Kalibrasi PDF
Kalibrasi PDF
DASAR TEORI
pengujian dan kalibrasi alat kesehatan wajib dikalibrasi secara berkala pula oleh
Institusi Penguji Rujukan (seperti LIPI).
Adapun untuk alat kesehatan, pengujian dan kalibrasi wajib dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
1.
2.
Sudah berakhir jangka waktu sertifikat atau tanda pengujian dan kalibrasi
3.
4.
5.
6.
Jika ada layak pakai pada alat kesehatan tersebut hilang atau rusak, sehingga
dibutuhkan data kalibrasi terbaru untuk dapat memberikan informasi yang
sebenarnya.
kalibrasi atau laporan kalibrasi, dan suatu alat kesehatan dinyatakan lulus kalibrasi
bila:
1. Penyimpanan hasil pengukur dibandingkan dengan nilai yang dibandingkan
pada alat kesehatan tersebut tidak lebih menyimpang dari yang diijinkan, dan
2. Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam nilai ambang batas
yang diijinkan.
2.4 Kalibrasi Alat INKUBATOR PERAWATAN dan Metode Pengujiannya
Adapun acuan pengujian Departemen Kesehatan sebagai rujukan
pengujian dan kalibrasi INKUBATOR (berdasarkan pedoman pengujian dan
kalibrasi alat kesehatan Depkes 2001/lihat lampiran) adalah berdasarkan IEC 6011-1, ECRI 410-059/410-20010301 (lihat lampiran), dan dalam penilaian hasil
ketidakpastian pengukuran mengacu pada metode ISO Guide/GUM (ISO Guide to
the Expression of Uncertainty in Measurement) dari PUSLIT KIM LIPI (lihat
Daftar Pustaka).
IEC (International Electrotechnical Commission) merupakan acuan standart
keselamatan kelistrikan dalam semua evolusi teknologi, termasuk evolusi
teknologi pelayanan kesehatan (Health Care Technology) yang berkembang
dengan cepat saat ini. Sedangkan ECRI ( Emergency Research Intitute Care)
adalah suatu badan riset pelayanan kesehatan dan mutu (Agency for Health Care
Research And Quality) yang ada di Amerika, yang mengeluarkan laporan hasilhasil riset terhadap nilai-nilai dan batasan keluaran beberapa parameter alat
kesehatan. Berdasarkan standart tersebut Departemen Kesehatan mengeluarkan
nilai-nilai penyimpangan untuk alat INKUBATOR PERAWATAN sebagai
berikut:
A. Nilai keselamatan dan nilai ambang batas:
1. Tahanan isolasi kabel catu daya dengan pembumian
2 M
> 2 M
500A
500A
100A
500A
500A
0,2
2.
3.
Suhu matras
4.
Kebisingan
= 65 Dba
5.
Kecepatan udara
= 0,35 m/detik
1. Uji kualitatif yaitu untuk mengetahui kondisi lingkungan, kondisi fisik dan
fungsi komponen alat kesehatan yang meliputi:
a. Pengukuran kondisi lingkungan: catu tegangan, konsumsi arus, suhu dan
kelembaban ruangan, ini dilakukan dengan avometer, thermometer,
hygrometer
b. Pemerisaan kondisi fisik dan fungsi komponen yang ada pada alat meliputi
1) Chassis (selungkup)
2) Sekering
3) Tanda atau tampilan
4) Assesoris
5) Kotak kontak
6) Konektor
7) Baterai charger
8) Kabel jala-jala
9) Chamber
10) Temperature probe
11) Matras dan Alarm
12) Sistem perekaman suhu kelembaban
13) Label spesifikasi alat
Uji kuantitatif yaitu kegiatan pengukuran untuk mengetahui keselamatan
kerja dan kinerja alat kesehatan yang meliputi:
A. Pengukuran keselamatan listrik meliputi: tahanan isolasi catu daya,
impendasi pembumiaan alat, arus bocor pada chassis (selungkup) dengan
menggunakan alat Safety Analyzer (gambar 2.1).
