limbah berfungsi untuk menyeimbangkan DO dan
BOD. Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan
dari peternakan, rumah sakit, laboratorium, sanatorium, buangan
rumah tangga khususnya dari kamar mandi/wc. Kandungan bakteri
pathogen serta organism golongan E. coli terdapat juga dalam air
limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak
berperan dalam proses pengolahan air limbah. Limbah industri tidak
banyak mengandung bakteri kecuali dari bahan produksinya memang
berhubungan dengan potensi adanya bakteri diantaranya industri
makanan/minuman, pengalengan ikan dan daging, abbatoir.
Beberapa mikroorganisme dalam air limbah, antara lain:
1. Kelompok protista : virus, bakteri, jamur, protozoa
2. Kelompok tanaman dan bintang :algae, cacing
2.4 Parameter Air Limbah
Berikut adalah parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air
limbah.
1. Kandungan zat padat (total solid, suspending solid, dissolved solid)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
organik
secara
kimiawi,
baik
.ang
dapat
4.
6.
7.
8.
9.
solid.
Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS)
Adalah jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif
setelah dipanaskan pada suhu 103o-105o C.
Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (MLVSS)
Adalah kandungan organic matter yang terdapat dalam MLSS
pada suhu 600oC, benda volatile menguap disebut MLVSS.
Turbidity (kekeruhan)
Adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebgai dasar untuk
mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh
adanya benda tercampur atau benda koloid dalam air.
sungai
dan
danau)
dapat
mengakibatkan
3.
b. Cesspool
Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk
pembuangan air limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan
mudah meresap kedalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak tembus
air. Apabila ceespool sudah penuh (60bulan), lumpur didalamnya dapat
dihisap keluar atau dari semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga
bila yang satu penuh, air akan mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak
cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 meter dan minimal 6 meter
dari pondasi rumah.
c. Sumur resapan (seepage pit)
10
tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lain di mana
kandungan zat-zat organikdan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh
tanaman.
3. Self purification/oxidation ponds (kolam oksidasi)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah.
Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan
kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan lapisan kolam tidak perlu diberi
lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan di
daerah yang terbuka, sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan
baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:
Empat unsur yang berperan dalam pembersihan alamiah ini adalah: sinar
matahari, ganggang, bakteridan oksigen. Ganggang dengan butir
klorofilnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan
bantuan sinar matahari, sehingga tumbuh dengan subur. Pada proses
sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh klorofil di
bawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2. Kemudian oksigen ini
digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat
organik yang terdapat dalam air buangan. Di samping itu, terjadi
pengendapan. Sebagai hasilnya BOD dari air limbah tersebut akan
berkurang, sehingga relatif aman apabila akan dibuang ke dalam badanbadan air (kali, danau, dan sebagainya).
1. Pengolahan air limbah secara primer dan sekunder
Pengolahan secara primer terdiri atas:
a. Screen (saringan). Kotoran yang besar disaring.
b. Grit Chamber. Detritus berupa lapisan air, kerikil dan pasir, aliran
air diperhambat dengan grit channel.
c. Primary sedimentation tank. Endapan crude sludge dialirkan ke
sludge digestion tank dan menghasilkan gas metana.
d. Cairan yang tertinggal dialirkan sebagai primary effluent ke
pengolahan sekunder.
Pengolahan sekunder terdiri dari;
a. Cairan yang bersal dari primary treatment dialirkan ke bak
biological treatment kemudian dialirkan ke tangki pengendapan
terakhir (final sedimentation tank). Dari total volume endapan
12
13
Dalam melakukan purifikasi air limbah, terdapat 3 cara berikut yang dapat
dipilih.
a. Modern sewage treatment,terdiri dari:
1. Pengolahan primer, yang meliputi screening, grit chamber, dan
primary sedimentation.
2. Pengolahan sekunder,
yang
meliputi
biological
treatment,
semacam
15
maupun
tidak
langsung,
dapat
mencemarkan
dan/atau
diidentifikasi
laboratorium.
secara
Identifikasi
visual
secara
maupun
visual
melalui
dapat
pemeriksaan
diketahui
melalui:
kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan, dan indikasi lain.
16
17
listrik
18
kimia
Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik
dalam tingkat keracunan maupun bahaya yang di timbulkannya. Secara
umum sifat air di pengaruhi oleh banhan kimia organik dan anorganik.
a. Bahan kimia organik
1. Karbohidrat dan perotein
2. Minyak dan lemak
3. Pestisida
4. Fenol
5. Zat warna dan surfaktan
b. Bahan
kimia
1.
2.
3.
4.
5.
anorganik
Klorida
fosfor
logam berat dan beracun
nitrogen
sulfur
3. Karakteristik biologi
1. Virus
2.9.2 Pengolahan Limbah Cair Industri
Pengolahan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengolahan
menurut tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya.
1. Pengolahan berdasarkan tingkat perlakuan
Menurut tingkatan prosesnya, pengolahan limbah dapat digolongkan
menjadi 5 tingkatan. Namun, tidak berarti bahwa semua tingkatan
harus dilalui karena pilihan tingkatan proses tetap bergantung pada
kondisi limbah yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium.
Dengan mengetahui jenis-jenis parameter dalam limbah, dapat
ditetapkan jenis peralatan yang dibutuhkan. Berikut beberapa tahapan
pengolahan air limbah.
a. Pra-pengolahan (pre-treatment)
Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan
berukuran 3030 cm untuk debit air 100 m 2 per jam sudah cukup
19
20
menggunakan
settling,
karbon
floculant
aktif
atau
natrium sulfat)
9. Pembuangan fenol
10. Pembuangan sulfur
c. Proses biologi, dapt dilakukan dengan:
1. Kolam oksidasi
2. Lumpur aktif (mixed liquid suspende solid / MLSS)
3. Trickling filter
4. Lagoon
5. Fakultatif
d. Proses fisika kimia biologi
e. Pengolahan tingkat lanjut
21
22
3.1 Kesimpulan
Air buangan/ air limbah
adalah air
tertiary
treatment.
3.2 Saran
1) Pembangunan instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan
harus dimiliki oleh setiap industri atau badan pengolah yang
ditunjuk agar setiap air limbah yang dibuang ke badan air sudah
masuk dalam baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemrintah.
2) Keseriusan dari semua pihak sangat diperlukan agar limbah
industri yang ada benar-benar tidak mengganggu kehidupan dan
kesehatan manusia, kalau hal ini tidak kita mulai dari sekarang
maka akan sama-sama kita lihat bahaya apa yang akan muncul ke
depan yang menghadang kita.
3) Untuk mencegah penurunan kualitas hidrosfir yang disebabkan
oleh air limbah diperlukan pemilihan sistem pengolahan air limbah
23
24