Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN LIMBAH B3 PERTAMINA HULU

ENERGI
(STUDI KASUS TPS OPF BALONGAN)
Oleh:
Nurul Adha | Kelas M | NIM : 135100900111011
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) adalah anak
perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang merupakan peralihan kontrak dari BP West
Java. PHE ONWJ memiliki standar operasional yang bertaraf internasional yaitu menggunakan
ISO 14001 dan telah mendapatkan sertifikasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
(PROPER) Hijau di tahun 2015 ini. PHE ONJW memproduksi minyak dan gas rata-rata sebesar
40284 BPOD untuk minyak dan 174 MMSCFD untuk gas dan berkembang sejak tahun 1970.
Kini, PHE ONJW berhasil menjadi produsen minyak terbesar ke-4 di Indonesia. Keberhasilan
Pertamina sebagai Operator ONWJ Producing Sharing Contact (PSC) menjadikan PHE ONWJ
sebagai Center of Excellence untuk kegiatan operasi lepas pantai, adalah suatu bukti nyata
bahwa Pertamina sanggup dan siap untuk mengelola lapangan lepas pantai lainnya, baik di
Indonesia maupun di luar negeri. Tentu saja industri minyak dan gas ini ikut menghasilkan
limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Limbah yang dihasilkan antara lain limbah
pengeboran (lumpur bor dan serbuk bor), limbah B3, limbah Non-B3, limbah cair, dan emisi
udara.
OPF Balongan merupakan bagian dari pengembangan lapangan gas lepas pantai GG.
Gas dari lapangan GG kemudian diproses di OPF Balongan untuk menghasilkan Liquid
Petroleum Gas (LPG). Pasokan gas LPG yang dihasilkan OPF Balongan digunakan untuk
mencukupi kebutuhan industry di Kabupaten Indramayu, yang mana konsumen terbesar ialah
kilang RU VI Balongan. Pasokan gas dari OPF Balongan ke RU VI sebanyak 25 MMSCFD. Di
OPF Balongan Kabupaten Indramayu juga terdapat TPS Limbah B3.

(TPS Limbah B3 OPF Balongan)

Menurut PP 101 Tahun 2014 limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Sedangkan Bahan Berbahaya dan Beracun
yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkunga hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Berikut limbah B3 yang
dihasilkan dari kegiatan produksi di OPF Balongan:
No.

Jenis limbah B3

Oli bekas,

Kode
Limbah ref
PP
101/2014
B105d

Filter bekas,

B330-4

Catridge
bekas

B104d

Kemasan
bekas B3

Kemasan
terkontaminasi
limbah B3
Lampu TL/bekas

B107d

Baterai/aki bekas,

A102d

Limbah
elektronik
termasuk
cathode
ray
tube
(CRT),
lampu
TL,
printed circuit
board (PCB),
karet
kawat
(wire rubber)
Aki/baterai
bekas

Sisa bahan kimia

A108d

Bahan
terkontaminasi
limbah B3
Tanah
terkontaminasi
limbah B3
Limbah medis klinik

A108d

10

printer

B353-1

A108d

A337-1

A337-2

Jenis Limbah
B3 ref PP
101/2014

Kategori
Bahaya

Minyak
pelumas
bekas
Absorben
dan/atau filter
bekas
Toner bekas

<
50
Kg
Perhar
i
365
Hari

>
50
Kg
Perhar
i
90 Hari

180
Hari

90 Hari

Limbah
terkontaminas
i B3
Limbah
terkontaminas
i B3
Limbah
terkontaminas
i B3
Limbah klinis
memiliki
karakateristik
infeksius
Produk
farmasi
kedaluwarsa

(Limbah B3 yang terdapat di TPS OPF Balongan)

Dasar hukum pengelolaan Limbah B3 yang dipakai di TPS OPF Balongan adalah sebagai
berikut:
Undang Undang
No : 32 Tahun 2009
Tentang: Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup

emerintah
No:
101Barat
Thn 2014,
Tentang : Pengelolaan
Limbah Izin
B3No.2
Kepmen
LHlapangan
No.14
thnmigas
2013,
tentang: symbol & label lim
Kep.Bapedal
thn 1995,
tentang:
Dokumen
limbah
B3 (manifest)
p. Gubernur
Jawa
No.660/kep.27-BPPT/2013,
tentang:
lingkungan
pengembangan
GG

