Seismograf Dan Haiti
Seismograf Dan Haiti
Gempa Bumi Haiti 2010 terjadi dengan kekuatan 7 Skala Richter dengan pusat gempa 16
km dari Port-au-Prince pada pukul 4:53:09 waktu lokal (21:53:09 UTC) tanggal 12 Januari
2010.[2] Pusat gempa berada pada kedalaman 10 km. United States Geological Survey
menyatakan terjadi gempa-gempa susulan dengan kekuatan 5 Skala Richter.[3]
Sebagian besar dari kota Port-au-Prince mengalami kerusakan termasuk Istana Presiden
Haiti, Gedung Parlemen Haiti, Katedral Port-au-Prince, dan sebuah rumah sakit.[4][5]
Persatuan Bangsa Bangsa melaporkan kantor pusat Misi Stabilisasi Persatuan Bangsa Bangsa
untuk Haiti juga mengalami kerusakan.[6]
Daftar isi
2 Kerusakan
3 Lihat juga
4 Referensi
Gempa Bumi terjadi pada tanggal 12 Januari 2010 dengan pusat gempa 25 km/16 mil dari
ibukota Haiti, Port-au-Prince dengan kedalaman 10 km.[7] Gempa Bumi ini juga dirasakan di
Teluk Guantnamo, Kuba, Kingston, Jamaika, Caracas, Venezuela, (MM II in Caracas), Santo
Domingo, Republik Dominika.[8][9]
Setelah itu terjadi 26 gempa-gempa susulan dengan kekuatan 5,9 Skala Richter dan terus
menurun hingga 4,2 Skala Richter dan dengan 12 gempa susulan dengan kekuatan diatas 5
Skala Richter.[10] Setelah gempa terjadi diumumkan akan terjadi tsunami, tapi kemudian
pengumuman ini dicabut.[11]
Kerusakan
Akibat dari gempa Bumi dilaporkan Istana Presiden Haiti, Gedung Menteri Keuangan,
Gedung Menteri Pekerjaan Umum, Gedung Menteri Komunikasi dan Kebudayaan, Gedung
Parlemen, Katedral Port-au-Prince dengan tingkat kerusakan yang berbeda. Gempa yang
mengguncang Haiti merupakan musibah terburuk yang pernah ditangani Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB). Kerusakan infrastruktur diperkirakan melebihi tsunami yang menghancurkan
Aceh tahun 2004 lalu.
"Ini bencana yang mengerikan. Sepanjang sejarah PBB, kami belum menemukan yang
separah ini," ujar Koordinator Kemanusiaan PBB, Elisabeth Byrs, kepada AFP, Sabtu
(16/1/2010).
Byrs mencatat setidaknya saat tsunami di Aceh, kantor pemerintahan masih ada yang berdiri.
Tapi di Haiti, seperti di kota Leogane, seluruh fasilitas publik hancur dalam gempa tersebut.
"Gempa ini seperti membunuh kota tersebut," terangnya.
Dari laporan tim PBB, sekitar 90 persen bangunan dan gedung di Leogane hancur akibat
gempa 7 SR yang mengguncang Haiti, Selasa (12/1/2010) itu. "Tidak ada kantor
pemerintahan yang tersisa," kisahnya.
Kondisi di kota-kota lainnya tidak kalah memprihatinkan. Banyak warga yang terkubur di
reruntuhan bangunan dan belum bisa dievakuasi.
Saat ini tim SAR dari 27 negara yang berkekuatan 1.500 orang bersama 115 anjing pelacak
masih mencari para korban yang selamat. Namun faktor lemahnya komunikasi, sulitnya
transportasi dan kurangnya BBM menjadi penghambat operasi SAR terseb
(http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Haiti_2010)
GEMPA HAITI DITINJAU DARI SEGI GEOLOGI
Seperti diberitakan, Haiti di Amerika Tengah saat ini tengah berduka. Sebuah
gempa besar bermagnitude 7,0 Mw (7,0 SR) melanda Pulau Hispaniola di Laut
Karibia tempat negara Haiti berlokasi pada hari Selasa 12 Januari 2010 pukul
16.53 waktu setempat (Rabu 13 Januari 2010 pukul 04.53 WIB). Gempa ini
menurut pengakuan Pemerintah dan PBB (berita petang TV One Sabtu 16 Januari
2010) diperkirakan dapat menelan korban sampai 200.000 orang, sehingga
menjadi salah satu dari 10 gempa terburuk dalam satu abad terakhir.
Data USGS (United States Geological Survey) menyebutkan bahwa episentrum
gempa berlokasi di darat, di bagian barat Pulau Hispaniola, berjarak 25 km
sebelah BBD dari Port-Au-Prince, ibu kota negara Haiti. Korban gempa
diperkirakan -nya berasal dari Port-Au-Prince . Gempa menggoyang wilayah ibu
kota dengan goncangan skala VIII-IX MMI (modified Mercalli Intensity) dengan
kelas goncangan : severe-violent dan potensi kerusakan : berat. Gempa ini
merusakkan istana presiden dan banyak gedung pemerintah lainnya. Gempa
dirasakan juga di pulau-pulau sekitarnya (Bahama, Kuba, Jamaika, Dominika,
Puerto Rico) sampai Venezuela dan Florida .
Episentrum gempa berlokasi di 18.457N, 72.533W dengan kedalaman pusat
gempa 13 km. Berdasarkan data moment tensor solution (USGS Centroid dan
Global CMT Project) gempa berasal dari pematahan batuan secara mendatar
mengiri (left-lateral strike slip fault) dengan jurus 71 deg. dan kemiringan 64 deg
(USGS Centroid moment tensor solution).
Secara tektonik, Haiti menduduki Pulau Hispaniola (sebuah gugusan pulau Busur
Kepulauan Antila) yang merupakan tepi utara Lempeng Karibia. Lempeng Karibia
merupakan lempeng kecil (platelet, sliver plate) yang terjepit di antara dua
lempeng besar Amerika Utara dan Amerika Selatan. Batas Lempeng Karibia
terhadap Lempeng Amerika Utara dari timur ke barata adalahPalung Puerto Rico,
transform fault (sesar mendatar yang berlokasi di batas lempeng atau
antarlempeng) bernama Septentrional Fault, Palung Cayman, dan transform fault
lagi yang terus ke barat memotong daratan Amerika Tengah di wilayah
Guatemala. Batas lempeng yang merupakan palung dan transform fault ini
menggambarkan vektor konvergensi Lempeng Amerika Utara dan Lempeng
Karibia yang rumit.
Gempa 12 Januari 2010 berlokasi di cabang (splay) transform fault Septentrional
Fault di bagian selatan Haiti bernama Enriquillo-Plantain Garden Fault. Ibu kota
Haiti , Port-Au-Prince juga dilewati sesar ini. Baik transform Septentrional Fault
maupun splay transform Enriquillo-Plantain Garden Fault bergerak sinistral.
Pematahan gempa 12 Januari 2010 itu pun menunjukkan gerak sinistral
berdasarkan data moment tensor solution. Transform fault Septentrional Fault
bergerak dengan laju 20 mm/tahun, sedangkan splay-nya (Enriquillo- Plantain
Garden Fault) yang menimbulkan gempa 12 Januari 2010 itu bergerak dengan
laju 7 mm/tahun.
Gempa besar di Haiti pada tahun 1860, 1770, 1761, 1751, 1684, 1673, dan 1618
diperkirakan juga berhubungan dengan pematahan di Enriquillo-Plantain Garden
Fault. Jelas, bahwa sesar ini biang gempa.
Gempa-gempa di Haiti secara tektonik mirip dengan gempa-gempa besar yang
berlokasi di Sesar Sumatra maupun Sesar Mentawai. Perbedaannya adalah
bahwa Kepulauan Antila (Lesser Antilles dan Antilles) merupakan proper island
arc, sementara Sumatra merupakan continental margin arc. Trevor Hatherton
dan William Dickinson telah menganalogikan tektonik, magmatisme dan
seismisitas kedua wilayah ini sejak 1969 melalui publikasi The Relationship
between Andesitic Volcanism and Seismicity in Indonesia, the Lesser Antilles, and
Other Island Arcs (Journal of Geophysical Research, 1969,p. 5301-5310). Itu
adalah salah satu makalah klasik yang turut melahirkan Teori Tektonik Lempeng.
Berhati-hatilah setiap orang yang tinggal di atas retakan-retakan kerak Bumi
yang masih suka bergerak sebab mereka suatu waktu dapat menjadi killer
lines.
Gempa (EQ-earthquake) besar (large, but it was not huge, kata Jian Lin dari
WHOI Woods Hole Oceanographic Institution) di Haiti pada 12 Januari 2010
terjadi akibat patahan batuan di sebuah sesar mendatar sinistral bernama
Enriquillo-Plantain Garden Fault (lihat ulasan di bawah). Sesar ini panjangnya 500
km, wilayah pematahan kemarin terjadi pada sebuah segmen sesar dengan
panjang 50-60 km. Sesar ini sesar aktif yang bergerak dengan laju 7mm/tahun.
Dalam proses pergeserannya, tentu sesar ini tidak mulus bergeser seperti
pergeseran antara persentuhan dua balok besi yang lurus dan rata. Tetapi, pasti
di beberapa tempat terdapat penguncian tektonik (coupling) pergerakan karena
berbagai geometri segmen batuan/kerak Bumi yang acak. Pergerakan di suatu
tempat memang terkunci, tetapi secara regional dua segmen di kedua sisi
Enriquillo-Plantain Garden Fault bergerak terus karena mengakomodasi gerakan
Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Karibia dengan laju 20 mm/tahun. Maka,
wilayah terkunci itu hanyalah sementara sebab di luarnya terus bergerak. Di
wilayah terkunci, gaya tekan akibat pergeseran batuan akan terakumulasi sekian
lama membentuk energi potensial yang sangat besar, misalnya selama puluhan
atau ratusan tahun. Kala segmen batuan/kerak tak kuat lagi menahan stress
yang begitu besar, pecahlah ia dan bergeser rupture and slide, patahan, sesar.
Seketika energi potensial yang kumulatif segera berubah menjadi energi kinetik
dengan magnitude yang sama (hukum kekekalan energi) tetapi tersebar ke
segala arah dalam bentuk energi gerak goyangan, ayunan, dan goncangan
gempa kita menyebutnya.
Skala magnitude 7,0 Mw atau 7,0 SR sebenarnya titik awal saja untuk sebuah
gempa besar, tetapi mengapa korban tewas di Haiti begitu besar (bisa ratusan
ribu orang tewas, dan sekitar 1,5 juta orang terkena dampaknya menurut berita
terakhir). Ada tiga penyebab, paling tidak : (1) gempanya dangkal 13 km, (2)
terjadi di pinggir ibu kota Haiti, (3) menyerang kawasan yang bisa disebut kumuh
di wilayah itu dengan bangunan tempat tinggal yang dibangun seadanya.
Bahkan istana raja Haiti pun diporakporandakan gempa, apalagi kawasan kumuh
di pinggir ibu kota.
Sebenarnya, penduduk Haiti tinggal di wilayah yang dipagari oleh pagar-pagar
sesar mendatar yang berkawan dengan gempa, mereka tinggal di platelet
(lempeng kecil) Gonvave yang sulit diprediksi kemauannya bergerak, yang
terkurung di dalam Lempeng Karibia, dikurung oleh sesar-sesar mendatar besar.
Tahun 1946, sebuah gempa besar melanda Haiti berasal dari pagar sesar
lainnya, Septentrional Fault, bermagnitude 8,1 yang diperkirakan 30x lebih
dahsyat daripada gempa minggu lalu.
Sebuah pelajaran untuk penduduk Indonesia yang tinggal di atas Sesar Sumatra
yang kerap juga berkawan dengan gempa. Sesar Sumatra yang bergerak
menganan (dekstral) yang masih aktif sampai sekarang, yang terbagi ke dalam
sekitar sepuluh segmen sesar. Para geologist harus membantu mitigasi gempa di
wilayah ini dengan melihat di mana posisi-posisi sesar yang berpotensi terkunci
gerakan tektoniknya karena berbagai sebab geometri sesar maupun segmen
keraknya. Titik-titik belok (bend points) yang berpotensi menyebabkan kuncian
tektonik saat slip terjadi (restraining bends) harus diwaspadai sebagai wilayah
potensial sedang mengakumulasi stress. Sejarah kejadian gempa di sepanjang
Sesar Sumatra harus dilihat kembali. Wilayah seismic gap di sepanjang Sesar
Sumatra padahal berada di restraining bend harus dilihat sebagai wilayah
dengan kemungkinan paling tinggi untuk terjadi gempa pada masa mendatang.
Sumatra dan Jawa, meskipun di beberapa tempat punya pagar sesar yang
berbahaya, teratur di tepi barat Sumatra tetapi malang-melintang di Jawa, tidak
terkurung oleh sesar-sesar besar seperti di Haiti. Di Sumatra, ia terbuka ke arah
timur, di Jawa ia terbuka ke beberapa tempat.
Setiap kejadian geologi di muka Bumi, baik untuk dimaknai dan diambil pelajaran
daripadanya guna manfaat kita, apalagi wilayah Indonesia adalah wilayah
tempat gempa betah berumah tinggal.
(http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/01/postingan-ini-saya-copy-pastedari.html)
Seismograf
Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur) adalah alat atau
sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada
permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
Prototip dari alat ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 132 SM oleh matematikawan dari
Dinasti Han yang bernama Chang Heng. Dengan alat ini orang pada masa tersebut bisa
menentukan dari arah mana gempa bumi terjadi.
Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka kemampuan seismometer dapat
ditingkatkan, sehingga bisa merekam getaran dalam jangkauan frekuensi yang cukup lebar.
Alat seperti ini disebut seismometer broadband.
Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada
prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil.
Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang
dicatat dalam bentuk seismogram.
Daftar isi
1 Prinsip kerja
2 Sejarah
4 Referensi
5 Pranala luar
6 Lihat Juga
Prinsip kerja
Seismograf memiliki instrumen sensitif yang dapat mendeteksi gelombang seismik yang
dihasilkan oleh gempa bumi. Gelombang seismik yang terjadi selama gempa tergambar
sebagai garis bergelombang pada seismogram. Seismologist mengukur garis-garis ini dan
menghitung besaran gempa.
Dahulu, seismograf hanya dapat mendeteksi gerakan horizontal, tetapi saat ini seismograf
sudah dapat merekam gerakan-gerakan vertikal dan lateral. Seismograf menggunakan dua
gerakan mekanik dan elektromagnetik seismographer. Kedua jenis gerakan mekanikal
tersebut dapat mendeteksi baik gerakan vertikal maupun gerakan horizontal tergantung dari
pendular yang digunakan apakah vertikal atau horizontal.
Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer untuk memindahkan
volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis. Peristiwa-peristiwa yang
menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui spejlgalvanometer. seismograf
Sejarah
Pada pertengahan abad ke-18, gempa bumi diukur dengan instrumen yang bernama
seismokop. Seismokop adalah peralatan perekam gempa yang paling primitif. Seismokop
terdiri dari sebuah kontainer sederhana berisi air atau air raksa. Ketika terjadi gempa, cairan
tersebut akan bergerak naik-turun akibat getaran gempa yang terjadi.
Terobosan besar untuk pengukuran gempa bumi datang pada tahun 1920, ketika dua ilmuwan
Amerika mengembangkan alat yang disebut Wood-Anderson seismograf. Alat ini lebih
sensitif dibandingkan seismograf yang ada pada masa itu, sehingga langsung banyak
digunakan di seluruh dunia dan menjadi cikal bakal seismograf yang sekarang ada dan
berkembang. Saat ini, seismograf banyak digunakan oleh Seismologist dalam mempelajari
sesar dan gempa bumi.
Klasifikasi Pengukuran Gempa
Seismograf menggunakan dua klasifikasi yang berbeda untuk mengukur gelombang seismik
yang dihasilkan gempa, yaitu besaran gempa dan intensitas gempa. Kedua klasifikasi
pengukuran ini menggunakan skala pengukuran yang berbeda pula. Skala pengukuran gempa
tersebut terdiri dari Skala Richter dan Skala Mercalli. Skala Richter digunakan untuk
menggambarkan besaran gempa sedangkan Skala Mercalli digunakan untuk menunjukkan
intensitas gempa, atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung, dan manusia.
Klasifikasi Besaran Gempa
Pada 1935, seorang Geophysics Amerika bernama Charles Francis Richter (1900-1985)
bersama dengan Geophysics lain bernama Beno Gutenberg (1889-1960) mengembangkan
skala yang pada prinsipnya dapat membandingkan semua seismogram sehingga mendapatkan
gambaran tremors kekuatan yang serupa. Skala tersebut bernama Skala Richter dan sampai
sekarang diakui sebagai standar umum skala kekuatan gempa.
Skala Richter dirancang dengan logaritma, yang berarti bahwa setiap langkah menunjukkan
kekuatan yang 10 kali lebih hebat dari para pendahulunya. 5 Skala Richter menunjukkan
benturan keras, yang 10 kali lebih kuat dari satu di 4 dan 100 kali lebih kuat dari satu di 3
Skala Richter. Perhitungan ini sering disebut sebagai Skala Richter terbuka, karena tidak
beroperasi tanpa batas atas. Ukuran Skala Richter dapat dilihat pada tabel berikut:
Ukuran
Skala
Richter
Keterangan
1,0 - 3,0
3,0 - 3,9
4,0 - 4,9
Terasa sekali getarannya. Jendela bergetar, permukaan air beriakriak, daun pintu terbuka-tutup sendiri.
5,0 - 5,9
Sangat sulit untuk berdiri tegak. Porselin dan kaca pecah, dinding
yang lemah runtuh, dan permukaan air di daratan terbentuk
gelombang air.
6,0 - 6,9
7,0 - 7,9
8,0 -
Keterangan
II
III
IV
Getaran akan dirasakan oleh banyak orang. Porselin dan barang pecah
belah berkerincing dan pintu berderak.
VI
VII
VIII
IX
Kepanikan meluas, tanah longsor, banyak atap dan dinding yang roboh.
XI
Keretakan dalam tanah makin melebar, banyak tanah longsor dan batu
yang jatuh.
XII
(http://id.wikipedia.org/wiki/Seismometer)
Ada dua jenis seismograf. Seismograf Mekanik dan Seismograf Digital. Seismograf
mekanik memiliki dua bagian yaitu seismograf horizontal dan seismograf vertikal,
yang memiliki fungsi berbeda.
Seismograf horizontal bertugas untuk mengukur atau mencatat getaran bumi pada
arah horizontal. Sedangkan seismograf vertikal untuk mencatat getaran bumi pada
vertikal.
Prinsip kerja dari alat ini, mengembangkan kerja dari bandul sederhana. ketika
mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik maka
bandul akan bergetar dan merekam datanya seperti grafik.
Dari grafik yang dihasilkan tersebut maka institusi yang berwenang dapat
mengeluarkan peringatan akan adanya bencana. Tentunya grafik tersebut telah
dikalibrasi sehingga peringatannya juga akurat.
Sedangkan cara kerja seismograf digital (elekromagnetik), bekerja menggunakan
elektromagnetik seismographer untuk memindahkan volatilitas sistem kawat tarik
ke suatu daerah magnetis.
Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui
spejlgavanometer. Selain itu, seismograf digital modern bisa menambahkan
komponen keempat, yaitu layar, user-friendly, dan mentransfer data dengan cepat.
Seimograf jenis ini yang sekarang banyak digunakan.
Standar Ukur Gempa
Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala
Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter merupakan skala yang digunakan, namun
skala Richter adalah yang paling popular untuk mengukur kekuatan gempa bumi
yang disebut dengan magnitude (M).
Menurut Skala Richter kekuatan gempa bumi dapat dilihat sebagai berikut:
o 7.0-7.9 Pada skala ini termasuk gempa bumi besar. Dapat menyebabkan
kerusakan serius pada daerah yang lebih luas.
o > 8 Gempa bumi besar. Dapat menyebabkan kerusakan serius pada daerah
yang meliputi beberapa ratus kilometer.
komponen keempat, yaitu layar, user-friendly, dan mentransfer data dengan cepat.
Seimograf jenis ini yang sekarang banyak digunakan.
Standar Ukur Gempa
Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala
Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter merupakan skala yang digunakan, namun
skala Richter adalah yang paling popular untuk mengukur kekuatan gempa bumi
yang disebut dengan magnitude (M).
Menurut Skala Richter kekuatan gempa bumi dapat dilihat sebagai berikut:
o 7.0-7.9 Pada skala ini termasuk gempa bumi besar. Dapat menyebabkan
kerusakan serius pada daerah yang lebih luas.
o > 8 Gempa bumi besar. Dapat menyebabkan kerusakan serius pada daerah
yang meliputi beberapa ratus kilometer.
(http://www.klikpositif.com/news/read/822/intip-cara-kerja-seismograf.html)
A. Pendahuluan
Pada pertengahan abad ke-18, gempa bumi diukur dengan instrumen
yang bernama seismokop. Seismokop adalah peralatan perekam gempa paling
primitif. Seismokop terdiri dari sebuah kontainer sederhana berisi air atau air
raksa. Ketika terjadi gempa, cairan tersebut akan bergerak naik-turun akibat
getaran gempa yang terjadi.
Seiring dengan berjalannya waktu pengetahuan semakin berkembang
pada tahun 1920, ketika dua ilmuwan Amerika mengembangkan alat yang
disebut
Wood-Anderson
seismograf.
Alat
ini
lebih
sensitif
dibandingkan
seismograf yang ada pada masa itu, sehingga langsung banyak digunakan di
seluruh dunia dan menjadi cikal bakal seismograf yang sekarang ada dan
berkembang. Untuk lebih jelasnya, terlebih dahulu kita ketahui pengertian dan
kegunaan dari seismograf tersebut.
1. Pengertian
Seismometer
(bahasa
Yunani:
seismos:
gempa
bumi
dan
metero:
mengukur) adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk
mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman
dari alat ini disebut seismogram.
Prototip dari alat ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 132 SM oleh
matematikawan dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng. Dengan alat ini
orang pada masa tersebut bisa menentukan dari arah mana gempa bumi terjadi.
Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka kemampuan seismometer
dapat ditingkatkan, sehingga bisa merekam getaran dalam jangkauan frekuensi
yang cukup lebar. Alat seperti ini disebut seismometer broadband.
Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung
lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa
lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram.
2. Penggunaan
Seismograf ada yang horizontal dan vertikal. Masing-masing mempunyai
tugas masing-masing. Seismograf horizontal bertugas untuk mengukur atau
mencatat getaran bumi pada arah horizontal. Sedangkan seismograf vertikal
untuk mencatat getaran bumi pada vertikal.
Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer untuk
memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetik.
Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat
gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk rekaman atau disebut juga
seismogram. Saat ini, seismograf banyak digunakan oleh seismologist dalam
mempelajari gempa bumi. Alat ini juga digunakan oleh BMKG (Badan Metreologi
Klimatologi dan Geofisika).
3. Jenis-jenis Alatnya
Seismograf terdiri dari 2 jenis yaitu manual dan digital. Fungsi dan
kegunaan setiap jenis, mempunyai sedikit perbedaan. Di bawah inilah penjelasan
a.
masing-masing seismograf.
Manual (mekanikal)
Jenis gerakan mekanikal dapat mendeteksi baik gerakan vertikal maupun
gerakan horizontal tergantung dari pendular yang digunakan apakah vertikal
b.
atau horizontal.
Digital (elektromagnetik)
SeismoGraf,
dan
memungkinkan
program
siapapun
pendamping
dengan
adalah
Macintosh
SeismoView,
untuk
menampilkan
yang
dan
B. Langkah Penggunaan
Gambar 1.1 adalah alat seismograf horizontal dan vertical. Masing-masing
mempunyai
tugas
masing-masing.
Seismograf
horizontal
bertugas
untuk
modern
adalah
gabungan
dari
seismograf
lama.
Seismograf
anda
bahkan
tidak
dapat
melihatnya.
Tetapi
seismograf
dapat
1)
1)
2)
b.
1)
2)
Itu Mercalli skala intensitas adalah skala yang digunakan untuk mengukur intensitas gempa
bumi. Skala mengkuantifikasi efek dari gempa di permukaan bumi, manusia, benda alam, dan
buatan manusia struktur pada skala dari I (tidak merasa) untuk XII (kehancuran total).
(http://id.earthquake-report.com/2011/06/28/understanding-the-mmi-scalemodified-mercalli-intensity-scale/)
7 MMI
Setiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan
pada rumah-rumah dengan bangunan dan
konstruksi yang baik. Sedangkan pada
bangunan dengan kontruksi yang kurang baik
terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong
asap pecah. Terasa oleh orang yang naik
kendaraan.
2 MMI
8 MMI
bergoyang
9 MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangkarangka rumah menjadi tidak lurus, banyak
retak-retak. Rumah tampak berpindah dari
4 MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang
banyak di dalam rumah, di luar oleh
beberapa orang, gerabah pecah,
jendela/pintu bergerincing dan dinding
10 MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka
rumah lepas dari pondasinya, tanah terbelah,
rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap
sungai
dan di
tanahtanah
yang
curam.
berbunyi.
5 MMI
11 MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua
penduduk, orang banyak terbangun, gerabah Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap
pecah, jendela dan sebagainya pecah,
berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa di
barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan dalam tanah tidak bisa dipakai sama sekali,
barang besar tampak bergoyang, bandul
6 MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk.
Kebanyakan semua terkejut dan berlari ke
luar, plester dinding jatuh dan cerobong
7 MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada
rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang
baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap
pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
2.
3.
4.
5.
Kemarin hari Rabu (2-09-2009) kita dikejutkan dengan terjadi gempa yang melanda Jawa
Barat dan sekitarnya (Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi), gempa ini berkekuatan 7,3 SR
(Skala Richter) atau VII pada skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang berpusat di
kedalaman 30 km barat daya Tasikmalaya. Adapun korban yang yang timbul baik materi
maupun manusia adalah : korban luka 422 orang, korban tewas 35 orang dan kerusakan
bangunan 3.586 (sumber: koran Tempo 2-09-2009).
Gempa ini cukup menimbulkan kepanikan di Jakarta, karena terjadi pada jam 14.55 wib,
dimana karyawan masih banyak yang bekerja sehingga karyawan yang bekerja di gedunggedung perkantoran berhamburan semuanya menuju tangga darurat. Dan dilaporkan 1 orang
meninggal karena serangan jantung akibat kelelahan menuruni tangga darurat. Gempa
kemarin juga menimbulkan kemacetan yang luar biasa dijalan-jalan protokol Jakarta, karena
banyak karyawan yang dipulangkan lebih cepat.
Jika kita mendengar kata gempa selalu dikaitkan dengan skala Richter atau skala Mercalli,
sebenarnya apa sih skala Richter dan Mercalli itu?, setelah browsing di internet saya
mendapatkan dari Wikipedia pengertian dari skala Richter dan Mercalli ini, yaitu:
Skala Richter
Dari Wikipedia bahasa Indonesia
Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum,
yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa
(seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh,
misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang
terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka
kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala
Richter. Skala ini diusulkan oleh fisikawan Charles Richter.
Untuk memudahkan orang dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan
perhitungan matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana seperti gambar di samping ini.
Parameter yang harus diketahui adalah amplitudo maksimum yang terekam oleh seismometer
(dalam milimeter) dan beda waktu tempuh antara gelombang-P dan gelombang-S (dalam
detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Dalam gambar
di atas dicontohkan sebuah seismogram mempunyai amplitudo maksimum sebesar 23
milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S adalah 24 detik maka dengan
menarik garis dari titik 24 dt di sebelah kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan maka garis
tersebut akan memotong skala 5,0. Jadi skala gempa tersebut sebesar 5,0 skala Richter.
Skala Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di daerah
Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini banyak diadopsi untuk
gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya.
Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan magnitudo gempa
di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik Richter ini menjadi tidak
representatif lagi.
Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter
seperti ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media tentang
magnitudo gempa ini karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan dalam
pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang
lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama.
Skala Mercalli
Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan
oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbaagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang
selamat dari gempa tersebutdan juga dengan melihat dan membandingkan tingkat kerusakan
akibat gempa bumi tersebut. Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat
dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain. Oleh karena itu, saat ini
penggunaan skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi
Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat
peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
1. Tidak terasa
2. Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi
3. Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas.
4. Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding
rumah, benda tergantung bergoyang.
5. Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di
atas rak mampu jatuh.
6. Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.
7. Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan/berdiri.
8. Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.
9. Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk.
10.Jambatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor.
11.Rel kereta api rusak.
12.Seluruh bangunan hancur dan hancur lebur.
(http://arirubiyantono.blogspot.com/2009/09/gempa-skala-richter-dan-skalamercalli.html)