HIPERTENSI
BAB I. HIPERTENSI
A. Hipertensi......................................................................................................2
1. Pengertian Hipertensi............................................................................2
2. Gejala dan Penyebab Hipertensi..........................................................3
3. Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi.............................................4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................7
BAB I
HIPERTENSI
A. HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal.
Kelaianan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara
untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita
secara teratur (Bangun, 2008).
Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika
tekanan darah sistolik/diastoliknya 140/90 mmHg atau mengkonsumsi
obat antihipertensi. Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung
memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung mengkerut).
Diastolic adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan
menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong) (Bangun,
2002).
Berdasarkan hasil pertemuan ketujuh Komite Nasional gabungan
Amerika Serikat untuk prevensi, deteksi, evalusai, dan pengobatan
tekanan darah tinggi, hipertensi didefinisikan bila tekanan darah sistolik
mencapai 140 mmHg atau lebih, diastolic mencapai 90 mmHg atau lebih.
Berikut inimerupakan klasifikasi tekanan darah menurut The Seventh
Report oh The Joint national Commite on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC, 2001).
Kategori
Normal
Normal tinggi
Stadium 1
(Hipertensi ringan)
Stadium 2
(Hipertensi sedang)
160-179 mmHg
100-109 mmHg
Stadium 3
(Hipertensi berat)
180-209 mmHg
110-119 mmHg
110-119 mmHg
Stadium 4
Hipertenai maligna
tiroid
(Hipertiroid),
penyakit
kelenjar
adrenal
Diuretic
Penghambat simpatetik
Betablocker
Vasodilator
Penghambat enzim konvensi angiostensin
Antagonis kalsium
Penghambat reseptor angisotensin II.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, A.P. 2002. Terapi Jus dan Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi. Jakarta:
Agromedia Pustaka
Bangun, A.P. 2008. Khasiat Tanaman Obat Untuk Hipertensi. Jakarta: Sarana Pustaka
Prima
Depkes R.I., 2008. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
JNC 7, National High Blood Pressure Education Program. The sixth report of the
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure.Arch Intern Med. 1997;157:2413-46.
DAFTAR ISI
DIABETES MELLITUS
10. Pengobatan.............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................20
BAB II
DIABETES MELLITUS
A. DIABETES MELLITUS
1. Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah
akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh
resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009).
Diabetes Mellitus adalah kondisi abnormalitas metabolisme
karbohidrat yang disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) insulin, baik
secara absolute (total) maupun sebagian (Hadisaputro. Setiawan, 2007).
2. Epidemiologi Diabetes Mellitus
Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 171 orang
diseluruh dunia menderita Diabetes Melitus, atau sekitar 2.8% dari total
8
daerah rural yang dilakukan oleh Arifin di Jawa Barat 1,1% didaerah
terpencil, di tanah Toraja didapatkan prevalensi DM hanya 0,8% dapat
dijelaskan perbedaan prevalensi daerah urban dan rural (Soegondo dkk,
2009).
3. Klasifikasi Diabetes Mellitus
Klasifikasi DM yang dianjurkan oleh Perkeni adalah yang sesuai
dengan anjuran klasifikasi DM American Diabetes Association (ADA),
klasifikasi etiologi Diabetes Mellitus, menurut ADA (2007) adalah dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel II. 1 Klasifikasi Etiologi Diabetes Mellitus
Tipe
DiabetesTipe 1
Diabetes Tipe 2
Diabetes Tipe lain
Keterangan
Diabetesang tergantung dengan insulin disebabkan
oleh kerusakan sel-sel beta dalam pankreas sejak
masa anak anak atau remaja
Mulai dari yang dominan resistensi insulin relatif
sampai yang dominan defek sekresi insulin
1. Defek genetik fungsi insulin
2. Defek genetik kerja insulin
3. Karena obat
4. Infeksi
5. Sebab imunologi yang jarang : antibody insulin
6. Resistensi Insulin
7. Sindroma genetik lain yang berkaitan dengan DM
(Klinefelter, sindrom Turner)
Karena dampak kehamilan
10
11
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
13
mencegah
(cooling-down),
setelah
selesai
olahraga
15
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya
sebagai
penghasil
energi,
dimana
setiap
gramnya
Bahan Makanan
Bihun
Ukuran Rumah
Tangga
gelas
Biscuit
4 keping
Berat (gr)
50
40
16
Havermut
5 sendok makan
45
Kentang
2 biji sedang
210
Creakers
5 keping
50
Macaroni
gelas
50
Mie Kering
1 gelas
50
Mie Basah
2 gelas
200
Nasi
gelas
100
10
Talas
1 potong
125
11
Ubi
1 biji sedang
135
12
Roti
3 potong sedang
70
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Almatsier, S., 2006. Penuntun Diet, Jakarta: penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Depkes R.I., 2008. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Hadisaputro, S., Setyawan, H.,2007 Epidemiologi dan Faktor-Faktor Risiko terjadi
Diabetes Mellitus tipe 2. Dalam : Darmono, dkk, editors. Naskah
Lengkap Diabetes mellitus Ditinjau dari Berbagai Aspek Penyakit dalam
dalam rangka Purna Tugas Prof Dr.dr.RJ Djokomoeljanto. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro Semarang: p.133-153.
Ostman, E, M,. 2001. to regular of produk "Inconsistency between glycemic and
insulinemic responses . American Journal of Clinical Nutrition 74 (1): pp.
96- 100. PMID 11451723.
Perkeni., 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia, Jakarta.
Riskesda., 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan, Departermen Ke
sehatan Republik Indonesia. 2009.
Soegondo, S., 2004. Penatalaksanan Diabetes Melitus Terpadu, Jakarta: Balai
penerbit FKUI.
19
DAFTAR ISI
ASAM URAT
20
2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................31
BAB III
ASAM URAT
A. ASAM URAT
1. Pengertian Asam Urat
Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin.
Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA
(gambar 2.1). Yang termasuk kelompok purin adalah adenosin dan
21
23
makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang,
serta jumlah sendi yang terserang makin banyak (Mumtaz, 2011).
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus.
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau
lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang
sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan
keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal
monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi
dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak
akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi
(Mumtaz, 2011).
5. Pencegahan dan Penanggulangan
Penatalaksanaan artritis gout (Mumtaz, 2011):
a. Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang
terkena).
b. Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).
c. Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:
d. Mengobati serangan akut secara baik dan benar
e. Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
f. Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
g. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat
pada jantung, ginjal dan pembuluh darah.
26
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Aini.
2011.
Makalah
Asam
Urat.
https://www.scribd.com/doc/53309076/makalah-asam-urat.
Diakses
29
Murray, R. K., Granner, D. K., Rodwell, V. W., 2003. Biokinia Harper. Edisi 27.
Jakarta : EGC
Wallace L. K., Riedel A. A., Joseph-Ridge N., Wortmann R., 2012. Increasing
prevalence of gout and hyperuricemia over 10 years among older adults
in
managed
care
population.
Available
from
DAFTAR ISI
KOLESTEROL
30
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................36
BAB IV
KOLESTEROL
A. KOLESTEROL
1. Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin
yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. (Lars H,
1997). Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu
berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan, bila ditinjau
dari sudut kimiawi kolesterol diklasifikasikan ke dalam golongan lipid
(lemak) berkomponen alkohol steroid (Sitopoe M, 1992).
Kolesterol termasuk zat gizi yang sukar diserap oleh tubuh, masuk ke
dalam organ tubuh melalui sistem limpatik. Kolesterol dalam plasma
31
energi.
Sumber
energi
berlebihan
mengakibatkan
33
tumpukan-tumpukan lalu mengendap, membentuk plak pada dindingdinding pembuluh darah. Tumpukan LDL kolesterol yang mengendap
pada dindingdinding pembuluh darah dapat menyebabkan rongga
pembuluh darah menyempit, sehingga saluran darah terganggu dan bisa
mengakibatkan risiko penyakit pada tubuh seseorang seperti stroke,
jantung koroner, dan lain sebagainya (Graha KC, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Graha KC. 2010. 100 Question & Answers Kolesterol. PT Elex Komutindo,
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Hertog Nursanyoto, dkk. 1992. Ilmu Gizi. Jakarta : Golden Terayon Press.
Iman Soeharto, 2004, Serangan Jantung dan Stoke Hubungannya Dengan Lemak dan
Kolesterol, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Iskandar, Yul. 1974. Biokimia bagian I. Yayasan Dharma Graha: Jakarta.
Sitepoe, M. (1992). Kolesterol Fobia Keterkaitannya Dengan Penyakit Jantung.
Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Halaman
10-11.
34