Anda di halaman 1dari 18

OBAT SALURAN

PENCERNAAN

Rina Yuniarti, S.Farm, Apt_Farmakologi

GASTRITIS
Gastritis

adalah inflamasi dari mukosa


lambung. Bila mukosa lambung
seringkali atau dalam waktu cukup lama
bersentuhan dengan aliran balik getah
duodenum yang bersifat alkalis,
peradangan sangat mungkin terjadi dan
akhirnya malah berybah menjadi tukak
lambung.
Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Gastritis dibagi menjadi 2, yaitu :


1.

2.

Gastritis Akut
Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya
dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel
inflamasi akut dan neutrofil.
Penyebab penyakit ini, antara lain :
- Obat-obatan ; aspirisn, obat anti inflamasi non steroid
(NSAIDS)
- Alkohol
- Gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung : trauma, luka
bakar, sepsis.
Gastritis Kronik
Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multifaktor dengan
perjalanan klinik yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat
dengan infeksi Helicobacter pylori.

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

TUKAK PEPTIK
Batasan :
Kerusakan atau hilangnya jaringan dari mukosa, sub-mukosa,
sampai ke muskularis mukosa di daerah saluran cerna bagian
atas, berbatas tegas dan ada hubungannya dengan cairan asam
lambung serta pepsin.
Patofisiologi
Tukak peptik timbul akibat gangguan keseimbangan antara asam
lambung, pepsin dan daya mukosa.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya tukak lambung adalah
adanya riwayat keluarga yang mengindap tukak peptik, atau
pasien dengan paru kronik, sirosis hati, penyakit ginjal kronik,
rokok, alkohol dan obat-obatan. Faktor resiko lain tukak
duodenum adalah golongan darah O.

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Tukak Peptik
Tukak Duodenum
Umumnya terdapat hipersekresi asam
pepsin karena jumlah sel parietal lebih
banyak.
Tukak Lambung
Biasanya sekresi asam normal. Faktor
utama adalah turunnya daya tahan
mukosa.

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Gejala Klinis
Nyeri

perut di daerah epigastrum yang


sifatnya khas, berlangsung kronik,
periodik dengan masa remisi dan
eksaserbasi silih berganti, ritmik, kualitas
seperti ditusuk dan rasa panas.
Nyeri berkurang dengan pemberian
antasida
Dapat disertai anoreksia, mual, muntah
Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Diagnosa Banding
Dispepsia fungsional
Kanker lambung
Gastritis
Pankreatitis akut
Kolesistitis
Kolangitis
Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Tujuan Terapi
Meredakan keluhan
Menyembuhkan tukak yang aktif
Mencegah kekambuhan dan komplikasi perlukaan dan
perdarahan mukosa lambung
Meminimalkan dampak sosioekonomi akibat sakit
Prinsip Pengobatan
Diagnosa akurat
Ejukasi pasien
Terapi individu
Pengaturan diet
Penggobatan supportive

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Penatalaksanaan
A. Merubah Pola Hidup:
berhenti merokok
Berhenti minum alkohol
Berhenti minum obat yang
mengganggu TGI

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

B. Terapi Dengan Obat


1. Pengobatan Awal
Upayakan pH lambung sekitar 5

Antasida

Merupakan zat pengikat asam yaitu basa-basa lemah yang


digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam
lambung. Efeknya adalah peningkatan pH, yang mengakibatkan
berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin.

Antagonis reseptor H2 (cimetidin, ranitidin, famotidin)

Obat-obat ini menempati reseptor histamin H2 secara selektif di


permukaan sel-sel parietal, sehingga sekrasi asam lambung dan
pepsin sangat dikurangi

Inhibitor K-H-ATPase (omeprazol)

Obat-obat ini mengurangi sekresi asam (yang normal dan yang


dibuat) dengan jalan menghambat K-H-ATPase secara selektif
dalam sel-sel parietal
Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Memperbaiki

ketahanan mukosa (sukralfat)


Merupakan zat-zat pelindung ulkus yang
menutup tukak dengan suatu lapisan pelindung
terhadap serangan asam pepsin.
Sedativ dan anti depresi
Derivat prostaglandin
- Misoprostol (gastrul)
Analog Prostaglandin E1. prostaglandin sintesis
pertama yang efektif secara oral.
Obat penguat motilitas (metoklopramid,
domperidon)
Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Lama Pengobatan:
Tukak lambung 12 minggu
Tukak duodenum 8 minggu
2. Pengobatan Pemeliharaan
Dosisnya setengah dosis awal selama
6 sampai 12 bulan.
Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Kebiasaan Penggunaan Obat Yang Tidak


Dianjurkan
Penggunaan obat secara serampangan (obat
penenang dan spasmolitik)
Penggunaan multivitamin
Informasi Untuk Pasien
Hindari ma/mi atau obat-obatan yang
menyebabkan atau memperberat ulkus peptik
Mengatur jadwal makan untuk menghindari
lambung kosong dengan jenis makanan yang
lunak dan mudah dicerna.
Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

DISPEPSIA
Dispepsia

merupakan kumpulan
keluhan/ gejala klinis yang terdiri dari
rasa tidak enak/sakit di perut bagian
atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan.

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Klasifikasi klinis praktis, didasarkan atas keluhan/gejala


yang dominan, membagi dispepsia menjadi tiga tipe:
Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus, dengan gejala :

Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas, dengan gejala:

Nyeri epigastrum terlokalisasi


Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasida
Nyeri saat lapar
Nyeri episodik
Mudah kenyang
Perut cepat terasa penuh saat makan
Mual
Muntah
Rasa tak nyaman bertambah saat makan

Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe di


atas)

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Pengobatan

Antasida
Antikolinergik
Antagonis resetor H2
Sitoprotektif (misoprostol)
Golongan prokinetik (domperidon,
metoklopramid)

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

DIARE

Definisi
Diare adalah terjadinya BAB 3 kali atau lebih sering sehari
dengan konsistensi lembek atau cair yang tidak seperti biasa.
Bayi yang mendapat ASI saja, dapat BAB 4-5 kali sehari, ini
bukan diare.
Patofisiologi
Terganggunya absorpsi air dan elektrolit karena kerusakan selsel mukosa usus oleh invasi bakteri.
Keluarnya cairan dan elektrolit dari dinding usus oleh karena
rangsangan biokimia toksin yang dikeluarkan bakteri serta invasi
bakteri ke dalam mukosa usus
Masalah yang dihadapi

Dehidrasi
Kekurangan elektrolit

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Kebutuhan Antimikroba
Antimikroba diperlukan hanya pada kasuskasus diare spesifik
kolera
Shigelosis
Amubiasis
Giardiasis

Rina Yuniarti, S.Farm, Ap

Anda mungkin juga menyukai