B. Pengukuran
pemeriksaan
kinerja
INKUBATOR
PERAWATAN
adalah
tingkat
kelembapan
pada
daerah
pasien
Temperatur Inkubator
Over Shut
Perubahan Temperatur
Temperatur Incubator
rata-rata
O
11 C
Temp. Ruangan
Waktu Pemanasan
Waktu
u
adalah
selungkup
yang terkontrol
lingkungannya
Incu Analyzer
5. Tentukan suhu yang dibutuhkan oleh bayi kemudian tekan switch up + set
secara bersamaan, untuk menurunkan seting down-set
6. Suhu inkubator akan tercapai dalam waktu 30 menit dan inkubator siap
digunakan masukkan pasien ke dalam inkubator dan tempelkan skin probe
pada kulit bayi bagian perut pakai plester
7. Kelemahan dalam inkubator ditunjukkan dalam lcd humudyti level ke kanan
untuk menurunkan ke kiri untuk menaikkan kelembaban dalam inkubator
8. Gunakan switch mute di bagian bawah panel untuk mematikan suara alarm
selama 5 menit.
2.6.3 Cara Penggunaan Suhu Pada Alat Inkubator
Cara memakai suhu inkubator bayi modern yang temperaturnya diatur oleh
sistem kontrol. Temperatur pada saluran-saluran supllai udara merubah tahanan
thermisor dibandingkan dengan suatu tahanan tetap identik dengan suhu yang
dikehendaki atau diset. Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau chamber lebih
rendah dari pada suhu yang diset, daya dihubungkan ke heater untuk mengoreksi
perbedaan ini. Pada sistem kontrol, jumlah daya yang diberikan ke heater
sebanding dengan perbedaan atau selisih suhu di antara suhu udara yang
sebenarnya dengan suhu yang diset. Hal ini berarti daya berkurang sewaktu suhu
mencapai set poin (suhu yang diset), merupakan gambaran penting mengenai
contoh lebih presisi dan untuk memperkecil kemungkinan melebihi setting. Bila
suhu yang dikehendaki tidak tercapai, alarm akan berbunyi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Tegangan
b. Kebersihan chamber
c. Setting suhu
d. Alarm
e. Aksesoris
f. Pembumian
Inkubator bayi adalah tempat penyimpanan bayi yang baru lahir, suhu di
dalam bayi inkubator disesuaikan dengan suhu tubuh ibunya yaitu sekitar 32360C, perlengkapan sebuah baby inkubator pada umunnya terdiri dari sensor suhu,
heater, dan sistem alarm (buzzer). Setting suhu dilakukan dengan menekan tombol
pemilihan (keypad) dan ditampilkan pada LCD, sehingga sensor suhu digunakan
IC LM35 yang mendeteksi suhu di dalam inkubator tak satupun orangtua yang
menginginkan bayinya lahir premature pada usia kehamilan kurang dari 37
minggu. Namun bila harus demikian, apa boleh buat! Tentu harus menerima
kenyataan dengan berbesar hati. Bayi prematur memang cenderung lebih mudah
terserang infeksi dibandingkan bayi cukup bulan karena fungsi organ belum
sempurna. Sering kali bayi prematur tetap harus tinggal di rumah sakit walaupun
si ibu sudah diperbolehkan pulang. Selama dirawat, bayi mungil tersebut
diletakkan ke dalam kotak kaca bernama inkubator.
Selama ia berbaring di sana, dokter, suster maupun orangtua harus ekstra
sabar dan cermat menangani perkembangan kesehatannya. Inkubator aman
informasi mengenai efek samping inkubator yang dapat menyebabkan dampak
buruk terhadap kesehatan bayi sempat mencuat pemberitaannya beberapa waktu
lalu. Tak ayal hal ini membuat resah beberapa orangtua yang bayinya sedang
dirawat di inkubator. Padahal, inkubator bagi bayi prematur aman sepanjang
dilakukan sesuai dengan standar proses. Perlu diketahui, setiap bayi prematur
yang lahir memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang termasuk dalam kondisi
aman atau menderita penyakit ringan, ada pula bayi prematur yang menderita
penyakit berat. Semua ini tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing bayi
prematur. Kondisi seperti inilah yang membuat bayi-bayi tersebut berjuang
demi mendapatkan perkembangan yang lebih baik. Nah, inkubator berfungsi
untuk menjaga agar bayi tetap mendapatkan suhu yang stabil. Kondisi suhu yang
sesuai membuat bayi merasa nyaman dan aman. Tergantung kondisi bayi lamanya
bayi berada di dalam inkubator tergantung kepada kondisi masing-masing bayi.
Suhu yang digunakan pun disesuaikan dengan kebutuhan akan kondisi
bayi. Setiap bayi baru lahir dilihat dahulu kondisinya lalu dicocokkan dengan
tabel yang sudah disediakan, di sana sudah tertera mengenai suhu yang akan
dipasang. Ini berlaku pada semua inkubator. Sepanjang dilakukan sesuai dengan
standar prosedur penggunaan maka tata laksana inkubator akan berjalan baik.
Sayangnya, kebanyakan inkubator yang digunakan di Indonesia teknologinya
masih kurang bila dibandingkan dengan inkubator buatan luar negeri seperti
Eropa. Harga yang terlalu mahal menjadi alasan utama mengapa kebanyakan
rumah sakit menggunakan produksi dalam negeri dan China. Walau begitu,
inkubator tersebut tetap bisa digunakan secara optimal. Inkubator yang biasanya
digunakan untuk mengasuh bayi prematur, ternyata memiliki efek yang tidak baik
bagi kecepatan detak jantung sang buah hati.
Hasil studi penelitian yang dipimpin Carlo Bellieni dari Rumah Sakit
Umum Universitas Studi di Siena Italia menemukan gelombang elektromagnetik
pada inkubator menyebabkan perubahan pada detak jantung bayi. Peneliti
mengamati detak jantung pada 43 bayi yang baru lahir yang dirawat dalam
inkubator. Mereka mengukur angka kecepatan detak jantung (HRV) bayi ketika
inkubator dihidupkan atau dimatikan. Belliani dan koleganya menemukan, saat
inkubator dihidupkan, bayi terpapar frekuensi elektromagnetik 8,9 milligauss
(level normal sekitar 1 milligauss). Sementara HRV-nya drop atau melemah 50%
lebih rendah dibandingkan level normal. Ini sama sekali bukan sesuatu yang
baik, kata Belliani. Namun, Belliani tidak ingin memberikan peringatan kepada
orangtua. Sebab, kebanyakan bayi yang lahir prematur tidak akan mampu
bertahan tanpa bantuan inkubator.
Selain itu juga belum ditemukan korelasi antara masalah kesehatan dan
inkubator. Sekadar diketahui, jantung manusia berdetak dengan angka kecepatan
yang hampir sama sepanjang waktu. Namun, pada saat tertentu terjadi percepatan
dan kemudian melambat pada saat manusia menarik dan mengeluarkan napas.
Variasi kecepatan ini adalah sehat. Selain itu, pola inilah yang digunakan oleh
para praktisi medis dan ilmuwan untuk mengukur seberapa baik sistem
kegelisahan bekerja. Bagi orang dewasa, HRV rendah merupakan kunci terkena
risiko penyakit jantung. Selama ini, inkubator digunakan para dokter untuk
menjaga kondisi bayi yang prematur dalam beberapa minggu. Fungsi utama alat
ini adalah menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi. Namun
begitu, penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan
magnet di sekitar.
2.6.4 Alasan Bayi Prematur Dimasukkan ke Dalam Inkubator
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan genap 37 minggu atau 9
bulan disebut kelahiran preterm. Bayi yang dilahirkan juga disebut bayi prematur
atau kurang bulan. Walaupun sebenarnya berbagai sistem di dalam tubuhnya
belum berkembang sempurna, kebanyakan bayi ini tampil normal secara fisik.
Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kelahiran preterm adalah kehamilan
kembar, preeklampsi, kelainan plasenta, dan ketuban pecah sebelum waktunya.
Ada 3 masalah utama bayi kurang bulan, yaitu kemampuan bernapasnya belum
sempurna, belum optimalnya kemampuan isap untuk mendapatkan ASI, dan
kemampuan mengontrol suhu tubuh.
Oleh karena itu, kita sering melihat bayi kurang bulan yang dirawat di
inkubator, diberi O2 agar kebutuhan oksigennya terpenuhi, serta dijamin suhu
lingkungannya tetap hangat. Selain itu, bayi dalam inkubator juga diberi makanan
lewat selang cairan yang kecil dan terpasang lewat hidung menuju lambungnya.
