Anda di halaman 1dari 6

Resume Feed Water System pada Boiler

Sistem Pembangkit Uap

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pembangkit Uap dengan
dosen pengampu : Dr. Eng. N. Agung Pambudi, M. Eng.
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Semester IV FKIP UNS.
DI SUSUN OLEH:
MUHSIN

K2513045

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2015

1. Steam Drum
Steam Drum merupakan salah satu komponen utama dalam sirkulasi
boiler. Diantara fungsi dari steam drum adalah : memisahkan air dengan
uarp air, menyaring kotoran, menyuplai saturated steam (uap jenuh),
mencampurkan air yang baru masuk dengan air yang sudah bersirkulasi
dll.
a. Prinsip Kerja Steam Drum
Pasokan air dari economizer akan masuk ke steam drum, kemudian air
akan berputar sambil mengalir kebawah dari steam drum dikarenakan
adanya gravitasi yang ada di bumi ini. Bagian dalam drum ini juga
berfungsi sebagai pemisah antara uap dengan air yang baru masuk,
semakin besar ukuran drum maka semakin efisien dalam pemisahannya.
Air dan uap air akan berpisah di dalam drum. Air akan mengalir kebawah
drum melalui downcomers sedangkan uap air akan keatas menuju
superheaters.

b. Pemisahan Uap air


Ada berbagai macam perangkat yang bisa digunakan untuk proses
pemisahan air di dalam drum, misalnya adalah : plat baffle untuk
mengubah arah aliran, separator yg berdasar gaya sentrifugal, dan juga
pemurnian uap seperti pengering layar. Biasanya separator ini terbagi

menjadi beberapa bagian (stage), diantaranya yaitu separator primer,


separator sekunder dan pengering.

c. Kemurnian uap air dan kualitasnya


Ketidakmurnian dalam uap air biasa disebabkan karena deposit yang
berada di permukaan dalam tube. Hal ini bisa menyebabkan overheating.
Selain pada bagian dalam tube, bagian lain yang dimungkinkan adalah
pada bagian blade (baling baling).
d. Kualitas Uap Air
Garam yang terlarut bersama dengan air yang masuk kedalam steam
drum perlu dicegah. Karena hal ini bisa menimbulkan kerak yang
kemudian akan menyumbat pada bagian dalam tube atau bahkan pada
bagian dari turbin. Uap air tidak bisa mengandung bahan yang solid maka
dari itu perlunya mencegah adanya garam atau mungkin benda padat lain
yang akan masuk kedalam steam drum sehingga tidak akan mengganggu
proses penguapan dan juga akan menghasilkan uap air yang berkualitas.
e. Sirkulasi yang berkesinambungan
Ketika air bersirkulasi dalam sistem boiler, akan ada banyak sekali uap
air yang meninggalkan sistem sehingga perlunya sistem pemasok air
sehingga sirkulasi ini bisa terus berkesinambungan. Karena adanya banyak
sekali air yang masuk sehingga akan ada banyak material padat yang ikut
masuk, misalnya adalah endapan lumpur. Untuk mengatasi hal ini maka
didesain sebuah spager guna menmapung endapan kotoran padat yang ikut
bersirkulasi dalam sistem.

f. Penempatan Steam Drum


Pada sirkulasi alami penempatan dari steam drum haruslah pada posisi
yang cukup tinggi sehingga akan memaksimalkan gaya gravitasi bumi.
Steam drum biasanya diposisikan diatas boiler. Sedangkan pada sistem
boiler terkontrol dan boiler aliran satu arah bisa diposisikan agak bebas,
karena sirkulasi yang terjadi tidak bergantung pada penempatan steam
drum terhadap boiler, sehingga untuk sistem ini lebih banyak digunakan.
2. Feed Water System (sistem pemasokan air)
Sistem ini menyediakan suplai air kedalam sistem, parameter yang dipakai
antara lain adalah suhu, tekanan dan kualitas. Komponen dalam sistem
pemasokan ini antara lain yaitu : tangki, pompa, dan bila perlu menggunakan
pemanas mula tekanan tinggi.
a. Tangki pemasok air.
Sebuah sistem boiler harus mempunyai tangki untuk pasokan air yang
banyak. Panas yang ada di dalam boiler harus diperhitungkan terlebih
dahulu agar tidak merusak pada tangki. Selain itu pasokan air yang masuk
kedalam tangki juga harus murni. Pada deaerator, gas akan difilter dari air
oleh gas removal. Pada tangki akan dipanaskan mula denan tekanan yang
rendah (biasanya 3-6 bar).

b. Pompa air
Pompa berfungsi untuk mengalirkan air dari tangki menuju boiler,
pada sistem yang kecil hanya membutuhkan 1 pompa sedangkan untuk

sistem yang besar setidaknya membutuhkan 2 pompa agar memenuhi


suplai dari boiler. Pompa yang kecil biasanya menggunakan listrik.
Normalnya tangki akan berada diatas dari pompa.

c. Pemanas pada pasokan air


Ada dua jenis pemanasan pada feed water system, yaitu pemanasan
dengan tekanan tinggi dan pemnasan dengan tekanan rendah. Pemanasan
dengan teknan tinggi biasanya diletakkan setelah feed water pump
sedangkan pada sistem pemanas mula tekanan rendah biasanya terletak
diantara condenser dan tangki.
3. Pengontrol suhu uap
Pada penggunaan dari uap biasanya akan membutuhkan suhu yang
konstan sehingga diperlukan pengontrol suhu agar suhu yang mengalir
pada sistem akan konstan. Sistem pengontrol suhu ini membantu merawat
turbin agar tetap efisien dalam penggunaanya. Untuk mengontrol suhu uap
dalam sistem biassanya menggunakna metode : penyemprotan air pada
uap, mensirkulasikan ulang gas buang, memanfaatkan heat exchanger,
penyesuaian sistem pengapian.
a. Dolezahl attemperator
Dolezahl attemperator atau bisa disebut sebagai de-superheater adalah
sistem pengontrol suhu air yang menggunakan kondensat sebagai
penyemrot air. Penempatannya terletak didalam boiler. Dalam sistem ini
intinya adalah uap jenuh yang akna mengalir menuju kondensator akan
mengembun menjadi air kemudian akan disemprotkan pada uap sehingga

akan menurunkan temperatur uap tersebut, injektor penyemprot ini


biasanya terletak diantara bagian superheater.

b. Penyemprotan air
Penyemprotan air pada aliran uap adalah metode yang paling banyak
digunakna untuk pengontrolan suhu. Keuntungna utamanya terletak pada
kecepatan dan efektifitas pada regulasinya. Hal ini akan menguntungkan
bila dipasang pada boiler yang berskala besar. Prinsip kerjanya adalah
dengan menyemprotkan air ke sistem aliran uap sewaktu diperlukan. Hal
ini juga mencegah agar tidak terjadi overheating.
c. Tipe atomisasi air
Tipe ini dibedakan menjadi 2 berdasarkan cara mendinginkan air :

Atomisasi berdasarkan tekanan aliran air

Atomisasi berdasarkan aliran uap

Atomisasi berdasarkan uap menggunakna uap sebagai medium untuk


proses atomisasi. Uap tekanan rendah-medium digunakan sebagai
penyemprot untuk mendapatkan keefektifan pendinginan. Sedangkna
atomisasi berdasarkan tekanan bisa menggunakan berbagai jenis arag
penyemprotan air dan tipe nozzle yang digunakan. Tipe sistem ini banyak
diaplikasikan ketika variasi aliran uap tidak besar, dan beda suhu antara
uap masuk dan keluar tinggi.

Anda mungkin juga menyukai