Anda di halaman 1dari 2

SOAL PRE & POST TEST PELATIHAN KOMUNIKASI

EFEKTIF
1. Komisi yang mengurusi Akreditasi RS di Indonesia adalah:
a. KARS
b. PERSI
c. KKPRS
d. Salah semua
2. Kejadian Tidak Diharapkan sering disebut/disingkat :
a. KTH
b. KTD
c. KNC
d. A, B betul
3. Kejadian Nyaris Cedera sering disebut/disingkat :
a. KNT
b. KNC
c. KNY
d. KTD
4. Sasaran yang ke dua dari sasaran keselamatan pasien
a. Mengurangi risiko cidera akibat jatuh
b. Meningkatkan komunikasi yang efektif
c. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
d. Mengidentifikasi pasien dengan benar
5. Bila menerima instruksi untuk memberikan obat kepada pasien dari
dokter melalui telpon maka sebaiknya kita melakukan :
a. Mengulang isi instruksi, menuliskan di RM, membaca kembali intruksi
dokter, menuliskan tgl , jam dan nama dokter yg mengintruksikan
b. Mengulang instruksi dokter, membaca kembali.
c. Mengulang instruksi dokter, menuliskan dalan RM
d. Semua boleh dilakukan, disesuaikan dengan kemampuan.
6. Rumah sakit wajib
a. UU no 43 tahun
b. UU no 40 tahun
c. UU no 44 tahun
d. UU no 45 tahun

melaksanakan akreditasi, tertuang dalam :


2009 ttg rumah sakit
2009 ttg rumah sakit
2009 ttg rumah sakit
2009 ttgrumah sakit

7. Per Men Kes tentang keselamatan pasien tertuang dalam:


a. Per Men Kes 1691 tahun 2011
b. Per Men Kes 1690 tahun 2012
c. Per Men Kes 1692 tahun 2011
d. Per Mes kes 1693 tahun 2012
8. Patient Safety dalam akreditasi RS ( versi 2012 ) meliputi :
a. SKP RS, Standar keselamatan pasien RS
b. Standar Keselamatan pasien RS, SKP RS, & tujuh langkah keselamatan
pasien RS
c. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
d. Sembilan solusi menuju keselamatan pasien

9. Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah saat:


a. Perintah diberikan secara lisan
b. Perintah melalui telpon
c. Pelaporan hasil pemeriksaan kritis
d. Semua tersebut diatas
10.Elemen penilaian Sasaran Keselamatan Pasien ke dua, kecuali:
a. Perintah lisan & melalui telpon tidak perlu ditulis secara lengkap oleh
penerima perintah
b. Perintah lisan & melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap
dibacakan kembali oleh penerima perintah
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah
d. Kebijakan & prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam
melakukan verifikasi
11.Komunikasi efektif yang tidak benar adalah:
a. Tepat waktu
b. Akurat
c. Lengkap
d. Duplikasi
12.Langkah komunikasi antar petugas dengan menggunakan metode SBAR
saat melaporkan pasien/ hasil kritis sebagai berikut, kecuali:
a. Melaporkan Situasi atau kondisi pasien saat ini
b. Menceritakan Background perawat yang melapor
c. Assesmen atau diagnosa pasien
d. Minta Rekomendasi terapi atau penanganan untuk pasien tersebut
13.Proses penyampaian hasil pemeriksaan tes kritis kepada dokter DPJP
dalam waktu:
a. < 24 jam
b. < 8 jam
c. < 2 jam
d. < 1 jam
14.Serah terima informasi pasien di RS yang tidak tepat dilakukan saat:
a. Antar perawat antar shif antar ruangan
b. Pengalihan tanggung jawab dari dokter kpd dokter/ kepada perawat.
c. Pengalihan tanggung jawab sementara misalnya saat istirahat makan.
d. Semua benar
15.Komunikasi petugas kesehatan dengan pasien menggunakan metode:
a. SBAR
b. Read Back
c. Speak Up
d. TBAK

Selamat Mengerjakan Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai