Anda di halaman 1dari 64

UNIVERSITAS GUNADARMA

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PEKERJAAN FINISHING LANTAI PADA PROYEK
PEMBANGUNAN SALAK BOUTIQUE TOWER HOTEL BOGOR
Disusun Oleh :
Nama

: Mustika Utami

NPM

: 25312167

Jurusan

: Teknik Arsitektur

Dosen Pembimbing :
Remigius Hari, ST., MT.

FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015

PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI


i

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Mustika Utami

NPM

: 25312167

Judul LKP

: Pekerjaan Finishing Lantai pada Proyek Pembangunan


Salak Boutique Tower Hotel Bogor

Tanggal Sidang

: 03 Februari 2016

Tanggal Lulus

: 03 Februari 2016

Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan
dapat di publikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan
dalam bentuk apapun telah mengikuti kaidah dan etika yang berlaku. Mengenai isi
dan tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas
Gunadarma.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran.

Depok, Agustus 2015

(Mustika Utami)

LEMBAR PENGESAHAN

ii

Judul KP

: Pekerjaan Finishing Lantai pada Proyek Pembangunan


Salak Boutique Tower Hotel Bogor

Nama

: Mustika Utami

NPM

: 25312167

Jurusan / Jenjang

: Teknik Arsitektur / S1

Tanggal Sidang

: 03 Februari 2016

Tanggal Lulus

: 03 Februari 2016
Menyetujui,

Dosen Pembimbing KP

Koordinator Sidang Kerja Praktek


Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan

(Remigius Hari, ST., MT.)

(Dimyati, ST.,MT.)

Ketua Jurusan Teknik Arsitektur


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

(Dr.Ir.Arief Rahman, MT.)

ABSTRAKSI
Mustika Utami 25312167
iii

PEKERJAAN FINISHING LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN


SALAK BOUTIQUE TOWER HOTEL BOGOR, Jurusan Teknik Arsitektur,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma 2015
Kata Kunci : Bangunan, Finishing, Lantai
Di era yang semakin maju dengan mengikuti perkembangan teknologi,
produktifitas dan kreatifitas semakin meningkat. Pada proses pembangunan suatu
bangunan, peningkatan produktifitas dan kreatifitas sangat berpengaruh pada
beberapa pekerjaan finishing dibidang arsitektur. Karena hal tersebut, maka
semakin banyak produk yang dihasilkan dengan bermacam-macam jenis dan
bentuk untuk pekerjaan finishing, salah satunya untuk pekerjaan finishing lantai.
Hal tersebut membuat pekerjaan finishing lantai sangat menarik untuk dibahas
karena, mencerminkan salah satu penampakan visual nilai arsitektural dari suatu
bangunan.
Finishing adalah suatu teknik atau tahap terakhir dalam pekerjaan
bangunan yang bertujuan agar tampilan fisik luar maupun dalam ruang suatu
bangunan akan terlihat menarik dan indah. Pekerjaan finishing merupakan bagian
penting sebagai estetika yang melengkapi dan menyempurnakan sebuah karya
arsitektur. Secara umum finishing interior pada bangunan terdiri dari lantai,
dinding dan plafond.
Dinding adalah sruktur padat yang dapat menyokong struktur lainnya,
berfungsi sebagai pembatas atau pembentuk ruang-ruang didalam suatu bangunan.
Untuk mengetahui tahap dan cara pekerjaan yang ada di lapangan, maka
penyusun melakukan Pengamatan Pelaksanaan Finishing Lantai pada proyek
Salak Boutique Tower Hotel Bogor.
Dengan adanya Kerja Praktek ini penyusun diharapkan mampu untuk
mengetahui penerapan atau pengaplikasian di lapangan dengan teori yang telah
dipelajari di dalam perkuliahan sehari hari.

KATA PENGANTAR

iv

Dengan mengucap Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul PEKERJAAN FINISHING
LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN SALAK BOUTIQUE TOWER
HOTEL BOGOR.
Laporan penyusunan kerja praktek ini dibuat guna melengkapi syarat
untuk mengikuti Proses Penyusunan Tugas Akhir dan untuk menyelesaikan ke
jenjang S1 Strata Satu di jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan bahwa semua ini tidak
lepas dari bimbingan, bantuan dan semangat dari berbagai pihak, sehingga penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat dan KaruniaNya,

2.

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.


Kedua Orang Tua yang telah banyak memberi bantuan moril maupun materil
tanpa henti-hentinya, serta doa dan semangat dan harapan mereka yang
menjadi motivasi khusus bagi penulis yang sangat besar pengaruhnya dari

3.

awal kuliah sampai Laporan Kerja Praktek ini.


Ibu Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM, Selaku Rektor Universitas

4.

Gunadarma.
Bapak Dr. Ir. Arief Rahman, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur

5.
6.

Universitas Gunadarma.
Bapak Dimyati, ST., MT, selaku Koordinator Sidang Laporan Kerja Praktek.
Bapak Remigius Hari, ST.,MT., selaku Dosen Pembimbing, terima kasih telah
membantu, menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya

7.

dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.


Seluruh dosen Jurusan Teknik Arsitektur Gunadarma yang tidak bisa
disebutkan satu per satu, terima kasih atas bimbingan serta ilmu yang telah

8.

diberikan.
PT.Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk yang telah mengijinkan penulis
melakukan kerja praktek, dan Ibu Feni selaku pembimbing di tempat kerja

9.

praktek.
Teman yang selalu mendukung dan membantu dalam pembuatan penulisan
ini khususnya kawan-kawan seperjuangan Debby Chintya Lestari, Karuna
v

Darani, Muhammad Ari Prabowo, Firman Novyansyah Putra, Muhammad


Faisal Ridho, dan Teman Kost Griya Ardini, terimakasih karena kalian telah
membantu baik dalam pelaksanaan kerja praktek maupun dalam penyelesaian
kerja praktek ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penulisan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga penyusunan laporan kerja praktek yang akan datang dapat
jauh lebih baik. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.
Depok, Agustus 2015

Mustika Utami

DAFTAR ISI
Halaman Judul .........................................................................................................i
Pernyataan Originalitas Dan Publikasi....................................................................ii
Lembar Pengesahan................................................................................................iii
Abstraksi.................................................................................................................iv
Kata Pengantar.........................................................................................................v
Daftar Isi................................................................................................................vii
Daftar Gambar........................................................................................................ix

vi

Daftar Tabel...........................................................................................................xii
Daftar Lampiran....................................................................................................xiii
BAB I

PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2 Batasan Masalah...............................................................................2
1.3 Rumusan Masalah............................................................................2
1.4 Tujuan...............................................................................................3
1.5 Metode Penulisan.............................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Pekerjaan Finishing Lantai...............................................................5
2.1.1 Sistem Pekerjaan Finishing...........................................................5
2.1.2 Jenis Jenis Finishing Lantai........................................................6
2.1.2.1 Plesteran......................................................................................6
2.1.2.2 Lapisan Penutup..........................................................................7
2.1.2.3 Pekerjaan Sejenis......................................................................16

BAB III TINJAUAN UMUM DAN KHUSUS..................................................20


3.1 Tinjauan Umum..............................................................................20
3.1.1 Profil Perusahaan.........................................................................20
3.1.2 Identitas Proyek...........................................................................20
3.1.3 Fungsi Proyek..............................................................................21
3.1.4 Lokasi Proyek..............................................................................21
3.1.5 Nilai Proyek..................................................................................21
3.1.6 Visi dan Misi Proyek....................................................................21
3.1.7 Struktur Organisasi.......................................................................22
3.2 Tinjauan Khusus..............................................................................23
3.2.1 Lingkup Pekerjaan........................................................................23
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK.......................................24
4.1 Pekerjaan Finishing Lantai..............................................................24
4.1.1 Teknis Pemasangan Lantai Keramik Tangga................................29
4.1.2 Teknis Pemasangan Lantai Marmer..............................................36
vii

4.1.3 Proses Grouting............................................................................40


4.1.4 Proses Pekerjaan Nat....................................................................40
4.1.5 Teknis Pemasangan Lantai Homogeneous Tile.............................42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................49
5.1 Kesimpulan.......................................................................................49
5.2 Saran.................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................51
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... 49

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Pekerjaan Finishing..................................................................5


Gambar 2.2 Lantai Ubin...........................................................................................7
Gambar 2.3 Lantai Keramik.....................................................................................8
Gambar 2.4 Lantai Teraso........................................................................................9
Gambar 2.5 Lantai Kayu........................................................................................10
Gambar 2.6 Lantai Marmer....................................................................................11

viii

Gambar 2.7 Lantai Granit......................................................................................12


Gambar 2.8 Lantai Tegel........................................................................................13
Gambar 2.9 Lantai Karpet......................................................................................14
Gambar 2.10 Lantai Vinyl......................................................................................15
Gambar 2.11 Lantai PVC.......................................................................................16
Gambar 3.1 Organisasi Pelaksanaan Proyek Salak Tower Hotel Bogor................22
Gambar 4.1 Roskam Sisir......................................................................................24
Gambar 4.2 Ember.................................................................................................25
Gambar 4.3 Sendok Semen....................................................................................25
Gambar 4.4 Waterpass...........................................................................................25
Gambar 4.5 Palu.....................................................................................................25
Gambar 4.6 Palu Karet...........................................................................................26
Gambar 4.7 Sekop..................................................................................................26
Gambar 4.8 Cangkul..............................................................................................26
Gambar 4.9 Kain Lap.............................................................................................26
Gambar 4.10 Benang..............................................................................................27
Gambar 4.11 Meteran.............................................................................................27
Gambar 4.12 Gerinda.............................................................................................28
Gambar 4.13 Tile Cutter.........................................................................................28
Gambar 4.14 Marble Cutter...................................................................................28
Gambar 4.15 Polisher Machine.............................................................................29
Gambar 4.16 Denah Lantai 8.................................................................................29
Gambar 4.17 Keramik............................................................................................30
Gambar 4.18 Semen...............................................................................................30
Gambar 4.19 Mortar...............................................................................................31
Gambar 4.20 Mortar...............................................................................................31
Gambar 4.21 Air.....................................................................................................31
Gambar 4.22 Batu Alam.........................................................................................32
Gambar 4.23 Marking Lantai.................................................................................32
Gambar 4.24 Detail Ukuran Lantai........................................................................33
Gambar 4.25 Pengukuran dan Pemotongan Lantai................................................33
ix

Gambar 4.26 Pembersihan Area Tangga................................................................33


Gambar 4.27 Pembuatan Adukan...........................................................................34
Gambar 4.28 Ketebalan Adukan............................................................................34
Gambar 4.29 Pemberian Lem Perekat...................................................................35
Gambar 4.30 Pemasangan Keramik.......................................................................35
Gambar 4.31 Selesainya Pemasangan Keramik Tangga........................................36
Gambar 4.32 Denah Lantai 8.................................................................................36
Gambar 4.33 Marmer.............................................................................................37
Gambar 4.34 Semen...............................................................................................37
Gambar 4.35 Mortar...............................................................................................38
Gambar 4.36 Mortar...............................................................................................38
Gambar 4.37 Air.....................................................................................................38
Gambar 4.38 Tebal Adukan....................................................................................39
Gambar 4.39 Marmer yang telah dipasang............................................................40
Gambar 4.40 Denah Lantai 9.................................................................................42
Gambar 4.41 Homogeneous Tile............................................................................43
Gambar 4.42 Semen...............................................................................................43
Gambar 4.43 Mortar...............................................................................................44
Gambar 4.44 Mortar...............................................................................................44
Gambar 4.45 Mortar...............................................................................................44
Gambar 4.46 Air.....................................................................................................45
Gambar 4.47 Tahap Waterproofing........................................................................45
Gambar 4.48 Pemberian Adukan...........................................................................47
Gambar 4.49 Pemberian Perekat dan Pemasangan Keramik.................................47
Gambar 4.50 Meratakan Permukaan Homogenous Tile.........................................48
Gambar 4.51 Homogeneous Tile yang telah dipasang...........................................48

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Alat Yang Digunakan.............................................................................24
Tabel 4.2 Material..................................................................................................30
Tabel 4.3 Material..................................................................................................37
Tabel 4.4 Material..................................................................................................43

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Denah Lantai 8..................................................................................L-1
Lampiran 2 Pola Lantai 8.....................................................................................L-2
Lampiran 3 Denah Lantai 9..................................................................................L-3
Lampiran 4 Pola Lantai 9.....................................................................................L-4
Lampiran 5 Potongan Lantai................................................................................L-5
Lampiran 6 Surat Selesai Kerja Praktek..............................................................L-6

xii

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG MASALAH


Di era yang semakin maju dengan mengikuti perkembangan teknologi,

produktifitas dan kreatifitas semakin meningkat. Pada proses pembangunan suatu


bangunan, peningkatan produktifitas dan kreatifitas sangat berpengaruh pada
beberapa pekerjaan finishing dibidang arsitektur. Karena hal tersebut, maka
semakin banyak produk yang dihasilkan dengan bermacam-macam jenis dan
bentuk untuk pekerjaan finishing, salah satunya untuk pekerjaan finishing lantai.
Hal tersebut membuat pekerjaan finishing lantai sangat menarik untuk dibahas
karena, mencerminkan salah satu penampakan visual nilai arsitektural dari suatu
bangunan.
Pada finishing lantai, metodenya lebih bervariasi. Karena pertumbuhan
industri material yang semakin meningkat, sudah banyak yang beredar dipasaran
jenis penutup dan pelapis lantai. setiap jenis material tersebut memiliki
karakteristik tersendiri, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Penutup lantai merupakan salah satu elemen penting bagi kenyamanan dan
keindahan sebuah bangunan, mencerminkan kepribadian serta membawa nuansa
tertentu pada sebuah bangunan.
Pada proyek pembangunan Salak Tower Hotel Bogor, pengawasan
terhadap pekerjaan finishing lantai menjadi salah satu bagian pengawasan yang
penting terkait tenaga kerja dan kualitas pekerjaan yang akan dihasilkan. Ada
beberapa macam lingkup pekerjaan lantai dan pelapis lantai yang digunakan pada
Salak Tower Hotel Bogor. Terkait dengan hal tersebut, maka berbeda-beda pula
metode pengerjaan yang dilakukan pada masing-masing penutup dan pelapis
lantai tersebut. Terkait hal tersebut, perlu diperhatikan juga produktifitas tahapan
pekerjaan finishing lantai tersebut.

Kualitas bangunan juga dipengaruhi oleh kecermatan dan ketepatan dalam


memilih material yang sesuai,ekonomis,dan efisien. Kualitas tersebut sangat
berpengaruh bagi nilai estetika dan kenyamanan khususnya untuk jenis bangunan
hotel. Selain itu, kualitas pelaksanaan pekerjaannya pun tidak kalah penting untuk
diperhatikan pada saat tahapan persiapan,pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan
finishing lantai tersebut. Dituntut pelaksanaan pekerjaan dengan benar dan teliti
agar tercipta kualitas kerja yang baik untuk meminimalkan kesalahan yang terjadi
pada waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mencapai pekerjaan dengan kualitas terbaik yang efisiensi dalam segi waktu,
biaya dan tenaga. Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah diuraikan diatas,
maka judul yang dibuat penulis adalah Pekerjaan Finishing Lantai Pada Proyek
Pembangunan Salak Tower Hotel Bogor.
1.2

BATASAN MASALAH
Pada penulisan Laporan Kerja Praktek ini penulis membatasi masalah

hanya pada proses pekerjaan finishing lantai pada proyek Pembangunan Salak
Tower Hotel Bogor.
1.3

RUMUSAN MASALAH
Bertitik tolak dari latar belakang dan batasan masalah diatas, maka penulis

merumuskan permasalahannya sebagai berikut :


1.

Apa saja jenis bahan dan material yang digunakan pada pekerjaan
finishing lantai keramik, marmer, dan homogenous tile pada pembangunan
Salak Tower Hotel Bogor?

2.

Bagaimana teknis atau proses finishing pemasangan lantai keramik,


marmer, dan homogenous tile pada pembangunan Salak Tower Hotel
Bogor?

1.4

TUJUAN
Penulisan Laporan Kerja Praktek ini bertujuan untuk :

1.

Memahami dan memaparkan jenis bahan dan material yang digunakan


pada pekerjaan finishing lantai keramik, marmer, dan homogenous tile
pada pembangunan Salak Tower Hotel Hotel?

2.

Memahami dan memaparkan teknis atau proses finishing pemasangan


lantai keramik, marmer, dan homogeneous tile pada pembangunan Salak
Tower Hotel Bogor berdasarkan masing-masing jenis material finishing
lantai?

1.5

METODE PENULISAN

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penulisan, diantaranya :


1.

Studi Pustaka

Referensi teori dari pustaka buku maupun pustaka elektronik yang berkaitan
dengan teori atau materi finishing pada pekerjaan lantai.
2.

Studi Lapangan

Pembelanjaran data tertulis proyek, pengambilan data dan pengamatan langsung


dari lapangan di lokasi Kerja Praktek.
1.6

SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah pemaparan dalam penulisan Laporan Kerja Praktek

ini, penulis menyajikan uraian berdasarkan sistematika penulisan Laporan Kerja


Praktek yang telah ditentukan, diantaranya :
BAB I. PENDAHULUAN yakni menguraikan beberapa pokok persoalan, yaitu
latar belakang,batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, sistematika penulisan
dan metode penulisan.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA yakni menguraikan pustaka/literatur untuk dapat


memaparkan materi dan teori yang sesuai dengan judul penulisan yang dibuat
untuk mempermudah memaparkan hasil pengamatan sesuai dengan pekerjaan
yang menjadi amatan selama Kerja Praktek. Selain itu kajian pustaka ini juga
berisi mengenai pustaka/literatur yang sesuai dengan materi, tema dan judul yang
diambil dalam penulisan Laporan Kerja Praktek.
BAB III. TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN KHUSUS. Tinjauan umum
memaparkan data umum proyek berupa identitas, fungsi, lokasi, nilai, siteplan,
dan organisasi proyek. Sedangkan tinjauan khusus memaparkan lingkup pekerjaan
dan kasus yang sedang diamati.
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN yakni memaparkan hasil pengamatan
yang mencakup semua aspek terkait dengan pengamatan, penjelasan tentang
keterkaitan antara faktor-faktor dan data lapangan yang diperoleh dan membahas
masalah-masalah yang diajukan, serta merupakan bagian inti yang memaparkan
uraian pengamatan dalam pelaksanaan sesuai dengan batasan masalah yang
dibahas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN yakni menguraikan hasil dari pelaksanaan
Kerja Praktek dengan membuat kesimpulan mengenai apa yang terjadi dan
memberi jawaban terhadap masalah yang diajukan serta saran-saran yang terkait
sehubungan kesimpulan yang didapat dan memberi saran dari hasil kerja
dilapangan, sehingga menjadi lebih baik lagi.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1

PEKERJAAN FINISHING LANTAI


Pekerjaan finishing merupakan pekerjaan melapisi, memperindah,

menutup, dan merupakan rangka penyelesaian akhir dari sebuah bangunan atau
gedung. Sedangkan lantai merupakan penutup permukaan bawah dalam ruangan
dan area disekitar bangunan. Dengan fungsi sebagai alat pijakan kaki agar
memberi kenyamaan, menambah nilai estetika bangunan, dan menambah nilai jual
bangunan.
2.1.1

Sistem Pekerjaan Finishing


Pekeran finishing dibedakan dalam dua kelompok sesuai dengan

cara pengerjaannya yaitu sistem basah dan sistem kering.

Gambar 2.1 Sistem Pekerjaan Finishing


Sumber : https://www.academia.edu/5805815/APA_ITU_PEKERJAAN_FINISHING

Untuk pekerjaan finishing lantai menggunakan sistem finishing basah dengan


plesteran, lapisan penutup,dan batu alam.
2.1.2

Jenis Jenis Finishing Lantai


Pada pekerjaan finishing lantai sistem yang digunakan merupakan sistem

finishing basah yaitu dengan plesteran, lapisan penutup, dan batu alam. Pekerjaan
plesteran merupakan proses finishing paling dasar dalam pekerjaan lantai. Selain
itu terdapat juga beberapa jenis bahan lantai sebagai lapisan penutup yang sering
digunakan yang berasal dari olahan pabrik, yaitu lantai ubin, lantai keramik, lantai
teraso, dan lantai kayu. Selain itu ada pula jenis lantai yang memerlukan proses
pemotongan dan penghalusan saja seperti lantai keramik dan lantai granit.
Terdapat juga finishing dengan batu alam yaitu batu paras, batu Andesit
(Lempeng), batu palimanan (Yogya), batu candi (Borobudur), batu wonosari, dan
batu denpasar (Bali). Adapun pekerjaan lain yang berhubungan dengan finishing
lantai yaitu dengan waterproofing dan Floor hardenertrowel finish natural.
2.1.2.1 Plesteran
Plesteran adalah pekerjaan membalut atau melapisi dengan adukan (spesi).
Spesi adalah campuran antara PC (Portland Cement) ditambah pasir dan air.
Pekerjaan plesteran dilakukan pada pekerjaan lantai dan dinding untuk
mendapatkan pertambahan kekuatan, selain itu untuk kerapihan dan keindahan.
Secara garis besarnya plesteran dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

Plesteran kasar yaitu jenis pekerjaan podasi yang akan di urug, dan
plesteran kasar juga disebut dengan beraben. Perbandingan spesinya yaitu

1pc : 8ps
Plesteran setengah halus yaitu untuk pekerjaan kamar mandi, lantai, dan

lapangan olahraga
Plesteran halus yaitu umumnya digunakan sebagai plesteran dinding atau
lantai

Menurut fungsinya plesteran dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

Plesteran kedap air yaitu untuk pekerjaan yang berhubungan langsug


dengan air. Contohnya adalah dinding kamar mandi, plesteran dinding dan

lantai kolam, saluran air. Perbandingan spesinya 1pc : 3ps


Plesteran non kedap air/plesteran biasa yaitu pekerjaan plesteran yang
tidak berhubungan langsung dengan air. Contohnya adalah plesteran
dinding rumah dan lantai rumah.
Adukan yang digunakan untuk lantai yaitu dengan spesi 1pc : 6ps dengan

ketebalan rata-rata 2-4 cm.


2.1.2.2 Lapisan Penutup
1. Lantai Ubin
Ubin PC terbuat dari material semen, pasir, dan pewarna yang sesuai
dengan jenis semen yang digunakan. Dari banyak material lantai yang lain, ubin
ini tersedia dalam berbagai ukuran, misalnya ukuran 20 x 20 cm dan 30 x 30 cm.
Keuntungan

Harganya relatif murah


Memiliki cara pemasangan yang mudah

Kekurangan

Bila terkena larutan cuka maka akan membekas pada permukaan lantai
dan sulit untuk dibersihkan.

Gambar 2.2 Lantai Ubin


Sumber : http://www.arsindo.com/artikel/tips-memilih-ubin-keramik-yang-cocok/

2. Lantai Keramik
Jenis lantai ini merupakan jenis yang paling favorit untuk digunakan
karena banyak kelebihannya mulai dari warna, corak, dimensi. Warna dan desain
keramik ada bermacam-macam. Jenis lantai ini memiliki ukuran yang serang yaitu
20 x 20 cm, 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, 10 x 10 cm, 10 x 20 cm. Adapun ketebalan
pada lantai keramik adalah 10 mm. Untuk adukan pemasangan lantai keramik,
memiliki ketebalan adukan (1pc : 4ps) maksimal 3 cm.
Kelebihan

Pemeliharaannya jauh lebih mudah karena sifat permukaan lantai keramik

yang lebih tahan goresan


Pemasangan lantai keramik mudah dilakukan

Kekurangan

Lantai keramik gampang retak bila terkena benturan


Permukaan lantai dharuskan tetap kering untuk mencegah kecelakaan bila
tergelincir karena sifatnya yang kedap air.

Gambar 2.3 Lantai Keramik


Sumber : http://www.rumahku.com/berita/read/jenis-ubin-yang-paling-seringdigunakan-408935

3. Lantai Teraso
Bahan lantai teraso sama dengan lantai tegel, hanya pada lantai teraso
terdapat lapisan permukaan terbuat dari kombinasi campuran kerang laut dan
pecahan marmer sehingga menjadi lebih keras. Sebelum dipasang, teraso perlu
dipoles terlebih dahulu dengan mesin poles atau secara manual. Ubin teraso
tersedia dalam berbagai ukuran yakni 20 x 20 cm, 30 x 30 cm, 40x 40 cm, 50 x 50
cm, namun dimensi yang sering digunakan adalah 30 x 30 cm. Untuk pemasangan
lantai teraso, memiliki ketebalan adukan (1 pc : 4 ps ) 2 cm.
Kelebihan

Memiliki variasi corak pada permukaannya

Kekurangan

Pemasangan agak rumit, karena setelah pemasangan, permukaannya harus


digosok terlebih dahulu dengan alat khusus untuk memunculkan efek

mengilap
Permukaan lantai teraso mudah berlumut, sehingga harus dilakukan
pembersihan secara berkala.

