Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PEMANTAPAN PROFESI KEGURUAN (P2K)


KEGIATAN KEMUHAMMADIYAHAN

UPT SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA

Oleh
Nama : Nurul Fitrih
Nim :105361102917

PROGRAM STUDI STRATA 1


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMDIYAH MAKASSAR
April, 2021
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN KEMUHAMMADIYAHAN

Laporan kegiatan kemasyarakatan persyarikatan Muhammadiyah Program


Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) berkaitan dengan kegiatan
kemuhammadiyahan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar di
UPT SMP Negeri 1 Sungguminasa dinyatakan diterima dan disahkan
Yang melaksanakan kegiatan ini adalah:
Kelompok : SMP Negeri 1 Sungguminasa
Nama : Nurul Fitrih
NIM : 105361102917
Program Studi : Strata 1 (S1) Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Sungguminasa, 15 April 2021

Disahkan oleh,

Pimpinan Cabang Dosen Pembimbing


Muhammadiyah

Dr . A . Rahman Rahim, M . Hum .


Drs. H. Siradjuddin
NIDN 0927096501

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

A. Lokasi Pimpinan Cabang...........................................................................1

B. Pendahuluan................................................................................................1

C. Program Kerja Cabang..............................................................................6

D. Realisasi Program Kerja Cabang..............................................................6

E. Hambatan dan tantangan...........................................................................6

F. Deskripsi Kegiatan kemuhammadiyahaan yang dilaksanakan oleh


mahasiswa P2K......................................................................................................7

G. Penutup........................................................................................................7

H. Lampiran (Dokumentasi berupa foto, konsep khutbah, ringkasan


pengajian, dll).........................................................................................................8

ii
A. Lokasi Pimpinan Cabang
Desa/Kelurahan : Paccinongang
Kecamatan : Somba Opu
Kabupaten/Kota : Gowa

B. Pendahuluan
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi islam yang besar di Indonesia.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi MUHAMMAD SAW, sehingga
Muhammadiyah juga dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut
Nabi Muhammad SAW.tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan
seluruh perilaku penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah.
Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran islam bercampur baur dengan
kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. Gerakan Muhammadiyah
berciri semangat membangun tata social dan pendidikan masyarakat yang
lebih maju dan terdidik. Dasar hokum Muhamamdiyah didasarkan pada Al-
Quran dan Sunnah.
Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al-
Qur’an diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi :
“ Hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Ayat tersebut menurut para tokoh muhammadiyah, mengandung isyarat
untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara
terorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang
hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah dinyatakan, “melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan
ketertiban organisasi” yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai
alat yang niscaya.
Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah
sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di Indonesia. Muhammadiyah di
dirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung kauman Yogyakarta pada
tanggal 18 November 1912 M (8 Dzulhijjah 1330 H). dengan Tujuan

1
2

“Menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam sehingga terwujud


masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Sungguminasa yang kita kenal saat ini pada awalnya bernama
“Tompobalang” yang artinya daratan yang dikelilingi oleh rawa-rawa.
Diberikan nama tersebut karena pada masa lampau daerah Tompobalang
sebagai daratan berada di tengah dengan di sebelah selatan terdapat sungai
Je’neberang, dibagian timur tepatnya di Cambaya dan Batangkaluku penuh
dengan rawa-rawa, di bagian barat tepatnya di Pandang-pandang dan
Lambaselo juga penuh dengan rawa-rawa demikian halnya dibagian utara
membujur dari timur ke barat penuh dengan rawa-rawa (Yasin Limpo,
1995:139).
Lebih lanjut diuraikan oleh Yasin Limpo (1995:139-140), bahwa:
Tompobalang ini menurut riwayatnya di masa lalu dipimpin oleh seorang
pemimpin kaum yang bergelar Karaeng Tompobalang. Pada masa
pemerintahan Raja Gowa XXVII I Mallisujawa Daeng Riboko, Arung
Mampu, Karaeng Tompobalang Sultan Maduddin Tumenanga ri
Tompobalang (1767-1769) daerah ini dikuasai Kerajaan Gowa. Sebelum ia
wafat pernah berpesan, “besok lusa di Tompobalang ini banyak orang yang
bermukim dan bisa mendapatkan kebahagiaan dalam mencapai cita-citanya
(tau sunggu ri minasana). Selama beberap tahun kemudian setelah Dia wafat
impiannya terbukti dan banyak orang yang bermukim di Tompobalang
sehingga daerah tersebut berubah nama menjadi Sungguminasa.
Proses penyebaran Muhammadiyah di daerah Gowa didasari oleh tiga
daerah yang sangat berperan aktif yaitu Makassar sebagai kota pertama
berdirinya Muhammadiyah di Sulawesi Selatan dan juga sebagai pusat
pembinaan kader Muhammadiyah di berbagai daerah Sulawesi Selatan,
Jongaya sebagai ranting Muhammadiyah pertama di Gowa yang dimana juga
sebagai tempat pembinaan kader-kader Muhammadiyah di berbagai daerah di
Gowa, dan Sungguminasa yang merupakan Cabang Muhammadiyah pertama
di Gowa dan tempat pembinaan Muhammadiyah serta menjadi cikal bakal
berdirinya Cabang-Cabang Muhammadiyah di daerah Gowa lainnya.
3

Muhammadiyah grup Sungguminasa berdiri beberapa saat setelah


pendirian Muhammadiyah grup Jongaya dimana Yunus Daeng Mannangkasi
sebagai pelopor pendirian Muhammadiyah grup Sungguminasa dan juga
seorang keturunan bangsawan yang berpengaruh di daerah itu dan merupakan
Pamong Praja diwaktu Kolonial Belanda. Hingga karena pelopornyalah
kepengurusan pertama Muhammadiyah grup Sungguminasa dapat terbentuk
dimana H. Yunus Dg. Mannangkasi sebagai ketua, Ince Abdul Gani sebagai
sekretaris, dibantu Hilal, Karaeng Ujung, dan Marhabang.
Sejak terbentuknya Muhammadiyah grup Sungguminasa yang memiliki
letak strategis dimana sebagai pusat kota di daerah Gowa, maka semakin
terbukalah kesempatan bagi Muhammadiyah untuk menanamkan pengaruhnya
baik dalam wilayah Sungguminasa maupun wilayah-wilayah di luar
Sungguminasa dalam lingkup daerah Gowa. Selain itu orang-orang yang
memiliki pengaruh, keberanian dan keikhlasan berjuang dalam menegakkan
dan menjunjung tinggi ajaran Nabi Muhammad SAW, menjadikan
Muhammadiyah grup Sungguminasa semakin berkembang.
Untuk menunjukkan pelaksanaan syariat Islam sesuai dengan tuntunan
Allah dan Rasul-Nya dalam persoalan ibadah dan dalam rangka pemantapan
dan pembinaan kemuhammadiyahan dan pembinaan kader-kader
Muhammadiyah, maka atas prakarsa Sarapa Daeng Tarru, Daeng Nompo,
Daeng Tangnga, Daeng Ngerang, Bapak Eppe, Bapak Bina serta dengan
memakai tanah wakaf dari Amma Buki maka didirikanlah Mushallah
Muhammadiyah di kampung Pandang-pandang. Kemudian oleh
Muhammadiyah grup Sungguminasa dijadikan pusat pembinaan kader dan
pusat dakwah. Selain itu melalui kerjasama dengan Aisyiyah, Muhammadiyah
grup Sungguminasa turut mendirikan sekolah di atas tanah wakaf dari Haji
Yunus Daeng Mannangkasi di tengah Kota Sungguminasa bernama Muallimin
Aisyiyah Sungguminasa dan menjadikan Rasyid Alya sebagai Kepala Sekolah
dan Abdul Rahman Daeng Sija, Hambali, Suaib Tahir dan Samsyuddin
sebagai gurunya. Dengan berdirinya mushalla dan sekolah tersebut menjadi
amal usaha pertama Muhammadiyah sehingga semakin terasalah konstribusi
4

dan kehadiran Muhammadiyah di Daerah Sungguminasa maupun daerah lain


di luar Sungguminasa.
Hingga puncaknya, setelah 13 tahun berdiri dan dianggap telah memenuhi
persyaratan maka melalui Surat Keputusan PB Muhammadiyah No. 792/1952
tanggal 04 Mei 1952 secara resmi Group Muhammadiyah Sungguminasa di
tingkatkan menjadi Muhammadiyah Cabang Sungguminasa dan cabang-
cabang Muhammadiyah lainnya termasuk Aisyiyah yang juga turut menjadi
cabang. Berdasarkan pada arsip tahun 1957 diketahui struktur
kepengurusannya sebagai berikut:
Jabatan Pengurus
Ketua Umar Baya
Wakil Ketua Marhabang Daeng Narang
Sekretaris I Sampara Daeng Naba
Sekretaris II Abdul Rahman Daeng Sija
Bendahara Abdul Wahab Daeng Djallang
H. Daeng Bunga
Mubin
Anggota Abdullah Tamolle
Hamdjah Daeng Todjeng
Wailong Daeng Kulle
Pake Daeng Ngerang 
Selain tokoh-tokoh yang telah disebutkan, masih ada beberapa tokoh
Muhammadiyah di Sungguminasa yang tidak sedikit kontribusinya terhadap
perkembangan Muhammadiyah Sungguminasa, diantara tokoh itu adalah
Abdul Wahab Daeng Nyallang dan Daeng Pawero, keduanya adalah peserta
Muktamar pada sekitar tahun 1959 di Yokyakarta.Demikian juga tokoh seperti
Johari Daeng Limpo dan Daeng Lalang yang merupakan keluarga dari
Marhabang Daeng Nuntung juga tidak sedikit perhatiannya dalam mengurusi
kepentingan Muhammadiyah. Dalam perkembangan selanjutnya hingga
sekitar tahun 1963 hampir seluruh bagian daerah Gowa telah terdapat Group
(ranting-ranting) Muhammadiyah dibawah pembinaan Muhammadiyah
Cabang Sungguminasa.
Dalam mengaktifkan dan memberikan pengalaman dan pemahaman
organisasi bagi ranting binaannya, pengurus Muhammadiyah Cabang
Sungguminasa melancarkan koordinasi dan konsolidasi dengan ranting-
ranting di bawahnya. Demikian pula ranting-ranting Muhammadiyah yang ada
5

pada saat itu menjadikan pengurus Muhammadiyah cabang Sungguminasa


sebagai pusat konsultasi. Dalam beberapa kegiatan Pengurus Cabang
diundang untuk memberikan pengarahan-pengarahan, dan ada pula kalanya
Pengurus Ranting mendatangi Pengurus Cabang guna mengkonsultasikan
segala masalah yang ada di ranting binaan masing-masing. Dengan pola
pembinaan semacam inilah sehingga dalam waktu sekitar 16 tahun
Muhammadiyah Cabang Sungguminasa berhak memberikan motivasi
terhadap ranting-ranting yang ada dalam wilayah kerjanya.
Hingga pada tahun 1968 telah resmi berdiri 13 Pengurus Cabang
Muhammadiyah di daerah Gowa, yaitu PCM Sungguminasa tahun 1952, PCM
Limbung tahun 1963, PCM Barembeng tahun 1966, PCM Lempangang tahun
1966, PCM Allu Bontonompo tahun 1967, PCM Pao Tombolo tahun 1967,
PCM Bontonompo tahun 1967, PCM Tompobulu Malakaji tahun 1967, PCM
Bori Matangkasa tahun 1968, PCM Maccini Baji tahun 1968, PCM
Moncobalang tahun 1968, PCM Pallangga tahun 1968, dan terakhir PCM
Malino tahun 1968. Dengan berdirinya cabang-cabang Muhammadiyah di
dihampir seluruh daerah Gowa menandakan bahwa Muhammadiyah daerah
Gowa terus berkembang.
6

C. Program Kerja Cabang


Ada beberapa program kerja Muhammadiyah cabang Sungguminasa, yaitu:
1. Pengajian, kegiatan ini rutin dilakukan baik pengajian khusus pimpinan
maupun pengajian umum.
2. Pendataan ranting, dimana pengurus cabang mendata ranting yang ada
diwilayahnya.
3. Kunjungan ke ranting, tindak lanjut yang dilakukan pengurus cabang
setelah melakukan pendataan terkait ranting yang ada di wilayahnya yaitu
melakukan kunjungan ke ranting untuk menjalin silaturahmi dan juga
untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh setiap ranting.
4. Baibul Arqam, yaitu pengkaderan yang wajib diikuti oleh seluruh anggota
Muhammadiyah sehingga dapat mencetak kader yang berkualitas dan
unggul baik secara akademik maupun spiritual
5. Wakaf, dilakukan semata-mata demi kepentingan umum.
6. Pendidikan, untuk mencetak bibit-bibit unggul dan menanamkan sikap
religius, cakap, mandiri dan berbudaya unggul sehingga dapat
mewujudkan tujuan dari lahirnya Muhammadiyah.

D. Realisasi Program Kerja Cabang


Selama dua tahun terakhir seluruh pengurus Muhammadiyah cabang
Sungguminasa bekerja sama sehingga mampu merealisasikan seluruh program
kerja yang telah disepakati dan mencapai target yang diharapkan.

E. Hambatan Dan Tantangan


Hambatan dan tantangan yang dihadapi pengurus Muhammadiyah cabang
Sungguminasa dalam melaksanakan program kerja yaitu pandemi yang terjadi
setahun lebih belakangan ini. Harus diakui bahwa dampak dari terjadinya
pandemi membuat pergerakan para pengurus terbatas. Namun itu tidak
menyurutrkan semangat para pengurus untuk tetap melaksanakan seluruh
program kerjanya disertai dengan protokol kesehatan yang ketat.
7

F. Deskripsi Kegiatan kemuhammadiyahaan yang dilaksanakan oleh


mahasiswa P2K
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar yang melaksanakan
program P2K di SMP Negeri 1 Sungguminasa tidak hanya melakukan
kegiatan keguruan tetapi juga turut serta dalam kegiatan kemuhammadiyaan.
Kegiatan Kemuhammadiyahan yang dilakukan yaitu :
1. Membersihkan Masjid
Kegiatan masjid dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian dan
pentingnya menjaga kebersihan masjid. Serta sebagai bentuk motivasi bagi
masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan masjid sebagai tempat
beribadah kepada Allah SWT.
2. Bersedekah ke Panti Asuhan Terdekat
Kegiatan yang kami lakukan juga adalah berbagi rezeki kepada anak
panti asuhan terdekat. Sedekah memberikan banyak hikmah untuk setiap
orang yang melakukannya. Sehingga, dengan sedekah kami berharap agar
bisa mendapatkan rezeki yang lebih baik lagi.
Agama Islam menempatkan anak yatim dalam posisi yang begitu
istimewa. Mereka yang termasuk sebagai anak yatim adalah anak yang
ayahnya telah meninggal dunia dan belum berusia baligh. Bukti
keistimewaan anak yatim dalam Islam dibuktikan dengan penyebutan anak
yatim dalam 22 ayat di Alquran.

G. Penutup
Demikianlah kami membuat laporan ini dengan sebenar-sebenarnya
berdasarkan fakta dilapangan. Semoga dapat diterima dan bermanfaat bagi
kemajuan Persyarikatan Muhammadiyah. Billahi fissabil haq fastabiqul khaerat.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
8

H. Lampiran (Dokumentasi berupa foto, konsep khutbah, ringkasan


pengajian, dll)

Anda mungkin juga menyukai