Anda di halaman 1dari 16

DEPRESAN

Agung Dwi Nugroho


Dita Sukma Febriana
Fithrah Ramadhani
I Komang Septiadi
Rafli Diaz Maulana

KELOMPOK 2

DEPRESAN

Depresan adalah obat penenang yang tergolong pada


kelompok obat yang disebut 'benzodiazepine'. Obat-obat
ini diresepkan oleh para dokter untuk mengurangi stres,
kecemasan, untuk membantu orang tidur dan kegunaan
kedokteran lainnya. Biasanya obat-obat ini berbentuk
kapsul atau tablet. Beberapa orang menyalahgunakan
obat penenang karena efeknya yang memabukkan.
Berbagai nama lainnya: Valium, Rohypnol, Mogadon,
Librium, Lexotan, Ativan, BK, Koplo, pil anjing dll.

Depresan berfungsi menurunkan kegiatan pada sistem saraf pusat


(SSP), seperti menurunkan tekanan darah, suhu tubuh, detak
jantung, dan kontraksi otot sehingga membuat para pengguna
menjadi lebih rileks dan kurang sadar dan awas terhadap
sekelilingnya. Depresan menurunkan kesadaran terhadap dunia luar
dan berefek menidurkan. Depresan digunakan dalam bidang
kedokteran untuk terapi insomnia (sulit tidur) dan ketegangan.

Contoh : Heroin (putaw), Morfin, Analgesik, Alkohol, Benzodiazepin,


Obat keras, Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ),
Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ). dll

Jenis-Jenis Depresan
1. Opioda/Opiat

Opioda/Opiat, yaitu zat baik yang alamiah, semi sintetik


maupun sintetik yang diambil dari pohon poppy (papaver
somniferum). Opiat (narkotika) merupakan kelompok obat
yang bersifat menenangkan saraf dan mengurangi rasa sakit.
Turunan Opioda/opiat adalah:
a. Opium yang diambil dari getah pohon poppy yang
dikeringkan dan ditumbuk menjadi serbuk /bubuk berwarna
putih danbiasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.
Cara Penggunaan : Penggunaan opiat adalah dengan cara
dihisap.

Adapun efek / gejala yang timbul dari narkotika jenis ini antara
lain:
Memiliki semangat yang tinggi
Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
Merasa pusing / mabuk
Birahi meningkat
Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
Sering merasa sibuk sendiri
b. Morfin

Morfin dibuat dari hasil percampuran antara getah pohon poppy


(opium) dengan bahan kimia lain.Morfin berasal dari kata morpheus
( dewa mimpi ) adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat yang
ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem saraf
pusat sebagai penghilang rasa sakit.

Cara Penggunaan :
Cara penggunaannya adalah dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.
Gejala fisik pengguna :
Pupil mata menyempit
Melambatnya denyut nadi
Tekanan darah menurun
Suhu badan menurun
Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan akan
mengalami kejang otot.
Efek samping pemakaian :
Menurunnya kesadaran pengguna
Menimbulkan euforia
Kebingungan
Berkeringat
Dapat menyebabkan pingsan, dan jantung berdebar-debar
Menimbulkan gelisah, dan perubahan suasana hati
Mulut kering dan warna muka berubah
Mengalami kejang lambung
Produksi air seni berkurang
Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi

c. Heroin

Heroin diambil dari morfin melalui suatu proses kimiawi. Heroin


tidak dipakai di dunia kedokteran karena menimbulkan efek
ketergantungan yang sangat berat, dan kekuatannya jauh lebih besar
daripada morfin. Jumlah yang sedikit saja sudah menimbulkan efek.
Heroin biasa berbentuk bubuk berwarna agak kecoklatan. Turunan
heroin yang sekarang banyak dipakai adalah Putaw yang
mengakibatkan ketergantungan sangat berat bagi pemakainya.
Heroin biasanya digunakan dengan cara menyuntik melalui pembuluh
darah (berbeda dengan morfin) karena efeknya jauh lebih cepat
terasa dan lebih lama tertahan. Ada pula yang menggunakannya
dengan cara menghirup lewat hidung. Seperti morfin, heroin dapat
mengurangi rasa sakit, mengurangi kecemasan , menenangkan dan
memberikan rasa aman. Seperti opiat lainnya, heroin menimbulkan
toleransi, ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis.

