Anda di halaman 1dari 2

TEORI VYGOTSKY TENTANG ALAT-ALAT PSIKOLOGIS

Ada dua klaim dalam inti pandangan vygotsky


a. Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan diskursus yang berfungsi
sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental
b. Kemampuan kognitif berasal dari relasi social dan dipengaruhi oleh latar belakang
sosiokultural.
Vygotsky percaya bahwa bahasa adalah alat yang paling penting. Vygotsky berpendapat
bahwa pada masa kanak-kanak awal (early childhood) bahasa mulai digunakan sebagai alat
yang membantu anak untuk merancang aktivitas dan memecahkan problem.
Klaim kedua vygotsky menyatakan bahwa kemampuan kognitif berasal dari hubungan
social dan kultur. Vygotsky mengatakan bahwa perkembangan anak tidak bisa dipisahkan dari
kegiatan social dan cultural. Dia percaya bahwa perkembangan memori, perhatian dan nalar
melibatkan pembelajaran untuk menggunakan alat yang ada dalam masyarakat seperti bahasa
dan system matematika. Dalam satu kultur, ini mungkin berupa pembelajaran berhitung
dengan menggunakan computer dikultur lain mungkin berupa pembelajaran berhitung dengan
menggunakan batu atau jari.
Teori vygotsky menarik banyak perhatian karena teorinya mengandung pandangan bahwa
pengetahuan itu dipengaruhi situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan di
distribusikan diantara orang dan lingkungan yang mencangkup objek, alat, buku dan
komunitas dimana orang itu berada. Ini menunjukan bahwa memperoleh pengetahuan dapat
dicapai dengan baik melalui interaksi dengan orang lain dalam kegiatan bersama.

BANTUANBANTUAN MEMORI
Vigotsky mengatakan bahwa yang termasuk peralatan psikologis manusia paling awal
adalah bantuanbantuan memori ( memory aids ), dan peralatan ini masih penting juga bagi
kita dewasa ini. Vigotsky melakukan eksperimen terhadap anakanak dan orang dewasa
dengan menginstruksikan untuk merespon dengan cara yang berbeda ketika mereka melihat
warna yang berbeda. Dia menyuruh mereka mengangkat sebuah jari jika melihat warna
merah yang berbeda, menekan tombol jika melihat waran hijau, dan seterusnya untuk
waranawarna yang lain. Kadangkadang dia membuat tugas yang sederhana, terkadang
membuatnya sulit dan di titik tertentu dia menawarkan bantuan memori.

Dengan standar masa kini, eksperimeneksperimen Vygotsky terkesan informal. Dia


dan kolegakoleganya tidak melakukan tes secara sistematis berdasarkan hipotesis melainkan
menggunakan eksperimen untuk mengexplorasi pemikiran anakanak. Para peneliti mencoba
beragam prosedur dan mengamati bagaimana anak merespon.cara inilah mereka berusaha
memahami langkahlangkah anaka memperoleh sejumlah peralatan kognitif budayanya itu.

UJARAN
Ujaran merupakan alat psikologis yang paling penting untuk membebaskan pikiran
dan perhatian kita dari bidang perceptual langsung, sebuah kebebasan yang membedakan kita
dari spesies lain.
Vigotsky menagatakan kalau kemapuan untuk terlibat di dalam dialogdialog batin itu
berjalan dalam tiga tahap ;
1. Awalnya, acuan kepada objek yang tidak eksis berlangsung didalam interaksi anak
anak dengan orang lain. Contohnya , anak perempuan yang berusia 2 tahun mungkin
meminta ibu membantunya menentukan sesuatu. Mengarahkan perhatian si anak
kepada objekobjek yang tidak dilihatnya.
2. Kemudian , di uasia tiga tahun atau lebih, si anak mulai mengarahkan perkataan yang
serupa kepada diri sendiri dan mulai mencari objek yang tidak adanya pada saat itu.
Untuk sesaat ujaran yang menuntun diri sendiri ini dikatakan keraskeras. Kita sering
mendengar anakanak berbicara demikian saat mereka bermain atau mengerjakan
suatu masalah .
3. Akhirnya, pada usia 8 tahun atau lebih, kita sama sekali tidak bisa mendengar apa
kata hatinya. Namun ujaran anak yang terarah pada dirinya bukan menghilang, selain
dilakukannya diamdiam dalam hati.
Proses ini kemudian dikenal sebagai penginternalisasian interaksiinteraksi social.
Ujaran egosentris
Didalam proses penginternalisasian ujaran social anakanak melewati sebuah fase dimana
mereka menghabiskan sejumlah waktu untuk berkata keraskeras pada diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai