Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional yaitu rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit
dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit
serentak pada berbagai individu dari populasi tunggal, pada suatu saat atau periode
(Murti, 1997).
B. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah semua keluarga yang mempunyai balita berusia
satu sampai lima tahun di daerah Dukuh Kupang Timur RW III.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di daerah Dukuh Kupang Timur RW III dan akan di
laksanakan pada bulan Januari 2015.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian ini sebanyak 426 orang yaitu semua keluarga (KK) yang
mempunyai balita berusia satu sampai lima tahun di daerah Dukuh Kupang
2. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian KK yang mempunyai balita berusia nol
sampai lima tahun.

a. Besar sampel dapat dihitung dengan rumus Khotari (1990) dalam Murti (2006)
sebagai berikut :

= 63
Jadi sampel yang diambil yaitu sebanyak 63 responden.
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Besar populasi
P : Perkiraan proporsi (prevalensi) variabel dependen pada populasi (95%)
q : 1-p

Z1-/2 : Statistik Z (Z = 1,96 untuk = 0,05)


d : Delta presisi absolut atau margin of error yang diinginkan di kedua sisi
proporsi (5%).
b. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah cluster
random sampling yaitu suatu pencuplikan di mana unit pencuplikan berupa
kelompok (misalnya dukuh atau rumah tangga) bukan individu dan klaster yang
dipilih secara random atau acak dari populasi (Murti, 2006). Karena pencuplikan
sampel adalah cluster random sampling dengan jumlah sampel 62 responden, maka
sampel akan dibagi menjadi 16 klaster. Jumlah klaster diambil dari jumlah rukun
warga (RW) yang masing-masing klaster terdiri dari tiga sampai empat responden.
c. Kriteria inklusi atau kriteria subjek yang memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
ini adalah :
1. Yaitu warga yang berdomisili (tinggal menetap) dan memiliki rumah di Desa
Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Cepogo.
2. Seseorang yang memiliki balita berusia nol sampai lima tahun dalam setiap KK
3. Siapapun yang bersedia menjadi responden.
d. Kriteria eksklusi atau kriteria subjek yang tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian ini adalah :
1. Bukan merupakan warga yang berdomisili (tinggal menetap) dan tidak
memiliki rumah
2. Tidak memiliki balita berusia nol sampai lima tahun dalam setiap KK
3. Tidak bersedia menjadi responden.

E. Variabel Penelitian
1. Variable bebas
Variable bebas dalam penelitian ini adalah sanitasi fisik rumah yang
meliputi ventilasi, pencahayaan alami, kelembaban, lantai, dinding, dan atap
rumah.
2. variable terikat
Variable terikat dalam penelitian ini adalah kejadian ISPA pada balita.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Variable bebas
a. Ventilasi merupakan lubang angina untuk proses pergantian udara segar ke
dalam dan mengeluarkan udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara
alamiah maupun buatan. Dengan kategori :
1. Baik (10% dari luas lantai)
2. Tidak baik (<10% dari luas lantai)
Skala : nominal
b. Pencahayaan alami adalah penerangan rumah secara alami oleh sinar matahari
untuk mengurangi kelembaban dan membunuh bakteri penyebab ISPA.
Dengan kategori :
1. Baik (60-120 lux)

2. Tidak baik (<60 lux atau >120 lux)


Skala : nominal
c. Kelembaban adalah kandungan uap air yang dapat dipengaruhi oleh sirkulasi udara
dalam rumah dan pencahayaan yang masuk dalam rumah. Dengan kategori :
1. Baik (40-70%)
2. Tidak baik (<40% atau >70%)
Skala : nominal
d. Lantai merupakan salah satu bahan bangunan rumah untuk melengkapi sebuah
rumah. Dengan kategori :
1. Baik : kedap air dan tidak lembab
2. Tidak baik : menghasilkan debu dan lembab
Skala : nominal
e. Dinding merupakan salah satu bahan bangunan rumah untuk mendidirikan sebuah
rumah. Dengan kategori :
1. Baik : permanen atau tembok
2. Tidak baik : semi permanen, bambu dan kayu atau papan
Skala : nominal

f. Atap merupakan salah satu bahan bangunan rumah yang berfungsi untuk
melindungi agar debu tidak langsung masuk ke dalam rumah. Dengan kategori :
1. Baik : genting dan menggunakan langit-langit
2. Tidak baik : abses atau seng dan tidak menggunakan langit-langit
Skala : nominal
2. Variabel terikat
Kejadian ISPA merupakan infeksi saluran pernapasan atas pada balita usia nol sampai
lima tahun dengan gejala batuk pilek, demam, sakit telinga dan radang tenggorokan di
Desa Cepopo. Dengan kategori :
1
2

Pernah
Tidak pernah
Skala : nominal
G. Pengumpulan Data
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif.

2. Sumber data

a. Data primer
Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada responden
menggunakan alat ukur berupa:
1. Alat ukur ventilasi adalah manometer.
2. Alat ukur pencahayaan adalah luxmeter.
3. Alat ukur kelembaban adalah hygrometer atau psychrometer sling.
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi kesehatan seperti dinas kesehatan.
c. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pengukuran.
Wawancara langsung ditujukan kepada ibu yang memiliki balita dengan
menggunakan

pedoman

wawancara

semi

terstruktur,

observasi

dan

pengukuruan mengenai sanitasi fisik rumah.


d. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, pedoman
observasi, formulir isian pengukuran, manometer, luxmeter, hygrometer atau
psychrometer sling, dan alat tulis.
H. Jalannya Penelitian
Peneliti mengadakan survei awal ke Puskesmas untuk meminta

ijin

mencari data Desa dengan jumlah kasus ISPA selama 3 tahun terakhir. Mencari
data monografi, dan datang ke Posyandu pada setiap dusun untuk mencari data
jumlah kepala keluarga yang mempunyai balita. Penelitian dilakukan dengan
mengadakan observasi langsung pada lantai, dinding dan atap rumah, sedangkan
pengukuran langsung pada ventilasi, pencahayaan alami dan kelembaban rumah.
I. Pengolahan Data
Menurut Budiarto (2001), kegiatan dalam proses pengolahan data meliputi
editing, coding, entry, dan tabulating data.
1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kejelasan makna jawaban, konsistensi
maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner.
2. Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses pengolahan
data. 3. Entry, memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer.

4. Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti guna
memudahkan analisis data.
J. Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan program
SPSS. Analisis data meliputi :
1

Analisis univariat
Analisis univariat (analisis persentase) dilakukan untuk menggambarkan
distribusi frekuensi masing-masing, baik variabel bebas 28 (independen),

variabel terikat (dependen) maupun deskripsi karakteristik responden.


Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi square.
Menurut Budiarto (2001), dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis
dengan tingkat kepercayaan 95% :
a. Jika nilai sig p > 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
b. Jika nilai sig p 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati dan Dina, 2007. Hubungan antara Sanitasi Fisik Rumah Susun (Kepadatan
Penghuni, Ventilasi, Suhu, Kelembaban, dan Penerangan Alami) dengan Kejadian
Penyakit

ISPA.

Abstrak

Penelitian.

Diakses

09

http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2008

Desember

2008.

ambarwatid-

6250&PHPSESSID=4e8c75dbb69c76fe85d1f25545d23762
Depkes RI, 2000. Informasi tentang ISPA pada Balita. Jakarta: Pusat Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat.
Iswarini dan Wahyu, D., 2006. Hubungan antara Kondisi Fisik Rumah, Kebersihan Rumah,
Kepadatan Penghuni, dan Pencemaran Udara dalam Rumah dengan Keluhan

Penyakit

ISPA

pada

Balita.

Diakses

09

Desember

2008.

http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2006-iswarinidi2501&PHPSESSID=0629b7ba39f6f4430c9571ce837f55fa
Notoatmodjo, S., 2003a. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Ranuh, I. G. N., 1997. Masalah ISPA dan Kelangsungan Hidup Anak. Surabaya: Continuing
Education Ilmu Kesehatan Anak.
Supraptini, 2006. Gambaran Rumah Sehat di Indonesia. Diakses : 10 Januari 2009.
http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=52&prang=Supraptini
Taylor, V., 2002. Health Hardware for Housing for Rural and Remote Indigenous
Communities. Australia: Central Australian Division of General Practice.
Yusup, N. A. dan Sulistyorini L., 2005. Hubungan Sanitasi Rumah secara Fisik dengan
Kejadian

ISPA

pada

Balita.

Diakses

09

http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-1-2-02.pdf

Desember

2008.

Anda mungkin juga menyukai