Kabupaten Lamongan
Provinsi
Dasar hukum
Tanggal
Peresmian
Ibu kota
Jawa Timur
Lamongan
Pemerintahan
- Bupati
H. Fadeli, S.H., M.M.
- Wakil Bupati Dra. Hj. Kartika Hidayati,
M.M, MHP.
- DAU
Rp. 958.344.988.000.-(2013)[1]
Luas
1.812,80 km2
Populasi
- Total
1.365.402 jiwa (31 mei 2005)
- Kepadatan
753,2 jiwa/km2
Demografi
- Kode area
0322
telepon
Pembagian administratif
- Kecamatan
27
- Kelurahan
476/12
- Desa
476
Simbol khas daerah
- Flora resmi Jangkang
- Fauna resmi Lele
- Situs web
www.lamongankab.go.id
Daftar isi
1 Pembagian administrasi
2 Sejarah
4 Geografi
5 Pemerintahan
o 5.1 Kepala Daerah
o 5.2 Perwakilan
6 Transportasi
7 Mitos
9 Pariwisata
o 9.1 Wisata Alam
o 9.2 Wisata Sejarah
o 9.3 Wisata Religi
10 Pendidikan
o 10.1 Pendidikan non formal
10.2.2.1 SMAN
10.2.2.2 MA
10.2.2.3 SMA
10.2.5 TK/RA
11 Referensi
12 Pranala luar
Pembagian administrasi
Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan
kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Lamongan.
Sejarah
Nama Lamongan berasal dari nama seorang tokoh pada masa silam. Pada zaman dulu, ada
seorang pemuda bernama Hadi, karena mendapatkan pangkat rangga, maka ia disebut
Ranggahadi. Ranggahadi kemudian bernama Mbah Lamong, yaitu sebutan yang diberikan
oleh rakyat daerah ini. Karena Ranggahadi pandai Ngemong Rakyat, pandai membina daerah
dan mahir menyebarkan ajaran agama Islam serta dicintai oleh seluruh rakyatnya, dari asal
kata Mbah Lamong inilah kawasan ini lalu disebut Lamongan.
Adapun yang menobatkan Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama,
tidak lain adalah Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Wisuda tersebut
bertepatan dengan hari pasamuan agung yang diselenggarakan di Puri Kasunanan Giri di
Gresik, yang dihadiri oleh para pembesar yang sudah masuk agama Islam dan para Sentana
Agung Kasunanan Giri. Pelaksanaan Pasamuan Agung tersebut bertepatan dengan peringatan
Hari Besar Islam yaitu Idhul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.
Berbeda dengan daerah-daerah Kabupaten lain khususnya di Jawa Timur yang kebanyakan
mengambil sumber dari sesuatu prasasti, atau dari suatu Candi dan dari peninggalan sejarah
yang lain, tetapi hari lahir lamongan mengambil sumber dari buku wasiat. Silsilah Kanjeng
Sunan Giri yang ditulis tangan dalam huruf Jawa Kuno/Lama yang disimpan oleh Juru Kunci
Makam Giri di Gresik. Almarhum Bapak Muhammad Baddawi di dalam buku tersebut
ditulis, bahwa diwisudanya Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan dilakukan
dalam pasamuan agung di Tahun 976 H. Yang ditulis dalam buku wasiat tersebut memang
hanya tahunnya saja, sedangkan tanggal, hari dan bulannya tidak dituliskan.
Oleh karena itu, maka Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan mencari pembuktian
sebagai dasar yang kuat guna mencari dan menetapkan tanggal, hari dan bulannya. Setelah
Panitia menelusuri buku sejarah, terutama yang bersangkutan dengan Kasunanan Giri, serta
Sejarah para wali dan adat istiadat di waktu itu, akhirnya Panitia menemukan bukti, bahwa
adat atau tradisi kuno yang berlaku pada zaman Kasunanan Giri dan Kerajaan Islam di Jawa
waktu itu, selalu melaksanakan pasamuan agung yang utama dengan memanggil menghadap
para Adipati, Tumenggung serta para pembesar lainnya yang sudah memeluk agama Islam.
Pasamuan Agung tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Hari Peringatan Islam tanggal 10
Dzulhijjah yang disebut Garebeg Besar atau Idhul Adha.
Berdasarkan adat yang berlaku pada saat itu, maka Panitia menetapkan wisuda Tumenggung
Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama dilakukan dalam pasamuan agung
Garebeg Besar pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah. Selanjutnya Panitia
menelusuri jalannya tarikh hijriyah dipadukan dengan jalannya tarikh masehi, dengan
berpedoman tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 16 Juni 622 Masehi,
akhirnya Panitia Menemukan bahwa tanggal 10 Dzulhijjah 976 H., itu jatuh pada Hari Kamis
Pahing tanggal 26 Mei 1569 M.
Dengan demikian jelas bahwa perkembangan daerah Lamongan sampai akhirnya menjadi
wilayah Kabupaten Lamongan, sepenuhnya berlangsung pada zaman keislaman dengan
Kasultanan Pajang sebagai pusat pemerintahan. Tetapi yang bertindak meningkatkan
Kranggan Lamongan menjadi Kabupaten Lamongan serta yang mengangkat/mewisuda
Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama bukanlah Sultan Pajang, melainkan
Kanjeng Sunan Giri IV. Hal itu disebabkan Kanjeng Sunan Giri prihatin terhadap Kasultanan
Pajang yang selalu resah dan situasi pemerintahan yang kurang mantap. Disamping itu
Kanjeng Sunan Giri juga merasa prihatin dengan adanya ancaman dan ulah para pedagang
asing dari Eropa yaitu orang Portugis yang ingin menguasai Nusantara khususnya Pulau
Jawa.
Tumenggung Surajaya adalah Hadi yang berasal dari dusun Cancing yang sekarang termasuk
wilayah Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Sejak masih muda
Hadi sudah nyuwito di Kasunanan Giri dan menjadi seorang santri yang dikasihi oleh
Kanjeng Sunan Giri karena sifatnya yang baik, pemuda yang trampil, cakap dan cepat
menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan. Disebabkan pertimbangan itu
akhirnya Sunan Giri menunjuk Hadi untuk melaksanakan perintah menyebarkan Agama
Islam dan sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan Rakyat di Kawasan yang terletak
di sebelah barat Kasunanan Giri yang bernama Kenduruan. Untuk melaksanakan tugas berat
tersebut Sunan Giri memberikan Pangkat Rangga kepada Hadi.
Ringkasnya sejarah, Rangga Hadi dengan segenap pengikutnya dengan naik perahu melalui
Kali Lamong, akhirnya dapat menemukan tempat yang bernama Kenduruan itu. Adapu
kawasan yang disebut Kenduruan tersebut sampai sekarang masih ada dan tetap bernama
Kenduruan, berstatus Kampung di Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan.
Di daerah baru tersebut ternyata semua usaha dan rencana Rangga Hadi dapat berjalan
dengan mudah dan lancar, terutama di dalam usaha menyebarkan agama Islam, mengatur
Geografi
Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur.
Sebagian kawasan pesisir berupa perbukitan. Formasi ini merupakan kelanjutan dari
rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Di bagian tengah terdapat dataran rendah dan
bergelombang, dan sebagian tanah berawa. Di bagian selatan terdapat pegunungan, yang
merupakan ujung timur dari Pegunungan Kendeng. Sungai Bengawan Solo mengalir di
bagian utara.
Pemerintahan
Kepala Daerah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar Bupati Lamongan
Perwakilan
DPRD Kabupaten Lamongan hasil Pemilu 2014 tersusun dari 9 partai politik, dengan
perincian sebagai berikut:
Partai
Kursi
10
Partai Demokrat
10
PKB
PDI-P
PAN
Partai Golkar
Partai Gerindra
PPP
PKS
Partai Hanura
1
Total
50
Transportasi
Kabupaten Lamongan dilintasi jalur utama pantura yang menghubungkan Jakarta-Surabaya,
yakni sepanjang pesisir utara Jawa.Jalan ini sendiri melewati kecamatan Paciran yang
memiliki banyak tempat pariwisata. Kota Lamongan sendiri juga dilintasi jalur SurabayaCepu-Semarang. Babat merupakan persimpangan antara jalur Surabaya-Semarang dengan
jalur Jombang-Tuban.
Lamongan juga dilintasi jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa. Stasiun kereta api
terbesarnya adalah di Lamongan dan Babat.
Bis yang beroperasi pada jalur Tuban-Jombang-Malang menggunakan bus mini. Untuk tujuan
Malang dari Babat naik Puspa Indah jurusan Jombang, turun di terminal Jombang diteruskan
lagi naik bus Puspa Indah jurusan Malang, jadi rute ke Malang membutuhkan sebanyak 2 kali
ganti trayek dan waktu yang lama.
Mitos
Ikan Lele merupakan "binatang yang dikeramatkan" bagi masyarakat Lamongan
khususnya daerah Kecamatan Glagah, mereka dilarang untuk memakan lele oleh leluhurnya
yaitu Surajaya, Sebab Surajaya[2] telah bernazar bahwa dia dan keturunannya tidak akan
makan lele[3], karena lele telah menyelamatkannya.
Soto Lamongan
Nasi Boranan
Rujak Cingur
Minuman
Kabupaten Lamongan mempunyai bermacam-macam minuman khas Lamongan, diantaranya:
Es Dawet Ental/Siwalan
ES Batil
Kopi Djawa
Oleh-oleh
Kabupaten Lamongan mempunyai bermacam-macam oleh-oleh khas Lamongan, diantaranya:
Wingko Babat
Ental
Jumbreg
Empeng / marneng
Pariwisata
Wisata Alam
Tempat wisata alam di Kabupaten Lamongan, yaitu:
Waduk Gondang
Waduk Prijetan
Wisata Sejarah
Tempat wisata sejarah di Kabupaten Lamongan, yaitu:
Wisata Religi
Tempat wisata religi di Kabupaten Lamongan, yaitu:
Pendidikan
pendidikan yang ada di kabupaten lamongan.
Madrasah diniyah
Madrasah al-quran
Pendidikan formal
Pendidikan Tinggi
Di Lamongan terdapat banyak perguruan tinggi, baik yang berbentuk Universitas maupun
Sekolah Tinggi, antara lain:
SMAN 1 BABAT,
SMAN 1 BLULUK,
SMAN 1 KARANGBINANGUN,
SMAN 1 KEDUNGPRING,
SMAN 1 KEMBANGBAHU,
SMAN 1 MANTUP,
SMAN 1 NGIMBANG,
SMAN 1 PACIRAN,
SMAN 1 SEKARAN,
SMAN SUKODADI
MAN BABAT
MAN LAMONGAN
MA A. WAHID HASYIM
MA AL AMAN
MA AL AZHAR
MA
MA AL AZHAR
MA AL BALAGH BULUTIGO
MA AL IKHSAN
MA AL ISHLAH
MA AL ISLAH
MA AL ISLAMIYAH
MA AL KHOIRIYAH
MA AL MUHTADI
MA AL MUNAWWARAH
MA AL MUSLIMUN
MA AS SA`ADAH
MA BAHRUL ULUM
MA BAHRUL ULUM
MA BUSTANUL ULUM
MA DARUL MA`ARIF
MA DARUL ULUM
MA DINIYAH
MA Darul Ulum
MA FATHUL HIDAYAH
MA HIDAYATUL UMMAH
MA ISLAMIYAH
MA MA'ARIF PUTER
MA MAARIF 7
MA MAMBAUL MA`ARIF
MA MATHOLI'UL ANWAR
MA MAZRA`ATUL ULUM
