reaksi, baik itu reaksi kimia atau reaksi nuklir dan bukan terjadi secara fisika.
Terjadinya reaksi ini, membuat suatu bahan berubah ke bentuk lainnya, perubahannya
ada yang terjadi secara sendirinya atau bisa juga dengan bantuan energi seperti panas.
Menurut Hidayatullah Ahmad (2015) secara umum reaktor dibagi menjadi dua jenis
yaitu reaktor nuklir dan reaktor kimia. Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk
mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus menjaga kesinambungan reaksi fisi
tersebut dan reaktor kimia adalah alat yang dirancang sebagai tempat terjadinya reaksi
kimia untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
Tujuan pemilihan reaktor adalah :
Reaktor SemiBatch
Reactor semibatch atau semi alir biasanya berbentuk tangki yang
berpengaduk. Cara operasinya dengan jalan memasukan sebagian
zat pereaksi atau salah satu zat pereaksi kedalam reaktor sedangkan
zat pereaksi yang lain atau sisanya dimasukan secara kontinyu
kedalam reactor.
1. Reaktor isotermal.
• Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor,
aliran yang keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama.
2.Reaktor adiabatis.
• Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan
sekelilingnya.
• Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi dapat
dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( K naik dan –rA besar
sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek).
3.Reaktor Non-Adiabatis
1.Packed/Fixed bed reaktor (PBR).
Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan dioperasikan
vertikal. Biasanya dioperasikan secara adiabatis.