MAKALAH VITAMIN C
OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
DAFTAR ISI
Cover ........ i
Daftar Isi .. ii
Kata Pengantar ........... iii
Abstrak ............ iv
Abstract ..... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ........ 3
1.2 Rumusan Masalah .......... 4
1.3 Tujuan Pembahasan ....... 5
BAB II PEMBAHASAN ... 7
2.1 Definisi .
2.1.1 Definisi Vitamin .
2.1.2 Definisi Vitamin C .
2.1.3 Sejarah Vitamin C ..
2.2 Sumber Vitamin C
2.3 Struktur Kimia Vitamin C
2.4 Metabolisme Vitamin C ....................................................................
2.5 Fungsi Vitamin C .
2.6 Defisiensi Vitamin C
2.7 Dampak Defisiensi Vitamin C
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul Vitamin C.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia II Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, serta untuk memperluas
wawasan dan pengetahuan.
Dalam Penyusunan makalah ini, Saya telah banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, baik bantuan yang berupa materi maupun bantuan dukungan moral. Oleh
sebab itu pada kata pengantar ini saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Dosen
Mata Kuliah Biokimia
penyusunan makalah.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ABSTRAK
Abstract
The effective use of vitamine C for skin care has been widely recognized, in
particular its use to make the skin more radiant. This is related to the action of
vitamine C as a powerful antioxidant which can be easily absorbed by the body.
Several clinical trials found that vitamine C had a positive effect as a skin
pigmentation lightener. Some treatment for pigment disorders, in this case the
management of melasma and senile lentigos, includes vitamine C as a systemic
treatment.
Key words: vitamin C, pigmentation, melanocyte.
Abstrak
Efek vitamin C untuk kecantikan kulit telah banyak diterapkan, khususnya
penggunaan vitamin C untuk efek pencerahan kulit. Hal ini berkaitan dengan
sifat vitamin C yang merupakan antioksidan kuat dan dapat diserap mudah oleh
tubuh. Dari beberapa pengujian klinis ditemukan bahwa efek vitamin C terhadap
pigmentasi mempunyai hasil positif yaitu dapat mencerahkan kulit. Beberapa
pengobatan untuk masalah kelainan pigmen dalam hal ini penatalaksanaan
melasma dan lentigo senilis menggunakan vitamin C untuk pengobatan sistemik.
Kata kunci: vitamin C, pigmentasi, melanosit.
Abstrak
Asam askorbat merupakan salah satu vitamin larut air penting.
penting untuk kolagen, karnitin
Hal ini
Kebanyakan
tanaman dan hewan mensintesis asam askorbat untuk mereka sendiri kebutuhan.
Namun, kera dan manusia tidak dapat mensintesis asam askorbat karena kurangnya
enzim l-gulonolakton oksidase. Oleh karena itu, asam askorbat harus dilengkapi
terutama melalui buah-buahan, sayuran dan tablet. Saat ini direkomendasikan uang
saku harian US (RDA) untuk asam askorbat berkisar antara 100-120 mg / per hari
untuk orang dewasa.
terapi kanker?
Namun, Panel pada diet antioksidan dan senyawa terkait menyatakan bahwa
in vivo data yang dilakukan tidak jelas menunjukkan hubungan antara asupan asam
askorbat kelebihan dan pembentukan batu ginjal, efek pro-oksidan, kelebihan
penyerapan zat besi.
proliferasi kanker manusia sel dengan mengganggu progresi siklus sel, apoptosis
diinduksi oleh modulasi sinyal jalur transduksi.
ini vitamin / nutraceutical dalam biologi manusia dan kesehatan masih menjadi
misteri dalam pandangan banyak klaim menguntungkan dan kontroversi.
BAB I
PENDAHULUAN
Vitamin C?
Apa Saja Sumber-sumber Vitamin C?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Vitamin
2.1.1 Definisi Vitamin
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam
makanan dalam jumlah yang sedikit, dan dibut uhkan dalam jumlah yang
besar untuk fungsi metabolisme yang normal. Vitamin dapat larut di
dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,
D, E, dan K, dan yang larut dalam air adalah vitamin B dan C (Dorland,
2006).