MA MA`ARIF 11 NGIMBANG
MA MA`ARIF 13 NGIMBANG
MA MA`ARIF 14 NGIMBANG
MA MA`ARIF 17 PACIRAN
MA MA`ARIF 4 SOLOKURO
MA MA`ARIF 9 KARANGBINANGUN
MA MA`ARIF AL MUHTADI
MA MA`ARIF SUKODADI
MA MIFTAHUL HIDAYAH
MA MIFTAHUL JINAN
MA MIFTAHUL ULUM
MA MUHAMMADIYAH 05
MA MUHAMMADIYAH 1
MA MUHAMMADIYAH 8
MA MUHAMMADIYAH 9
MA MUHAMMADYAH 10
MA MUHAMMADYAH 3
MA MUHAMMADYAH 4
MA MUHAMMADYAH 6
MA NAHDLATUL ULAMA
MA NAHDLATUL ULAMA I
MA NU INFARUL GHOY
MA NU MALAKUL HUDA
MA PEMBANGUNAN
MA RAUDLATUL MUTA`ALLIMIN
MA ROHMATUL UMMAH
MA ROUDLATUL MUTA`ABBIDIN
MA RUHUL AMIN
MA SABILILLAH
MA SALAFIYAH
MA SUNAN AMPEL
MA TARBIYATUL HUDA
MA TARBIYATUT THOLIBAH
MA TA`SITUT TAQWA
SMA
SMA AL-AMIN
SMA AL-KAUTSAR
SMA DARUSSALAM
SMA I SIMANJAYA
SMA ISLAM
SMA KOSGORO
SMA MA'ARIF
SMA MA'ARIF 2
SMA MA'ARIF NU
SMA MUHAMMADIYAH 1
SMA MUHAMMADIYAH 10
SMA MUHAMMADIYAH 11
SMA MUHAMMADIYAH 2
SMA MUHAMMADIYAH 3
SMA MUHAMMADIYAH 4
SMA MUHAMMADIYAH 5
SMA MUHAMMADIYAH 6
SMA MUHAMMADIYAH 7
SMA MUHAMMADIYAH 8
SMA MUHAMMADIYAH 9
SMA NU 1 MODEL
SMA NU MODO
SMA NUSANTARA 1
SMA NUSANTARA 2
SMA PERSATUAN
SMA TA`MIRIYAH
SMKN 1 BRONDONG
SMKN 1 LAMONGAN
SMKN 2 LAMONGAN
SMKN KALITENGAH
SMKN SAMBENG
SMKN SARIREJO
SMK ISLAM
SMK ISLAM
SMK MAHARDIKA
SMK MUHAMMADIYAH 10
SMK MUHAMMADIYAH 12
SMK MUHAMMADIYAH 3
SMK MUHAMMADIYAH 4
SMK MUHAMMADIYAH 5
SMK MUHAMMADIYAH 6
SMK MUHAMMADIYAH 7
SMK MUHAMMADIYAH 8
SMK MUHAMMADIYAH 9
SMK NU 1 KARANGGENENG
SMK NU 1 KEDUNGPRING
SMK NU 1 PACIRAN
SMK NU 1 PUCUK
SMK NU 1 SUKODADI
SMK NU 2 GLAGAH
SMK NU 2 KEDUNGPRING
SMK NU 2 PACIRAN
SMK NU 5 BABAT
SMK NU AL HIDAYAH
SMK NU SEKARAN
SMK NU SUGIO
SMK PATRIA
SMK TI MUHAMMADIYAH 11
SMK TRISAKTI
MTs Muhammadiyah 15
MI Hidayatul Muta'alimin,Brumbun,maduran
SD Negeri Bulutengger 1
SD Negeri Bulutengger 2
SD Negeri BUGEL
SD Negeri Jugo
SD Negeri Keting
SD Negeri Kembangan
SD Negeri Kudikan
SD Negeri Moro
SD Negeri Manyar
SD Negeri Sekaran
SD Negeri Made I
SD Negri Sungegeneng 1
SD Negri Sungegeneng 2
SD Negeri Brumbun,Maduran
TK/RA
TK Cendekia Lamongan
TK Bhayangkari 75 Lamongan
TK Aisyiah 1 Lamongan
TK Perwanida, Lamongan
TK Ar-Rohma, Sungegeneng
TK Roudhotul Atfal,Brumbun,Maduran
TOKOH
Jumartono - Pelukis
Sutardi - Teaterawan