Anda di halaman 1dari 2

RESUME

EFEK ALLICIN PADA BAWANG PUTIH SEBAGAI USAHA DALAM MENCEGAH


DIABETIK NEFROPATI

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik


hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Dalam keadaan normal, tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Pada keadaan
resistensi insulin, hormone sensitive lipase di jaringan adiposa akan menjadi aktif sehingga
lipolisis trigliserid di jaringan adiposa semakin meningkat. Keadaan ini akan menghasilkan asam
lemak bebas/free fatty acid (FFA) yang berlebihan.

Produk-produk yang berasal dari tumbuhan telah banyak digunakan sebagai obat. Salah
satu contoh adalah bawang putih, selain digunakan sebagai makanan dan penyedap rasa, juga
telah dipercaya sebagai obat untuk pengobatan berbagai penyakit. Kandungan allicin pada
bawang putih merupakan salah satu senyawa belerang memiliki aktivitas antioksidan,
hipolipidemik, antiplatelet dan efek memperlancar sirkulasi darah.

Pada penelitian eksperimental terkait efek bawang putih yang diberikan pada tikus
diketahui bahwa allicin dalam bawang putih yang diberikan selama penelitian memberikan efek
penurunan terhadap: total kolesterol, trigliserid, glukosa plasma, high-density lipoprotein
kolesterol (HDLc) dan low-density lipoprotein kolesterol (LDLc) dengan pemberian
20mg/kgBB.

Mekanisme allicin dari bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah
yaitu dengan cara menurunkan sintesis kolesterol. Sulfur yang terkandung dalam allicin dapat
menurunkan resiko glomerulosklerosis dengan cara menurunkan oksidasi LDL karena berperan
sebagai antioksidan. LDL yang tidak teroksidasi tidak akan difagosit oleh makrofag sehingga
pembentukan foam cell akan menurun.
RESUME

Diabetes melitus (DM) adalah menurunnya fungsi pankreas untuk memproduksi insulin atau
reseptor insulin tidak peka sehingga terjadi gangguan metabolisme; glukosa tidak diubah
menjadi glikogen dan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga glukosa darah
meningkat. Terapi DM yang paling utama adalah terapi makanan dengan mengatur pola makan
penderita bekerjasama dengan ahli gizi untuk menentukan makanan apa yang dapat dikonsumsi.
Obat-obatan seperti sulfonylurea dan glibenklamid dapat diberikan bila terapi makanan tidak
berhasil.

Obat-obatan tradisional saat ini banyak dikembangkan sebagai antidiabetik, di antaranya bulbus
bawang putih (Allium sativum Linn.) dan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.). Unsur
kimia utama dalam bawang putih adalah alliin yang merupakan cysteine sulfoxide dan peptida -
glutamilcysteine. Salah satu bentuk aktif bawang putih adalah allicin (diallyl tiosulfonate atau
diallyl disulfide). Pada saat bawang putih dipotong enzim alinase akan diaktivasi dan alliin
berubah menjadi allicin, selanjutnya allicin dimetabolisme menjadi vinyl-ditiines.

Berdasarkan hasil uji klinis tersebut, maka dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui
efektivitas pemberian kombinasi ekstrak bulbus bawang putih dan rimpang kunyit dibandingkan
dengan obat standar glibenklamid pada penderita DM tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai