Disusun oleh:
Nama
: Imam Mutaqin
Npm
: 11.16.1.0013
Fakultas
: Teknik
Prodi
: Teknik Mesin
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN MESIN PRES GENTENG
DI PABRIK GENTENG RAI KARYA
NAMA
: IMAM MUTAQIN
NPM
: 11.16.1.0013
FAKULTAS : TEKNIK
PRODI
: TEKNIK MESIN
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Ketua Prodi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyusun laporan Kerja Praktek
ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Ibu, ayah, kakak, dan adik tercinta yang selalu memberikan semangat dan
doa dalam melaksanakan dan menyusun laporan ini.
2.
3.
Bapak Dr. H. Riza M. Yunus, ST,. MT. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Majalengka.
4.
Bapak H. Haris Budiman ST,. M.Si. selaku Ketua Prodi Teknik Mesin
Universitas Majalengka
5.
6.
7.
Bapak Pupung Purnama selaku Pimpinan PG. Rai Karya yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan kerja praktek di
perusahaan Bapak.
8.
Bapak Encun selaku teknisi di PG. Rai Karya yang telah banyak
membantu penulis dalam memecahkan permasalahan di lapangan.
9.
Saya menyadari dalam penulisan laporan ini banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Hal ini tidak kurang dari keterbatasan yang ada pada saya.
Dengan demikian saya mengharapkan kepada semua pihak, terutama kepada para
dosen agar dapat menilai, dan dapat memperbaiki kesalahan saya yang akhirnya
saya bisa lebih baik lagi dalam menulis laporan, dan juga semoga laporan Kerja
Praktek ini bisa bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi kemajuan
kita semua.
Penulis
DAFFTAR ISI
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Perhitungan Daya .......................................................................... 53
5.2 Perhitungan Transmisi................................................................... 53
5.3 Perhitingan Diameter Poros .......................................................... 56
5.4 Perhitungan Diameter Ulir Penekan .............................................. 59
5.5 Analisis Ekonomi .......................................................................... 60
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................... 64
6.2 Saran .............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR RUMUS
BAB I
PENDAHULUAN
secara
sistematis
untuk
mengetahui
penelitian
yang telah
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang kerja praktek, tujuan kerja praktek, metodologi
pengumpulan data, waktu dan tempat kerja praktek, batasan
masalah, sistematika pembahasan.
BAB II LANDASAN TEORI
Sejarah perusahaan, landasan teori yang berkaitan dengan analisa
terhadap objek kajian.
BAB III METODE
Digram alir suatu proses perancangan mesin pengepres genteng.
BAB IV ANALISIS DATA
Datadata teknis dari mesin pengepres genteng bertenaga listik.
BAB V PEMBAHASAN
Perhitungan analisa yang dikaji.
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pembahasan perancangan
mesin pengepres genteng dengan motor listrik.
BAB II
TEORI DASAR
yang
mempengaruhi
kegiatan-kegiatan
lain
yang
menyusulnya
(Dharmawan, 1999: 1). Sebelum sebuah produk dibuat terlebih dahulu dilakukan
proses perancangan yang nantinya menghasilkan sebuah gambar skets atau
gambar sederhana dari produk yang akan dibuat. Gambar skets yang telah dibuat
kemudian digambar kembali dengan aturan gambar sehingga dapat dimengerti
oleh semua orang yang ikut terlibat dalam proses pembuatan produk tersebut.
Gambar hasil perancangan adalah hasil akhir dari proses perancangan dan sebuah
produk dibuat setelah dibuat gambar-gambar rancangannya dalam hal ini gambar
kerja.
Perancangan dan pembuatan produk adalah dua kegiatan yang penting,
artinya rancangan hasil kerja perancang tidak ada gunanya jika rancangan tersebut
tidak dibuat, sebaliknya pembuat tidak dapat merealisasikan benda teknik tanpa
terlebih dahulu dibuat gambar rancangannya (Dharmawan, 1999:2). Mengenai
gambar rancangan yang akan dikerjakan oleh pihak produksi berupa gambar dua
dimensi yang dicetak pada kertas dengan aturan dan standar gambar kerja yang
ada.
Bahan Teknik
Besi
Tempa
Logam
Non Logam
Ferro
Non Ferro
Baja
Besi Tuang
1) Mampu cetak
2) Mampu mesin
3) Mampu tempa
4) Mampu tuang
5) Kemudahan sambungan las
6) Perlakuan panas
Motor Arus
Searah (DC)
Sinkron
Induksi
Tiga Fase
Satu Fase
Separately
Excited
Seri
Self Excited
Campuran
Shunt
Mekanisme kerja seluruh jenis motor secara umum adalah sama, yaitu arus
listrik menghasilkan medan magnet akan memberikan gaya. Gaya tersebut akan
menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar kumparan. Motor-motor
memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang
lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik
yang disebut kumparan medan. Jenis motor listrik yang digunakan pada mesin
pres genteng ini yaitu motor listrik jenis motor induksi satu fasa. Konstruksi dari
motor induksi terdiri dari stator merupakan bagian motor yang diam, rotor
merupakan bagian motor yang berputar, celah udara merupakan ruangan antara
stator dan rotor.
Untuk menghitung daya mesin, maka harus menghitung torsinya dulu :
Untuk menghitung torsi :
T = F x R ........................................................................................ (1)
T : Torsi
F : Gaya
R : Jari-jari poros berulir
Untuk menghitung daya motor (P)
..................................................................................... (2)
2.5 Transmisi
Transmisi pada umumnya dimaksudkan adalah sebagai suatu mekanisme
yang dipergunakan untuk memindahkan gerakan elemen mesin yang satu ke
gerakan elemen mesin yang selanjutnya.
Secara garis besar transmisi putar dapat di bagi atas :
a. Transmisi langsung
dimana sebuah piringan atau roda pada poros yang satu dapat menggerakkan
roda yang serupa pada poros kedua melalui kontak langsung.
Dalam kategori ini termasuk roda gesek dan roda gigi, seperti terlihat pada
gambar 2.3.
b.
Pada roda gesek dan sabuk, yang memindahkan gerakan poros yang satu ke
poros yang lain ialah gaya gesek. Keuntungannya ialah jika ada beban lebih akan
terjadi slip, jadi gaya tersebut agak bekerja seperti kopling slip, karena sabuk
bersifat elastic maka dapat meredam tumbukan dan getaran. Kerugiannya ialah
jumlah putaran poros yang digerakkan tidak seluruhnya dapat di tentukan karena
slip.
Pada roda gigi, rantai dan sabuk bergigi mempunyai sistem gigi sehingga
gerakan menjadi dipaksakan atau tanpa terjadi slip. Dalam suatu sistem transmisi,
roda gigi merupakan elemen yang paling banyak diterapkan karena cocok untuk
memindahkan daya yang sangat besar pada kecepatan putaran tingi. Namun roda
gigi memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan, pemasangan dan
pemeliharaan.
2.5.1
Roda Gigi
Roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya.
Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan
setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang menggerakkan (driving gear) dan
sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear).
2.5.1
d.
perbandingan reduksi besar karena pinyon terletak di dalam roda gigi. Baik untuk
mentransmisikan putaran dengan ruduksi yang besar, seperti pada gambar 2.8.
Roda gigi miring silang mempunyai perbandingan bidang kontak yang besar
sehingga cocok mentransmisikan putaran tinggi, lihat pada gambar 2.13.
Untuk mencari jumlah gigi pada roda gigi maka digunakan rumus sebagai
berikut :
........................................................................................... (3)
Perbandingan reduksi (i) dari motor listrik ke roda gigi adalah sebagai berikut :
Dp
n1
i
i ..................................................................................... (4)
n2
dp
Perbandingan reduksi (i) dari motor listrik ke pulley pengepres genteng adalah
sebagai berikut :
Dp
n1
i
i
n2
dp
...................................................................................... (5)
Dimana :
n1 : putaran poros awal
n2 : putaran poros akhir
Z : jumlah gigi
2.5.2
Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai sabuk untuk
Sheaves/V-Pulley
Paling sering digunakan untuk transmisi, produk ini digerakkan oleh V-
proses industri seperti jalur perakitan harus bekerja pada kecepatan yang berbeda
untuk produk yang berbeda. Dimana kondisi memproses kebutuhan penyetelan
aliran dari pompa atau kipas, memvariasikan kecepatan dari drive mungkin
menghemat energi dibandingkan dengan teknik lain untuk kontrol aliran.
Pulley dapat digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros satu ke
poros yang lain melalui sistem transmisi penggerak berupa flat belt, V-belt atau
circular belt.
2.5.3
Sabuk-V
Sabuk-V merupakan sabuk yang tidak berujung dan diperkuat dengan
penguat tenunan dan tali. Sabuk-V terbuat dari karet dan bentuk penampangnya
berupa trapesium. Bahan yang digunakan untuk membuat inti sabuk itu sendiri
adalah terbuat dari tenunan tetoron.
Penampang puli yang digunakan berpasangan dengan sabuk juga harus
berpenampang trapesium juga. Puli merupakan elemen penerus putaran yang
diputar oleh sabuk penggerak.
Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli mengalami lengkungan
sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar (Sularso, 1997:163). Gaya
gesekan yang terjadi juga bertambah karena bentuk bajinya yang akan
menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
Adapun bentuk konstruksi macam-macam penampang sabuk-V yang umum
dipakai terlihat pada Gambar 2.17.
Transmisi sabuk dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu sabuk rata,
sabuk dengan penampang trapesium, dan sabuk dengan gigi. Sebagian besar
ransmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah pemakaiannya dan harganya
yang murah. Kelemahan dari sabuk-V yaitu transmisi sabuk dapat memungkinkan
untuk terjadinya slip. Oleh karena itu, maka perencanaan sabuk-V perlu dilakukan
untuk memperhitungkan jenis sabuk yang digunakan dan panjang sabuk yang
akan digunakan.
Pd fc P ........................................................................... (7)
Dimana:
P : Daya
Fc : Faktor koreksi
Pd : Daya rencana
b. Momen rencana pada sabuk-V (T1,T2)
T1 g 10 5 (
T2 g 10 5 (
Pd
) .............................................................. (8)
n1
Pd
) ................................................................ (9)
n2
Dimana :
g : gaya gravitasi
Pd : Daya Rencana
n1 : Putaran Penggerak
n2 : Putaran yang digerakan
c. Tenaga geser yang dizinkan ( a ) adalah
B
( Sf1 Sf 2 )
...................................................................... (10)
d p n1
60 1000
........................................................................ (11)
2.6 Poros
Poros merupakan elemen mesin yang berbentuk batang dan pada umumnya
berpenampang lingkaran, berfungsi memindahkan putaran atau mendukung suatu
beban dengan suatu atau tanpa meneruskan daya.
Dilihat dari fungsinya poros dibedakan atas:
1. Poros dukung
2. Poros transmisi
3. Gabungan poros dukung dan transmisi
Hal ini erjadi pada poros dan dapat mengakibakan kerusakan pada poros dan
bagian-bagian yang lainnya. Poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga
putaran kerjanya lebih rendah dari pada putaran kritisnya.
d. Korosi
Poros pada mesin pengepres genteng ini harus sering dilumasi
menggunakan minyak pelumas sehingga tidak akan mudah korosi.
e. Material poros
Mesin pengepres genteng ini menggunakan poros dengan material
aluminium. Adapun penggolongannya dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Penggolongan Poros
Golongan
Baja lunak
Kadar C (%)
-0,15
Baja liat
0,2-0,3
0,3-0,5
Baja keras
0,5-0,8
0,8-1,2
Poros yang umumnya meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi, dan rantai
akan mendapatkan beban puntir dan lentur sehingga pada permukaan poros
akan mengalami tegangan geser (Sularso 1997: 17). Perhitungan yang digunakan
dalam merancang poros utama yang mengalami beban puntir dan beban lentur.
Perhitungan yang digunakan dalam merancang poros antara lain:
a. Pd f c P (kW ) .................................................................. (12)
Dimana:
Pd
: Daya rencana
fc
: Faktor koreksi
: Daya nominal
T 9,74 10 5
Pd
...................................................................... (13)
n1
Dimana:
T
: Momen rencana
n1
: Putaran poros
: Kekuatan tarik
Sf1
: Faktor
keamanan
Sf2
: Pengaruh-pengaruh
d s K t CbT
a
.................................................................... (15)
Dimana:
Kt
: Faktor koreksi
Cb
: 22,5 kg
Dari data diatas maka dapat dihitung diameter poros berulir yaitu dengan cara:
.............................................................................. (16)
....................................................................... (17)
A : luas Penampang
W : Beban
Perhitungan untuk diameter poros berulir :
............................................................................................... (18)
D : diameter
Untuk torsinya (T) adalah:
................................................................................................. (19)
dari setiap bagian untuk menjalankan kerja sama antar individu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun struktur organisasi Pabrik Genteng Rai Karya adalah sebagai
berikut:
1. Pemilik Pabrik
2. Kepala Produksi
3. Kepala Bagian Teknik
4. Mandor
5. Karyawan
Untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi Pabrik Genteng Rai Karya
digambarkan dalam bentuk bagan berikut :
2.8.2
Uraian Jabatan
Setiap jabatan yang ada di Pabrik Genteng Rai Karya mempunyai
BAB III
METODE PERANCANGAN
Start
Kebutuhan
Analisis masalah
Dan
Spesifikasi masalah
Pernyataan
masalah
NO
Perancangan konsep
Sket terpilih
YES
Pemodelan
NO
Analisis teknik
YES
Gambar
Finish
Start
Perhitungan transmisi
(roda gigi, pulley, dan sabuk V)
Finish
2. Tuntutan Ekonomi
Mesin pengepres genteng dengan penggerak motor listrik yang dibantu
transmisi puli ganda dan sabuk-V tersebut diharapkan mampu mempercepat
proses produksi dengan tenaga kerja yang seminimal mungkin. Selain itu biaya
yang dikeluarkan dalam pembuatan maupun perakitannya dapat terpenuhi dari
hasil produksi alat tersebut.
3. Tuntutan Pemeliharaan dan Perawatan
Pemeliharaan
dan
perawatannya
cukup
mudah.
Hanya
dengan
membersihkan bagian yang kotor dan memberikan pelumas pada bagian yang
bergerak atau berputar
4. Tuntutan Pengoperasian
a. Jika saklar ON (gerak turun) ditekan maka motor akan berputar dan
motor akan memutar puli, puli yang terhubung dengan roda gigi
payung akan ikut berputar dengan adaya belt,
b. Puli ini terhubung dengan roda gigi payung pada posisi horisontal,
c. Kemudian roda gigi payung ini akan memutar roda gigi payung
vertikal
d. Roda gigi payung ini terdapat ulir dalam yang berfungsi mengikat
poros berulir, maka jika roda gigi ini berputar poros akan bergerak
kebawah
e. Jika poros berulir ini bergerak maka cetakan bagian atas yang
diikatkan pada ujung poros ini akan ikut bergerak dan bergabung
dengan cetakan bagian bawah maka terjadi proses pengepresan
f. Pada cetakan bagian bawah terdapat LS sebagai pemutus arus listrik,
maka ketika cetakan atas dan bawah tergabung putaran motor sudah
terhenti,
g. Kemudian tekan tombol ON (gerak naik) sehingga motor akan
berputar berlawanan arah dan cetakan bergerak ke atas,
h. Namun sebelum cetakan naik sampai posisi maksimum maka arus
listrik akan terputus oleh LS kedua sehingga motor akan terhenti,
i. Atau bisa langsung dimatikan dengan tombol OFF. Kemudian cetakan
bagian bawah ditarik ke depan dan hasil cetakan bisa diambil
5. Tuntutan Fungsi
Karena menggunakan motor listrik maka diharapkan alat ini dapat
mempercepat proses pembuatan genteng tanpa memerlukan tenaga yang besar.
Tingkat
No.
Persyaratan
Perancangan
Kebutuhan
1.
KINEMATIKA
2.
GEOMETRI
3.
ENERGI
lain
4.
MATERIAL
1. Mudah didapat
2. Terjangkau harganya
3. Baik mutunya
6.
Memiliki
umur
pakai
yang
panjang
D
D
ERGONOMI
2. Tidak bising
6.
SINYAL
3. Mudah dioperasikan
dimengerti
7.
8.
PRODUKSI
9.
PERAWATAN
10.
TRANSPORTASI
2. Tidak bising
1. Mudah dipindahkan
memindah
Keterangan :
1. Keharusan ( demands ) disingkat D, yaitu syarat mutlak yang harus
dimiliki mesin bila tidak terpenuhi maka mesin tidak diterima.
Dari data di atas maka didapat gambaran komponen yang akan membentuk
mesin pengepres genteng yang sedang dirancang. Dengan demikian maka dapat
disusun suatu skema klasifikasi yang disebut matriks morfologi, dan lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Sub
No.
Komponen
1.
(Besi U)
Besi Siku
rangka
(Pipa)
(Motor disel)
2.
penggerak
(Manual)
(Motor listrik)
Sistem
3.
transmisi
4.
Sistem
pengepresan
5.
Cetakan
Baja cor
6.
Transmisi
(Rantai)
Aluminium
(V belt)
Dari tabel matriks morfologi mesin pengepres genteng yang terpilih adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3. Komponen mesin pres genteng yang terpilih
No
Nama komponen
Jenis komponen
Profil rangka
profil U (besi U)
Penggerak utama
motor listrik
Sistem transmisi
Sistem pengepresan
Poros berulir
Cetakan
Transmisi
v-belt
= 1400 rpm
Daya
= 1 HP
Frekuensi
= 50 Hz
Tegangan
= 110/ 220 V
3.8 Transmisi
Sistem transmisi dalam mesin pres genteng meliputi :
1. Jumlah gigi pada roda gigi
2. Momen rencana dan kecepatan sabuk V
3. Diameter pulley
3.10 Gambar
Keterangan gambar :
1. Motor listrik
2. Pulley ganda 14
3. Bearing
4. Poros berulir
5. Roda gigi hypoid
6. Bearing poros
7. Cetakan atas
8. Poros cetakan
9. Rangka
10. Pegangan Cetakan
BAB IV
ANALISA DATA
pengepres
genteng
dengan
menggunakan
motor
listrik
sebagai
Pada saat ini umumnya pembuat genteng masih menggunakan mesin yang
dioperasikan dengan cara manual. Pengepresan dilakukan dengan memutar handel
yang berada di atas cetakan yang dihubungkan dengan poros berulir sehingga
mengakibatkan naik dan turunnya cetakan.
Mesin tersebut masih memiliki ukuran yang cukup besar, dengan terbuat
dari logam maka berat mesin tersebut juga lumayan berat. Dengan terbuat dari
logam maka mesin tersebut cukup tahan lama. Karena masih manual maka mesin
ini menggunakan tenaga manusia untuk menggerakan cetakan naik atau turun.
Mesin pres yang ada ukurannya cukup besar sehingga untuk mengepres atau
menurunkan cetakan putarannya membutuhkan tenaga cukup besar dan
melelahkan.
Mesin pengepres genteng harus dapat mempermudah proses pengepresan.
Maka proses manual tersebut di ubah menjadi semi otomatis, disebut semi
otomatis karena masih membutuhkan tenaga manusia.
Adapun tuntutan-tuntutan dari alat tersebut antara lain :
a. ukuran mesin yang tidak terlalu besar.
b. untuk pengepresan tidak memerlukan tenaga manusia yang terlalu besar.
c. proses produksi menjadi lebih cepat, sehingga produksivitas meningkat.
d. mudah dalam penggunaan dan perawatannya.
1. Secara teknis alat harus dapat dipertanggungjawabkan, dalam hal ini alat
harus :
a. Memiliki ukuran yang tidak terlalu besar sehingga tidak memakan
tempat.
No Nama Bagian
Keterangan
1.
ESSEN
Motor listrik
1 HP
1400 rpm
2.
Pulley ganda
3.
Kerangka
Material :
Besi U dengan ukuran 50 x 50 x 5 mm
4.
Poros berulir
Material :
ST-42 dengan = 42 kg/mm2
Material :
Mild Steel (ST-37) dengan = 37 kg/mm2
Diameter: 30 mm
6.
Poros cetakan
Material :
Mild Steel (ST-42) dengan = 42 kg/mm2
Diameter : 37 mm
7.
Dudukan cetakan
Material :
Mild Steel (ST-37) dengan = 37 kg/mm2
8.
Pegangan cetakan
9.
Dudukan poros
berulir
: 37 mm
Keterangan gambar :
4.3 Perbandingan
Pada perbandingan ini bahwasanya kinerja pada mesin yang akan
dimaksimalkan akan sering sekali mengalami kemacetan,, dikarenakan cetakan
diangkat langsung oleh putaran pulley, sedangkan cetakan tersebut mempunyai
beban yang cukup besar.
Dengan perancangan ini mesin pres genteng akan dimaksimalkan dengan
menambah roda gigi hypoid yang brfungsi untuk mengangkat cetakan atas,
sehingga beban pada pulley akan berkurang dan pengoprasianpun tidak terhambat
kembali. lihat gambar.
BAB V
PEMBAHASAN
= 0,53 HP
= 0,735 kW
Keterangan :
Pd = Daya rencana (kW)
Fc = Faktor koreksi ( lampiran3 )
P = Daya (kW)
a.
n1 xd1 n2 xd 2
Pada perhitungan ini, dimisalkan diambil D1 = 5,08 cm dengan n1 = 1400 rpm dan
n2 = 200 rpm, maka:
1400 x 5,08 cm = 200 x D2
7112
= 200 x D2
D2
b.
jumlah gigi pada roda gigi maka digunakan rumus sebagai berikut :
Dimisalkan Z1 = 9, maka:
n3x Z2
= n2 x Z1
49xZ2
= 200 x 9
49Z2
= 1800
Z2
= 1800/49
Z2
= 36,7 (37)
Jadi, diameter puli dan jumlah gigi yang digunakan dalam mesin pengepres
genteng adalah sebagai berikut :
D1 = 5,08 mm. (2 inch)
D2 = 35,6 mm. (14 inch)
Z1 = 9 gigi.
Z2 = 37 gigi.
Sehingga, perbandingan reduksi (i) dari motor listrik ke pulley pengepres
genteng adalah sebagai berikut :
Dp
n1
i
i
n2
dp
Kemudian perbandingan reduksi (i) dari motor listrik ke roda gigi adalah
sebagai berikut :
Dp
n1
i
i
n2
dp
dimana:
n1 = putaran puli awal (rpm)
n2 = putaran puli akhir (rpm)
c.
: 200 rpm
:7
: 470 mm
Material poros
Perhitungannya,
a. P = 1 HP = 0.735 kW, n2 = 200 rpm
i
1400
7
200
C 470 mm
b. Fakor koreksi
Faktor koreksi (fc) didapatkan dari tabel. Mesin yang akan gerakkan
adalah mesin pengepres genteng dengan sistem pulley. Sitem ini di
dalam tabel faktor koreksi termasuk dalam variasi beban yang sedang
dan diperkirakan mesin akan bekarja setiap 8-10 jam tiap hari.
Sehingga dari tabel, fakttor koreksi dipakai adalah (fc = 1,4).
1,4 0,735
1,029 kW
Pd
1,029
) 9,74 10 5 (
) 716
n1
1400
T2 g 10 5 (
Pd
1,029
) 9,74 10 5 (
) 5011
n2
200
kgmm
kg.mm
g.
.d p .n1
60 1000
3,14 50 1400
60 1000
3,66 m/s
Sudut lilit atau kontak dari sabuk pada alur puli penggerak harus
diusahakan sebesar mungkin untuk memperbesar panjang kontak antara sabuk dan
puli. Gaya gesekan berkurang dengan mengecilnya sehingga menimbulkan slip
antara sabuk dan puli. Jika jarak poros pendek sedangkan perbandingan
reduksinya besar, maka sudut kontak pada puli penggerak akan menjadi kecil.
: 200RPM
3. Material poros
: MildSteel(ST-42)
Perhitungannya:
a. P = 1HP = 0.735 kW
n1 = 200RPM
b. Fakor koreksi
Faktor koreksi (fc) didapatkan dari tabel faktor koreksi daya yang
akan ditransmisikan. Daya ini termasuk daya normal. Sehingga dari tabel,
faktor koreksi dipakai adalah fc = 1,4.
c. Daya rencana (Pd)
Pd fc P
1,4 0,735
1,029 kW
d. Momen rencana (T)
T 9,74 10 5 (
Pd
1,029
) 9,74 10 5 (
) 5011
n1
200
kgmm
B
( Sf1 Sf 2 )
42
(5,6 2)
3,75 kg mm
K t C b T
d s
a
1
3
5,1
3
2 2 5011
3,75
30,09 mm
Diameter poros ds = 30 mm
: St. 42
: 22,5 kg
Dari data diatas maka dapat dihitung diameter poros yaitu dengan cara:
Material
Pekerjaan
(Rp)
Alat
Tenaga
(Rp)
(Rp)
Macam Biaya
A. Biaya Desain
Jumlah
Survey
30000
30000
60000
Analisis
50000
30000
80.000
Gambar
80.000
20000
50000
150.000
Jumlah
Biaya
Biaya
Pembelian
Perakitan
(Rp)
(Rp)
Macam
Macam Biaya
290.000
Jumlah
Komponen
B. Biaya
Pembelian
Motor listrik
400.000
5.000
405.000
Puli gandal 14
60.000
5.000
65.000
Puli ganda 2
15.000
5.000
20.000
V-Belt A 64
20.000
3.000
23.000
20.000
3.000
23.000
15.000
30.000
45.000
6.000
5.000
11.000
70.000
4.000
74.000
50.000
5.000
55.000
Cetakan genteng
300.000
4.000
304.000
Roda gigi
100.000
4.000
104.000
Komponen
Tiner
Bearing pulley
(2)
Bearing poros
berulir
Jumlah
1.129.000
Macam Biaya
C. Biaya
Pembuatan
Bahan
Material
Tenaga
Baku
Penolong
Kerja
Macam Elemen
Jumlah
Landasan rangka
100.000
5000
105.000
Kerangka
200.000
15000
10000
225.000
Poros pulley
65.000
10000
10000
85.000
Poros berulir
150.000
5000
10000
165.000
Poros cetakan
125000
10000
15000
150.000
berulir
30000
2000
5000
37.000
Pegangan cetakan
15000
2000
3000
20.000
70000
1000
5000
13.000
75000
1000
5000
81.000
45000
1000
1000
47.000
Jumlah
823.000
Komponen
Dudukan poros
Dudukan bearing
poros berulir
Dudukan cetakan
bagian bawah
Dudukan cetakan
bagian atas
41.150
41.150
Jumlah
82.300
E. Laba yang
Dikehendaki
10% x (A+B+C+D)
(A+B+C+D+E)
232.400
2.556.700
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses perancangan dan pembuatan hingga pengujian dapat disimpulkan
sebagai berikut:
2. Sistem transmisi pada roda gigi meliputi jumlah gigi (z1) 9 dan (z2) 37,
perbandingan reduksinya dari motor listrik ke roda gigi 28,5.
6. Ulir penekan pada mesin pengepres genteng meliputi diameter minimal ulir
yaitu 34,69 mm, Torsi ulir yaitu 780.5.
B. Saran
Perancangan mesin pengepres genteng ini masih belum sepenuhnya
sempurna baik dari hasil maupun pada sistem kerjanya. Oleh karena itu, untuk
dapat menyempurnakan rancangan mesin ini perlu adanya pemikiran yang lebih
jauh lagi dengan segala pertimbangannya. Beberapa saran untuk langkah yang
dapat membangaun dan menyempurnakan mesin ini adalah sebagai berikut :
bagian-bagian
yang bergerak
agar tidak
LAMPIRAN
RODA GIGI
ST-37
HYPOID
NO
NAMA BAGIAN
JUMLAH
BAHAN
UKURAN
KETERANGAN
PROYEKSI
SKALA : 1 : 10
DIGAMBAR : Imam M.
KETERANGAN
SATUAN : mm
NPM : 11.16.1.0013
TANGGAL : 22 feb 2015
DIPERIKSA :
A4
FT UNMA
Mesin Pres Genteng
1-3
1
NO
ST-37
BAHAN
UKURAN
DIGAMBAR : Imam M.
NPM : 11.16.1.0013
DIPERIKSA :
Mesin Pres Genteng
KETERANGAN
KETERANGAN
2-3
A4
POROS BERULIR
NAMA BAGIAN
JUMLAH
PROYEKSI
SKALA : 1 : 10
SATUAN : mm
TANGGAL : 22 feb 2015
FT UNMA
NO
ST- 42
BAHAN
UKURAN
DIGAMBAR : Imam M.
NPM : 11.16.1.0013
DIPERIKSA :
Mesin Pres Genteng
KETERANGAN
KETERANGAN
3-3
A4