2.1.2 Definisi Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat adalah suatu senyawa beratom karbon
6 yang dapat larut dalam air. Vitamin C merupakan vitamin yang disintesis
dari glukosa dalam hati dari semua jenis mamalia, kecuali manusia.
Manusia tidak memiliki enzim gulonolaktone oksidase, yang sangat
penting untuk sintesis dari prekursor vitamin C, yaitu 2-keto-1gulonolakton, sehingga manusia tidak dapat mensintesis vitamin C dalam
tubuhnya sendiri. Di dalam tubuh, vitamin C terdapat di dalam darah
(khususnya leukosit), korteks anak ginjal, kulit, dan tulang.Vitamin C
akan diserap disaluran cerna melalui mekanisme transport aktif
(Sherwood, 2000).
Vitamin C (L-asam askorbat) merupakan antioksidan non enzimatik
yang larut dalam air. Senyawa ini merupakan bagian dari sistem
pertahanan tubuh terhadap senyawa oksigen reaktif dalam plasma dan sel
yang pertama kali diisolasi oleh Scent-Gyorgyi pada tahun 1928. Asam
askorbat berperan sebagai reduktor untuk berbagai radikal bebas. Selain
itu juga meminimal-kan terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh stres
oksidatif. Tiga fungsi utama vi-tamin C pada kulit yaitu sebagai anti-
oksidan kuat yang melindungi kulit terha-dap pengaruh negatif faktor luar
seperti (polusi, matahari, iklim, AC, asap rokok, dsb); merangsang
pembentukan dan pe-ningkatan produksi kolagen kulit, yang akan
menjaga kekenyalan, kelenturan, serta kehalusan kulit; dan mencerahkan
kulit. Vitamin C sebagai antioksidan bekerja menangkap radikal bebas
yang ada dalam kulit. Molekul antioksidan berfungsi sebagai sumber
hidrogen labil yang akan berikatan dengan radikal bebas. Dalam proses
ini, antioksidan mengikat energi yang akan digunakan untuk pembentukan
radikal bebas baru sehingga reaksi oksidasi berhenti. Secara tidak
langsung, vitamin C dapat meredam aktivitas dengan cara mengubah
tokoferol menjadi bentuk tereduksi, dengan kata lain antioksidan
mengorbankan dirinya untuk teroksidasi oleh radikal bebas sehingga
melindungi protein atau asam amino penyusun kolagen dan elastin.
2.1.3 Sejarah Vitamin C
Vitamin C pertama ka li ditemukan oleh Albert Szent-Gyrgyi,
seorang ilmuwan berkebangsaan Hungaria yang memenangkan Noble
Prize in Physiology or Medicine pada tahun 1937 atas karyanya dalam
menemukan
rumus
bangun
vitamin
C.
Szent-Gyrgyi
berhasil
Sebagian besar tanaman dan hewan mensintesis asam askorbat dari Dglukosa atau D-galaktosa. Mayoritas hewan menghasilkan tingkat yang relatif
tinggi asam askorbat dari glucose dalam hati.Namun, marmut, kelelawar buah
makan, kera dan manusia tidak dapat mensintesis asam askorbat karena tidak
adanya enzim L-l-gulonolakton oksidase. Oleh karena itu, pada manusia asam
askorbat harus dilengkapi melalui makanan dan atau sebagai tablet.
8 6
orang dewasa memiliki kolam tubuh 1,2-2,0 g asam askorbat yang dapat
dipertahankan dengan 75 mg / d asam askorbat. Sekitar 140 mg / d asam
askorbat akan jenuh total pool tubuh vitamin C. Rata-rata waktu paruh asam
askorbat pada manusia dewasa adalah sekitar 10-20 hari, dengan turn over dari 1
mg / kg dan kolam tubuh 22 mg / kg pada konsentrasi askorbat plasma dari 50
umol / L. Oleh karena itu asam askorbat telah secara teratur ditambah melalui
diet atau tablet untuk menjaga kolam renang asam askorbat dalam tubuh.
Metabolit utama dari asam askorbat pada manusia adalah asam
dehidroaskorbat, asam 2,3-diketogulonic dan asam oksalat (Gambar 2.4). Jalur
utama eliminasi asam askorbat dan metabolitnya melalui urine. Hal ini
diekskresikan tidak berubah ketika dosis tinggi asam askorbat dikonsumsi. Asam
askorbat umumnya tidak beracun tetapi pada dosis tinggi (2-6 g / hari) dapat
menyebabkan gangguan pencernaan atau diare. Efek samping umumnya tidak
serius dan dapat dengan mudah dibalik dengan mengurangi asupan asam
askorbat. Selain itu, tidak ada data yang konsisten dan menarik tentang efek
kesehatan yang serius dari vitamin C pada manusia.
dalam
pembentukan
hidroksipolin,suatu
unsure
integral
pertumbuhan
dan
kekurangan
serabut
di
jaringan
untuk
diabsorbsi.Vitamin
menghambat
pembentukan
empedu
vitamin C meningkatkan kadar HDL,tingginya kadar HDL akan
akan
teroksidasi
dalam
proses
antioksidan
tersebut,
sehingga
Gambar 2.5. Reaksi reduksi dan oksidasi asam askorbat (Szent-Gyrgyi, 1937)
hidroperoksida. (2) Untuk protein, vitamin C mencegah reaksi oksigen dan asam
amino pembentuk peptide, atau reaksi oksigen dan peptida pembentuk protein. (3)
Untuk DNA, reaksi DNA dengan oksigen akan menyebabkan kerusakan pada
DNA yang akhirnya menyebabkan mutasi (Padayatti, 2003).
6. Vitamin C sebagai Obat Anti-penuaan
Vitamin C juga terkenal dengan fungsinya sebagai pencegah penuaan. Menurut
Hahn (1996), vitamin C bila dikonsumsi secara teratur dapat melindungi kulit
dari proses oksidasi ataupun sengatan sinar ultraviolet, yang merupakan penyebab
kerusakan kulit. Proses vitamin C dalam mencegah penuaan adalah dengan terusmenerus mensintesis kolagen pada kulit.
2.6 Defisiensi Vitamin C
Defisiensi vitamin C adalah suatu keadaan dimana kadar vitamin C dalam
darah seseorang berkurang dari kadar normalnya. Nilai normal untuk vitamin C
dalam darah adalah: dewasa : 0,6-2 mg/dL dalam plasma dan 0,2-2 mg/dL dalam
serum, anak : 0,6-1,6 mg/dL dalam plasma. Defisiensi vitamin C mengakibatkan
timbulnya penyakit yang disebut skorbut (scurvy), penuaan, serta penurunan
daya tahan tubuh (Barclay,2008).
1) Anemia
Panyakit ini memiliki gejala kurang energi, lemas, mudah mengantuk, dan
pada kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan nafas tersengal-sengal
kemudian pingsan. Anemia sendiri adalah penyakit dimana tubuh
kekurangan sel darah merah. Sel darah merah dihitung dalam jumlah
hemogoblin. Biasanya juga terjadi pada wanita saat menstruasi atau masa
kehamilan. Untuk menanganinya biasanya mengkonsumsi makananmakanan yang mengandung zat besi. Dengan mengkonsumsi juga vitamin C
untuk dapat mempermudah penyerapan zat besi tersebut. Konsumsi zat besi
bisa pada ikan, daging dan sayur-sayuran. Hindari juga ketergantungan pada
obat atau menghentikannya dulu sampai sel darah merah Anda kembali ke
jumlah semula.
2) Kulit Kering, Kasar dan Bersisik
Kulit kering juga bisa terjadi akibat dari kekurangan vitamin C pada tubuh.
Pada saat kulit kering, tentu tubuh dalam keadaan tidak fit atau lelah.
Misalnya saja saat mencoba menggarukkan kuku Anda ke kulit maka dengan
jelas ada guratan putih, maka kulit anda menandakan kulit yang kering.
Banyak cara untuk menganggulangi kulit kering ini. Atau pada sela sela
jari kaki terlihat banyak kerutan seperti keriput maka sangat mungkin anda
sendang kekurangan vitamin C. Sebabnya banyak, bisa jadi terpapar sinar
matahari terlalu lama juga bisa mengakibatkan kulit kering. Lalu atasilah
dengan mengkonsumsi vitamin C secara harian.
3) Haemorhages
Pendarahan ini biasanya pada pendarahan kelopak mata, selaput jala mata, dan
memungkinkan untuk mengakibatkan katarak. Saat kekurangan vitamin C maka
pembuluh darah yang berada pada sekitar mata akan sulit melunak sehingga
terjadi pendarahan dalam. Vitamin C inilah yang berfungsi dalam melunakkan
pembuluh darah, serta memelihara sel-sel yang ada. Serta melindungi mata pada
oksidasi yang ada sehingga mata tidak mudah mengalami penyakit pendarahan
internal. Mengkonsumsi vitamin C harian mampu mencegah dari pendarahan
internal ini.
4) Gingivitis
Biasanya radang gusi bermula dari plak yang mengendap dan menjadi karang
gigi. Akibat dari penggunaan benang permbersih gigi. Kemudian karang gigi
tersebut mengakibatkan gusi berdarah. Selain itu, kekurangan vitamin C
menyebabkan gusi mudah berdarah sehingga peradangan pun terjadi. Gusi
meradang yaitu gusi akan tampak lebih merah dari yang gusi lain, gusi akan
tampak bengkak dan jika disentuh mudah digerakkan, lalu merasa nyeri dan gusi
mulai berdarah. Konsumsi vitamin C untuk menanggulangi adanya radang gusi
ini.
5)
rawan
yang
mendukung
tulang
biasa.
Walaupun
sebenarnya
Jantung juga menjadi lebih kuat dengan mengkonsumsi rutin vitamin C ini. Saat
konsumsi vitamin C berkurang, maka susunan sel pada pembuluh darah pun
rusak, kerusakan pun akhirnya terjadi pada dinding-dinging jantung. Sel yang
rusak akan diisi oleh kolesterol dan penyakit jantung pun bisa terjadi dengan
banyaknya kolesterol yang terisi pada sel yang rusak ini. Sehingga otot jantung
pun melemah. Mengkonsumsi vitamin C inilah yang akan menyehatkan otot
jantung yang terdiri dari jaringan pembuluh darah dan memacu kolesterol yang
dibuang melalui asam empedu.
7) Penurunan Sistem Imun
Sistem imun manusia juga dapat menurun. Seperti pada artikel tentang vitamin C
yang telah dibuat sebelumnya, dimana kekurangan vitamin C dapat menurunkan
sistem imunitas tubuh. Sehingga infeksi terhadap bakteri dan virus yang masuk
ke dalam tubuh tidak mampu ditangkal. Seperti seseorang terkena flu adalah
bentuk tubuh tidak mampu melawan infeksi dari luar tubuh. Konsumsilah
vitamin C agar kemampuan imunitas tubuh tidak lagi menurun akibat rutinitas
yang sibuk dan padat.
8) Penurunan Penyembuhan Luka
Vitamin C ini berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen inilah yang
merupakan serabut kuat yang dibutuhkan di setiap tubuh. Jaringan kolagen inilah
yang membantu tubuh dalam penyembuhan luka. Karena kolagen juga terdapat
di pembuluh darah. Cegah penurunan tingkat penyembuhan luka tentu dengan
konsumsi vitamin C. Belum kami bahas disini berapa yang dibutuhkan tubuh
untuk vitamin C ini. Untuk kebutuhan vitamin C harian Anda sekitar 60 mcg
perhari. Pada buah jeruk 100 gram terkandung sekitar 40 mcg vitamin C. Jika
Anda ingin mengkonsumsi secara instan, Anda bisa mengkonsumsinya dengan
menggunakan suplemen vitamin C.
2.8 Dampak Kelebihan Vitamin C
vitamin C sebelum makan adalah rasa nyeri pada epigastrium (Goodman &
Gilman, 2006).
Vitamin C dengan dosis lebih dari 1 g/hari dapat menyebabkan diare. Hal
ini terjadi karena efek iritasi langsung pada mukosa usus yang mengakibatkan
peningkatan peristaltik. Dosis besar juga dapat meningkatkan bahaya
terbentuknya batu ginjal, karena sebagian vitamin C dimetabolisme dan
diekskresikan sebagai oksalat. Penggunaan vitamin C dosis lama dan besar
dapat menyebabkan ketergantungan, sehingga vitamin C dapat menimbulkan
rebound scurvy. Hal ini dapat dihindari dengan mengurangi penggunaan
vitamin C secara bertahap.
2.10 Angka Kecukupan Gizi Vitamin C
Asupan vitamin C yang ditetapkan Recommended Daily Allowance (RDA)
untuk remaja usia 11-14 tahun adalah 50 mg/hari dan usia 15-18 tahun 60
mg/hari.
Tabel 2.8. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk vitamin C (sumber: Widya
Karya Pangan dan Gizi, 1998).
atau mereka ingin menaikkan tingkat warna kulit mereka. Sebagian besar
masyarakat Indonesia ingin memiliki kulit yang lebih putih dengan
menggunakan berbagai macam pemutih kulit baik topikal maupun
sistemik.
Ditinjau dari aspek kosmetik, lesi hiperpigmentasi merupakan kondisi
yang tersering dikeluhkan. Reaksi inflamasi penyerta juga sering
ditemukan akibat pemakaian berbagai bahan peeling kimiawi, terapi laser,
dan berbagai obat topikal.
Kameyama et al (1990) melakukan penelitian dan menemukan bahwa
vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang dapat membantu
mencerahkan warna kulit, sehingga vitamin C telah digunakan sebagai
terapi untuk masalah pada warna kulit gelap dan bermasalah. 4 Dalam
waktu terakhir ini maraknya penggunaan vitamin C secara infus (intravena)
yang diyakini dengan cara demikian dengan cepat warna kulit akan terlihat
lebih cerah dan sehat dari sebelumnya, vitamin C sebagai bahan utama
pada kosmetik untuk mencerahkan kulit. Terjadi karena efek iritasi
langsung pada mukosa usus yang mengakibatkan peningkatan peristaltik.
Dosis besar juga dapat meningkatkan bahaya terbentuknya batu ginjal,
karena sebagian vitamin C dimetabolisme dan diekskresikan sebagai
oksalat. Penggunaan vitamin C dosis lama dan besar dapat menyebabkan
ketergantungan, sehingga vitamin C dapat menimbulkan rebound scurvy.
Hal ini dapat dihindari dengan mengurangi penggunaan vitamin C secara
bertahap.
2.11.2 Sistem Pigmentasi Warna Kulit
Warna kulit normal manusia ditentukan oleh empat macam pigmen,
yaitu: pigmen karoten yang bersifat eksogen dan memberikan warna
kekuningan; pigmen melanin yang disintesis didalam kulit dan
memberikan warna kecoklatan; hemoglobin teroksidasi yang memberikan
warna kemerahan; dan hemoglobin tereduksi yang memberikan warna
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah mengenai vitamin C ini adalah vitamin C
ditemukan oleh Albert Szent-Gyrgyi pada tahun 1932. Merupakan vitamin yang
larut dalam air dan paling labil yang berfungsi sebagai antioksidan. Konsentrasi
tertinggi vitamin ini berada di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina. Sumber
dari vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, stroberi dll. Akibat
yang ditimbulkan jika kekurangan vitamin ini adalah penyakit skorbut dan jika
kelebihan mengkonsumsi suplemen vitamin C akan menderita penyakit batu ginjal.
DAFTAR PUSTAKA