PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cerpen merupakan genre karya sastra yang jauh lebih muda usianya
dibandingkan dengan puisi dan novel. Cerpen merupakan cerita pendek yang
hanya mengisahkan satu peristiwa, Awal cerita (opening) ditulis secara
menarik dan mudah di ingat oleh pembacanya. Menurut kami Cerpen adalah :
Sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira
berkisar antara setengah sampai dua jam.
Unsur intrinsik cerpen adalah:
1. Tema (ide pokok cerita) : tempat meletakkan suatu perangkat (konflikkonflik)
2. Tokoh dan penokohan :
Tokoh dalam cerita berkaitan dengan orang atau sesuatu yang
mendapatkan peran dalam cerita tersebut. Tokoh-tokoh tersebut dapat
bersifat protagonis (peran baik) dan antagonis (peran tidak baik). Peranperan tersebut (baik, tidak baik, dan sebagainya) disebut dengan
penokohan (karakter).
3. Latar
Latar dapat berupa tempat, waktu, atau keadaan. Dengan demikian, latar
(setting) berkaitan dengan tempat cerita berlangsung, kapan terjadinya
cerita tersebut, atau dalam keadaan bagaimana cerita tersebut terjadi.
4. Alur/Plot (jalan cerita yang berisi rangkaian peristiwa), meliputi
permulaan/pengenalan, pertikaian, perumitan, puncak/klimaks, peleraian,
dan akhir cerita.
5. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam sebuah cerita apakah
pengarang terlibat di dalam cerita tersebut atau apakah pengarang berdiri
di luar cerita.
6. Amanat (pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita yang
dibuat).
Berdasarkan uraian diatas bahwa pentingnya pembahasan ini bagi
mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya sastra maka kami membuat
sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul unsur intrinsic & ektrinsik cerpen
dalam cerita pendek
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan-permasalahan yang akan kami bahas dalam
karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut :
Apa yang di maksud cerita pendek ?
Apa yang di maksud dengan pengertian unsur intrinsik ?
Bagaimana isi cerita pendek yang berjudul Tentang sebuah nama?
Apa unsur intrinsik dari dalam cerpen tersebut?
Bagaimana analisis amanat dalam cerita pendek TAKDIRKU?
Perumusan masalah di atas merupakan gambaran umum pada karya tulis ini
yang diharapkan dapat mewakili esensi dari maksud penulisan ini.
C.
Tujuan Penelitian
Kami membuat karya tulis ini dengan maksud agar kami dapat
berfikir secara objektif, logis, sistematis dan juga dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan sehingga kami mampu membuat penyelesaian suatu
masalah.
Selain tujuan diatas, kami mengharapkan kepada para pembaca karya
tulis ini agar dapat menumbuhkan rasa membangun bangsa dengan kreativitas
dan kemandirian yang tinggi. Kami juga berharap, khususnya kepada pelajar
agar tidak terjerumus kedalam pergaulan-pergaulan bebas yang menyimpang
dari akhlak, khususnya akhlak islami.
D. Pembatasan Masalah
Kami membatasi pembahasan ini agar tidak melebar dari apa yang
kami bahas. Yaitu, Unsur Intrinsik dan Unsur Ektrinsik Cerpen
E. Sistematika
1. KATA PENGANTAR
2. DAFTAR ISI
3. BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4.
5.
6.
7.
B. Tujuan
C. Pembatasan Masalah
D. Sistematika
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Cerpen
B. Pengertian Unsur Intrinsik
C. Pengertian Unsur Ekstrinsik
BAB III : PEMBAHASAN
A. Cerpen Takdirku
B. Unsur Intrinsik
C. Unsur Ekstrinsik
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulnan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Cerita Pendek
Cerpen termasuk salah satu karya sastra yang berbentuk prosa.Seperti
pengertian tentang karya sastra yang lain, selama ini belum adapengertian
yang pasti dan memuaskan tentang cerpen. Namun, agar dapat mengenal
cerpen dengan lebih baik kita perlu mengetahui beberapa pngertian tentang
cerpen yang diperlukan oleh para ahli satra. Paling tidakpengertian-pengertian
tersebut dapat membantu kita untuk mengena lbentuk cerpen yang baik,
sehingga nantinya kita juga dapat menulis cerpen dengan baik. Berikut ini
beberapa pengertian cerpen yang dirangkum dari tulisan Habiburrahman
Elshirazy yang berjudul Mengenal teknikpenulisan cerpen
(http://www.lulukeche.multiply.com).
1. Menurut H.B. Jassin
H.B. Jassin, Sang Paus Sastra Indonesia, mengatakan bahwa yang
disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan
penyelesaian.
2. Menurut A. Bakar Hamid
A. Bakar Hamid dalam tulisan pengertian cerpen berpendapat
bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu
banaknya perkataan yang dipakai antara 500-20.000 kata, adanya satu plot,
adanya satu watak, dan adanya satu kesan.
3. Menurut Aoh K.H.
Aoh K.H. mendefinisikan bahwa cerpen adalah salah satu ragam
fiksi atau cerita rekaan yang sering disebut kisahan prosa pendek.
4. Menurut Edgar Allan Poe
Dari beberapa buku dan uraian yang layak dijadikan panduan, cocok
menjadi panduan. Pendapat Poe memenuhi kriteria ilmiah secara teoritis
dan secara praktis dapat diaplikasikan.
Cerpen harus pendek, artinya cukup pendek untuk dibaca dalam sekali
b.
duduk.
Cerpen seharusnya mengarah untuk membuat efek yang tunggaldan unik.
4
c.
d.
e.
Tema
Tokoh dan penokohan
Latar dan pelataran
Alur dan pengaluran
Amanat
Serta sudut pandang pencerita
Penokohan
Latar
Peristiwa-peristiwa di dalam cerpen terjadi pada suatu rentang
waktu, tempat, dan suasana tertentu. Agar disetiap peristiwa dapat
dipahami pembaca dengan jelas, pengarang menampilkan latar cerita.
Latar tersebut berupa keterangan dan petunjuk yang mengacu pada
waktu, tempat, maupun suasana di dalam cerpen.
Umumnya, latar sebuah cerpen terdiri atas latar waktu, latar tempat,
dan latar suasana. Latar tempat menyatakan lokasi di mana cerita pendek
berlangsung, dan latar waktu menyatakan waktu berlangsungnya cerita,
sedangkan latar suasana menyatakan suasana yang terungkap dalam
cerpen, misalnya, mengharukan, menyedihkan, lucu, mencekam, dan lain
sebagainya.
Latar-latar di atas berfungsi untuk memberikan informasi situasi di
dalam cerpen dan menggambarkan atau sebagai proyeksi keadaan batin
para tokoh. Selain itu, latar juga berfungsi untuk mendukung serta
mengiaskan watak maupun segala hal yang berhubungan dengan tokoh.
Sebagai catatan, ada juga yang menambahkan latar sosial di dalam
cerpen. Teknik untuk menampilkan latar disebut dengan pelataran.
Biasanya ada dua jenis pelataran yang digunakan dalam cerpen, yaitu
10
11
12
13
14
atau mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan yang dialami oleh
tokoh dalam cerpen. Tentu saja jalan keluar yang dipilih berdasarkan
selera atau kepribadian masing-masing pembaca
Banyak kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang menyangkut
hubungan dengan sekitarnya, didasari lebih banyak karena unsur
hiburannya saja bukan pada kebutuhan vital.
Karya sastra yang baik akan memberikan sumbangsih berupa polapola berfikir dalam mengarungi hidup dan kehidupan.
Karya sastra yang baik akan membentuk pola-pola dalam diri yang
akhirnya akhirnya dapat membantu mereflesikan nilai-nilai kehidupan.
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Cerpen TAKDIRKU
Gerimis tak berhenti juga, ditambah dengan Tari yang sejak pulang dari
sekolah tadi tak keluar-keluar dari kamarnya. Padahal jam dinding hadiah dari
temannya sudah menunjukkan pukul 17.15. Itu berarti adzan magrib semakin
dekat.
Tari kembali melirik buku bututnya. Aduh! Susahnya, ia membanting napas
kesal isi buku yang dibacanya dari tadi belum masuk juga ke otaknya. Karena
capek, ia selonjoran di kasur bunga mawarnya itu. Tapi ia malah teringat oleh
mantannya. Ditariknya foto tu dari dompetnya. Huh, seandainya! Adu, dia melulu.
Malas ah!
Ia sekejap langsung menyembunyikan benda kenangannya dengan Audra
itu di dompetnya. Bodohnya aku! Cewek berambut panjang hitam itu mengeluh,
namun penyesalan yang menginjak-nginjak batinnya nggak pergi-pergi juga. Iih,
Tari menggumam. Kenapa aku dulu menyia-nyiakannya,ya? Ga dewasa, kurang
bersyukur? Atau, dia yang terlalu seperti anak kecil?
Kenangan itu masih tertempel di otak Tari, saat sosok yang dikenangnya itu
memberikan surat kepadanya. Surat yang isinya mengajak Tari putus dengannya.
16
Memang sosok Audra yang seperti anak kecil, pemalu, pintar, berkulit cokelat,
wajahnya yang bersih, dan bertubuh tinggi itu bukan termasuk tipe Tari. Tapi ia
sulit untuk memutuskan putus atau tidak pada saat itu. Selama ini semenjak putus
dengan Audra, ia sering berkhayal, berkhayal seandainya ia bisa lebih berpikir
dewasa lagi. Namun yang sudah terjadi tidak bisa kembali lagi.
Daripada ia teringat dengan kekerasan bapaknya, ia mending terlintas
kenangannya dengan Audra. Plak!! Batin Tari tergoncang, tamparan bapaknya ke
bundanya itu sampai menggerakkan gendang telinganya. Bapak, Bapak! Cukup!
Tari berlari menangis. Tak heran kalau Tari terkadang berdiam diri di kelasnya.
Wajah gelisahnya membuat dirinya penuh dengan misteri. Tapi sesungguhnya ia
termasuk perempuan sabar dan kuat karena ia dapat bertahan dengan kondisin
keluarga seperti itu.
Tet tet tet! Bunyi bel sekolah Tari berdenting, yang menandakan jam
istirahat telah usai. Namun Tari masih tetap duduk terenung di bangkunya sampai
Yanti sobatnya itu membangunkannya dari lamunannya.
Tar!
Ei, kowe kok ngelamun aja toh?
Iya nih, lagi pusing aku.
Ooo, makanya kowe kok nggak sholat dhuha, biasanya kowekan rajin
gitu.
He, itu itu Audra! Yanti menyoel-nyoel Tari. Paan sih! Kalau kamu suka
dia jangan kayak gini dong! Alah yang suka aku apa kowe, Ihiir!! Yanti menyindir
sobatnya itu.
Tapi dengan kelucuan sahabatnya itu, akhirnya Tari dapat tersenyum yang
sejak kemarin ia terus menangis dan bersedih karena bapaknya itu menampar
bundanya yang tak sengaja mengingatkan bapaknya untuk tidak merokok dan
pulang malam. Yan, aku tuh udah putus dengannya! Tari menyela sobatnya denan
menahan ketawa sebab melihat wajah Yanti yang berekspresi kayak Aming
komedian itu.
Tentu saja Tari nggak akan mengatakan ke Yanti kalau ia sedang sedih dan
menangisi takdirnya. Batas bercerita tetap ada. Dan Tari tak ingin sobatnya itu
bersedih lantaran kehidupannya yang menyedihkan.
17
Dan siang itu meskipun Tari mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, tapi
pikirannya masih melayang kemana-mana. Seandainya Audra masih menjadi
kekasihku! pasti masalahku akan reda dengan adanya dirinya. Huh malangnya
nasibku. Eiiiiihh!! Teriakannya membuat sekelas gaduh dan kaget. Ini berawal
dari Bejo yang menepuk bahu Tari.
Tar, hihihihi, ngelamun aja, kesambet lo entar! Bejo pura-pura tak ngerti
kesalahannya. Padahal gara-gara dia Tari dipanggil ke depan oleh Bu Tartik, guru
paling killer di sekolah.
Tari! Maju ke depan.
Oh, My God!
Bilang apa kamu tadi ?
Ndak Bu, ndak!
Semua teman Tari tertawa sambil menahan ketawa karena tak ingin Bu
Tartik mendengar ketawa mereka, namun tidak dengan Yanti dan Audra. Mereka
terlihat sedang berpikir sesuatu.
