Anda di halaman 1dari 10

FAP AGRI GROUP

Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 1/3

1. Pendahuluan
I. Tujuan
1. Menjaga kebersihan lingkungan terhadap pencemaran yang diakibatkan
oleh operasi kegiatan perusahaan dan rumah tangga perusahaan, agar
tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia dan makluk hidup
lainnya.
2. Sebagai pedoman / acuan dalam pengelolaan limbah.
3. Memastikan adanya kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

II. Ruang Lingkup


1. Prosedur ini menguraikan bagaimana menangani limbah B3 (Bahan
Berbahaya & Beracun) dan limbah non B3.
2. Prosedur ini berlaku untuk lingkungan downstream, pabrik, workshop,
gudang, estate, perumahan, perkantoran dan fasilitas umum lainnya di
lingkup Fangiono Agro Plantation Group.

III. Pengertian
1. Limbah, adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan.
2. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah sisa suatu usaha dan/
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang
karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau
merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

IV. Tanggung Jawab


Tanggung jawab manajemen pengelolaan dari limbah tersebut tergantung
pada lokasi pengoperasian kegiatan perusahaan unit itu sendiri sesuai
dengan struktur organisasi perusahaan.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 2/3

1. General Manager, bertanggung jawab mengkoordinasikan dan memantau


agar semua kegiatan pengelolaan limbah terlaksana dengan baik sesuai
dengan perundangan yang berlaku, dan memastikan SOP perusahaan
mengenai pengelolaan limbah dipatuhi di lingkungan perusahaan.
2. Koordinator Humas bertanggung jawab menegakkan aturan perundang-
undangan pengelolaan limbah yang berlaku dan memastikan prosedur
perusahaan yang berkaitan dengan penanganan limbah dipatuhi di
lingkungan perumahan, perkantoran, Workshop Kebun, gudang kebun di
lokasi. Dan juga sebagai perpanjangan tangan General Manager dalam
mengkoordinasikan dan memonitor pengelolaan limbah di semua unit/
bagian di lingkungan perusahaan.
3. Mill Manager bertanggung jawab menegakkan aturan perundang-
undangan pengelolaan limbah yang berlaku dan memastikan prosedur
Perusahaan yang berhubungan dengan pengelolaan limbah dipatuhi di
lingkungan Pabrik, Workshop PKS, Gudang PKS, Kolam IPAL dan Land
Application.
4. Estate Manager bertanggung jawab menegakkan peraturan perundangan
pengelolaan limbah yang berlaku dan memastikan prosedur perusahaan
yang berhubungan dengan pengelolaan limbah dipatuhi di lingkungan
kebun/ rayon yang dipimpinnya.
5. Asisten Afdeling bertanggung jawab atas pengelolaan limbah afdeling
yang bersangkutan.
6. Kepala Personalia bertanggung jawab atas pengelolaan limbah di
lingkungan perumahan sentral, PKS, perumahan staff, sekolah, mess dan
tempat ibadah.
7. KTU bertanggung jawab atas pengelolaan limbah di lingkungan kantor,
gudang kebun dan PKS.
8. Asisten Workshop bertanggung jawab atas pengelolaan limbah di
lingkungan workshop.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 3/3

9. Karyawan bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan tempat


tinggal maupun lingkungan kerjanya, agar tidak menimbulkan pencemaran
atau tidak melanggar perundang-undangan maupun peraturan
perusahaan.

V. Klasifikasi Limbah B3
1. Limbah Cair
2. Limbah Padat
3. Emisi

VI. Verifikasi
1. Tersedia tempat sampah yang cukup di seluruh areal/lokasi baik
perumahan, perkantoran, pabrik, workshop, gudang, estate sesuai dengan
klasifikasi limbah.
2. Tersedia TPS yang dikondisikan sesuai area / bagian sebelum masuk ke
TPA yang telah ditentukan.
3. Ada TPS sampah rumah tangga yang cukup memadai dan terpelihara
kebersihannya, serta rambu menuju Tempat Pembuangan Akhir.
4. Limbah B3 dikumpulkan di TPSLB3. Saat diserah terimakan ke TPSLB3,
bukti berita acara penyerahan barang dan pemantauan limbah B3 dibuat
dan dicatat dalam Form Data Monitoring Pengendalian Limbah B3
(FAP.CSM.OP.1-4).

VII. Pertimbangan K3 & lingkungan hidup


1. Lokasi berbahaya seperti area IPAL, TPSLB3, dan TPA sampah non B3
hanya boleh dimasuki oleh petugas khusus dan rambu-rambu harus
terpasang.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 4/3

2. Areal yang mudah terbakar seperti gudang penyimpanan limbah oli,


kertas, plastik dll harus diberi tanda dilarang merokok.
3. Petugas truk atau traktor yang menangani pengangkutan limbah harus
menggunakan sepatu, masker, dan sarung tangan karet.

VIII. Prosedur Limbah B3


A. Berdasarkan PP No. 18 Junto PP. No 86 tahun 1999, limbah B3 yang
berhubungan dengan kebun terdiri dari:
• Kemasan Pestisida, Pestisida Kadaluarsa dan APD Pestisida Bekas (D202);
• Baterai Kering Bekas (D217);
• Baterai Basah Bekas (D218);
• Oli Bekas dan Filter Bekas (D251);
• Toner Bekas Fotocopy (D248);
• Toner Bekas Printer (D212);
• Kaleng Cat Bekas (D216);
• Neon (D219);
• Limbah Klinik, seperti Obat Kadaluarsa, Jarum Suntik Bekas dan lainnya
(D227).
B. Tujuan penanganan limbah B3 adalah mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan dan pelanggaran undang-undang/ peraturan perundangan.
Beberapa contoh Limbah B3 antara lain; Oli kotor (Oli bekas), filter oli bekas,
(kemasan atau wadah bekas atau kaleng atau wadah plastik untuk; oli, cat,
gemuk, thinner, bensin, minyak tanah, minyak solar, minyak rem, obat-obatan,
zat kimia), aki dan baterai bekas, bohlam, lampu neon, tinta, spidol, pulpen,
catridge tinta fotocopy, tipe-x.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 5/3

C. Penanganan Limbah B3 sebagai berikut ;


1. Kemasan Pestisida, Pestisida Kadaluarsa dan APD Pestisida
Bekas (D202). Pada prinsipnya kemasan pestisida dilarang untuk
digunakan kembali bagi peruntukan lainnya misalnya : Dilarang
digunakan untuk tempat makan minum, wadah air, tempat
sampah dan sebagainya.
2. Untuk kemasan pestisida yang berbentuk jerigen plastik,
kemasannya harus dibilas, di tandai dengan warna merah,
dicatat, diremukkan dan dimasukkan dalam kemasan limbah B3
(drum, tong atau bak kontainer dengan volume 50 lt, 100 lt atau
200 lt atau dapat pula berupa bak kontainer yang berpenutup
dengan kapasitas 2 m3, 4m3 atau 8 m3). Kemudian kemasan ini
ditempatkan dalam Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3
(TPS LB3).
3. Kemasan pestisida jenis lainnya (botol, kaleng, bungkus plastik),
pestisida kadaluarsa dan APD bekas, ditempatkan di dalam
kemasan (drum, tong atau bak kontainer dengan volume 50 lt,
100 lt atau 200 lt atau dapat pula berupa bak kontainer yang
berpenutup dengan kapasitas 2 m3, 4m3 atau 8 m3), dicatat dan
disimpan dalam TPSLB3.
4. Limbah B3 yang berupa Baterai Kering Bekas (D217), Baterai
Basah Bekas (D218), Oli Bekas dan Filter Bekas (D251), Toner
Bekas Fotocopy (D248), Toner Bekas Printer (D212), Kaleng Cat
Bekas (D216), Neon (D219) dikumpulkan, dicatat, dimasukkan
secara terpisah dalam kemasan (drum, tong atau bak kontainer
dengan volume 50 lt, 100 lt atau 200 lt atau dapat pula berupa
bak kontainer yang berpenutup dengan kapasitas 2 m3, 4m3 atau
8 m3) atau wadah lain dan disimpan di dalam TPS LB3.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 6/3

5. Limbah Klinik, seperti Obat Kadaluarsa, Jarum Suntik Bekas dan


lainnya (D227) yang berasal dari klinik dikumpulkan, dicatat dan
dikumpulkan secara kolektif oleh kebun untuk kemudian dikirim
dan dimusnahkan di Rumah Sakit atau Puskesmas yang
mempunyai incenerator berizin.

Beberapa hal terkait dengan TPS LB3


a. Pada prinsipnya setiap kebun harus mempunyai TPSLB3 yang
mendapatkan izin dari KLH (Kementerian Lingkungan Hidup). Dengan
pertimbangan kedekatan lokasi, TPSLB3 untuk beberapa kebun dapat
digabungkan.
b. Limbah yang disimpan di dalam TPSLB3 akan dikirimkan ke
penampung yang berizin secara periodik.
c. Persyaratan teknis penyimpanan limbah B3 di TPSLB3 mengacu pada
Kep-01/Bapedal/09/1995 yang intinya sebagai berikut:
1) Kemasan (drum, tong atau bak kontainer dengan volume 50 lt,
100 lt atau 200 lt atau dapat pula berupa bak kontainer yang
berpenutup dengan kapasitas 2 m3, 4m3 atau 8 m3) untuk
limbah B3.
2) Harus dalam kondisi baik, tidak rusak dan bebas dari
pengkaratan dan tidak bocor, sesuai dengan karakteristik
limbah B3 yang akan disimpan dan memiliki penutup yang kuat
untuk menghindari tumpah pada saat pengangkutan.
3) Limbah B3 yang tidak saling cocok tidak boleh disimpan
bersamaan dalam satu kemasan.
4) Kemasan yang telah berisi limbah harus diberikan penandaan
(simbol dan label) sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5) Pemeriksaan terhadap drum, tong atau kontainer berisi limbah
B3 dilakukan pemeriksaan seminggu sekali.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 7/3

Tata cara penyimpanan limbah B3.


1. Penyimpanan kemasan limbah B3 harus dibuat dengan sistem blok dimana
setiap blok terdiri dari 2x2 kemasan.
2. Lebar gang antar blok minimal 60 cm.
3. Apabila penumpukan kemasan limbah B3 berupa drum logam berisi 200 liter,
tumpukan maksimum adalah 3 (tiga) lapis dengan tiap lapis dialasi pallet (setiap
pallet mengalasi 4 drum).
4. Tumpukan lebih dari 3 (tiga) lapis atau kemasan terbuat dari plastik maka harus
dipergunakan rak.
5. Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak blok kemasan terluar terhadap
atap dan dinding bangunan penyimpanan tidak boleh kurang dari 1 m.

Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3


1) Rancang bangun dan luas ruang penyimpanan sesuai dengan karakteristik
dan jumlah limbah B3 yang disimpan.
2) Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
3) Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara yang memadai, serta
memasang kasa atau barang lain untuk menahan masuknya burung atau
binatang lain kedalam ruang penyimpanan.
4) Memiliki sistem penerangan (lampu/cahaya matahari) yang memadai. Jika
menggunakan lampu maka harus dipasang minimal 1 m diatas kemasan
dengan saklar terpasang di sisi luar bangunan.
5) Dilengkapi dengan sistem penangkal petir.
6) Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi simbol yang relevan.
7) Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang, kuat
tidak retak. Lantai bagian dalam dibuat melandai turun kearah bak
penampungan dengan kemiringan maksimum 1%.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 8/3

8) Apabila tempat penyimpanan dipakai untuk menyimpan lebih dari 1 (satu)


karakteristik limbah B3 maka harus dibuat tanggul atau tembok pemisah.
9) Harus mempunyai bak penampung tumpahan limbah B3 dengan kapasitas
yang memadai.
10) Bangunan terbuat dari tembok tahan api.
11) Sarana lain yang harus tersedia adalah peralatan pemadam kebakaran, pagar
pengaman, pembangkit listrik cadangan, fasilitas P3K, peralatan komunikasi,
pintu darurat, dan alarm.
12) Lokasi bangunan merupakan daerah bebas banjir.
13) Jarak minimum dengan lokasi fasilitas umum adalah 50 m.
14) Mengatur semua limbah B3 disimpan sesuai jenis, karekteristiknya pada
tempat yang telah ditentukan.
15) Menghindari tumpahan, ceceran dari jenis limbah B3 yang disimpan,
khususnya yang mudah terbakar atau meledak dan prosedur house keeping
area kerja yang baik harus dilaksanakan.
16) Tempat penyimpanan sesuai dengan jenis dan jumlah ke dalam lembaran
kegiatan limbah B3 seperti tercantum dalam lampiran 1, dan mengisi neraca
limbah B3 pada periode waktu pencatatan tertentu seperti tercantum dalam
lampiran 2.
17) Limbah yang disimpan tidak boleh melebihi jangka waktu 90 hari, sehingga
limbah yang disimpan perusahaan wajib mengupayakan sebagai berikut:
a. Langsung diangkut atau dibawa oleh perusahaan pengumpul dan atau ke
fasilitas pengolahan yang telah memilki ijin dari Kementrian Lingkungan
Hidup.
b. Dilakukan upaya 3R (reuse, recycle, recovery) untuk keperluan sendiri,
sesuai sifat dan karakteristik limbah tersebut dengan mengacu peraturan
yang berlaku.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 9/3

c. Dimanfaatkan oleh pihak lain sebagai bahan baku dan pendukung


kegiatan industri tertentu yang telah mempunyai ijin pemanfaatan dari
Menteri Lingkungan Hidup.
18) Tidak diperkenankan menyimpan limbah B3 selain di TPSLB3.
19) Tata cara dan persyaratan teknis dan pengumpulan limbah B3 harus mengacu
pada keputusan Kepala Bapedal nomor 01/bapedal/09/1995.
20) Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja harus digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan.
21) Pimpinan Unit melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3 3 (tiga) bulan
sekali kepada :
a. Menteri Negara LH up Deputi Bidang Pengelolaan B3 dan limbah B3
b. Gubernur provinsi up Kepala Bapedal Provinsi setempat.
c. Bupati Kabupaten up Kepala Bapedal Kabupaten setempat.
d. Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional.
IX. Setiap pimpinan unit bertanggung jawab dalam memonitor penerapan
pengendalian/ pengumpulan limbah yang dihasilkan dari setiap proses
kegiatan di wilayah tugas masing-masing dan mengevaluasi jika ditemukan
penyimpangan serta mengambil tindakan secara tindakan tegas kepada
pelanggar agar penerapan SOP Pengelolaan limbah ini serta aplikasi dari
Matriks Pengelolaan Limbah, (FAP.CSM.OP.1-2) dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan yang ada;
X. Setiap departemen / bagian unit bertanggung jawab dalam memasang simbol
atau tanda-tanda (plankat) tentang klasifikasi limbah serta anjuran / larangan di
area yang rawan yang hanya boleh dimasuki oleh petugas tertentu;
XI. Pengumpulan limbah harus disesuaikan dengan jenis limbah pada tempat yang
telah disediakan sesuai dengan fungsinya.
FAP AGRI GROUP
Intruksi Kerja
IK Code : IK.FAP.CSM.OP.1
Document Title : Pengelolaan & Penanganan Limbah B3
Issue No./Revision No. Date : 1/30-09-2020 Status : SSTA
Revision Date :0 Page/ Of Pages : 10/3

XII. Kolam IPAL yang sudah tidak digunakan harus dirawat dengan baik,
diperuntukkan sebagai cadangan jika kolam utama yang digunakan penuh (
alternatif / emergency ).
XIII. Verifikasi, identifikasi dan penanganan limbah harus mengacu pada SOP
pengelolaan limbah, akses peraturan lingkungan hidup dan Keselamatan Kerja.
Serta mengaplikasikan setiap proses kegiatan pengelolaan/ penanganan limbah
dalam laporan Matriks Pengelolaan Limbah, (FAP.CSM.OP.1-2) di setiap proses
kegiatan dan bagian terkait.

2. Rujukan
I. ISO14001 : 2004, klausul 4.5.1: Monitoring and measurement ;
II. Environment Manual, section Monitoring and Measurement ;
III. EMS Procedure, EMS.ECR: Evaluation of Compliance ;
IV. CSM Procedure, CSM.NCC: Nonconformity Control ;

3. Lampiran
5.1. FAP.CSM.OP.1-1, Flowchart Penanganan Limbah;
5.2. FAP.CSM.OP.1-2, Lay out Kolam IPAL ;
5.3. FAP.CSM.OP.1-3, Matriks Pengelolaan Limbah;
5.4. FAP.CSM.OP.1-4, Data Monitoring Pengendalian Limbah B3 ;
5.5. FAP.CSM.OP.1-5, Monitoring Kemasan Bekas Pestisida ;
5.6. FAP.CSM.OP.1-6 Monitoring Kemasan Bekas Kimia ;
5.7. FAP.CSM.OP.1-7, Monitoring Pemakaian Oli dan Pengembalian Oli Bekas
dari Estate ke TPS Mill ;
5.8. FAP.CSM.OP.1-8, Bukti Serah Terima ;

Anda mungkin juga menyukai