SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Nurul Fitrih
10536 11029 17
Bermanfaat atau tidak engkau harus tetap hidup meski selalu dibanding-
Hidup itu adil bagi setiap manusia, hanya saja kita yang tidak bersyukur padahal
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
َّ الر ْح َمن
الر ِح ْي ِم ِ ِب ْس ـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـم
َّ هللا
ِ
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga kita bisa beraktivitas dalam keadaan sehat wal
‘afiat. Selanjutnya salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, Nabi yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alama yang
terang benderang.
kesempurnaan itu terkadang jauh dari kehidupan seseorang. Demikian juga tulisan
ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan tetapi kapasitas penulis dalam
keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Makassar. Namun, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan maupun dukungan dari berbagai pihak. Sehingga segala rasa
hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua Mustakim dan
Mariani, dimana selalu mendoakan dan memberikan restunya dalam setiap langkah
penulis dalam menggapai cita-cita serta rasa kasih sayangnya dalam mendidik
Selain itu, penghormatan dan ucapan terima kasih kepada Dr. Ilham Minggi, M.Si.,
dan Randy Saputra Mahmud, S.Si., M.Pd., selaku pembimbing I dan pembimbing
ix
II, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi sejak awal
Tak lupa juga penulis mengucapkan terimkasih kepada Prof. Dr. H. Ambo
Makassar, dan Mukhlis S.Pd., M.Pd., ketua Program Studi Pendidikan Matematika
serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan
penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Kepala Sekolah, guru, staf SMP Negeri 1 Tombolo Pao, dan Ibu Nurul Hikmah, J,
S.Pd., selaku guru mata pelajaran Matematika di sekolah tersebut yang telah
mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuangan Nurmia Syam dan Fitriani
yang telah banyak menemani dalam perjalanan ini, serta seluruh rekan mahasiswa
selama menempuh pendidikan yang pastinya akan selalu dikenang oleh penulis.
Akhir kata, semoga skripsi ini bisa membawa manfaat bagi para pembaca,
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ............... 11
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 54
B. Pembahasan .......................................................................................... 70
A. Simpulan .............................................................................................. 73
B. Saran .................................................................................................... 74
xii
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan cara mengolah bahan belajar. Artinya siswa yang mengalami proses
matematika yang selalu dihadirkan dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat
pendidikan atas. Mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK bahkan perguruan tinggi
Dalam dunia kehidupan sehari-hari, matematika tidak lepas dari hidup dan
ditakuti oleh para siswa dan paling tidak disukai oleh sebagian besar siswa.
Belajar matematika sering terjadi hari ini ingat dan besok saat dicoba lagi akan
siswa bahkan susah untuk dipahami dan tidak selamanya akan selalu paham.
1
2
Itulah mengapa guru harus mengubah paradigma siswa agar tidak membenci
matematika.
aktifnya siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dan kreativitas siswa
siswa tercermin dari respon atau jawaban siswa yang umumnya masih
mentransfer dari apa yang diajarkan oleh guru. Dalam proses pembelajaran
peneliti menemukan fakta bahwa tingkat kreativitas siswa masih dalam kategori
lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap soal-soal
yang tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis (selalu dipandang menurut
menekankan pada pembuatan sesuatu atau komposisi yang baru dan berbeda,
produk yang baru yang dihasilkan dari suatu kreativitas bukan hanya dari yang
tidak ada menjadi ada, tetapi juga kombinasi baru dari sesuatu yang sudah ada.
didefinisikan secara jelas dan pembuktian yang disusun secara formal. Selain
belajar siswa baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor internal
faktor eksternal salah satunya adalah cara guru mengajar, atau model
masalah tersebut, maka perlu dicarikan model yang tepat dalam pembelajaran
selain itu juga harus disesuaikan dengan materi, karakteristik peserta didik, serta
kreatif tak lepas dengan istilah kreativitas. Berpikir kreatif dan kreativitas
perlu dibekalkan kepada siswa agar siswa tersebut dapat mengelola dan
berbagai ide atau menciptakan berbagai hal baru yang berguna bagi dirinya dan
lingkungan sekitarnya.
Salah satu cara yang dilakukan guru sebagai upaya untuk mengembangkan
yang dimiliki setiap siswanya, baik yang menyangkut minat, sikap, daya
mathematical creativity.
solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Suatu situasi atau
pertanyaan itu, namun tidak mempunyai cara atau algoritma yang segera dapat
kreatif membantu siswa untuk berpikir dan mengungkapkan diri secara kreatif,
siswa.
dimiliki siswa. Ada 4 unsur dalam pembelajaran SAVI yaitu Somatis (belajar
siswa dilibatkan tidak hanya sekedar mendapatkan penjelasan dari guru dan
menyelesaikan soal, tetapi pada proses belajar siswa bergerak bebas aktif,
belajar dengan aktif biasanya ditandai dengan gerakan fisik, sedangkan gerakan
fisik dapat meningkatkan proses mental. Selain itu, aspek intelektual yang
merupakan salah satu unsur SAVI dapat mengajak siswa untuk terlibat dalam
7
motivasi belajar siswa, dan berusaha belajar secara aktif yang pada akhirnya
masalah. Oleh karena itu, pendekatan SAVI dapat digunakan untuk mengukur
Tombolo Pao.”
8
B. Rumusan Masalah
ini adalah apakah penerapan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
matematika siswa.
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
E. Batasan Istilah
penyelesaian masalah.