Ono opo ya ma Tari ?
Iya ya, ada apa dengan Tari, apa gara-gara aku ?
Teman sebangku Yanti dan yang tak lain adalah Audra mencetuskan katakata seperti itu. Dan membuat Yanti terkejut dan berpikir apa sebenarnya mereka
berdua masih saling suka.
Tapi
Di lain posisi, Bu Tartik memarahi Tari abis-abisan.
Tariiiii, kamu itu! Kalau kamu tidak ingin mengikuti pelajaran saya. Kamu
jangan menganggu pelajaran Ibu! muka Tari yang memerah membuat dirinya
tampak habis makan 100 cabe merah keriting yang biasa dilihatnya di dapur
ketika ia memasak dengan bundanya.
Tet tet tet tet tet tet
Untung penderitaan Tari berhenti juga, bel sekolah yang memengakkan
telinga itu menyelamatkan hidupnya hari ini. Tak hanya Tari, teman-temannya
juga terselamatkan. Karena mereka ingin sekali tak mengikuti pelajaran ini. Tapi
begitu melihat Bu Tartik, akhirnya mereka mengikutinya.
Duduk kamu! Ketua kelas pimpin doa!
18
Iya Bu. Tari dan ketua kelasnya menyahut bersama. Setelah Bu Tartik
keluar dari kelas, Yanti dengan tas merah stroberinya itu langsung menyambar
Tari. Tar kowe kenapa?
Iya, kamu kenapa ?
Oh My God, Audra! Tari yang semula cemberut langsung bersinar-sinar
ketika Audra menghampiri dan perhatian kepadanya.
Aku nggak apa-apa kok Dra! Aku cuma cuma..
Cuma ngelamunin kamu Dra. Bejo menyela perkataan Tari namun Yanti
membela sobatnya.
Bejo! kowe ojo ngono.
Nggak nggak, aku lagi pusing aja, kamu nggak pulang Dra ? Tari
mengalihkan suasana dan itu berhasil.
Ya uda, aku pulang dulu ya. Audra melirik Tari dengan senyumnya yang
bisa membuat Tari mabuk kepayang. Bejo pun mengikutinya dari belakang.
Tar, kowe bener-bener pusing ta ?
Ehmm, nggak sih, aku tadi lagi mikirin Audra tapi gara-gara Bejo tukang
usil itu, aku jadi dicereweti Bu Tartik deh.
Ooo, emang kowe tuh!
Eeemang!!! Tari menggoda sobatnya itu dan merangkulnya agar Yanti
segera pulang dengannya. Lalu mereka harus masih menunggu kendaraan warna
biru berlabelkan AMG(Arjosari-Gadang) itu.
Jam 7 malam
Bapak sedang menonton TV dan bapak memanggil Tari. Tak biasanya
bapak mau bicara dengan Tari. Tari, sini!Bapak mau ngomong. Besok akan ada
keluarga teman Bapak yang mau melamarmu, jadi besok kamu harus langsung
pulang setelah jam sekolah selesai.
Tapi Pak, saya masih sekolah, masak mau dilamar.
Kamu bisa tunangan dulu dan setelah lulus dari kuliah, kamu baru
menikah dengannya!
Bapak tidak mau mendengar alasan apapun dari Tari. Jika Bapak sudah
bicara A, maka Tari harus mengikutinya. Tari tak tahu harus bagaimana, tak harus
19
berbuat apa. Tari bingung! Tari harus bagaimana ya Allah ? Bunda mengetuk pintu
kamar Tari dan setelah bunda masuk, mereka terlibat dalam pembicaraan.
Sabar ya anakku, Bunda selalu disini menemanimu. Mereka menangis
berdua. Keesokan harinya Tari tak masuk sekolah karena untuk masuk, ia terlalu
capek. Capek menangis semalaman. Ini merupakan takdir atau hanya kebetulan
saja, Audra juga tak masuk. Entah apa alasannya. Di sebuah rumah di jalan araya
itu, ada perbincangan antar keluarga.
Papa, Audra tak mau dijodohkan!
Nak, dia baik buat kamu! Terserah alasan kamu apa, yang penting
sekarang kamu siap-siap untuk sore nanti!
