Hari / Tgl
Waktu
Sasaran
Tempat
A. Pendahuluan
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil, bersalin dan nifas adalah
masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-30% kematian
wanita usia subur disebabkan oleh kehamilan persalinan dan nifas. Kematian saat
melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa
puncak produktivitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000
ibu pertahunnya meninggal saat hamil bersalin dan nifas. Di Asia Selatan wanita
kemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan, persalinan dan nifas. Di negara
Afrika 1 : 14, sedangkan di Amerika Utara hanya 1 : 6.366. Lebih dari 50%
Mengerti dan mengetahui secara dini tanda dan gejala bahaya masa
nifas
2.
3.
D. Materi Pembelajaran
Pokok Bahasan
E. Metode Pembelajaran
1. Presentasi
2. Tanya jawab
3. Pre-test & Post-test
F. Media
1. LCD
2. Leaflet
G.
Setting Tempat
Keterangan :
Leader
Co leader
Fasilitator
Observer
H. Pengorganisasian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pembimbing Lahan
Pembimbing Akademik
Leader
Co Leader
Observer 1
Observer 2
Fasilitator 1
Fasilitator 2
I. Tugas Masing-Masing
1.
2.
Leader
Co Leader
3.
Observer
4.
Fasilitator
J. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Pembukaa
n
Waktu
09.00 - 09.05
Kegiatan
1. Memberi salam dan
perkenalan
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan prosedur
dan kontrak waktu
4. Menggali pengetahuan
yang dimiliki ibu
Feedback
1. Ibu
menja
wab
salam
2. Ibu
menyi
mak
materi
penyul
uhan
09.06 - 09.25
Penutup
09.26 - 09.30
1. Ibu menyimak
materi penyuluhan
2. Ibu ikut aktif
berdiskusi dan
mengajukan
pertanyaan
3. Ibu menyimak
jawaban
4. Ibu menjawab
pertanyaan
1. Ibu menyimak
2. Ibu menjawab
salam
K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Semua peserta hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
c. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
2.
Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3.
Evaluasi hasil
a. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti menjawab pertanyaan yang
diajukan penyaji dan menanyakan hal yang belum dimengerti.
L.
Pustaka
Ambarwati, E.R. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia
Press.
Depkes. 2009. Menkes Buka Rakernas : Kebersamaan Pusat dan Daerah dalam
Kemandirian Pembangunan Kesehatan Menuju Rakyat Sehat dan Negara
Kuat. Available from : http : // www.google.co.id.
Eny. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.
Manuaba, I.B.G. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
_____________. 2008. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan ObstetriGinekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Materi
LAMPIRAN
TINJAUAN PUSTAKA
TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS
A. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar
dan berakhir kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) yaitu pemulihan
dari perubahan anatomis dan fisiologis yang berlangsung selama kira-kira 6-12
minggu setelah kelahiran anak (Hutahaean, 2009; Sulistyawati, 2009).
Ini terjadi karena infeksi dan komplikasi plasenta rest. Plasenta rest
merupakan bentuk perdarahan pasca partus berkepanjangan sehingga
pengeluaran lochea disertai darah lebih dari 7 10 hari. Dapat terjadi
perdarahan baru setelah pengeluaran lochea normal, dan dapat berbau akibat
infeksi plasenta rest. Pada evaluasi pemeriksaan dalam terdapat pembukaan
dan masih dapat diraba sisa plasenta atau membrannya. Subinvolusi uteri
karena infeksi dan menimbulkan perdarahan terlambat (Manuaba, 2008).
Pengobatan dilakukan dengan memberikan injeksi methergin setiap hari
ditambah ergometrin per oral. Bila ada sisa plasenta lakukan kuretase. Berikan
antibiotika sebagai pelindung infeksi (Prawirohardjo, 2005).
2007).
b. Peritonitis umum
Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat pathogen dan
merupakan penyakit berat. Suhu meningkat menjadi tinggi, nadi cepat dan
kecil, perut kembung dan nyeri ada defense musculaire. Muka penderita
yang mula-mula kemerahan menjadi pucat, mata cekung, kulit muka
dingin, terdapat apa yang dinamakan facies hippocratica. Mortalitas
peritonitis umum tinggi (Prawirohardjo, 2007).
Pengobatan dilakukan dengan pengisapan nasogastrik, pasang infus
intravena, berikan kombinasi antibiotic sampai ibu tidak demam selama 48
jam ( ampisilin 2 g melalui intravena setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5
mg/kg berat badan melalui intravena setiap 24 jam, ditambah metronidazol
500 mg melalui intravena setiap 8 jam) (Pamilih, 2006).
Istirahat baring.
b.
c.
d.
Jika ada syok segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala syok
harus waspada untuk menilai berkala karena kondisi ini dapat
b.
c.
d.
e.
bayinya. Keadaan ini disebut baby blues, yang disebabkan oleh perubahan
perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran
bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap rasa
lelah yang dirasakan, selain itu juga karena perubahan fisik dan emosional
selama beberapa bulan kehamilan (Eny, 2009). Gejala-gejala baby blues
antara lain :
a. Menangis.
b. Mengalami perubahan perasaan.
c. Cemas.
d. Kesepian.
e. Khawatir mengenai sang bayi.
f. Penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap kemampuan
menjadi seorang ibu.
Penanganan bila terjadi baby blues yaitu hilang tanpa pengobatan,
pengobatan psikologis dan antidepresan, konsultasi psikiatrik untuk
pengobatan lebih lanjut (tiga bulan) (Manuaba, 2008).
Disusun Oleh:
Maria Octa Wijayanti, S.Kep
NIM 113063J115050
NIM 113063J115022
NIM 113063J115066
NIM 113063J115014
NIM 113063J115048
Rianti, S.Kep
NIM 113063J115064
Materi Bimbingan
Paraf
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami
dapat menyelesaikan Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Breast Care di
Ruang Mutiara (Nifas) RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Pembimbing Lahan dan
Pembimbing Akademik yang telah membimbing kami dalam penyusunan Laporan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Breast Care.
Semoga Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Breast Care ini dapat
berguna bagi mahasiswa yang akan melakukan penyuluhan tentang Breast Care
selanjutnya.
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Breast Care telah diperiksa dan
disetujui.
CI Akademik
CI Lahan