Anda di halaman 1dari 7

3.

Perbedaan antara
a. Deskripsi dan Eksposisi dan contohnya

Paragraf deskripsi adalah paragdraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu


berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya.
Sasarannya adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi atau daya
khayal pembaca, sehinggadia seolah olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri
apa yang dialami penulisnya.
Berikut beberapa langkah yang dapat di tempuh untuk menulis karangan
deskripsi.
1. Menentukan apa yang akan dideskripsikan: apakah mendeskripsikan orang
atau tempat.
2. Merumuskan tujuan pendeskripsian: apakah deskripsi dilakukan sebagai alat
bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi atau persuasi.
3. Menetapkan bagian yang akan di deskripsikan: kalau yang di deskripsikan
orang , apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak, gagasannya,
atau benda-benda disekitar tokoh? Kalau yang dideskripsikan tempat, apakah
yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian
tertentu saja yang menarik?
4. Memerinci dan mesistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian
yang akan disedkripsikan: hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk
membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang
dideskripsikan? Pendekatan apa yang akan digunakan penulis? Dalam
membuat karangan deskripsi,

dituntut

memiliki kesan yang kuattentang

objek yang dideskripsikan.


Contoh: Sepeda tua yang diparkir disamping rumah Ayu adalah peninggalan neneknya.
Besinya mungkin sudah tua bilang dipandang, namun hamper tidak ada karat satupun
yang melekat. Modelnya seperti abad ke-18 dan ini sangat berharga bagi Ayu.

Paragraf eksposisi

paragraf eksposisi adalah paragraph yang dimaksudkan untuk menerangkan,


menyampaikan atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah
pengetahuan dan pandangan pembacanya. Sasarannya adalah menginformasikan
sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi pikiran, perasaan dan sikap pembacanya.
Fakta dan ilustrasi yang disampaikan penulis sekedar memperjelas apa yang akan
disampaikan.
Langkah yang ditempuh dalam membuat eksposisi ialah sebagai berikut:
1. Menentukan topic karangan,
2. Menetukan tujuan penulisan,
3. Merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan tersusun
baik.
Contoh: Kabut asap hasil dari pembakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia kini
telah meracuni udara sebagian besar kota di Indonesia. Udara di Kota yang diselimuti
kabut asap paling parah, Riau bahkan telah melewati ambang batas normal yang bisa
dihirup oleh manusia. Partikel partikel kabut asap yang melayang layang di udara
itu menimbulkan berbagai macam resiko penyakit bagi masyarakat, khsusunya anak
anak dan para lansia. Kabut asap yang melayang - layang di udara menyebabkan iritasi
pada hidung, kuit, dan mata. Partikel partikel asap yang terbawa oleh angin tersebut
akan mengenai tubuh secara langsung, akibatnya mata menjadi perih, kulit menjadi
gatal, dan hidung menjadi berlendir. Dalam kondisi yang berkepanjangan, iritasi ini
akan semakin parah dan menimbulkan peradangan. Selain menyebabkan iritasi, kabut
asap juga bisa memperburuk keadaan para penderita penyakit kronis, seperti bronchitis,
asma dan lain sebagainya. Asap yang tidak sengaja terhirup akan memenuhi paru paru
dan menyebabkan penderita kesulitan untuk bernafas. Akibatnya penyakit akan menjadi
semakin buruk dan bahkan bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah, yaitu
Pneumonia. Resiko penyakit yang mengintai lainnya adalah penyakit ISPA atau disebut
dengan inspeksi saluran pernafasan kronis. Penyakit ini diesebabkan oleh virus virus
yang terbawa oleh asap dan ikut terhirup oleh manusia. Terlebih lagi dengan keadaan
sekitar yang memburuk, membuat daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga virus
ISPA dan penyakit lainnya mudah menyerang tubuh. Bagi anak anak dan para lansia,
keadaan ini sangat memprihatinkan untuk mereka. Daya tahan tubuh yang lemah akan

memudahkan mereka terjangkit berbagai macam penyakit akibat lingkungan dan udara
yang dipenuhi dengan zat zat karsionogenik. Seperti yang telah dijabarakan di atas,
banyak sekali resiko penyakit yang mengintai akibat buntut dari bencana kabut asap ini.
Oleh karena itu, kita harus terus waspada dan menjaga diri kita dari menghirup udara
yang dipenuhi dengan kabut asap.
b. Argumentasi dan Persuasi

Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraph ragam wacana yang dimaksudkan untuk
meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya.
Penulisnya akan menyajikan secara logis, kritis dan sestematis bukti-bukti yang
dapat memperkuat objetifitas dan kebenaran yang disampaikannya sehingga dapat
menghapus konflik dan keraguan pembaca terhadap pendapat penulis. Corak
paragraph seperti ini adalah hasil peniliaian, pembelaan atau timbangan buku.
Contoh : Kebiasaan merokok dapat mengantarkan Anda kepada kematian. Sudah
banyak sekali korban yang meninggal akibat merokok. Berdasarkan data yang
dihimpun oleh Kementerian Kesehatan setiap 10 menit sekali ada orang yang
meninggal akibat rokok di Indonesia. Memang efek kematian yang disebabkan
oleh rokok tidak bisa dirasakan langsung oleh perokok melainkan butuh waktu
yang lama hingga bebeapa tahun. Menurut dr. Aria Nugraha, Asap yang dihisap
oleh perokok akan menggerogoti organ pernafasan mereka seperti paru-paru
tenggorokan dan lain-lain sehingga menyebabkan beberapa penyakit seperti
Bronchitis, serangan jantung, dan gangguan kehamilan pada ibu yang sedang
mengandung. Semakin lama asap yang mereka hirup akan semakin mempercepat
proses itu. Lalu mengapa rokok sangat berbahaya? Di dalam sebuah batang rokok
terdapat zat-zat kimia yang berbahaya seperti racun, pemutih lantai dan bahkan
bahan bakar roket. Tidak hanya batang rokok saja yang berbahaya, asap dan Tar
juga bisa menyabakan kanker karena kandungan nikotinnya yang sangat
berbahaya bagi tubuh kita. Oleh karena itulah merokok bisa menyebakan
kematian karena rokok dapat menyebakan berbagai macam penyakit yang bisa

mematikan Anda.
Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraph yang ditunjukan untuk mempengaruhi sikap


dan pendapat pemaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya.
Berbeda dengan argumentasi yang pendekatannya bersifat rasional diarahkan
untuk mencapai suatu kebenaran, persuasi lebih menggunakan pendekatan
emosional. Seperti argumentasi, persuasi juga menggunakan bukti atau fakta.
Hanya saja, dlam persuasi bukti-bukti itu digunakan seperlunya atau kadangkadang

dumanipulasi

untuk

menimbulkan

kepercayaan

pada

diri

pendengar/pembaca bahwa apa yang disampaikan si penulis itu benar.


Contoh: Epilepsi adalah gangguan yang dihasilkan dari lonjakan sinyal listik di dalam
otak. Penyakit epilepsi sering dihubungkan dengan hal-hal yang mistis, seperti kerasukan,
guna-guna, dan kutukan. Stigma negatif ini terjadi karena kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit epilepsi ini. Epilepsi disebabkan oleh keturunan genetika,
tetapi tidak semua orang yang mengidap epilepsi dipengaruhi oleh genetik. Penyebab
lainnya adalah trauma kecelakaan yang berkelanjutan. Srangan jantung yang
menyebabkan kerusakan pada otak juga dapat mengakibatkan epilepsy. Pada orangtua
demensia adalah penyabab utamanya, demensia adalah penurunan fungsi otak yang
disebabkan oleh kelainan otak. Dokter biasanya memberikan obat-obatan untuk
menyembuhkan epilepsi. Apabila obat-obatan itu tidak dapat menymbuhkan epilepsi
maka dokter dapat mengajukan operasi. Beberapa orang penderita epilepsi dapat
disembuhkan melalui pemberian obat-obatan secara teratur. Obat ini juga menimbulkan
efek samping, antara lain mudah lelah,kehilangan kepadatan tulang, pusing, depresi,
bahkan menimbulkan pikiran untuk melakukan bunuh diri karena tidak kuat menahan
efek samping yang ditimbulkan. Apabila obat yang diberikan dokter tidak dapat
menyaembuhkan epilepsi, dokter bisa mengajukan operasi pembedahan. Dalam operasi
pembedahan dokter akan menghilangkan area otak yang menyebabkan kejang. Jika
kejang berasal

dari

bagian

otak

yang

tidak

dapat

dihapus,

dokter dapat

merekomendasikan jenis operasi yang berbeda dimana ahli bedah membuat serangkaian
pemotongan otak. Pemotongan ini dirancang untuk mencegah kejang menyebar ke bagian
lain dari otak. Jadi, epilepsi bukanlah penyakit seperti yang dianggap oleh masyarakat
selama ini, yang mengaggap penyakit ini disebabkan oleh kerasukan, guna-guna, dan

kutukan. Alangkah sebaiknya kalau kita meninggalkan kepercayaan-kepercayaan seperti


itu sehingga tidak timbul stigma negatif di masyarakat terhadap penderita epilepsi.
c. Kohesi dan Koherensi

Kohesi
Kohesi atau kepaduan wacana ialah keserasian hubungan antarunsur yang satu
dengan unsur yang lain dalam wacana, sehingga terciptalah pengertian yang
koheren. Kohesi mengacu pada aspek bentuk atau aspek formal bahasa, dan
wacana itu terdiri dari kalimat-kalimat. Sehubungan dengan hal tersebut, Tarigan
(1987: 96) mengatakan bahwa kohesi atau kepaduan wacana merupakan aspek
formal bahasa dalam wacana. Dengan kata lain, bahwa kepaduan wacana
merupakan organisasi sintaktik, wadah kalimat-kalimat disusun secara padu dan
padat untuk menghasilkan tuturan. Hal ini berarti pula bahwa kepaduan wacana
ialah hubungan antarkalimat di dalam sebuah wacana, baik dalam strata
gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu. Kohesi atau kepaduan wacana
banyak melibatkan aspek gramatikal dan aspek leksikal. Sehingga penanda yang
digunakan untuk mencapai kepafuan sebuah wacana juga meliputi kedua aspek
tersebut. Penanda yang dipakai untuk menandai kohesif tidaknya uatu wacana,
meliputi: pronomina, substitusi, elipsis, konjugasi, dan leksikal.
Contoh: Suasana Rumah Surti, ibu rumah tangga yang sukses, tampak begitu
menyeramkan. Dulu, rumahnya pernah disewa oleh seseorang. Rumahnya jadi
tempat tewasnya dua anak beserta ibunya. Tumbuhan liar di tembok dan pohon
besar di halaman depan rumahnya menambah keseraman di sekitarnya. Semenjak
kejadian itu rumahnya sudah tidak ada lagi yang menempati. Kerabat-kerabatnya
tidak ada yang mau menempati rumahnya. Akhirnya Surti membiarkan rumahnya
tidak ada yang menempati dan tidak ada yang merawatnya. Ketika malam tiba
tidak ada yang berani lewat di depan rumahnya. Namun, pernah ada seorang
remaja lewat rumahnya. Betapa mengejutkan, terlihat sesosok Kuntilanak dan
dua anak kecil di beranda rumahnya. Setelah kejadian itu kini rumahnya sudah
dianggap angker oleh para warga di sekitarnya. Setiap malam sesosok makhluk

halus itu muncul di rumahnya.


Koherensi

Koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta, dan
ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang
dihubungkannya. Ada beberapa penanda koherensi yang digunakan dalam
penelitian ini, diantaranya penambahan (aditif), rentetan (seri), keseluruhan ke
sebagian, kelas ke anggota, penekanan, perbandingan (komparasi), pertentangan
(kontras), hasil (simpulan), contoh (misal), kesejajaran (paralel), tempat (lokasi),
dan waktu (kala).
Contoh: Buah Apel ( Apple ) adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan
kelezatan rasanya. Menurut beberapa penelitian dibalik kelezatan dari rasa buah
apel ternyata juga mengandung banyak zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Untuk itu sangatlah penting untuk mengkonsumsi buah

apel. Buah

Apel memiliki kandungan vitamin, mineral dan unsur lain seperti serat,
fitokimian, baron, tanin, asam tartar, dan lain sebagainya. Dengan kandungan zatzat

tersebut buah

apel

memiliki

manfaat

yang dapat

mencegah

dan

menanggulangi berbagai penyakit. Berikut ini adalah beberapa manfaat buah apel
bagi kesehatan yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber yaitu buah apel
dapat mencegah penyakit asma, dapat mengurangi berat badan, melindungi
tulang, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker hati, kanker paru-paru,
kanker payudara, kanker usus, mengontrol diabetes, membersihkan dan
menyegarkan mulut.
4. Paragraph dengan ketentuan
a. Berbentuk eksposisi
Kabut asap hasil dari pembakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia kini telah
meracuni udara sebagian besar kota di Indonesia. Udara di Kota yang diselimuti kabut
asap paling parah, Riau bahkan telah melewati ambang batas normal yang bisa dihirup
oleh manusia. Partikel partikel kabut asap yang melayang layang di udara itu
menimbulkan berbagai macam resiko penyakit bagi masyarakat, khsusunya anak anak
dan para lansia. Kabut asap yang melayang - layang di udara menyebabkan iritasi pada
hidung, kuit, dan mata. Partikel partikel asap yang terbawa oleh angin tersebut akan
mengenai tubuh secara langsung, akibatnya mata menjadi perih, kulit menjadi gatal, dan
hidung menjadi berlendir. Dalam kondisi yang berkepanjangan, iritasi ini akan semakin
parah dan menimbulkan peradangan. Selain menyebabkan iritasi, kabut asap juga bisa

memperburuk keadaan para penderita penyakit kronis, seperti bronchitis, asma dan lain
sebagainya. Asap yang tidak sengaja terhirup akan memenuhi paru paru dan
menyebabkan penderita kesulitan untuk bernafas. Akibatnya penyakit akan menjadi
semakin buruk dan bahkan bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah, yaitu
Pneumonia. Resiko penyakit yang mengintai lainnya adalah penyakit ISPA atau disebut
dengan inspeksi saluran pernafasan kronis. Penyakit ini diesebabkan oleh virus virus
yang terbawa oleh asap dan ikut terhirup oleh manusia. Terlebih lagi dengan keadaan
sekitar yang memburuk, membuat daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga virus
ISPA dan penyakit lainnya mudah menyerang tubuh. Bagi anak anak dan para lansia,
keadaan ini sangat memprihatinkan untuk mereka. Daya tahan tubuh yang lemah akan
memudahkan mereka terjangkit berbagai macam penyakit akibat lingkungan dan udara
yang dipenuhi dengan zat zat karsionogenik. Seperti yang telah dijabarakan di atas,
banyak sekali resiko penyakit yang mengintai akibat buntut dari bencana kabut asap ini.
Oleh karena itu, kita harus terus waspada dan menjaga diri kita dari menghirup udara
yang dipenuhi dengan kabut asap.
b. Berjenis Deduktif
c. Kebiasaan merokok dapat mengantarkan Anda kepada kematian. Sudah banyak sekali
korban yang meninggal akibat merokok. Berdasarkan data yang dihimpun oleh
Kementerian Kesehatan setiap 10 menit sekali ada orang yang meninggal akibat rokok di
Indonesia. Memang efek kematian yang disebabkan oleh rokok tidak bisa dirasakan
langsung oleh perokok melainkan butuh waktu yang lama hingga bebeapa tahun.
Menurut dr. Aria Nugraha, Asap yang dihisap oleh perokok akan menggerogoti organ
pernafasan mereka seperti paru-paru tenggorokan dan lain-lain sehingga menyebabkan
beberapa penyakit seperti Bronchitis, serangan jantung, dan gangguan kehamilan pada
ibu yang sedang mengandung. Semakin lama asap yang mereka hirup akan semakin
mempercepat proses itu. Lalu mengapa rokok sangat berbahaya? Di dalam sebuah batang
rokok terdapat zat-zat kimia yang berbahaya seperti racun, pemutih lantai dan bahkan
bahan bakar roket. Tidak hanya batang rokok saja yang berbahaya, asap dan Tar juga bisa
menyabakan kanker karena kandungan nikotinnya yang sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Oleh karena itulah merokok bisa menyebakan kematian karena rokok dapat menyebakan
berbagai macam penyakit yang bisa mematikan Anda.

Anda mungkin juga menyukai