Abstrak
Analisis simetikon pada beberapa sediaan farmasi dilakukan dengan menggunakan spektrometri
FT-IR teknik Demountable Cell menggunakan plat KBr, sehingga terbatas untuk sample
cairan. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisis simetikon dengan metoda ATR
(attenuated total reflectance) yang merupakan teknik FTIR sederhana dan dapat digunakan pada
pengukuran sampel dalam bentuk
padat dan cairan. Disamping itu dilakukan variasi
penggunaan pelarut pada proses ekstraksi simetikon dari sediaan. Analisis kuantitatif
-1
berdasarkan nilai absorbansi pada bilangan gelombang 1257 cm yang merupakan regang
simetris CH3-Si dari simetikon. Kinerja analitis yang dilakukan diantaranya akurasi, presisi dan
linearitas. Analisis simetikon dengan metode FTIR-ATR menunjukkan kinerja analitik yang
baik dengan nilai linieritas, akurasi, dan presisi memenuhi standar validasi. Persen perolehan
kembali (recovery) berturut-turut pada pelarut toluena, benzena serta campuran toluena benzena dan toluena - kloroform yaitu 95.4 %, 96 %, 94 % dan 92 %. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pengukuran FTIR dengan menggunakan teknik ATR menghasilkan
pengukuran yang lebih akurat khususnya pada pelarut benzena.
Kata Kunci: FTIR-ATR, KBr, Simetikon, Kinerja Analitis
Abstract
Analysis simethicone on pharmaceutical product has been done using FT-IR spectrometry with
Demountable Cell ", this technique only can use for liquid sample. This research aimed to
analysis of simethicone used ATR technique. ATR (attenuated total reflectance) is a simple
technique and suitable for the sample measurement in solids and liquids form. ATR is fast
technique and requires small amounts of sample, beside that, analysis had been done for solvent
variations on simethicone extraction. Quantitative measurements performed by observing the
-1
absorbance value at wave number 1260 cm which is the CH-Si symmetric stretch of
simethicone. The analytical test that carried out involved accuracy, precision and linearity.
Simethicone analysis by FTIR-ATR method showed a good analytical result with linearity ,
accuracy and precision that fulfill validation standards. Percent recovery respectively for
toluene, benzene, toluene - benzene and toluene - chloroform are 95.4 %, 96 %, 94 %, and 92
%. The result showed that FTIR-ATR technique was more accurate in measurement of
simetichone, especially in benzene solvent.
Setelah membaca dan menelaah isi naskah laporan hasil penelitian tugas akhir ini,
kami memberikan persetujuan:
Pembimbing Utama
Pembimbing Serta
1.
PENDAHULUAN
Antasida merupakan golongan obat
yang berfungsi untuk menetralisir asam
lambung. Antasida umumnya merupakan basa
lemah, biasanya terdiri dari zat aktif yang
mengandung, alumunium hidroksida/karbonat
dan magnesium hidroksida/karbonat (UNSRI,
2011). Terkadang antasida dikombinasikan
juga dengan simetikon yang berfungsi untuk
mengurangi kelebihan gas pada saluran
pencernaan. Dosis simetikon di dalam sediaan
tablet antasida berkisar antara 40-80 mg
(ASHP, 2011).
Kecil nya kadar simetikon yang
terdapat dalam sediaan tablet antasida serta
kompleksnya komposisi tablet antasida
sehingga dibutuhkan metode analisis yang
sensitif dengan reprodusibilitas yang tinggi
untuk mengkuantifikasi simetikon dalam
sediaan tablet antasida (Ela, 2013).
Simetikon merupakan kombinasi
antara polidimetilsiloksan (PDMS) dan silika
dioksida (SiO2). PDMS sering digunakan pada
sediaan kosmetik sebagai antifoaming.
Kandungan PDMS didalam simetikon yaitu
berkisar 90.5 % sampai 99.0 % dan 4% - 7%
silika dioksida (SiO2) (Rowe, 2009), karena
kecilnya kadar SiO2 dalam sediaan tablet,
pada penetapan kadar simetikon biasanya
dilakukan hanya dengan menetapkan kadar
PDMS yang terdapat didalam sediaan (Amy
dan Linda, 2013).
Penentuan
kadar
PDMS
telah
dilakukan dengan menggunakan kromatografi
gas pada sediaan kosmetik (Claudia and Jao,
2011), KCKT (Kromatografi cair kinerja
tinggi) (Douglas, et al., 2002), dan
kromatografi eklusi ukuran
(Mojsiewicz,
2011) pada beberapa sediaan farmasi. Metode
analisis yang telah dilakukan tersebut
memiliki kekurangan. Penetapan kadar PDMS
dengan KCKT memerlukan detektor khusus
(ELSD) (Douglas, et al., 2002), karena PDMS
tidak memiliki gugus kromofor, selain itu
metode kromatografi membutuhkan pelarut
yang banyak, optimasi fase gerak serta
didalam pengerjaannya memerlukan waktu
yang cukup lama dan kurang efektif jika
METODELOGI
Alat
Peralatan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu spektrometri FTIR ATR
(Thermo Scientific Nicolet iS5 FT-IR
Spectrometer), shaker (Rotary Healthy SR200 h), sentrifugasi (EBA 20), ultrasonik
(Elmasonic S30H), neraca analitis (OHAUS),
mortar, stampler, erlenmeyer, gelas ukur,
corong pisah dan pipet volum.
2.2
Bahan
HASIL PENELITIAN
Penetapan
kadar
simetikon
menggunakan spektrometri FT-IR dilakukan
dengan menggunakan teknik ATR (attenuated
total reflectant). Berikut ini adalah spektrum
hasil pengukuran FT-IR dari simetikon
standar yang digunakan.
0,2
0,188
0,153
Absorba
nsi
0,1
5
0,11
2
0,1
10
Konsentrasi
(%)
0,2
0,1
2
0
0
15
Konsentrasi (%)
0,0
8
Absorban
si
3.1
0,08
y = 0,0173x +
0,047
0,013
5
15
Absorba
nsi
0,0
5
0,0
6
0,0
4
0,0 0%
2
0
Gambar 4.4
0,064
0,04
8
0,037
y=
0,024
0,7153x + 0,0
5%
15%
099
10%
Konsentr
asi
0,25
0,2
Absorba
nsi
0,201
0,163
0,13
7
0,10
9
0,072 y = 0,016x +
0,15
0,1
0,05
0
0
5
15
10
Konsentrasi
(%)
0,19
0,158
0,12
4
0,096
69
0,064
y = 0,0151x
Absorba
nsi
0,1
5
0,1
0,05
+ 0,03
0
0
10
15
Konsentrasi
(%)
Gambar 4.6 Kurva standar simetikon dalam
pelarut toluena dan kloroform
3.3.2 Presisi
Pengujian presisi dilakukan terhadap
konsentrasi simetikon 100 % didalam
pelarut
toluena,
benzena
serta
campuran toluena dan benzena.
Hasil uji presisi, dari ketiga variasi
yang dilakukan, ketiga tiganya
seperti yang terlihat pada tabel 5, 6
dan 7 memenuhi rentang nilai RSD
2.
Pelarut
% Perolehan Kembali
Toluena
50
47.7
95.4 %
Benzena
50
48
96 %
Toluena+Benzena
50
47
94 %
Toluena+Kloroform
50
46
92 %
Kadar
80%
100%
120%
89.8
92.75
86.99
97.5
89.8
99.75
95.41
96.82
98.22
102.4
98.22
102.4
106.64
99.4
109.44
104.04
106.64
99.4
Rentang PK
Rata-rata PK
96.7 1.87
100.54 1.67
100.94 1.50
96.7 100.94
Kadar
80%
100%
120%
Rentang PK
86.98
98.2
86.98
98.2
89.83
105.25
95.41
95.4
98.22
102.4
98.22
102.4
103.83
93.55
109.45
102.9
106.64
98.2
Rata-rata PK
100.55 1.34
100.06 1.34
98.21 1.58
98.21 100.55
Kadar
86.98
98.2
86.98
98.2
89.83
105.25
95.41
95.4
98.22
102.4
98.22
102.4
103.83
93.55
109.45
102.9
106.64
98.2
80%
100%
120%
Rentang PK
100%
Absorbansi
0.079
0.079
0.076
0.079
0.078
0.079
RSD
1.55
100%
Absorbansi
0.073
0.072
0.073
0.074
0.073
0.073
RSD
0.87
100%
100.55 1.34
100.06 1.34
98.21 1.58
98.21 100.55
Rata-rata PK
Absorbansi
0.047
0.047
0.047
0.048
0.047
0.048
RSD
1.09
4.
SIMPULAN
Analisis kuantitatif simetikon dari
sediaan tablet antasida dengan metode FTIRATR menunjukkan kinerja analitik yang baik
dengan nilai linieritas akurasi, dan presisi
memenuhi standar validasi, diperoleh dengan
penggunaan toluene pada proses ekstraksi.
Persen perolehan kembali pelarut toluena
dengan metode ATR sebesar 95.4 % sama
besarnya dengan % perolehan kembali pada
penentuan simetikon pada pelarut toluena
dengan menggunakan FT-IR teknik transmisi
yaitu sebesar 95.14 %.
5. DAFTAR PUSTAKA
ASHP. 2011 .AHFS Drug Information.
Bethesda: American Society of
HealthSystem Pharmacists, Inc.
th
Budavari, S. (Ed), 2001,The Merck Index 13
ed , Merck & Co Inc., New York, 837
E Moore, Douglas., X Liu, Tina., and Miao,
William Getc. A RP-LC Method With
Evaporative
Light
scattering
Detection For The Assay Of
Simethicon
in
Pharmaceutical
Formulations.
Journal
Of
Pharmaceutical
and
Biomedical
Analysis. 30, pp. 273-278