Surat Izin Badan Penanaman


Modal pihak
dan Perizinan
Kontrak dengan
ke-3 berizin untuk mengolah limbah B3 OPF Balongan
Nomor : 660.1/ SK. 07-L.B.3/ BPMP/ 2015

Konsep Pengelolaan yang dilakukan oleh TPS Limbah B3 OPF Balongan adalah
sebagai berikut:

1. Pengumpulan
Limbah B3 dan
Segregasi

2. Perwadahan diberi

5. Pemberian kepada pihak ketiga (PPLI)


4. Pengangkutan dengan
3. Penyimpanan
transportasidi
yang
TPSberizin
Limbah B3 OPF Balongan

Pengelolaan limbah B3 di TPS Limbah B3 OPF Balongan telah mematuhi peraturan


yang berlaku. Adapun kewajiban yang harus dilakukan oleh PHE ONWJ dalam mengelola
limbah B3 diantaranya adalah:
1.Dilarang menyimpan limbah B3 dari pihak atau sumber lain
2.Dilarang menyimpan selain ditempat yang berizin
3.Jika menyimpan limbah lain wajib lapor ke KLH Kab. Indramayu
4. Label, symbol dan kemasan disesuaikan dengan jenis & karateristik LB3
5. Menyediakan peralatan keselamatan & SOP tanggap darurat
6.Melaporkan realisasi penyimpanan ke Menteri KLH, Gubernur, Bupati & kepala pusat
ecoregion jawa

(Gambar Denah TPS Limbah B3 OPF Balongan)


PHE ONWJ juga menerapkan pengisian log book limbah B3 dan neraca limbah B3 di
dalam TPS OPF Balongan karena merupakan salah satu upaya kontrol dan tanggung jawab
pengelolaan limbah B3 yang kemudian akan diserahkan kepad pihak yang berwenang (PHE
ONWJ pusat). Berikut contoh log book limbah B3 dan neraca limbah B3 yang dimiliki di TPS
OPF Balongan:

(Logbook Limbah B3 dan neraca Limbah B3)


Pada pengelolaan limbah B3 juga harus mengisi hazardous waste manifest untuk
pengangkutan ke pihak ketiga yaitu PPLI dimana dokumen tersebut diterbitkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Manifest tersebut terdiri dari 7 lembar yang
nanti nya akan diserahkan kepada pihak-pihak yang berwenang. Berikut contoh pengisian
dokumen manifest limbah B3:

Dari pihak PHE ONWJ sendiri upaya kontrol yang dilakukan untuk pengangkutan
limbah B3 untuk diserahkan kepada pihak ketiga (PPLI) adalah:
1. Pastikan semua pengangkutan limbah B3 harus menggunakan transportasi berizin dan valid
(izin diterbitkan oleh Dirjen Hubla/Hubdar dan didasarkan rekomendasi KLH)
2. Untuk dokumen limbah B3 harus dipastikan valid yaitu kode waste manifest harus tercetak
dan sesuai dengan rekomendasi KLH. Pastikan juga barcode manifest valid
3. Mengisi manifest dengan lengkap dan terbaca hingga Salinan terakhir
4. Pastikan manifest sesuai izin PHE ONWJ dengan melihat daftar limbah B3
5. Truk pengangkut harus difoto beserta nomor plat kendaraan
Berikut alur distibusi dokumen manifest limbah B3 kepada pihak PPLI di daerah Cileungsi,
Bogor:

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa TPS OPF Balongan pada akhirnya akan
memegang manifest lembar ke-3 dan ke-7, PPLI yang mengangkut memegang lembar manifest
ke-1, PPLI di Bogor akan memegang manifest lembar ke-4, KLH akan memegang lembar
manifest ke-2 dan ke-5, sedangkan BLH Provinsi akan memegang lembar manifest ke-6. Jadi
pengelolaan limbah B3 yang dilakukan PHE ONWJ di TPS OPF Balongan cukup sederhana
karena PHE ONWJ tidak mengolah limbah B3 melainkan diberikan kepada pihak ketiga yaitu
PPLI. Namun pengelolaan yang dilakukan seperti segregasi, pewadahan, pelabelan, pemberian
simbol, penyimpanan, pengangkutan, dan penyerahan kepada pihak ketiga telah dilakukan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai