Anda di halaman 1dari 6

SOAL KOMUNIKASI INFORMASI dan EDUKASI

TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Dosen : Dr. Refdanita, M.Si, Apt

Disusun Oleh :
Dhian Rachma Maulida (20340073)
Kelas: (B)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020
NO SOAL Jawaban
1. Sasaran yang ke dua dari sasaran keselamatan pasien B.
a. Mengurangi risiko cidera akibat jatuh
b. Meningkatkan komunikasi yang efektif
c. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
d. Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Yang dimaksud dengan “komunikasi efektif dokter- B.
pasien” adalah....

a. Hubungan yang berlangsung antara dokter/dokter


gigi dengan pasiennya selama proses pemeriksaan
/pengobatan/perawatan yang terjadi di ruang praktk
perorangan/poliklinik, rumah sakit, dan puskesmas
dalam rangka membantu menyelesaikan masalah
kesehatan pasien.

b. Pengembangan hubungan dokter pasien secara


efektif yang berlangsung secara efisien, dengan
tujuan utama penyampaian informasi dalam rangka
membangun kerja sama antara dokter dengan
pasien.

c. Pengetahuan dan keterampilan mengenai komunikasi


yang mengikuti langkah langkah komunikasi, muali
dari memberi perhatian sampai menyimpulkan
hasilnya.

d. Konsultasi masalah kesehatan antara dokter dan


pasien yang dapat menghasilkan satu kesimpulan

3. Berikut ini yang bukan merupakan contoh hasil B.


komunikasi yang efektif, yaitu:

a. Pasien merasa dokter menjelaskan keadaan sesuai


tujuannya berobat.

b. Pasien merasa dokter mendengarkan keluhannya


dan mau memahami keterbatasan kemampuannya
dan bersama mencari alternatif sesuai kondisi dan
situasinya, dengan segala konsekuensianya.

c. Pasien memutuskan untuk pergi ke pengobatan


alternatif atau komplementer atau menyembuhkan
sendiri.

d. Pasien mau bekerja sama dengan dokter dalam


menjalankan upaya pengobatan

4. Efektif atau tidaknya komunikasi yang berlangsung akan C.


menentukan sikap pasien dalam hal berikut, kecuali..
a. Menerima diagnosis yang ditetapkan dokter.

b. Melakukan perawatan diri dan memerhatikan atau


mematuhi anjuran/nasihat dokter.

c. Menunggu tindakan medis dari dokter.

d. Mempengaruhi kelangsungan terapi, apakah akan


berlanjut atau terjadi pemutusan hubungan secara
sepihak.

5. Contoh sikap seorang dokter ketika menerima pasien C.


dalam pengaplikasian komunikasi efektif dokter-pasien
adalah...
a. Memperhatikan keluhan yang disampaikan
dengan melakukan interupsi pada saat yang perlu
saja.
b. Apabila pasien marah, menangis, takut, dan
sebagainya maka dokter akan menunjukkan sikap
bahwa dia memahami perasaan pasien.
c. Melakukan negosiasi atas segala sesuatu
berdasarkan kepentingan kedua belah pihak.
d. Mengarahkan pasien dalam memilih rencana
tindakan medis selanjutnya atau pengambilan
keputusan.
6. Bila menerima instruksi untuk memberikan obat kepada A.
pasien dari dokter melalui telpon maka sebaiknya kita
melakukan :
a. Mengulang isi instruksi, menuliskan di RM,
membaca kembali intruksi dokter, menuliskan tgl ,
jam dan nama dokter yg mengintruksikan.
b. Mengulang instruksi dokter, membaca kembali.
c. Mengulang instruksi dokter, menuliskan dalan RM.
d. Semua boleh dilakukan, disesuaikan dengan
kemampuan.
7. Patient Safety dalam akreditasi RS ( versi 2012 ) meliputi : B.
a. SKP RS, Standar keselamatan pasien RS
b. Standar Keselamatan pasien RS, SKP RS, & tujuh
langkah keselamatan pasien RS
c. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah
sakit
d. Sembilan solusi menuju keselamatan pasien
8. Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan D.
adalah saat:
a. Perintah diberikan secara lisan.
b. Perintah melalui telpon.
c. Pelaporan hasil pemeriksaan kritis.
d. A B dan C benar.
9. Elemen penilaian Sasaran Keselamatan Pasien ke dua, A.
kecuali:
a. Perintah lisan & melalui telpon tidak perlu ditulis
secara lengkap oleh penerima perintah.
b. Perintah lisan & melalui telpon atau hasil
pemeriksaan secara lengkap dibacakan kembali oleh
penerima perintah.
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh
pemberi perintah.
d. Kebijakan & prosedur mendukung praktek yang
konsisten dalam melakukan verifikasi.
10. Serah terima informasi pasien di RS yang tidak tepat D.
dilakukan saat:
a. Antar perawat antar shif antar ruangan.
b. Pengalihan tanggung jawab dari dokter kpd dokter/
kepada perawat.
c. Pengalihan tanggung jawab sementara misalnya saat
istirahat makan.
d. Semua benar.

11. Komunikasi petugas kesehatan dengan pasien C.


menggunakan metode:

a. SBAR
b. Read Back
c. Speak Up
d. TBAK

12. Komisi yang mengurusi Akreditasi RS di Indonesia adalah: A.


a. KARS
b. PERSI
c. KKPRS
d. Salah semua
13. Komunikasi efektif yang tidak benar adalah: D.
a. Tepat waktu.
b. Akurat.
c. Lengkap.
d. Duplikasi.
14. Langkah komunikasi antar petugas dengan menggunakan B.
metode SBAR saat melaporkan pasien/ hasil kritis sebagai
berikut, kecuali:
a. Melaporkan Situasi atau kondisi pasien saat ini.
b. Menceritakan Background perawat yang melapor.
c. Assesmen atau diagnosa pasien.
d. Minta Rekomendasi terapi atau penanganan untuk
pasien tersebut.
15. Rumah sakit wajib melaksanakan akreditasi, tertuang C.
dalam :
a. UU no 43 tahun 2009 ttg rumah sakit.
b. UU no 40 tahun 2009 ttg rumah sakit.
c. UU no 44 tahun 2009 ttg rumah sakit.
d. UU no 45 tahun 2009 ttgrumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai