Kelas : C1
NIM : 60800113061
TeoriKonsentris
Kota dianggapsebagaisuatuobyekstudidimana di dalamnya terdapat masyarakat
manusia yang sangat komplek, telah mengalami proses interrelasiantar manusia dan
antara
manusia
dengan
lingkungannya.
Hasildarihubunganitumengakibatkanterciptanyapolaketeraturandaripenggunaanlahan.
E.W.
Burgess
(1925),
merupakan
orang
yang
pertama
kali
menuangkanpengamatannyaini.
Menurutnya,
kota
Chicago
ternyatatelahberkembangsedemikianrupadanmenunjukanpolapenggunaanlahan
yang
konsentrisdimanamasing-masingjenispenggunaanlahaninidianalogikansebagisuatukonsep
natural area. Dari pengamatannya, suatukotaakanterdiridarizona-zona yang
konsentrisdanmasing-masingzonainisekaligusmencerminkantipepenggunaanlahan yang
berbeda. Dari halini, kemudianmenyebabkan Burgess terkenaldenganteorikonsentrisnnya
di
Factor pembentukteoriini
Keadaaninisangatbanyakdipengaruhioleh factor transportasi, komunikasidansegalaaspekaspek yang lainnya.
1.
PertumbuhanVertikat, yaitudaerahinidihuniolehstrukturkeluargatunggaldansemakin
lama akandidiamiolehstrukturkeluargaganda. Hal inikarenaada factor pembatas,
yaitu :fisik, social, ekonomidanpolitik.
2.
PertumbuhanMemampat, yaituapabilawilayahsuatukotamasihcukuptersediaruangruangkosonguntukbangunantempattinggaldanbangunanlainnya.
3.
PertumbuhanMendatarkeArahLuar (Centrifugal),
yaitubiasanyaterjadikarenaadanyakekuranganruangbagitempattinggaldankegiatanlainn
ya. Pertumbuhannyabersifatdatar centrifugal,
karenaperembetanpertumbuhannyaakankelihatannyatapadasepanjangrutetransportasi
.
(1)
perbedaanpeluangantarpelakupembangunan
yang
ditunjukkanolehketimpanganpadapelayananinfrastruktur,
pelayananperkotaan,
perumahandanruanguntukkesempatanberusaha;
(2)
konflikkepentingan
yang
disebabkanolehkebijakan
yang
memihakpadasuatukelompokdalampembangunanperumahandanpermukiman;
(3) alokasitanahdanruang yang kurangtepatakibatpasartanahdanperumahan yang
cenderungmempengaruhitataruangsehinggaberimplikasipadaalokasitanahdanruang yang
tidaksesuaidengantujuan-tujuanpembangunan lain dankondisiekologisdaerah yang
bersangkutan;
(4)
terjadimasalahlingkungan
yang
serius
di
daerah
yang
mengalamitingkaturbanisasidanindustrialisasitinggi, sertaeksploitasisumberdayaalam; dan
(5) komunitaslokaltersisihakibatorientasipembangunan yang terfokuspadapengejaran
target
melaluiproyekpembangunanbaru,
berorientasikepasarterbukadanterhadapkelompokmasyarakat
yang
mampudanmenguntungkan.
Kirmanto
(2002)
jugamenyebutkankanisuisuperkembanganpembangunanpermukiman yang akandatangialah
(1)
urbanisasi
di
daerahtumbuhcepatsebagaitantanganbagipemerintahuntuksecarapositifberupaya
agar pertumbuhanlebihmerata;
(2) perkembangantakterkendalidaerah yang memilikipotensiuntuktumbuh; dan
(3)
marjinalisasisektorlokalolehsektornasionaldanglobal.Pengertiankotasecarasistemat
isdapatdikelompokkanmenjadienamtinjauan, yaknidarisegi
(1) yuridisadministratif,
(2) morfologikal,
(3) jumlahpenduduk,
(4) kepadatanpenduduk,
(5) jumlahpenduduk plus kriteriatertentu, dan
(6) fungsikotadalamsuatu organic region (Yunus 1989).
MenurutBintarto
(1983),
kotadarisegigeografidapatdiartikansebagaisuatusistemjaringankehidupanmanusia
yang
ditandaidengankepadatanpenduduk yang tinggidandiwarnaidengan strata sosialekonomi
yang
heterogendancoraknya
yang
materialistis,
ataudapat
pula
diartikansebagaibentangbudaya
yang
ditimbulkanolehunsurunsuralamidannonalamidengangejala-gejalapemusatanpenduduk
yang
cukupbesardengancorakkehidupan
yang
bersifatheterogendanmeterialistisdibandingkandengandaerahbelakangnya. MenurutYunus
(1987),
permasalahanpermukimanperkotaanmenyangkuthal-hal
yang
berkaitandenganupayapenyediaan
air
bersih,
sistempembuangansampah,
sistempembuangankotoran,
air
limbah,
tatabangunan,
saluran
air
hujan,