Gambar 2.4 Lantai Teraso


Sumber : http://poles-teraso.blogspot.co.id/

4. Lantai Kayu
Jenis lantai yang terbuat dari kayu biasanya dipakai pada rumah tradisional. Tebal
8 mm sampai dengan 10 mm. Lebar 20 mm 30 mm. Panjangnya 10 15 cm.
Kelebihan

Bahannya ramah lingkungan karena tidak menimbulkan bau


Memberikan kesan hangat pada ruangan
Pemasangan cukup mudah.

Kekurangan

Tidak ekonomis
Tidak tahan api
Mengalami pelapukan.

Gambar 2.5 Lantai Kayu


Sumber : http://www.lantaikayu.asia/lantai-kayu-murah/lantai-kayu-murah.html
5. Lantai Marmer
Marmer merupakan batuan alami yang terbentuk melalui tekanan dan
panas. Batuan sedimen atau batu kapur, yang terutama mengandung kalsium
tinggi, bila diberi panas dan tekanan yang cukup akan berubah menjadi marmer.
Marmer biasanya ditambang dalam potongan besar kemudian dipotong menjadi
lempengan, blok ataupun ubin. Potongan ini kemudian diasah sampai rata dan
dipoles hingga mengkilap. Marmer dapat tersedia dalam lempengan yang belum

10

dipotong atau ukuran jadi dari ukuran mosaik hingga 60cm namun dapat pula
meminta potongan ukuran yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Untuk
pemasangan lantai marmer, memiliki ketebalan adukan (1 pc 4 ps )5 cm.
Kelebihan

Menimbulkan kesan indah dan mewah pada sebuah ruang


Bahan alami marmer memberikan motif yang beragam dan tidak sama

pada setiap potongannya.


Daya tahan terhadap beban relatif tinggi sehingga lebih tahan lama.

Kekurangan:

Harganya relatif mahal.


Proses pemasangannya membutuhkan keahlian khusus dan memakan

waktu.
Memberikan kesan dingin pada ruangan.
Memiliki pori-pori sehingga noda susah dihilangkan jika tidak diberi

lapisan pelindung.
Akan membekas jika tergores.

Gambar

2.6 Lantai
Marmer
Sumber : http://www.polesmarmer.info/?Project_List

6. Lantai Granit
Granit merupakan jenis bebatuan yang intrusif, felsik, igneus yang umum
dan banyak ditemukan. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum. Batu Granit
ini umumnya berbentuk besar, kuat dan keras, oleh karenanya batu ini banyak
digunakan sebagai bahan tambahan untuk membantu konstruksi bangunan supaya

11

lebih kokoh.Untuk pemasangan lantai granit, memiliki ketebalan adukan (1 pc 5


ps ) 3 cm.
Kelebihan

Karena motif warna alam seperti bebatuan, kayu atau beton, maka lantai

granit memberikan kesan yang alami pada rumah.


Lebih tahan gores dan tahan terhadap cuaca
Lantai granit juga sangat kuat dan sanggup menahan beban berat hingga

500 kg.
Mempunya daya serap air yang relatif kecil sekitar 0,05% dibandingkan
dengan lantai berbahan keramik.

Kekurangan

Tidak ekonomis untuk bangunan umum


Mudah tergores
Lapisannya tipis

Gambar 2.7 Lantai Granit


Sumber : http://rumahkecilminimalis.com/lantai-granit-rumah-minimalis/12motif-keramik-lantai-granit-rumah-desainic
7. Lantai Tegel
Tegel terbuat dari campuran bahan semen dan pasir beton, dan diatasnya
disiram aci supaya halus. Memiliki ketebalan hingga 2,5 cm, sehingga cukup berat
mengangkatnya.Ada beragam warna dan motif yang tersedia di pasaran dengan
ukuran 3030 cm atau 4040 cm. Lantai tegel banyak digunakan didaerah

12

pedesaan sehingga membuat kesan tradisional. Untuk adukan pemasangan lantai


tegel, memiliki ketebalan adukan (1pc : 4ps) 2 - 3 cm.
Kelebihan :

Memiliki motif yang klasik menjadikan tampilan ruang unik


Ekonomis dan pemasangan mudah
Lantai tegel memberikan kesejukan tersendiri pada ruangan

Kekurangan :

Jika terkena asam (cuka) akan membekas atau sulit dibersihkan


Pemasangan memerlukan waktu yang cukup lama

Gambar 2.8 Lantai Tegel


Sumber : http://tukangpoleslantai.wordpress.com/2011/11/09/tukang-poleslantaitukang-selep-masih-eksis-ditengah-kepopuleran-keramik/
8. Lantai Karpet
Karpet terbuat dari berbagai bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan kegunaan. Umumnya bahan karpet difungsikan sebagai penutup lantai secara
keseluruhan maupun hanya sebagai aksen ruangan. Karpet yang digunakan untuk
penutup ruang secara keseluruhan dibagi 2, yaitu Carpet Roll dan Carpet Tile
(karpet satuan). Dari jenis materialnya, secara garis besar dapat dibagi menjadi 3
(tiga) yaitu bahan Wool, bahan Nilon dan Polyester.
Secara umum, karpet jenis roll memiliki ukuran lebar 3,97 4 meter dan
dengan panjang 25 40 meter, hingga bila di total memiliki dimensi kurang lebih

13

160 meter persegi (1 roll). Sedangkan ketebalan karpet cukup bervariasi mulai
dari 0.5 cm 1.5 cm.
Kelebihan :

Menimbulkan kesan hangat pada ruangan.


Proses pemasangannya yang mudah.
Dapat memunculkan nilai estetika yang berbeda pada interior ruangan.
Memiliki motif, warna, dan tekstur yang bervariasi sehingga memudahkan
untuk menentukan pilihan sesuai dengan tema desain.

Kekurangan :

Mudah terserang jamur akibat dari kelembaban yang berlangsung lama,


tumpahan air, maupun proses pengeringan yang kurang maksimal setelah
pencucian.

Warna Karpet yang rentan memudar karena terkena sinar matahari dalam
jangka waktu yang lama.

Karpet mudah disisipi kotoran sehingga sangat rentan debu.

Karpet rentan akan penyusutan yang disebabkan oleh proses pengeringan


yang terlalu lama.

Untuk Karpet yang berbahan wool, sangat rentan terhadap percikan api.

Gambar 2.9 Lantai Karpet


Sumber : http://karpet-lantai.blogspot.co.id/

14

9. Lantai Vinyl
Vinyl adalah material penutup lantai lunak yang memiliki karakterisitik
lentur namun kuat. Jenis material ini memiliki tiga lapisan utama yaitu compact
layer, glass fiber, dan printed layer. Finishing terluarnya adalah UV Coated Wear
Layer, yang membuat material ini nampak mengkilap dan terkesan licin. Untuk
pemasangannya terbilang mudah. Di setiap lembaran Vinyl dilengkapi perekat
dibagian

bawah,

sehingga

tidak

memerlukan

penambahan

lem

untuk

pemasangan.
Kelebihan :

Pemasangannya yang mudah sehingga waktu yang diperlukan untuk

pemasangan lebih singkat.


Dapat meredam suara dan benturan karena sifatnya yang lunak.
Stabil terhadap suhu, air, udara, dan rayap karena materialnya sintetis.

Kekurangan :

Warna yang mudah pudar terutama jika sering terekspos sinar matahari.
Rentan terhadap goresan.
Tingkat usia pakai lebih pendek dibandingkan dengan parket.
Motif yang sama untuk setiap perulangan lembaran karena motifnya yang
Printed.

Gambar

2.10
Lantai Vinyl

Sumber : http://suksesjayamandiri.indonetwork.co.id/product/karpet-lantai-vinyl3681372

15

10. Lantai PVC


PVC Floor Cushion Mat atau dikenal dengan Karpet lantai Bihun terbuat
dari karet mampu menyerap berbagai debu yang menempel pada alas kaki. Produk
berkualitas ini berfungsi sebagai anti licin dan slip. Sangat cocok digunakan pada
lantai depan rumah, depan pintu, depan kamar,karpet mobil,maupun lantai industri
atau sangat cocok untuk lantai tempat-tempat umum seperti masjid, gedung
pertemuan dan lain-lain. Ukuran untuk 1 roll yaitu 18 meter, dengan lebar 1,2
meter dan tebal 15 mm.

Gambar 2.11 Lantai PVC


Sumber : http://www.floordepot2u.co.id/
2.1.2.3 Pekerjaan Sejenis
A.

Waterproofing
Waterproofing adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk membuat

sebuah objek menjadi tahan atau kedap terhadap air. Sebuah konstruksi bangunan
biasanya menggunakan lapisan waterproof

untuk melindungi dan menjaga

ketahanan struktur bangunan tersebut. Ruangan yang umumnya diberi lapisan


waterproof adalah ruangan basement, atap dan area basah lainnya. Air dapat
masuk ke ruangan bawah tanah atau basement melalui engsel, dinding atau lantai.
Jika tidak dilindungi dengan sempurna, bangunan Anda akan mengalami
kerusakan karena air.

16

Jenis-Jenis Waterproofing
Ada beberapa jenis waterproofing yang beredar di pasaran, masing-masing

mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, diantaranya:


a. Waterproofing Membran
Membran

merupakan

tipe Waterproofing yang

pertama

kali

dikembangkan. Produk ini dapat berfungsi Waterproof jika aplikasi produk tidak
terdapat kelalaian. Perlindungan ini menggunakan membran atau lembaran yang
terbuat dari karet terhadap permukaan struktur. Biasanya dipergunakan untuk
struktur dak atau atap beton. Lembaran membran di susun sesuai dengan
keperluan seluruh permukaan struktur yang dilindungi. Waterproofing dengan
jenis membran terbuat dari bahan monomer kimia, etilena, propilena yang
dicampur dengan bahan karet.
Di bawah ini beberapa keterangan mengenai produk Membran :

Membran membutuhkan perawatan yang lebih rumit karena rentan

terhadap kerusakan sewaktu aplikasi atau pun sesudah terpasang.


Aplikasi / pemasangan membran membutuhkan waktu, sehingga
mempengaruhi waktu selesainya proyek serta biaya operasional yang

dikeluarkan.
Umur membran hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 tahun, setelah itu
perlu penggantian secara berkala. Jika Membran diaplikasi di atap, podium
atau watertank mungkin masih bisa diganti setiap 10 atau 15 tahun, tetapi

hal tersebut tidak dapat dilakukan jika membran digunakan di basement.


Jika ada retak pada beton dan ada sedikit lubang atau kerusakan pada
membran, perbaikan akan sangat sulit dilakukan. Jika membran di atap
atau Watertank permukaan screed dapat dibongkar untuk melakukan
repair, tetapi jika di basement hal ini tidak dapat dilkukan karena berada di
bawah slab beton dan sumber bocor akan sangat sulit ditemukan, sehingga
tidak dapat menyumbat langsung di sumber kebocoran.

b. Waterproofing Coating
17

Waterproofing coating merupakan perlindungan rembesan dengan


menggunakan bahan polimer berbentuk bahan cat untuk menutup permukaan
struktur yang dilindungi. Umumnya digunakan untuk perlindungan dinding, bak,
tanki dan juga dapat dipergunakan untuk perlindungan terhadap permukaan kayu.
Untuk permukaan luas dan perlindungan yang lebih kuat dapat menggabungkan
dengan bahan polyester pada permukaan yang dilindungi.
c. Waterproofing Flashband Self Addhisive
Flashband

Self

Adhesive adalah

perlindungan

rembesan

dengan

menggunakan lembaran flashbandyang berbentuk lembaran direkatkan pada


bagian permukaan struktur yang akan dilindungi. Lembaran ini terdiri dari
beberapa lapisan yang terdiri dari lapisan lembaran karet, membran polyester,
aluminium foil dan lapisan cat penutup. Biasanya digunakan untuk pelindung
permukaan atap, beton, lantai, dan lainnya.
d. Waterproofing Intergal
Integral

Integral

Waterproofing merupakan

modifikasi

dalam

bidang waterproofer. Aplikasinya yang langsung ditambahkan kedalam beton


dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pelaksanaan proyek.
e. Cementitious Waterproofing
Cembrasproof adalah bahan yang telah diformulasikan secara baku yang
terdiri dari campuran "special cementation chemical" dan larutan "waterproofing
agent". Cembrasproof mampu melindungi dari rembesan, uap air dan tekanan air
yang terjadi. Cembrasproof juga mampu memperbaiki dinding dari rembesan air.
B.

Floor Hardener
Merupakan

material

bentuk

bubuk

(powder)

yang

ditaburkan

pada beton basah dan kemudian dilakukan trowel finish, sehingga akan
menghasilkan permukan yang lebih keras, tetapi rata dan halus. Floor Hardener

18

berguna untuk meningkatkan kekerasan beton, kemampuan ketahanan abrasi dan


meminimalkan debu pada permukaan lantai beton.
Floor Hardener biasa digunakan pada lantai garasi, area parkir, area
pergudangan, area pabrik / industri, dan area-area yang membutuhkan lalu
lintas. Konsumsi kebutuhan material Floor Hardener disesuaikan dengan kondisi
lalu lintas yang ada dapat diuraikan sebagai berikut :

Untuk kebutuhan lalu lintas rendah (misal: garasi dan gudang kecil)
konsumsi 3 kg/m2.

Untuk kebutuhan lalu lintas menengah (misal: lantai area pabrik dan area
parkir) konsumsi 5 kg/m2.

Untuk kebutuhan lalu lintas tinggi (misal : lantai pabrik yang


mennggunakan alat berat) konsumsi 7 kg/m2.
Floor Hardener bentuk bubuk (powder) harus diaplikasikan pada beton
basah, kadang hal tersebut menjadi kendala. Misal area cor beton tersebut
mempunyai lalu lintas yang tinggi selama proyek berlangsung, jika langsung
diaplikasikan Floor Hardener, maka lantai tersebut akan dilalui lalu lintas
kendaraan proyek, padahal idealnya aplikasi Floor Hardener itu pada akhir
proyek tersebut.
Kelebihan produk Floor Harderner adalah

Memiliki ketahanan yang sangat tinggi

Tahan terhadap benturan dan meningkatkan ketahanan terhadap oli dan


pelumas

Biaya yang ekonomis, umur lantai lebih panjang

Bebas pemeliharaan dan anti debu

Permukaan anti slip.

19

BAB III
TINJAUAN UMUM DAN KHUSUS

3.1
3.1.1

TINJAUAN UMUM
Profil Perusahaan
PT Pembangunan Perumahan (Persero), disingkat PT. PP (Persero)
Tbk adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidang perencanaan dan
kontruksi bangunan ( real estate ). Perusahaan ini berdiri pada tanggal 26
Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan. Namanya
berganti menjadi PN Pembangunan Perumahan melalui Peraturan
Pemerintah No 63 tahun 1971 statusnya berubah menjadi PT
Pembnagunan Perumahan (Persero)
Sebagai suatu BUMN, mayoritas (51%) kepemilikan saham PT PP
dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya (49%) dipegang
karyawan dan manajemen PT PP. Sejak IPO, mayoritas (51%) saham
dipegang pemerintah, 21,4% saham publik dan 27,6% saham dipegang
karyawan dan manajemen PT PP.
Bidang usaha utama BUMN ini adalah pelaksana konstruksi
bangunan gedung dan sipil. PT PP juga mengerjakan bidang usaha terkait
lainnya, seperti manajemen gedung, pengembangan properti dan realti.

3.1.2

Identitas Proyek
Nama Proyek
: Salak Tower Hotel
Pemberi Tugas: PT. Hotel Properti Internasional
Kontraktor
: PT. Pembangunan Perumahan, Tbk
Luas Lahan
: 1783 m2
Luas Bangunan
: 20.055 m2
Jumlah Lantai
: 19 lantai (LG, Lt 1 s/d Lt 19) dengan
lantai ME, 1lantai basement, 1 lantai atap
dan 1 lantai penutup atap

20

Waktu Pelaksanaan
Sumber Dana
3.1.3

: 365 hari
: Swasta

Fungsi Proyek
Proyek ini berfungsi untuk membangun sebuah prasarana
fisik berupa hotel.

3.1.4

Lokasi Proyek
Proyek yang hingga saat ini masih dalam tahap pelaksanaan
berlokasi di Jalan Salak No. 38-40 Kota Bogor, Jawa Barat.

3.1.5

Nilai Proyek
Proyek ini bernilai IDR 122.094.374.000 ( NK
Addendum ), nilai kontrak bersih adalah IDR 110.994.886.364
( NK PPn ).

3.1.6

Visi dan Misi Proyek


Misi

Menciptakan produk yang berkualitas dan berkelanjutan,


dengan susana kerja yang nyaman dan karyawan sejahtera (
We Give You Better )

Visi

Karyawan yang disiplin, berakhlak dan bermoral baik


Menjaga mutu, kualitas, dan kuantitas pembangunan yang

memenuhi pengguna harapan jasa


Menyebar luaskan profil perusahaan
Menjaga efisiensi setiap aspek pekerjaan baik dari segi
waktu dan biaya.

21

3.1.7

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Organisasi Pelaksanaan Proyek Salak Tower Hotel Bogor

22

3.2

TINJAUAN KHUSUS

3.2.1

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang sedang diamati selama proyek berlangsung adalah

pekerjaan finishing lantai pada Proyek Pembangunan Salak Tower Hotel Bogor.
Lingkup pekerjaan finishing lantai yang dikerjakan pada Pembangunan Salak
Tower Hotel Bogor adalah sebagai berikut :

Lantai Keramik Tile


Floor Hardenertrowel Finish Natural
Lantai Homogeneous Tile
Lantai Marmer Lokal
Screed Trowel Finish
Lantai Batu Alam
Lantai Wooden Deck Termasuk Rangka dan Pedesteral
Waterproofing
Alur Ramp Siku
Gutter Overflow
Nosing Stainless Steel
Raise Floor
Topping Andesit

Adapun lingkup pekerjaan yang diamati dapat dirincikan sebagai berikut :

Mempelajari data umum proyek


Mempelajari gambar kerja untuk pekerjaan lantai
Mempelajari teknis atau proses pekerjaan finishing pada lantai.

BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN PROYEK

Finishing merupakan tahap akhir atau sebuah proses penyelesaian dari


sebuah bangunan. Pekerjaan finishing dilakukan setelah pekerjaan struktur selesai.
23

Finishing juga merupakan proses penyempurnaan sebuah bangunan dengan fungsi


untuk memberi perlindungan pada material, memberikan rasa nyaman bagi
pengguna dan memberikan nilai estetika pada bangunan agar terlihat menarik.
Adapun sub-sub pembahasan yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai :
1. Pengamatan jenis alat dan material yang digunakan pada pemasangan lantai
keramik tangga , marmer, dan homogeneous tile
2. Pengamatan teknis atau proses finishing pemasangan lantai keramik tangga,
marmer, dan homogeneous tile
4.1

PEKERJAAN FINISHING LANTAI

Tabel 4.1 Alat Yang Digunakan


Nama Alat

Gambar

Roskam Sisir

Gambar 4.1 Roskam Sisir


(sumber : data proyek 2015)

Ember

Fungsi
Alat yang digunakan
untuk meratakan acian

Alat yang digunakan


untuk menyimpan air

Gambar 4.2 Ember


(sumber : data proyek 2015)

24

Sendok Semen

Alat yang digunakan


untuk mengaduk
semen

Gambar 4.3 Sendok Semen


(sumber : data proyek 2015)
Waterpass

Alat yang digunakan


untuk mengukur
kerataan secara
vertikal dan horizontal
Gambar 4.4 Waterpass
(sumber : data proyek 2015)

Palu Besi

Alat yang digunakan


untuk pemasangan
paku

Gambar 4.5 Palu


(sumber : data proyek 2015)
Palu Karet

Alat yang digunakan


untuk meratakan
keramik setelah
pemasangan

Gambar 4.6 Palu Karet

25

(sumber : data proyek 2015)


Sekop

Alat yang digunakan


untuk mengaduk acian
atau plesteran

Gambar 4.7 Sekop


(sumber : data proyek 2015)
Cangkul

Alat yang digunakan


dalam pembuatan
adukan

Gambar 4.8 Cangkul


(sumber : data proyek 2015)
Kain Lap

Alat yang digunakan


untuk membersihkan
lantai

Gambar 4.9 Kain Lap


(sumber : data proyek 2015)

26

Benang

Alat yang digunakan


sebagai patokan
pengukuran pada
pemasangan keramik

Gambar 4.10 Benang


(sumber : data proyek 2015)
Meteran

Sebagai alat ukur


pada pekerjaan
bangunan

Gambar 4.11 Meteran


(sumber : data proyek 2015)
Gerinda

Alat yang digunakan


untuk memotong
keramik

Gambar 4.12 Gerinda


(sumber : data proyek 2015)

27

Tile Cutter

Alat pemotong
keramik manual

Gambar 4.13 Tile Cutter


(sumber : data proyek 2015)
Marble Cutter

Alat yang digunakan


untuk memotong
marmer

Gambar 4.14 Marble Cutter


(sumber : data proyek 2015)
Polisher Machine

Alat yang digunakan


untuk proses
pemolesan lantai

Gambar 4.15 Polisher Machine


(sumber : data proyek 2015)

28

4.1.1

Teknis Pemasangan Lantai Keramik Tangga

A. Lingkup Pengamatan Pekerjaan

Gambar 4.16 Denah Lantai 8


(sumber : data proyek 2015)

B.

Material Yang Digunakan

Tabel 4.2 Material


Nama Material

Gambar

Fungsi

29

Keramik

Sebagai penutup
lantai

ROMAN-Gres
Ceramic Tiles
( 6223002 )

Gambar 4.17 Keramik


(sumber : data pribadi 2015)
Semen

Digunakan sebagai
adukan antara lantai

(Tiga Roda) 40 kg

dasar (beton) dengan


lantai baru

Gambar 4.18 Semen


(sumber : data proyek 2105)
Mortar Utama

Sebagai bahan nat


lantai

(MU-210)

Gambar 4.19 Mortar


(sumber : data proyek 2015)

30

Mortar

Sebagai perekat
adukan semen

(MU-200)

Gambar 4.20 Mortar


(sumber : data proyek 2015)
Air

Sebagai bahan
pencampur adukan

Gambar 4.21 Air


(sumber: data proyek 2015)
Batu Alam

Sebagai penutup
lantai selain keramik

Gambar 4.22 Batu Alam


(sumber : data pribadi 2015)

Finishing lantai pada tangga menggunakan material keramik bermerk


roman berwarna putih dengan ukuran 18 x 18 cm dan material batu alam
31

dengan ukuran 9,5 x 30 cm dengan ketebalan 1cm.


1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan
2. Pahami pola pemasangan keramik sesuai dengan gambar kerja
3. Kemudian pasang benang ukur (Marking) sebagai garis bantu untuk
menentukan pola pemasangan dan ukuran keramik yang akan dipasang.

Gambar 4.23 Marking Lantai


(sumber : Hasil Survey, 2015)

Gambar 4.24 Detail Ukuran Lantai


(sumber : Hasil Survey, 2015)

32

Gambar 4.25 Pengukuran dan Pemotongan Lantai


(sumber : Hasil Survey, 2015)
4. Setelah pengukuran untuk pola selesai, lakukan pembersihan area yang akan
dipasang keramik lalu siramkan air dibagian tangga yang akan dikeramik.

Gambar 4.26 Pembersihan Area Tangga


(sumber : Hasil Survey, 2015)
5. Kemudia siapkan adukan (semen+pasir) dengan spesi 1 : 5, lalu tambahkan air,
dan aduklah hingga rata. Lalu siapkan adukan dalam ember.

Gambar 4.27 Pembuatan Adukan


(sumber : Hasil Survey, 2015)
6. Mulailah isi adukan pada bagian yang akan dipasangi keramik agar keramik
dan lantai dasar menyatu, pastikan adukan semen yang diisi penuh baik pada
bagian tangga dan bordes agar tidak kopong. Ketebalan adukan 3cm, untuk
pemasangan horisontal maupun vertikal.

33

Gambar 4.28 Ketebalan Adukan


(sumber : Hasil Survey, 2015)
7. Kemudian, beri lem perekat pada batu alam dan keramik sebelum keramik
dipasang. Pemasangan keramik dan batu alam disesuaikan dengan ukuran pada
saat marking.

Gambar 4.29 Pemberian Lem Perekat


(sumber : Hasil Survey, 2015)
8. Setelah itu mulailah pasang batu alam dan keramik yang telah diberi lem.
Untuk yang pertama dilakukan yaitu pemasangan batu alam lalu keramik tangga.
Pemasangan dilakukan dari bagian sebelah kiri ke kanan, dan dilakukan sampai
tahap akhir pemasangan. Beri jarak antar keramik, biasanya selisih keramik 0,5
mm. Setelah keramik dipasang, ketuk keramik dengan menggunakan palu karet
untuk meratakan permukaan keramik dan gunakan waterpass untuk memastikan
kelurusan dan kerataan keramik.

34

Gambar 4.30 Pemasangan Keramik


(sumber : Hasil Survey, 2015)
8. Setelah semua keramik tangga terpasang tunggu keramik kering selama 1
minggu dan kemudian isi celah-celah nat dengan bahan perekat nat dengan
menggunakan sendok semen. Kelebihan nat dibersihkan menggunakan spons atau
kain lap, tunggu kering nat selama 3 hari setelah nat kering, pasangan keramik
pun selesai.

Gambar 4.31 Selesainya Pemasangan Keramik Tangga


(sumber : Hasil Survey, 2015)

4.1.2

Teknis Pemasangan Lantai Marmer

A. Lingkup Pengamatan Pekerjaan


Gambar 4.32 Denah Lantai 8

35

(sumber : data proyek 2015)

B.

Material Yang Digunakan

Tabel 4.3 Material


Nama Material

Gambar

Marmer

Gambar 4.33 Marmer


(sumber : data pribadi 2015)

Semen

Fungsi
Sebagai penutup
lantai

Digunakan sebagai
adukan antara lantai

(Tiga Roda) 40 kg

dasar (beton) dengan


lantai baru

Gambar 4.34 Semen


(sumber : data proyek 2105)

36

Mortar Utama

Sebagai bahan nat


lantai

(MU-408)

Gambar 4.35 Mortar


(sumber : data proyek 2015)
Mortar

Sebagai perekat
adukan semen

(MU-200)

Gambar 4.36 Mortar


(sumber : data proyek 2015)
Air

Sebagai bahan
pencampur adukan

Gambar 4.37 Air


(sumber: data proyek 2015)

37

C. Teknis Pemasangan Lantai Marmer


Finishing lantai pada lobby lift menggunakan material marmer slab
berwarna hitam dengan ukuran 120 x 200 cm dengan ketebalan 2cm.
1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pemasangan
marmer, kemudian lakukan proses setting untuk mendapatkan keserasian warna
dan arah marmer.
2. Bersihkan lahan yang akan dipasang marmer. Pastikan lantai kerja harus benarbenar kering agar tidak terjadi kelembaban yang berlebih.
3. Setelah itu lakukan flooring atau peninggian level lantai sesuai level yang telah
ditentukan.
4. Lalu, lakukan pengecekan area kerja dengan gambar kerja sebelum pemasangan
dilakukan, kemudian lakukan pengukuran marmer.
5. Buatlah adukan (1pc : 4ps), beri air secukupnya jangan terlalu banyak, karena
setelah kering marmer akan sulit merekat dengan mortar dan akan membuat lantai
menjadi kopong.
6. Kemudian beri adukan pada bagian yang akan dipasangi marmer lalu ratakan
adukan. Isi adukan secara penuh dan merata agar tidak kopong. Ketebalan adukan
5 cm.

Gambar 4.38 Tebal Adukan

38

(sumber : Hasil Survey, 2015)


7. Sebelum marmer dipasang, beri lem perekat pada marmer. Setelah itu, barulah
pasang marmer slab pada area yang telah diberi adukan. Letakkan marmer dengan
posisi yang sempurna dengan alur yang sejajar hingga selesai. Lalu matikan
posisi marmer untuk merekatkan atau menempelkan marmer dengan adukan, beri
beban pada atas marmer slab dengan memberi bata hebel atau paku.

Gambar 4.39 Marmer yang telah dipasang


(sumber : Hasil Survey, 2015)
Setelah marmer dipasang, proses selanjutnya adalah nat dan grouting.
Proses Grouting dilakukan dengan menggunakan alat khusus potong marmer.
Proses ini dilakukan dengan pemotongan celah-celah marmer yang nantinya celah
tersebut akan di nat.
4.1.3

Proses Grouting
Potong nat dilakukan supaya lebar dari nat lantai marmer sama, Potong nat

dilakukan dengan memakai mesin pemotong nat yaitu marble cutter.


4.1.4

Proses Pekerjaan Nat


Setelah marmer di grouting, selanjutnya dalah proses natting. Ada

beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu :

39

A. Pembuatan Nat Lantai Marmer


Setelah nat terpotong, langkah selanjutnya yaitu pengisian nat.
Pengisian nat dilakukan dengan menggunakan bahan nat khusus yaitu
Mortar Utama (MU-408). Lalu isi nat dengan bahan tersebut dan
tambahkan pewarna sesuai dengan warna marmer untuk mendapatkan
hasil maksimal.
B. Proses Pemolesan Marmer
Pemolesan marmer dilakukan dengan menggunakan alat khusus,
alat ini digunakan untuk memoles marmer setelah proses natting selesai.
Marmer yang sudah mengkilap nantinya akan memasuki tahap
selanjutnya, yaitu tahap kristalisasi marmer.
C. Proses Kritalisasi Marmer
Proses kristalisasi lantai yaitu proses mengkilapkan lantai dengan
menggunkan obat serbuk kristal. Setelah pemberian obat serbuk kristal,
lakukan tahap buffing ke seluruh lantai dengan menggunakan alat khusus
yaitu mesin polisher. Lamanya pekerjaan sekitar 1 jam. Jika lantai sudah
mengkilap, proses terakhir yaitu pelapisan/finishing.
D. Finishing ( Pelapisan )
Setelah proses kristalisasi selesai dan lantai marmer sudah terlihat
mengkilap, langkah selanjutnya yaitu melapisi lantai marmer dengan
pelapis khusus marmer yang dinamakan bilinzon. Proses pelapisan
bertujuan agar supaya kilap dari lantai marmer selalu terjaga dan tidak
cepat pudar.

40

4.1.3

Teknis Pemasangan Lantai Homogeneous Tile

A. Lingkup Pengamatan Pekerjaan


Gambar 4.40 Denah Lantai 9

(sumber : data proyek 2015)

B.

Material Yang Digunakan

41

Tabel 4.4 Material


Nama Material

Gambar

Homogeneous Tile

Gambar 4.41 Homogeneous Tile


(sumber : data pribadi 2015)

Semen

Fungsi
Sebagai penutup
lantai

Digunakan sebagai
adukan antara lantai

(Tiga Roda) 40 kg

dasar (beton) dengan


lantai baru

Gambar 4.42 Semen


(sumber : data proyek 2105)
Mortar Utama

Sebagai bahan nat


lantai

(MU-408)

Gambar 4.43 Mortar


(sumber : data proyek 2015)

42

Mortar

Sebagai perekat
adukan semen

(MU-200)

Gambar 4.44 Mortar


(sumber : data proyek 2015)
Sikatop Semen

Sebagai bahan

Pelapis Kedap Air

pelapis kedap air


atau waterproofing

20 kg (bubuk) dan
5kg (cair)

Gambar 4.45 Mortar


(sumber : data proyek 2015)
Air

Sebagai bahan
pencampur adukan

Gambar 4.46 Air


(sumber: data proyek 2015)

C. Teknis Pemasangan Lantai Homogenous Tile

43

Finishing lantai pada lantai kamar mandi menggunakan material


homogenous tile berwarna hitam dengan ukuran 60 x 60 cm dengan ketebalan
2cm.Adapun tahapan dalam pekerjaan lantai pada kamar mandi, yaitu :
A. WaterProofing
Pekerjaan waterproofing merupakan tahap awal pada lantai kamar mandi dengan
memberikan lapisan dengan bahan khusus. Proses pemberian waterproofing
dimaksudkan untuk mencegah kebocoran yang terjadi pada lantai kamar mandi.
Pelapisan waterproofing dilakukan 1 kali. Setelah itu lakukan test rendam yang
dilakukan sampai 5 hari sesudah pemasangan waterproofing.

Gambar 4.47 Tahap Waterproofing


(sumber: Hasil Survey, 2015)
B. Screeding
Setelah pekerjaan waterproofing selesai dan tidak mengalami masalah, tahap
selanjutnya adalah screeding dengan memberikan lapisan pada lantai dengan
adukan (1pc : 4ps) dengan ketinggian 3 cm.
C. Pemasangan Homogenous Tile
Setelah tahapan screeding selesai, barulah pemasangan Homogenous Tile
dilakukan. Adapun tahapannya yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pemasangan
homogeneous tile.

44

2. Bersihkan lahan yang akan dipasang homogenous tile. Pastikan lantai kerja
harus benar-benar bersih dan kering.
3. Lalu, lakukan pengecekan area kerja dengan gambar kerja (soft drawing)
sebelum pemasangan dilakukan. Kemudian lakukan proses setting untuk
mendapatkan pola pemasangan.
4. Taburkan bata hebel yang telah dihancurkan secara merata pada bagian lantai
yang akan dipasangi Homogenous tile. Pemberian bata hebel ini dimaksudkan
untuk menambah ketinggian lantai yang terlalu turun dan untuk menghemat biaya
pembuatan adukan agar tidak terlalu tebal. Lalu buatlah adukan dengan spesi
(1pc : 4ps).
5. Kemudian beri adukan pada bagian yang telah dimarking terlebih dahulu yang
akan dipasangi homogenous tile lalu ratakan adukan. Isi adukan secara penuh dan
merata agar tidak kopong. Ketebalan adukan 5 cm.

Gambar 4.48 Pemberian Adukan


(sumber: Hasil Survey, 2015)
6. Lalu lakukan Pemotongan homogenous tile, dilakukan dengan baik dan rapi
sesuai ukuran pola lantai dengan menggunakan mesin pemotong. Ada bagian
homogenous tile yang dipotong sisinya dibagian tengah membentuk huruf u,
pemotongan itu dilakukan untuk bagian saluran air.
7. Lalu mulailah tahap pemasangan homogenous tile. Beri bahan perekat pada
homogenous tile dengan menggunakan bahan perekat MU-200. Untuk jarak nat 2

45

ml. Saat pemasangan dilakukan perlu diperhatikan sudut keramik pada dinding
untuk keserasian pemasangan homogenous tile dengan keramik dinding.
Gambar 4.49 Pemberian Perekat dan Pemasangan Keramik
(sumber: Hasil Survey, 2015)
8. Letakkan homogenous tile dengan benar sesuai ukuran marking lalu ratakan
adukan sekitar homogenous tile dan penuhkan adukan pada bagian yang masih
kosong agar tidak kopong. Lalu ratakan permukaan lantai dengan menggunakan
palu karet.

Gambar 4.50 Meratakan Permukaan Homogenous Tile


(sumber: Hasil Survey, 2015)
8. Setelah proses pemasangan seluruh homogenous tile selesai, bagian seluruh
lantai dipoles dengan mesin poles untuk memastikan seluruh bagian lantai betulbetul rata dan dikilapkan dengan wax khusus. Tutup permukaan Tile dengan
plastik atau karton tebal terutama bila masih banyak pekerjaan di atas Tile yang
belum selesai.

46

Gambar 4.51 Homogeneous Tile yang telah dipasang


(sumber: Hasil Survey, 2015)

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uraian kegiatan kerja praktek yang kami laksanakan

mulai 02 April 2015 sampai dengan 02 Juni 2015 di PT. PP, Tbk. Penulis ingin
mencoba menyimpulkan pekerjaan finishing lantai pada Proyek Salak Tower
Hotel Bogor, dan Penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pekerjaan finishing lantai memerlukan persiapan dan pengawasan yang
cukup tinggi, karena merupakan faktor penting yang dapat menentukan
kualitas dari hasil pekerjaan.
2. Pekerjaan finishing lantai juga dipengaruhi oleh kecermatan dan ketepatan
dalam memilih alat dan material yang berkualitas, sesuai dan efisien agar
menciptakan hasil yang berkualitas. Kualitas tersebut sangat berpengaruh
bagi nilai estetika dan kenyamanan khususnya untuk jenis bangunan hotel.
3. Waktu pengerjaan yang cepat merupakan salah satu faktor penting untuk
bangunan dengan fungsi pasar seperti bangunan hotel.
4. Pada tahap persiapan dan marking perlu disesuaikan dengan pola rencana
gambar kerja agar menghasilkan teknis pemasangan yang benar.

47

5. Pada saat pemasangan keramik tangga dibutuhkan pekerja yang ahli dalam
bidangnya

serta

pengerjaannya

disesuaikan

berdasarkan

prosedur

pengerjaan yang ada agar tidak terjadi kesalahan.


6. Dalam proses pembuatan adukan dan ketebalan adukan pada pengerjaan
keramik tangga harus sesuai dengan prosedur yang ada agar menghasilkan
hasil yang sama antar lantai tangga.
7. Pada pengerjaan lantai homogenous tile, bagian pengerjaan tes endam
waterproofing perlu dilakukan dengan waktu yang maksimal agar tidak
terjadi kesalahan.
8. Proses pemotongan keramik harus dilakukan oleh tenaga yang ahli dan
sesuai dengan pola marking agar menghasilkan potongan keramik sesuai
dengan ukuran yang benar.
5.2

SARAN

Saran dari kami selaku penulis kepada pengelola Proyek Salak Tower Hotel Bogor
adalah sebagai berikut :
1. Untuk pekerjaan finishing lantai lebih ditingkatkan lagi pengawasannya
dan dalam memilih sumber daya manusia (tenaga kerja) yang ahli
dibidangnya guna mendapatkan hasil yang diharapkan.
2. Lakukan pengawasan dan pengecekan pada saat pemasangan finishing
lantai dilakukan agar dapat dikoreksi bila ada kesalahan yang terjadi pada
saat pemasangan dilakukan.

48

DAFTAR PUSTAKA

Kamaludin, Y.A. 2008. Buku Pintar Membangun Rumah. Penerbit TransMedia


Pustaka; Jakarta.
Susanta, Gatut. 2010. Panduan Lengkap Membangun Rumah. Penerbit Griya
Kreasi; Jakarta.
https://noerhafidz.wordpress.com/2011/02/01/plesteran/
http://rizqihasan04.blogspot.co.id/2014/02/materi-plesteran.html
https://rumahbagusku.wordpress.com/memilih-lapisan-penutup-lantai-yang-tepatuntuk-rumah-anda/
http://desaininterior.me/2014/02/macam-macam-jenis-lantai-dan-tipsperawatannya/
http://membangun-rumah8870.blogspot.co.id/2012/08/macam-macam-penutuplantai.html
http://www.arsindo.com/artikel/tips-memilih-ubin-keramik-yang-cocok/
http://www.rumahku.com/berita/read/jenis-ubin-yang-paling-sering-digunakan408935

49

http://poles-teraso.blogspot.co.id/
http://www.lantaikayu.asia/lantai-kayu-murah/lantai-kayu-murah.html
http://www.polesmarmer.info/?Project_List
http://rumahkecilminimalis.com/lantai-granit-rumah-minimalis/12-motif-keramiklantai-granit-rumah-desainic
http://tukangpoleslantai.wordpress.com/2011/11/09/tukang-poles-lantaitukangselep-masih-eksis-ditengah-kepopuleran-keramik/
http://karpet-lantai.blogspot.co.id/
http://suksesjayamandiri.indonetwork.co.id/product/karpet-lantai-vinyl-3681372
http://www.floordepot2u.co.id/
http://www.architecchi.com/jenis-penutup-lantai.html
https://chooseandbuild.wordpress.com/2013/03/26/penutup-lantai-lunak/
http://rizkifachurohman.blogspot.co.id/2013/12/kelebihan-dan-kekuranganlantai.html
http://www.jasindopoles.com/2015/02/kelebihan-dan-kekurangan-marmeratau.html
http://www.mediabangunan.com/2012/12/homogenous-tile-penutup-lantaiyang.html
http://www.mandiriprastautama.com/floor-hardener/
http://www.mandiriprastautama.com/cementitious-waterproofing-coating/
http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/07/waterproofing-dan-jenisjenisnya.html

50

http://www.imagebali.net/detail-artikel/955-aneka-jenis-pekerjaan-finishingbangunan.php
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/departemenbangunan-30/1497-jovanca

51

Anda mungkin juga menyukai