Intelektual yaitu :
diinginkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung
menghasilkan suatu cara atau sesuatu yang baru dalam memandang masalah
gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri berpikir kreatif
maupun berpikir afektif, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan
hal-hal yang sudah ada dalam belajar matematika (Wulandari dkk, 2019).
metode-metode baru.
berbagai interaksi dan pengalaman belajar serta beralas dari potensi bawaan
potensi yang mutlak dimiliki oleh setiap siswa untuk mencapai prestasi yang
11
12
dapat membantu menciptakan hasil karya, baik dalam bentuk ide atau
permasalahan.
Menurut Retrani (2015) apa yang diciptakan itu tidak perlu hal-hal baru
tetapi bila ia tidak bermanfaat atau bahkan merugikan, maka hasil karya atau
produk itu tidak bermakna dan oleh karenanya tidak dapat dikategorikan
kreatif.
solusi baru.
Karena itu, pemikiran kreatif perlu dilatih agar anak mampu berpikir lancar
kreatif anak-anak dan orang dewasa sering digunakan “The Torrance Test
1. Kefasihan (fluency)
2. Keluwesan (flexibility)
yang berbeda,
3. Kebaruan (novelty)
yang tidak biasa (unpredictable) atau mengacu pada keaslian ide yang
Memberikan beberapa cara atau saran untuk melakukan berbagai hal; (3)
pandang yang berbeda-beda; (2) mencari banyak alternatif atau arah yang
melahirkan ungkapan yang baru dan unik; (2) memikirkan cara yang tidak
15
kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur; dan (d)
beragam interpretasi, solusi metode atau jawaban dalam hal ini, siswa
one way; then in other ways or Students discuss many solution methods”,
beragam metode dan menghasilkan jawaban yang berbeda dalam hal ini
kesulitan yang dihadapi untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai.
lain.
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, guna mencapai tujuan yang tidak
dimilikinya.
syarat cukup suatu informasi, mencari apakah ada informasi yang tidak
daftar.
yang diberikan.
yang esensial untuk dimiliki oleh siswa namun pada dasarnya siswa kurang
mandiri dan tidak mampu untuk menggunakan konsep yang telah diajarkan
guru.
pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa
berkembang”.
21
merumuskan model matematika dari soal yang diberikan. Untuk itu perlu
c. Melaksanakan rencana
telah dirumuskan. Dengan kata lain siswa menyelesaikan soal itu dengan
hanya sebagai tujuan dari belajar matematika tetapi juga merupakan alat
Beberapa strategi yang terkenal adalah seperti yang dikemukakan Polya dan
pembelajaran.
penggunaan semua alat indra dalam pembelajaran. Meier (2002: 91) juga
gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat
Auditori, belajar Visual dan belajar Intelektual. Jika keempat unsur SAVI
ada dalam setiap pembelajaran, maka siswa dapat belajar secara optimal.
26
(2002), yaitu:
Komponen Deskripsi
menggambar lingkaran.
matematika, yaitu:
menerapkannya.
siswa lainnya.
1) Belajar Somatis
Tubuh adalah pikiran dan pikiran adalah tubuh. Keduanya satu dan tak
oleh tanpa nama (2010) bahwa “tubuh dan pikiran itu satu. Keduanya
28
membuat siswa bangkit dari tempat duduk dan aktif secara fisik dari
waktu ke waktu.
menjauhkan diri dari bangku karena mereka lebih suka duduk dilantai
sering :
lain :
2) Belajar Auditori
diberikan. Dalam hal ini siswa diberikan pertanyaan terkait materi yang
diajarkan.
Sadar atau tidak, telinga kita akan terus menangkap dan menyimpan
pesan auditori. Selain itu, beberapa area penting di otak akan menjadi
auditori kita lebih kuat dari pada yang kita sadari. Telinga terus
bagi mereka yang auditorial yang kuat dalam pikiran pembelajar dapat
mereka sendiri.
diantaranya adalah :
ketika membaca.
suara.
berikut:
saat membaca.
menerapkannya.
penjelasannya.
33
3) Belajar Visual
lain.
jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan. Belajar visual adalah
alasan bahwa di dalam otak kita terdapat lebih banyak perangkat untuk
indra yang lain. Oleh karena itu, ketajaman visual lebih menonjol pada
sebagain orang.
perangkat untuk memproses informasi visual dari pada indra yang lain,
berasal dari sumber visual dan otak mempunyai tanggapan cepat dan
alami terhadap simbol, ikon, dan gambar yang sederhana dan kuat.
dibacakan.
tersebut.
atau grafik.
4) Belajar Intelektual
oleh guru.
b) Ingatan Baik.
1) Tahap Persiapan
yang optimal.
tahu siswa yang mendalam dari dalam siswa terhadap materi ajar
persiapan adalah:
(auditori).
(auditori).
2) Tahap Penyampaian
untuk semua gaya belajar. Pada tahap ini guru membantu siswa
agar bisa membantu siswa dalam memahami materi ajar dan siswa
ini adalah:
d) Presentasi interaktif.
3) Tahap Pelatihan
baru dengan berbagai cara. Pada tahap ini guru membantu siswa
siswa untuk lebih memahami materi ajar melalui cara lain atau
fisik bahkan bila perlu guru dan siswa bisa membuat permainan
adalah:
b) Usaha/umpan balik.
c) Permainan belajar.
k) Mengajar kembali.
intelektual).
adalah :
d) Materi penguatan.
e) Pengarahan berkelanjutan.
intelektual).
pengetahuannya.
merasa diperhatikan.
psikomotorik siswa.
menarik.
43
kemampuan lemah.
saat itu.
matematika.
rujukan adalah :
Control Group Posttest Only. Subyek penelitian ini adalah 72 siswa yang
pada siswa kelas VIII. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar
belajar siswa tentunya bila pendekatam SAVI dilaksanakan dengan baik dan
benar.
VIII SMP Negeri 1 Gegesik Cirebon pada pokok bahasan Bangun Ruang
Sisi Datar.
Ada dua jenis variabel yaitu Variabel X dan Variabel Y. Variabel X adalah
tes. Dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 gegesik dan
sampel sebanyak satu kelas yaitu kelas VIII F yang diambil secara cluster
5. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Dwi Teriyana Melia (2016) dengan
pendekatan SAVI; (3) kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan
7. Penelitian yang dilakukan oleh Ega Pratiwi Mandasari (2014) dengan judul
pada bulan April-mei 2014. Metode yang digunakan pada penelitian ini ada
sebagai sampel yang terdiri dari 42 siswa untuk kelas eksperimen dan 42
Bajeng” memperoleh hasil (1) skor rata-rata hasil belajar matematika siswa
sebelum diterapkan pendekatan SAVI adalah 35,8 dan berada pada kategori
rendah dengan standar deviasi 3,16. 26 siswa atau 100% tidak mencapai
SAVI adalah 81,38 dengan standar deviasi 10,40 dimana skor terendah
adalah 50 dan skor tertinggi adalah 100. 23 siswa atau 88,46% mencapai
individu. Ini berarti ketuntasan secara klasikal tercapai dengan berada pada
kategori tinggi. (2) Aktivitas siswa berada pada kategori baik. (3) Angket
Bajeng.
10. Penelitian yang dilakukan oleh Erli Yunita dan M. Coesamin (2013). Judul
siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E semester
dan diperoleh kelas VIII B dan VIII E. desain penelitian ini adalah posttest-
Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tombolo pao” memiliki perbedaan
50
dengan hasil penelitian relevan yang telah disebutkan di atas. Pada penelitian
C. Kerangka Pikir
berpikir kreatif siswa itu sendiri. Berpikir kreatif dapat menolong seseorang
2008). Kreativitas merupakan bentuk yang paling tinggi dari fungsi mental
(Lang dan Evans, D.N. 2006). Hambatan untuk berpikir kreatif yang sering
salah, kurang percaya diri, atau meyakini bahwa mereka tidak kreatif (Lang dan
Evans, D. N. 2006).
penting dalam hidup, antara lain karena dengan berkreasi orang dapat
mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok
51
dalam hidup manusia. Hal ini diperkuat oleh Mashlow (1999) bahwa kreativitas
perwujudan dirinya. Orang yang sehat mental, yang bebas dari hambatan-
Kemampuan berpikir kreatif atau kreativitas perlu dilatih agar siswa mampu
masalah dari berbagai sudut pandang dan mampu melahirkan berbagai ide).
Pendekatan SAVI
D. Hipotesis Penelitian
penelitian yaitu :
masalah matematika.
masalah matematika.
masalah matematika.
masalah matematika.
masalah matematika.
masalah matematika.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
terkendalikan.
B. Lokasi Penelitian
Selatan.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas VIII SMP Negeri 1
54
55
b. Memilih secara acak satu kelas dari seluruh kelas yang ada.
D. Desain Penelitian
Posttest Design. Penelitian ini dilakukan pada satu kelompok saja tanpa
sebagai berikut :
𝑂1 𝑋 𝑂2
Keterangan :
E. Instrumen Penelitian
pendekatan SAVI.
1. Teknik Tes
perlakuan.
lembar observasi.
57
Tingkat Karakteristik
Tingkat 4 Siswa mampu menunjukkan: (1) Kefasihan; (2)
(sangat kreatif) fleksibilitas; (3) kebaruan
Siswa mampu menunjukkan: (1) kefasihan dan kebaruan
Tingkat 3+ secara utuh dan sedikit keluwesan atau (2) keluwesan dan
(menuju sangat kefasihan dan sedikit kebaruan atau (3) kebaruan dan
kreatif) keluwesan dan sedikit kefasihan
Siswa mampu menunjukkan: kefasihan dan kebaruan
atau (2) keluwesan dan kefasihan atau (3) kebaruan dan
Tingkat 3
keluwesan atau dengan kata lain mampu menunjukkan
(kreatif)
dua aspek dari indicator
Tingkat 2
Siswa mampu menunjukkan kebaruan atau keluwesan
(cukup kreatif)
Tingkat 1+ Siswa mampu menunjukkan kefasihan dan sedikit
(menuju cukup keluwesan dan atau sedikit kebaruan
kreatif)
58
hanya pada salah satu indikator soal. Misalkan jawaban siswa untuk
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁= × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
hipotesis penelitian.
a. Uji Normalitas
model regresi linear, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang
adalah normal.
1) Merumuskan hipotesis.
5) Memberikan kesimpulan.
b. Uji t
dari sampel yang diambil. Dalam penelitian ini akan digunakan uji t
berpasangan berasal dari subjek yang sama dan diambil saat situasi
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡=
𝑆1 2 𝑆2 2 𝑆1 𝑆2
√
𝑛1 + 𝑛2 − 2𝑟 (√𝑛1 ) (√𝑛2 )
Dimana :
a. Nilai signifikansi 𝛼
t-test df = N – 1
d. Apabila :
diterima)
dan ℎ𝑎 ditolak)
sebagai berikut :
diterima.
ℎ𝑎 ditolak.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII A dengan jumlah siswa 20
sebagai berikut.
63
64
minimum yang dicapai siswa adalah 0 dan skor maksimum yang dicapai
nilai maksimum siswa adalah 33,33 dan nilai minimum 11.11, rata-rata
skor yang diperoleh 22,67 dengan standar deviasi 6.97. Sedangkan setelah
diberikan perlakuan nilai maksimum 57.79 dan nilai minimum 20, rata-
rata skor yang diperoleh adalah 44.67 dengan standar deviasi 9.46.
65
Berikut adalah pengkategorian nilai pree test dan post test siswa
Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat dicermati bahwa hasil pree test
berada pada kategori kurang kreatif dengan rata-rata skor yang diperoleh
dari hasil pree test siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Tombolo Pao sebesar
22,67 yang berada pada rentang kategori kurang kreatif. Selain itu, jumlah
Sedangkan pada tabel 4.3 dapat dicermati bahwa hasil post test
berada pada kategori cukup kreatif dengan skor rata-rata yang diperoleh
dari hasi post test siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tombolo Pao sebesar
46,67 yang berada pada kategori cukup kreatif. Selain itu, jumlah siswa
Jumlah Sampel 20 20 20
Nilai Maksimum 7 6 3
Nilai Minimum 2 2 0
Rentang Nilai 5 4 3
Median 5 4 1
Modus 6 4 1
Jumlah Sampel 20 20 20
Nilai Maksimum 11 11 6
Nilai Minimum 3 3 3
Rentang Nilai 8 8 3
Median 8 8 5
Modus 8 8 5
perhitungan statistik deskriptif antara hasil pree test dan post test.
Dari tabel diketahui bahwa nilai rata-rata hasil pree test untuk
perlakuan dari hasil post test untuk indikator kefasihan sebesar 11,
a. Uji Normalitas
untuk data pree test diperoleh nilai sig. sebesar 0,200 > 0,05.
Sedangkan untuk data post test diperoleh nilai sig. sebesar 0,200 >
berdistribusi normal.
b. Uji Hipotesis
test lebih rendah dari pada rata-rata hasil belajar post test. Dalam
dengan melihat nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil uji paired
sampel t-test. Nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka
B. PEMBAHASAN
orang. Nilai pree test untuk nilai terendah adalah 11,11 dan nilai tertinggi
adalah 33,33. Nilai post test untuk nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 57,79.
Rata-rata pree test 22,67 dan rata-rata post test 44,67 serta standar deviasi
matematika siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Tombolo Pao untuk hasil pree
test adalah 40% siswa berada pada kategori tidak kreatif dan 60% siswa
berada pada kategori kurang kreatif. Sedangkan tidak ada satu siswa pun
yang berada pada kategori cukup kreatif, kreatif dan sangat kreatif. Untuk
hasil post test sebanyak 5% siswa berada pada kategori tidak kreatif, 30%
siswa berada pada kategori kurang kreatif dan 65% siswa berada pada
sebesar 4,05 dan indikator kebaruan sebesar 1,40. Untuk hasil post test
keluwesan sebesar 7.65 dan indikator kebaruan sebesar 4,60. Nilai rata-rata
post test lebih tinggi dari nilai rata-rata pree test yang artinya terjadi
Kolmogorov Smirnov untuk hasil pree test diperoleh nilai sig. 0,200 > 0,05
dan hasil post test diperoleh nilai sig. 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal. Dan juga berdasarkan hasil yang diperoleh
dari uji t paired sampel t-test diperoleh nilai t hitung sebesar -8,352. Nilai t
hitung negatif dapat bermakna positif sehingga nilai t hitung menjadi 8,352.
𝛼 0,05
signifikansi ( 2 = = 0,025), maka nilai t tabel sebesar 2,093.
2
Diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka ℎ0 ditolak dan ℎ𝑎
diterima.
A. SIMPULAN
masalah matematika.
masalah matematika.
masalah matematika.
73
74
diterima karena nilai t hitung sebesar 8,352 lebih besar dari pada nilai t
2. Nilai rata-rata hasil pree test siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Tombolo
22,67. Nilai rata-rata hasil post test siswa kelas VIII A SMP Negeri 1
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Criestie E. J. C. Montoala & Yohanes A.R. Langi. 2018. Jurnal Matematika dan
Aplikasi deCertesiaN, Vol.7, No.1:44-46
Meier, D. 2002. The Accelerated Learning Hand Book. Panduan Kreatif dan Efektif
Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Terjemahan. Bandung:
Kaifa.
Melia, Rizki Dwi Triyana. 2017. Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas IX pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung di MTSN Purwoasri Kab. Kediri
Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi tidak diterbitkan. Kediri. FKIP
Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Retrani. 2015. Analisis Kreativitas Siswa Kelas VII dalam Mengkontruksi Soal
Matematika Pada Materi Segi Empat di SMP Negeri 1 Ngunut Tahun
Ajaran 2014/2015. Skripsi.
(https://repo-iain-tulungagung.ac.id/1693/, diakses 28 November 2019)
Petunjuk :
Kerjakan soal berikut dengan berbagai cara yang Anda ketahui.
Soal
1. Diketahui sebuah garis panjangnys 10 cm. gunakan garis tersebut untuk
menggambar dua segitiga siku-siku dan tentukan panjang sisi-sisi yang lain
dari segitiga-segitiga yang Anda buat.
2.
A
D
9 cm
B 12 cm C
Petunjuk :
Kerjakan soal berikut dengan berbagai cara yang Anda ketahui.
Soal
1. Diketahui sebuah garis panjangnya 25 cm.
a. Gunakan garis tersebut untuk menggambar dua segitiga siku-siku.
b. Tentukan panjang sisi-sisi yang lain dari segitigaa-segitiga yang Anda Buat.
2. Perhatikan gambar berikut!
A
P
90
B C
Diketahui sebuah segitiga sama sisi 𝐴𝐵𝐶. Jika 𝐵𝐶 = 4 𝑐𝑚, maka berapakah
panjang 𝐵𝑃 ?
3. Pak Mahmud berada di atas sebuah gedung setinggi 40 meter dan ia
memperhatikan mobil A dan mobil B yang berada dibawahnya. Jarak pak
Mahmud dengan mobil A 50 meter dan jarak pak Mahmud dengan mobil B 85
meter. Jika posisi alas gedung, mobil A, dan mobil B segaris, maka tentukan
jarak antara mobil A dan mobil B!
81
Diketahui luas ∆ABD = Perhatikan bahwa 𝐵𝐷 merupakan hipotenusa 3. Kemampuan untuk memproduksi banyak
150 𝑐𝑚2 . Tentukan panjang dari ∆𝐵𝐶𝐷, yang mempunyai alas 𝐵𝐶 = 12 𝑐𝑚 gagasan dan lancar dalam menggunakan
AB! dan tinggi 𝐶𝐷 = 9 𝑐𝑚. Gunakan rumus gagasan-gagasannya.
Pythagoras untuk menemukan hipotenusa 𝐵𝐷. 4. Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih
𝐵𝐷2 = 𝐵𝐶 2 + 𝐶𝐷2
banyak dari siswa lain.
𝐵𝐷2 = 122 + 92
𝐵𝐷2 = 144 + 81
𝐵𝐷2 = 225 Keluwesan (flexibility)
𝐵𝐷 = 15 𝑐𝑚 1. Mampu menyelesaikan masalah teorema
Cara lain : menggunakan Triple Pythagoras 9, Pythagoras dengan lebih dari satu alternatif
12, 15. jawaban yang berbeda dengan benar.
2. Kemampuan mengajukan berbagai
Mencari 𝐴𝐵 pendekatan masalah.
Gunakan rumus luas segitiga untuk menghitung
3. Memberikan macam-macam penafsiran
tinggi 𝐴𝐵 jika diketahui luas ∆𝐴𝐵𝐷 =
150 𝑐𝑚2 dan alas 𝐵𝐷 = 15 𝑐𝑚. terhadap suatu gambar, cerita atau masalah.
𝑎×𝑡 4. Memberikan pertimbangan atau
𝐿 ∆𝐴𝐵𝐷 = 2
15 × 𝐴𝐵 mendiskusikan sesuatu.
150 =
2
150 × 2 Kebaruan (novelty)
𝐴𝐵 = 1. Siswa mampu mengerjakan masalah dengan
15
300 beberapa jawaban yang berbeda atau
𝐴𝐵 =
15 mempunyai jawaban yang tidak terpikirkan
𝐴𝐵 = 20 𝑐𝑚
oleh siswa pada tingkat pengetahuanya.
2. Mampu menghasilkan ungkapan yang baru
dan unik setidaknya bagi dirinya sendiri.
84
22 m
A D jawaban.
c. Gambarkanlah sketsanya.
2. Siswa mampu mengungkapkan alternatif
d. Hitunglah panjang kawat
12 m
penghubung antara ujung penyelesaian lain,
tiang tersebut. B C 3. Kemampuan untuk memproduksi banyak
gagasan dan lancar dalam menggunakan
Dimana 𝐴𝐵 merupakan tinggi tiang pertama gagasan-gagasannya.
dan 𝐶𝐸 merupakan tinggi tiang kedua, 𝐴𝐷 4. Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih
adalah jarak tiang 𝐴𝐵 dan 𝐶𝐸. banyak dari siswa lain.
b. Untuk mencari panjang 𝐴𝐸, maka terlebih
dahulu cari panjang 𝐷𝐸.
𝐷𝐸 = 𝐶𝐸 − 𝐴𝐵 Keluwesan (flexibility)
𝐷𝐸 = 22 𝑚 − 12 𝑚 1. Mampu menyelesaikan masalah teorema
𝐷𝐸 = 10 𝑚 Pythagoras dengan lebih dari satu alternatif
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras, jawaban yang berbeda dengan benar.
maka panjang 𝐴𝐸 : 2. Kemampuan mengajukan berbagai
𝐴𝐸 2 = 𝐴𝐷 2 + 𝐷𝐸 2
pendekatan masalah.
𝐴𝐸 2 = 242 + 102
𝐴𝐸 2 = 576 + 100 3. Memberikan macam-macam penafsiran
𝐴𝐸 2 = 676 terhadap suatu gambar, cerita atau masalah.
85
Diketahui sebuah segitiga sama 𝐵𝑃2 = 𝐵𝐶 2 − 𝐶𝑃2 3. Kemampuan untuk memproduksi banyak
sisi 𝐴𝐵𝐶. Jika 𝐵𝐶 = 4 𝑐𝑚, maka 𝐵𝑃2 = 42 − 22 gagasan dan lancar dalam menggunakan
berapakah panjang 𝐵𝑃 ? 𝐵𝑃2 = 16 − 4 gagasan-gagasannya.
𝐵𝑃2 = 12 4. Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih
𝐵𝑃 = √12 banyak dari siswa lain.
𝐵𝑃 = 2√3 Keluwesan (flexibility)
1. Mampu menyelesaikan masalah teorema
Pythagoras dengan lebih dari satu alternatif
jawaban yang berbeda dengan benar.
2. Kemampuan mengajukan berbagai
pendekatan masalah.
3. Memberikan macam-macam penafsiran
terhadap suatu gambar, cerita atau masalah.
4. Memberikan pertimbangan atau
mendiskusikan sesuatu.
Kebaruan (novelty)
1. Siswa mampu mengerjakan masalah dengan
beberapa jawaban yang berbeda atau
mempunyai jawaban yang tidak terpikirkan
oleh siswa pada tingkat pengetahuanya.
2. Mampu menghasilkan ungkapan yang baru
dan unik setidaknya bagi dirinya sendiri.
89
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
KI3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4 : menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Menjelaskan dan 3.6.1 Memahami rumus dari
membuktikan Teorema Teorema Pythagoras
Pythagoras dan Triple 3.6.2 Menjelaskan bunyi Teorema
Pythagoras Pythagoras
3.6.3 Menjelaskan sisi-sisi pada
segitiga siku-siku
3.6.4 Memahami 3 bilangan yang
merupakan panjang sisi-sisi
segitiga siku-siku
3.6.5 Menuliskan 3 bilangan
ukuran panjang sisi segitiga
siku-siku (Triple Pythagoras)
4.6 Menyelesaikan masalah 4.6.1 Menyajikan hasil
yang berkaitan dengan pembelajaran Teorema
Teorema Pythagoras dan Pythagoras dan Triple
Triple Pythagoras Pythagoras
92
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan Somatis, Auditori,
Visual, dan Intelektual (SAVI) untuk menumbuhkan sikap menyadari
kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan
pendapat, siswa dapat :
1. Memahami rumus dari Teorema Pythagoras.
2. Menjelaskan bunyi Teorema Pythagoras.
3. Menjelaskan sisi-sisi pada segitiga siku-siku.
4. Memahami 3 bilangan yang merupakan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.
5. Menjelaskan tiga bilangan ukuran panjang sisi segitiga siku-siku (Triple
Pythagoras).
6. Menyajikan hasil pembelajaran Teorema Pythagoras dan Triple
Pythagoras.
7. Menghitung panjang sisi-sisi segitiga siku-siku.
8. Menghitung panjang diagonal bangun datar.
9. Menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.
10. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penerapan Teorema
Pythagoras Triple Pythagoras.
D. Materi Pembelajaran
Materi : Teorema Pythagoras
1. Hubungan antar panjang sisi pada segitiga siku-siku
2. Pemecahan masalah yang melibatkan Teorema Pythagoras
F. Media/Alat Belajar
1. Modul buku siswa
2. Buku Guru dan Buku Siswa Matematika
3. Power Point
93
4. Whatsapp Group
5. Youtube
6. Google Form
7. Internet
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME, dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran dan materi pada
pertemuan yang sedang berlangsung.
Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Pembagian kelompok belajar.
Peserta Didik :
Peserta didik menjawab salam dari guru.
Ketua kelas memimpin teman-temannya untuk berdoa secara bersama-
sama.
Peserta didik memperhatikan guru dan mulai fokus untuk belajar.
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru.
Peserta didik menyimak penjelasan dari guru.
Kegiatan Inti (90 Menit)
Tahap Persiapan Kegiatan Literasi
(Preparation)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Tokoh
Pythagoras dengan cara :
Penjelasan pengantar kegiatan secara global
tentang materi pelajaran mengenai materi Tokoh
Pythagoras.
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah dan
di sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet atau materi yang berhubungan dengan
materi yang akan diajarkan.
94
Literasi Numerasi
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
tentang materi Tokoh Pythagoras.
Peserta didik menyampaikan pendapat terkait materi
Tokoh Pythagoras.
Tahap Menanya / Berpikir Kritik (Critical Thinking)
Penyampaian Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
(Presentation) untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar.
Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan
hasil pengamatan terhadap materi yang dikaji
tentang Tokoh Pythagoras.
Tahap Pelatihan Mengumpulkan Informasi (Kegiatan Literasi) dan
(practice) Kerjasama (Collaboration)
Kreativitas (Creativity)
Peserta Didik :
Peserta didik merumuskan kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
Berdoa dan Memberi salam.
96
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME, dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran dan materi pada
pertemuan yang sedang berlangsung.
Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Pembagian kelompok belajar.
Peserta Didik :
Peserta didik menjawab salam dari guru.
Ketua kelas memimpin teman-temannya untuk berdoa secara bersama-
sama.
Peserta didik memperhatikan guru dan mulai fokus untuk belajar.
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru.
Peserta didik menyimak penjelasan dari guru.
Kegiatan Inti (90 Menit)
Tahap Persiapan Kegiatan Literasi
(Preparation)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Memahami
Teorema Pythagoras dengan cara :
Penjelasan pengantar kegiatan secara global tentang
materi pelajaran mengenai materi Memahami
Teorema Pythagoras.
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari internet atau
materi yang berhubungan dengan materi yang akan
diajarkan.
Lembar kerja materi dan pemberian contoh-contoh
materi untuk dapat dikembangkan peserta didik.
Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan
bacaan terkait dengan materi yang diajarkan.
Kreativitas (Creativity)
Peserta Didik :
Peserta didik merumuskan kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
Berdoa dan Memberi salam.
99
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME, dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran dan materi pada
pertemuan yang sedang berlangsung.
Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Pembagian kelompok belajar.
Peserta Didik :
Peserta didik menjawab salam dari guru.
Ketua kelas memimpin teman-temannya untuk berdoa secara bersama-
sama.
Peserta didik memperhatikan guru dan mulai fokus untuk belajar.
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru.
Peserta didik menyimak penjelasan dari guru.
Kegiatan Inti (90 Menit)
Tahap Persiapan Kegiatan Literasi
(Preparation)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Hubungan
antar Panjang Sisi pada Segitiga Siku-Siku dengan
cara :
Penjelasan pengantar kegiatan secara global
tentang materi pelajaran mengenai materi
Hubungan antar Panjang Sisi pada Segitiga
Siku-Siku.
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah dan
di sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet atau materi yang berhubungan dengan
materi yang akan diajarkan.
Lembar kerja materi dan pemberian contoh-
contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta
didik.
Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan
dan bacan terkait dengan materi yang diajarkan.
100
Kreativitas (Creativity)
Peserta Didik :
Peserta didik merumuskan kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
Berdoa dan Memberi salam.
102
Pertemuan Keempat
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME, dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran dan materi pada pertemuan
yang sedang berlangsung.
Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Pembagian kelompok belajar.
Peserta Didik :
Peserta didik menjawab salam dari guru.
Ketua kelas memimpin teman-temannya untuk berdoa secara bersama-
sama.
Peserta didik memperhatikan guru dan mulai fokus untuk belajar.
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru.
Peserta didik menyimak penjelasan dari guru.
Kegiatan Inti (90 Menit)
Tahap Persiapan Kegiatan Literasi
(Preparation)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi
Menyelesaikan Permasalahan Nyata dengan
Pythagoras dengan cara :
Penjelasan pengantar kegiatan secara global
tentang materi pelajaran mengenai materi
Menyelesaikan Permasalahan Nyata dengan
Pythagoras.
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah dan
di sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet atau materi yang berhubungan dengan
materi yang akan diajarkan.
Lembar kerja materi dan pemberian contoh-
contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta
didik.
Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan
dan bacan terkait dengan materi yang diajarkan.
103
Kreativitas (Creativity)
Peserta Didik :
Peserta didik merumuskan kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
Berdoa dan Memberi salam.
105
H. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Observasi selama pembelajaran berlangsung
b. Pengetahuan : Tertulis uraian dan atau pilihan ganda
Tes lisan/observasi terhadap diskusi, tanya jawab
dan percakapan.
c. Keterampilan : Unjuk kerja dan portopolio
Nurul Fitrih
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Nama Anggota :
1. ……………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
4. ……………………….
5. ……………………….
A. Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan dan membuktikan Teorema Pythagoras dan Triple
Pythagoras
B. Indikator
3.7.1 Memahami rumus dari Teorema Pythagoras
3.7.2 Menjelaskan bunyi Teorema Pythagoras
3.7.3 Menjelaskan sisi-sisi pada segitiga siku-siku
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan dan membuktikan teorema Pythagoras dan
triple Pythagoras
107
Aktivitas 1
Petunjuk :
1. Kerjakan bersama anggota kelompok dengan menunjukkan sikap kerja sama
dan bertanggungjawab.
2. Setiap anggota kelompok wajib berpartisipasi dalam menyelesaikan LKPD.
3. Gunakan buku paket/internet sebagai literasi untuk menjawab soal-soal yang
ada pada LKPD.
Topik : Pembuktian Teorema Pythagoras dengan Persegi
Teorema Pythagoras berbunyi :
“Pada sebuah segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring (sisi di depan sudut siku-siku)
sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain.”
b c
𝒂𝟐 + 𝒃𝟐 = 𝒄𝟐
Untuk membuktikan kebenaran dari teorema Pythagoras di atas, ikuti
langkah-langkah berikut :
1. Pahami Teorema Pythagoras di atas bersama teman kelompokmu (bisa
dikerjakan individu)
2. Setelah memahami bunyi dari Teorema Pythagoras, siapkan kertas HVS (atau
kertas berpetak), kertas karton, pensil, penggaris, dan gunting.
3. Buatlah tiga buah persegi dari kertas yang sudah disediakan dengan panjang
setiap sisi persegi adalah a = 3 satuan (3 kotak), b = 4 satuan, dan c = 5 satuan.
Kemudian guntinglah ketiga persegi itu.
4. Temple ketiga persegi tersebut sedemikian sehingga dua dari sudut persegi
saling berimpit dan membentuk segitiga didalamnya. Segitiga apakah yang
terbentuk ? …………………..
5. Perhatikan luas ketiga persegi.
Berapa luas persegi a ? ….. satuan
Berapa luas persegi b ? ….. satuan
Berapa luas persegi c ? ….. satuan
Apakah luas persegi yang terbesar sama dengan jumlah dua luas persegi kecil ?
108
6. Setelah melakukan kegiatan tersebut, apa yang dapat kalian ketahui tentang
hubungan nilai s, b, dan c ?
Soal latihan :
1. Diketahui ∆𝐴𝐵𝐶 siku-siku di B dengan panjang sisi 𝐴𝐵 = 7 𝑐𝑚 dan 𝐵𝐶 =
24 𝑐𝑚.
a. Gambarlah sketsa segitiga tersebut.
b. Apakah pada ∆𝐴𝐵𝐶 berlaku Teorema Pythagoras?
c. Berapakah panjang AC ?
2. Diketahui ∆𝑋𝑌𝑍 siku-siku di Y dengan panjang 𝑋𝑌 = 12 𝑐𝑚 dan 𝑋𝑍 = 15 𝑐𝑚.
Panjang 𝑌𝑍 adalah …. Z
15
Y 12 X
109
Nama Anggota :
1. …………………..
2. …………………..
3. …………………..
4. …………………..
5. …………………..
A. Kompetensi Dasar
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras dan
Triple Pythagoras
B. Indikator
4.6.1 Menerapkan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan
nyata
4.6.2 Menerapkan Triple Pythagoras untuk menyelesaikan permasalahan
nyata
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menerapkan Teorema Pythagoras dan Triple Pythagoras
untuk menyelesaikan permasalahan nyata
110
Aktivitas 1
Petunjuk :
1. Kerjakan bersama anggota kelompok dengan menunjukkan sikap kerja sama
dan bertanggungjawab.
2. Setiap anggota kelompok wajib berpartisipasi dalam menyelesaikan LKPD.
3. Gunakan buku paket/internet sebagai literasi untuk menjawab soal-soal yang
ada pada LKPD.
Soal :
1. Sebuah kapal berlayar sejauh 4 km ke Selatan kemudian berbelok ke Barat
sejauh 3 km. tentukanlah jarak terdekat kapal itu dari tempat awal ke posisinya
sekarang !
3 km
4 km
Jawab :
Misalkan :
Jarak posisi awal kapal ke arah Selatan = S
Jarak kapal dari arah Selatan ke arah Barat = B
Maka :
𝑅2 = 𝐵2 + 𝑆 2
𝑅2 = ⋯ + ⋯
𝑅2 = ⋯ + ⋯
𝑅2 = ⋯
𝑅 = √…
𝑅=⋯
Jadi, jarak terdekat kapal dari posisi awal ke posisi sekarang adalah … km.
2. Sebuah kapal berlayar sejauh 9 km ke Utara kemudian berbelok ke Timur
sejauh 12 km. Tentukanlah jarak terdekat kapal itu dari tempat awal ke
posisinya sekarang !
111
Petunjuk Observer
Berilah tanda () pada kolom skor sesuai kategori berikut :
4 = dilakukan dengan sangat baik
3 = dilakukan dengan baik
2 = dilakukan dengan cukup baik
1 = dilakukan dengan kurang baik
Tombolo, 2021
Observer
( )
113
Lampiran 3 : Data Hasil Pree Test dan Post Test untuk Masing-Masing
Indikator Kreativitas
Data Hasil Pree Test dan Post Test untuk Masing-Masing Indikator
Kreativitas
No Nama Pree Test Post Test
Kefasihan Keluwesan Kebaruan Kefasihan Keluwesan Kebaruan
1 Ummul Alfiyah Irsa 4 4 2 7 6 5
2 Riza Rahmadina 4 3 1 11 10 5
3 Fitra Yani 4 5 0 8 8 5
4 Muh. Isra’ Saleh 6 4 1 10 11 4
5 Latifa Insyirah 7 6 2 8 8 6
6 Hasniar 6 5 2 7 8 5
7 Nurhakiki 2 2 1 7 6 5
8 Suriana 2 2 1 11 10 5
9 Muh. Al Fajrin A 6 6 2 6 6 3
10 Surya Saputra 6 4 2 8 8 5
11 Nurhayani 5 6 3 11 10 5
12 Mardawati 6 6 3 9 10 4
13 Ahmad Fahry 6 3 2 6 6 3
14 Bayu Ananda 4 3 1 6 6 5
15 Muh. Fahrul 5 4 1 3 3 3
16 Irgi Fahrezi 6 4 1 8 7 4
17 Adnan Maulana 4 4 1 7 6 5
18 Nur Asyifa 6 4 1 8 8 5
19 A Regita 4 3 1 8 8 5
Mutmainna
20 Aank Hermawan 2 3 0 8 8 5
115
Statistics
PREE TEST POST TEST
N Valid 20 20
Missing 20 20
Mean 22.6655 44.6690
Median 23.3300 46.6700
Mode 24.44 46.67
Std. Deviation 6.97461 9.45636
Variance 48.645 89.423
Range 22.22 37.79
Minimum 11.11 20.00
Maximum 33.33 57.79
Statistics
Kefasihan Keluwesan Kebaruan Kefasihan Keluwesan Kebaruan
N Valid 20 20 20 20 20 20
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 4.75 4.05 1.40 7.85 7.65 4.60
Median 5.00 4.00 1.00 8.00 8.00 5.00
Mode 6 4 1 8 8 5
Std. Deviation 1.517 1.276 .821 1.954 1.954 .821
Variance 2.303 1.629 .674 3.818 3.818 .674
Range 5 4 3 8 8 3
Minimum 2 2 0 3 3 3
Maximum 7 6 3 11 11 6
116
Uji Normalitas :
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
PREE TEST .101 20 .200* .942 20 .264
POST TEST .134 20 .200* .935 20 .196
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Hipotesis :