Gejala-gejala yang muncul dalam usaha berhenti memakai heroin berupa rasa
sakit disertai kejang-kejang, kram di perut disertai rasa seperti akan pingsan,
menggigil dan muntah-muntah, keluar ingus, mata berair, tidak ada nafsu
makan, dan kehilangan cairan tubuh Salah satu jenis heroin yang popular
adalah putauw yaitu heroin dengan kadar lebih rendah (heroin kelas lima
atau enam) yang berwarna putih. Jenis heroin ini dikenal dengan berbagai
nama : putauw, putih, bedak, PT, white, etep, dll
d. Kokain

Kokain dan berbagai turunan morfin. Kodein banyak dipakai dalam dunia
kedokteran antara lain untuk menekan batuk (antitusif) dan penghilang rasa
sakit (analgetik). Karena efeknya bisa mengakibatkan ketergantungan maka
penggunaan obat-obatan ini masih diawasi oleh lembaga-lembaga
kesehatan. Metadon, jenis opiat sintetika, dengan kekuatan seperti morfin,
tetapi gejala putus obat tidak sehebat morfin, sehingga metadon digunakan
dalam pengobatan pecandu morfin, heroin, dan opiat lainnya.

2. Akohol

Alkohol, adalah cairan yang mengandung zat Ethyl-alkohol. Alkohol


digolongkan sebagai NAPZA karena mempunyai sifat menenangkan
sistem syaraf pusat, mempengaruhi fungsi tubuh maupun perilaku
seseorang, mengubah suasana hati dan perasaan. Alkohol bersifat
menenangkan, walaupun juga dapat merangsang. Alkohol
mempengaruhi sistem syaraf pusat sedemikian rupa sehingga
kontrol perilaku berkurang. Efek alkohol tidak sama pada semua
orang, melainkan sangat dipengaruhi oleh faktor fisik, mental, dan
lingkungan. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa bahaya
alkohol jauh lebih besar daripada obat lainnya. Hal ini ada
benarnya juga, karena dibandingkan obat-obatan lain alkohol
mempunyai sifat sebagai berikut: merangsang, menenangkan,
menghilangkan rasa sakit, membius, membuat gembira. Apabila
ketergantungan sudah terjadi, keadaan ini secara lebih khusus
disebut alkoholisme Menurut beberapa ahli, alkohol merupakan zat
psikoaktif yang paling berbahaya.

3. Sedativa atau sedatif-hipnotik

Sedativa atau sedatif-hipnotik merupakan zat yang dapat mengurangi


fungsi sistem syaraf pusat. Sedativa dapat menimbulkan rasa santai
dan menyebabkan ngantuk (sering disebut obat tidur). Biasanya
sedativa digunakan untuk mengurangi stress atau sulit tidur. Karena
toleransi dan ketergantungan fisik, maka gejala putus obat bisa jauh
lebih hebat daripada putus obat dengan opiat. Zat-zat ini juga mudah
membuat ketergantungan psikologis. Secara farmokologi sedativa
dapat dibedakan antara barbiturat dan bukan barbiturat. Barbiturat
adalah jenis obat sintetik yang digunakan untuk membuat orang
tidur, mengurangi rasa cemas, dan mengontrol kekejangan,
mengurangi tekanan darah tinggi. Beberapa jenis barbiturat yang
sering disalahgunakan adalah: Dumolid, Rohypnol, Magadon, Sedatin,
Veronal, Luminal. Non-narbiturat, contohnya Methaqualone yang
berbentuk pil putih (misalnya Mandrax/MX). Sedativa bisa
mengakibatkan koma bahkan kematian bila dipakai melebihi takaran.

4. Trankuiliser atau obat penenang

. Trankuiliser atau obat penenang mula-mula dibuat untuk menenangkan


orang tanpa membuat orang tidur, sebagai pengganti berbiturat yang
dianggap menimbulkan efek samping. Dalam bahasa sehari-hari obat ini
disebut sebagai obat penenang untuk menghilangkan kecemasan tanpa
menimbulkan rasa ingin tidur. Trankuiliser Mayor antara lain digunakan
untuk mengobati orang sakit jiwa agar dapat menenangkan (contoh :
largactil, serenal, laponex, stelazine) . Trankuiliser Minor digunakan untuk
mengurangi kecemasan dan memberikan ketenangan pada orang yang
menderita stress, gangguan neurosa atau gangguan psikosomatis. Secara
farmakologi, ada 3 kelompok trankuiliser mayor, yaitu benzodiazepin,
meprobamate, dan antihistamin. Golongan benzodiazepin termasuk
golongan yang paling banyak disalahgunakan (contoh : Activan,
Mentalium, Diazepin, Frisium, Sedatin (BK), Lexotan, Valium).
Dibandingkan sedativa, trankuiliser dianggap kurang berbahaya, tetapi
bila dicampur dengan alkohol, akan sangat berbahaya.

Penyalahgunaan Depresan
Di Indonesia beberapa obat penenang, khususnya
yang dibeli di jalanan, dibuat secara ilegal. Berarti
bahwa bahan-bahan pembuat pil serta
kemurniannya tidak dapat dikontrol. Hal ini
berbahaya karena meningkatkan kemungkinan
bahwa si pemakai telah menelan bahan-bahan
yang akan menimbulkan pengaruh buruk.
Pengaruh obat penenang terhadap tiap orang
berbeda-beda tergantung besarnya dosis, berat
tubuh, umur seseorang, bagaimana obat tersebut
dipakai dan suasana hati si pemakai.

Ketergantungan
Ketergantungan fisik dan psikologis dapat timbul setelah beberapa bulan
pemakaian obat penenang. Pemakai yang tergantung secara psikologis
merasa bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa obat penenang.
Ketergantungan fisik timbul ketika tubuh seorang pemakai
menyesuaikan diri dengan obat penenang.
Kecelakaan lalu lintas
Mengendarai kendaraan bermotor setelah menelan obat penenang
sangat berbahaya. Obat penenang merusak penilaian dan mengurangi
konsentrasi serta koordinasi. Lebih berbahaya lagi bila obat penenang
ditelan bersamaan dengan alkohol atau obat-obat lain.
Kehamilan
Obat penenang yang dipakai dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Gangguan kemampuan belajar pada anak-anak
dapat dikaitkan dengan pemakaian obat penenang. Obat penenang juga
dapat diteruskan dari ibu ke bayinya melalui air susu ibu.
Mencampur Obat
Memakai obat penenang bersama dengan obat-obatan lain, termasuk
alkohol, sangat berbahaya. Pengaruh obat meningkat dan kemungkinan
akan menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif yang tidak dapat
diperkirakan, termasuk kematian.

Pengaruh Langsung
Penggunaan Depresan

1. Relaksasi/rasa santai.
2. Pusing dan bingung.
3. Berbicara tidak jelas atau tergagap.
4. Pandangan kabur dan berbayang.
5. Hilangnya daya ingat jangka pendek.
6. Mabuk yang serupa dengan mabuk alkohol.
7. Pemakaian dosis tinggi dapat mengakibatkan
hilangnya kesadaran atau koma.

Efek Jangka Panjang

1. Peningkatan berat badan.


2. Sulit tidur.
3. Nafsu makan lebih besar.
4. Kehilangan ingatan.
5. Sulit berpikir.
6. Perubahan kepribadian.
7. Gangguan seksual.
8. Gangguan menstruasi pada wanita.
Pemakaian dosis tinggi setelah beberapa waktu
dapat mengakibatkan kebingungan, kurangnya
koordinasi, depresi dan bicara pelo.

Solusi
Obat penenang kelihatannya dapat membuat sepertinya
masalah-masalah hilang. Tetapi ketika si pemakai berhenti
memakai obat penenang, masalah-masalah tetap ada dan
dalam banyak kasus hanya akan bertambah parah karena
sekarang pemakai menjadi kecanduan.
Ada banyak cara untuk menangani stres dan kecemasan
tanpa memakai obat penenang. Antara Lain :
Diet yang sehat.
Olahraga.
Berbicara dengan seorang yang kamu percaya.
Cari hobi/kegiatan di waktu luang.

Anda mungkin juga menyukai