Pa!!!
Jam di kamar Tari sudah menunjukkan pukul 15.00 dan sebentar lagi ia
akan dilamar. Bun! Aku nggak mau pake kebaya ini, ia melempar kebaya
berwarna putih jika dipakenya akan pas di badannya yang ramping itu. Bunda,
aku mau dengan perjodohan ini hanya karena agar Bunda tak disakiti Bapak! Tari
memperjelas alasannya kepada Bundanya. Mendadak sebuah sedan hijau masuk
pelan ke halaman rumah Tari dan berhenti tepat di depan teras. Bapak menyambut
keluarga itu. Namun ada yang aneh, anak laki-laki dari keluarga itu terlihat
murung dan malas sama seperti Tari. Selamat datang! Silahkan masuk. Bapak
mempersilahkan
mereka masuk.
Dibantu dengan bunda, ia segera memakai sepatu highheels warna putih
mengkilat itu dengan buru-buru. Meskipun terpaksa, Tari akhirnya keluar dan
menemui keluarga pelamarnya.
Ketika Tari bertatap muka dengan anak laki-laki berjas hitam dengan kerah
terbuka yang terlihat tampan saat itu, ia serasa mau pingsan di tempat. Apa kamu?
kamu?? Tari terheran dengannya.
Ya benar, aku Audra! Dia memang Audra, mantanku. Oh, takdir macam
apakah ini? Secara reflek, Tari langsung memeluk Audra dan
Tar,Aku sayang kamu!
Aku juga Dra, aku sayang kamu!
20
B. Unsur Intrinsik
1. Tema
Percintaan dan takdir
2. Amanat
1. Dalam menghadapi hal apapun harus bersikap dewasa dan berpikir
panjang.
Sabarlah dalam menjalani kehidupan ini.
Percaya dengan takdir Allah SWT
Jangan menggunakan kekerasan dalam bertindak
Patuhilah dan hormati orang tua kita
Jangan menyesali sesuatu yang sudah terjadi
Jangan melamun dan tak fokus sewaktu pelajaran
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3. Alur
Campuran
4. Setting
1. Kamar tari pukul 17.15
2. Kelas sehabis jam istirahat sekolah
3. Jam 7 malam di ruang menonton TV
4. Kamar setelah sholat isyak
5. Rumah di jalan Araya
6. Jam 15.00 di rumah Tari
5. Penokohan
Tari
Audra
Bunda
Bejo
Bu Tartik
Papa
: egois
6. Sudut pandang
Orang ketiga serba tahu
C. Unsur Ekstrinsik
Nilai-nilai dalam cerita
: nilai sosial
:-
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis sampaikan berdasarkan
penelitian mendalam dari cerita pendek yang berjudul TAKDIRKU dan ada
beberapa hal yang perlu diingat, antara lain:
a. Dalam menghadapi hal apapun harus bersikap dewasa dan berpikir
b.
c.
d.
e.
f.
g.
panjang.
Sabarlah dalam menjalani kehidupan ini.
Percaya dengan takdir Allah SWT
Jangan menggunakan kekerasan dalam bertindak
Patuhilah dan hormati orang tua kita
Jangan menyesali sesuatu yang sudah terjadi
Jangan melamun dan tak fokus sewaktu pelajaran
Akhirnya diharapkan agar kita dapat mengembangkan lebih lanjut apa
yang kita peroleh dengan mempelajari dan memahami isi dalam cerpen
tersebut.
B. Saran
Setelah kami memaparkan keseluruhan tentang unsur intrisik dan
ektrinsik cerpen, maka penyusun ingin menyampaikan beberapa saran bagi
pembaca antara lain :
Bahwa membuat karya tulis ilmiah itu adalah bukan sesuatu yang sulit
untuk siapa saja terutama dalam kalangan pelajar. Biasakanlah membaca
cerita pendek karena dapat mengetahui dunia luar. Dengan membuat karya
tulis kreatifitas kita dapat berkembang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Http://google.com
Http://blogshop.com
Http://bing.com
Http://lokerseni.com
Http://yahoo.com
Http://annehira.com
Http://scrib.com
Http://4shered.com
Http://kabarsekolah.blogshop.com
23