LIMBAH B3
Identifikasi Limbah B3 PT.PERTAMINA (PERSERO) RU-IV CILACAP
OLEH:
PARLAUNGAN HASIBUAN
1307112954
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah
B3 mengenai identifikasi limbah yang ada pada suatu industri, perusahaan dan
tempat lain yang memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan.
PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan negara yang bergerak
di bidang energi dengan produk minyak, gas, energi baru dan energi terbarukan.
Usaha tersebut dilakukan dari sektor hulu hingga ke hilir mulai dari kegiatan
eksplorasi hingga pengolahan minyak mentah yang diikuti oleh pemasaran
produk.
Dengan produksi BBM dan non-BBM yang dioptimalkan ini tentunya juga
akan dihasilkan limbah B3 dalam jumlah yang sangat besar. Pengelolaan limbah B3
memerlukan perhatian khusus dan utama sebelum dikembalikan ke lingkungan agar
tidak menimbulkan dampak negatif baik bagi lingkungan maupun bagi manusia.
Sebelum melakukan pengelolaan maka dibutuhkan tindakan identifikasi pada limbah
yang di hasilkan.
Maka dari itu disusunlah makalah ini untuk mengidentifikasi jenis limbah B3
pada PT Pertamina (Persero) untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan
jenis pengelolaan yang tepat yang dilakukan pada limbah hasil olahan.
BAB II
PEMBAHASAN
PT Pertamina (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak,
SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM
melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian
perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam UndangUndang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun
1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya
berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan
Minyak Dan Gas Bumi Negara (Pertamina) Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)".
Sesuai akta pendiriannya, maksud dari perusahaan perseroan adalah untuk
menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di
luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha
di bidang minyak dan gas bumi tersebut.
Identifikasi limbah B3 dibutuhkan supaya diketahui karakteristik limbah tersebut
sehingga dapat dilakukan pengelolaan yang tepat sesuai dengan karakteristik masingmasing. Sesuai dengan PP No. 18 tahun 1999 Jo. PP No. 85 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah B3, limbah B3 dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori
menurut sumbernya, yaitu dari sumber tidak spesifik, dari sumber spesifik dan dari
bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak
memenuhi spesifikasi. Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan produksi PT
Pertamina (Persero) RU-IV Cilacap tergolong ke dalam 3 kategori tersebut (Tabel
5.1.), yaitu:
1. Limbah B3 dari sumber spesifik
Limbah B3 yang berasal dari sumber spesifik merupakan limbah yang
berasal dari suatu proses khusus yang merupakan produksi utama. Sesuai
dengan Lampiran I Tabel II pada PP No. 18 tahun 1999 Jo. PP No. 85 tahun
1999, dapat dilihat bahwa limbah B3 yang dihasilkan oleh PT Pertamina
(Persero) RU-IV Cilacap adalah limbah B3 yang termasuk pada kode D206,
untuk
mengontrol
spesifikasi
dan
kualitas bahan baku serta produk antara dan produk akhir. Selain itu di
laboratorium ini terdapat kegiatan penelitian dan pengembangan untuk
menjaga dan meningkatkan mutu produk. Dari berbagai proses penelitian di
laboratorium tersebut dapat dihasilkan limbah berupa sisa-sisa bahan kimia
yang tergolong B3. Limbah yang diberikan pihak laboratorium kepada
Environment Section untuk disimpan di TPS B3 biasanya berupa limbah cair.
D206
Jenis
Industri/Kegiata
n
Petrokimia
dengan
bahan baku
naphta
Sumber
Pencemaran
MFDP produk
petrokimia
dan IPAL
yang
mengolah
efluen proses
pengolahan
limbah
Asal/Uraian
Limbah
Pencemaran
Utama
Sludge proses
produksi dan
fasilitas
penyimpanan,
katalis bekas,
tar (residu
akhir), residu
proses
produksi/reaksi
, absorban
(misal karbon
aktif) bekas dan
filter bekas,
limbah
laboratorium,
sludge dari
IPAL,
residu/ash
proses spray
drying, pelarut
bekas
Organik,
hidrokarb
on
terhalogen
a si,
logam
berat
(terutama
Cr, Ni,
Sb),
hidrokarb
on
aromatis
Kode
Limbah
D221
D228
Jenis
Industri/Kegiata
n
Kilang
minyak dan
gas bumi
Laboratoriu
m riset dan
komersial
Sumber
Pencemaran
Proses
pengolahan,
IPAL yang
mengolah
effluen
proses
pengolahan,
unit DAF
(Dissolved Air
Flotation),
pembersihan
heat
exchanger,
tanki
penyimpanan
Seluruh jenis
laboratorium
kecuali yang
termasuk
D227
(Rumah
Sakit)
Asal/Urai
an
Limb
ah
Sludge minyak,
katalis bekas,
karbon aktif
bekas, sludge
dari IPAL, filter
bekas, residu
dasar tanki
yang memiliki
kontaminan di
atas standar
dan memiliki
karakteristik
limbah B3,
limbah
laboratorium
dan limbah
PCB
Pelarut, bahan
kimia
kadaluarsa,
residu sampel
Pencemaran
Utama
Bahan
organik,
bahan
terkontami
n asi
minyak,
logam dan
logam
berat
(terutama
Ba, Cr, Pb,
Ni),
sulfida,
ferusioacti
ve
(surfactant
, dll)
Bahan
kimia
(murni
atau
konsentrasi
) dan
larutan
kimia
berbahaya
atau
beracun
Pelumas bekas
Pada tabel dapat dilihat jenis dan karakteristik dari limbah B3 yang
dihasilkan oleh PT Pertamina (Persero) RU-IV Cilacap. Data karakteristik limbah
B3 sangat diperlukan untuk mengetahui cara penanganan limbah tersebut, baik
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
Jenis Limbah B3
Chloride
Adsorbent
(spentsieve
Molecular
(spent
adsorbe
Spent clay
(spent
adsorbe
Ceramic Ball
(spent
adsorbe
Spent activated
carbon
(spent
Activated
alumina
(spent
adsorbe
nt) PSA
Adsorbent
(Spent
adsorbe
Material
terkontaminasi
(majun, filter,
serbuk gergaji,
sarung
tangan,
Karat
terkontaminasi
(material
terkontamina
Tanah
terkontaminasi
(material
terkontamina
Used accu/battery
Sulph
ur
Used lamp
(limbah
Usedkantor
cartridge
and
ton
er
Sumber
Limbah
Sumber
spesifik
Sumber
spesifik
Sumber
spesifik
Sumber
spesifik
Sumber
spesifik
Sumber
spesifik
Sumber
spesifik
Sumber
tidak
spesifik
dan
tumpahan
Sumber
tidak
spesifik/tumpah
an
Tumpahan
/
cecera
Sumber
tidak
spesif
Sumber
spesifik
Sumber
tidak
spesif
Sumber
tidak
spesifik
Perkiraa
n
Karakterist
Beracun
Presentase
Timbulan
Beracun
Beracun
Beracun
32,99%
Beracun
Beracun
Beracun
Beracun
Beracun
2,68%
Beracun
Beracun
0,58%
Korosif,
beracun
0,69%
Beracun
0,068%
Beracun
0,052%
N
o.
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
Jenis Limbah B3
Kemasan
(botol/kaleng)
bekas
Asphalt
kotor
(produk
off.(produk
Slack wax
off.
spe
Limbah cair
Sumber
Limbah
Bekas kemasan
Perkiraa
n
Karakterist
Beracun
Sumber
Beracun
spesifik
Sumber
Beracun
spesifik
Sumber
Korosif,
tidak
beracun
spesif
Sumber
Mudah
Pyri
tidak
terbakar
te
spesif
Debu catalyst
Sumber
Beracun
(spent
spesifik
cataly
Spent
catalyst
Sumber
Beracun
spesifik
Mineral
Sumber
Beracun
wool/rockwool
tidak
(isolas
spesif
Sumber
Mudah
Oli bekas
tidak
terbakar
spesif
Sumber
Zeoli
Beracun
tidak
te
spesif
Beracu
n,
Slud
Sumber
muda
ge
spesifik
h
Rocks
Sumber
Beracun
alt
spesifikB3 PT Pertamina (Persero)
(Sumber:
Neraca Limbah
RU-IV Cilacap)
Presentase
Timbulan
0,263%
3,41%
13,25%
0,28%
0,2%
2,36%
9,65%
0
33,5%
0
yang mengandung banyak bahan beracun. Oleh karena itu dalam pengelolaan limbah
B3 di PT Pertamina (Persero) RU-IV harus lebih diperhatikan tentang sifat beracun
dari berbagai limbah B3 tersebut agar tidak salah menangani sehingga menurunkan
kualitas lingkungan dan membahayakan manusia.
Selain itu limbah dengan karakteristik lain juga butuh perlakuan ketat dan
tepat, yaitu korosif dan mudah terbakar. Apabila limbah B3 tersebut menimbulkan
kecelakaan kerja berupa kebakaran bahkan hanya kebakaran kecil sekalipun,
maka dampaknya akan sangat merugikan. Area kilang Pertamina memproduksi
produk BBM dan non-BBM yang mudah terbakar sehingga bila terjadi letupan api
kecil pun akan mudah memicu terjadinya kebakaran yang lebih besar.
Parameter
Kemasan
Kondisi
Bahan
Keamanan
Penutup
Jenis
kemasan
Persyarat
an
Menurut
Peraturan
Baik, tidak
bocor, berkarat,
dan rusak
Cocok
dengan
karakteristik
B3
limbah
Mampu
mengamank
an
B3
limbahMemiliki
penutup yang
kuat
Drum atau tong
berukuran
50
liter,
100 liter, 200 liter
Bak kontainer
berpenutup
dengan kapasitas
3
3
2 m , 4 m atau 8
3
m
Realisasi di
PT
Pertamina RUIV Cilacap
Beberapa kurang
baik, tidak bocor,
agak
rusak (penyok)
dan
Cocokbeberapa
dengan
karakteristik
limbah
Cukup aman
B3
Beberapa
memiliki tutup
dan beberapa
masih ada yang
tidak200 liter,
memiliki
Drum
tong
plastik 250 liter,
kontainer plastik
IBC
3
1000 liter (1 m ),
jumbo bag kapasitas
1000 kg.
Keteranga
n
Bebera
pa
belu
m
sesu
Sesuai
Sesuai
Bebera
pa
belu
m
sesu
Sesuai
N
o
Parameter
Karakteristik
Operasional
Pertimbangan
karakteristik
Pemeriksaan
Pemakaian
ulang
kemasan
Operator
Keteranga
n
Persyaratan
Menurut
Peraturan
Karakteristik sama
dalam satu kemasan
Sebaiknya
dimasukkan
ke
dalam
plastik
terlebih sifat
Perhatikan
limbah B3 yang
reaktif
dan
mudah meledak
1 minggu sekali
Realisasi di PT
Pertamina RUIV Cilacap
Satu kemasan untuk
satu karakteristik
Tidak dimasukkan ke
plastik terlebih dahulu
Sesuai
Sesuai
Kemasan
dipakai
lagi
untuk limbah
yang sama atau
berkarakter
sama
Bila tidak
Berizin dan telah
mengikuti pelatihan
K3
Kemasan sudah
disesuaikan
dengan
karakteristik
1limbah
minggu sekali
Sesuai
Sesu
ai
(karena
tidak
diwajibka
Sesuai
Keterangan:
(*) Keputusan Kepala BAPEDAL No. 01 tahun 1995 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3
Sesuai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan neraca limbah B3 PT Pertamina (Persero) RU-IV Cilacap
periode Juli 2013 - Juni 2014 terdapat 26 jenis limbah dengan jumlah limbah B3
yang dihasilkan sebesar 1065,487 Ton. Karakteristik limbah yang dihasilkan
yaitu BERACUN, MUDAH TERBAKAR dan KOROSIF.
DAFTAR PUSTAKA
Listiani, Ayu.2014.EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) PT PERTAMINA
(PERSERO) RU-IV CILACAP. Institut Teknologi Bandung. Bandung