Karena bayi ini masih terlalu muda, masalah utama yang harus dicegah
adalah terjadinya infeksi. Inkubator harus selalu berada dalam keadaan steril dan
semua tenaga kesehatan yang menyentuhnya perlu melakukan persiapanpersiapan, seperti mencuci tangan yang baik dan benar serta memakai jubah
khusus yang disediakan rumah sakit. Bila keadaannya telah stabil, bayi ini dapat
dirawat oleh ibu dengan cara perawatan bayi lekat atau perawatan metode
kanguru. Dengan metode ini, bayi yang membutuhkan sentuhan kasih sayang ini
akan mendapatkan kehangatan dari tubuh ibu atau ayahnya seperti saat dalam
kandungan. Cara perawatan yang sekarang telah diakui keberhasilannya ini akan
sangat menguntungkan karena kebutuhan fisik, psikis, dan ASI untuk bayi
terpenuhi secara optimal.
Pada proses kelahiran prematur, temperatur kulit bayi dan suhu badan cenderung
mengalami penurunan, disebut perubahan pada sistem Thermogenik yang
disebabkan oleh 4 cara, antara lain:
1. Konveksi
2. Radiasi
perubahan rata-rata detak jantung yang secara alami terjadi saat naik dan turunnya
rata-rata jantung. Perubahan ini diyakini para ahli adalah hal yang baik. Pada
pasien dewasa pengidap jantung, perubahan rata-rata detak jantung yang menurun
digunakan untuk memprediksi kondisi paling buruk. Namun, dari riset ini tidak
ada bukti bahwa mekanisme sama dapat berlaku pada bayi. Para peneliti dari Italia
itu mengambil kesimpulan, belum ada bukti sangat kuat bahwa medan
elektromagnet inkubator dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Namun demikian,
hal yang perlu dipertimbangkan adalah modifikasi desain inkubator agar tidak
menimbulkan kekhawatiran bagi kesehatan bayi.
ALARM
BATTER
Y
CHARGER
POWER
CONTRO
L
SUPPLA
Y
HEATER
DISPLAY
CIRCUIT
SKIN
TEMPERATURE
TEMP.CHEMBE
R
FAN/
BLOWER
FAN SENSOR
TEMPERAT
UR
MECHANIC
AL
CONTROL
HUMIDITY
OXYGEN
Thermi
stor
Power
Line
Bridge
Amplifie
r
V
1
Compara
tor
Set-Point
Resistor
1-Hz
Sawtooth
generator
V
2
V
3
Gate
Pulse
genera
tor
V
4
Silicon
controlled
Swith
V
5
Heater
Gambar 2.6 Pemilihan temperatur kelembapan dan level oksigen untuk bayi
lingkungan rahim ibu lebih kondusif bagi kesehatan bayi. Pekerja kesehatan perlu
memahami prinsip kerja dasar dari operasi mereka dengan penggunaan peralatan
yang benar kinerja dapat dimainkan lebih.
Inkubator produksi saat ini di pasar terdapat banyak produsen, prinsipprinsip dasar kurang lebih sama, sebagian besar memiliki peraturan termal
konveklif diberikan dalam bentuk pemurnian udara, suhu, dan kelembaban
lingkungan dengan kualitas yang cocok untuk penggunaan teknologi komputer
pada suhu inkubator (Kotak temperatur atau suhu kulit) untuk menerapkan kontrol
servo, boot secara otomatis ke dalam keadaan kotak kontrol suhu. Temperatur
kontroller adalah komponen inti dari peralatan, pengaturan suhu, real-time
monitoring suhu dan fungsi lainnya, ketika staf medis dapat mengatur suhu ketika
suhu di dalam surveilans terus menerus. Mesin diperlukan untuk membuka
perspektif operasi dan dari waktu ke waktu untuk mengubah hasil buaian baik,
sehingga tenaga medis dalam perawatan sisanya tidak akan mempengaruhi bayi
atau bayi terbangun, efektif mengurangi metabolisme energi bayi.
Inkubator perlu mengalami kegagalan sistem alarm yang dapat diandalkan,
untuk mencapai kekuasaan, temperatur kotak, suhu kulit dan saluran aliran
pemantauan, jika ada indikator harus telah melampaui kisaran diperbolehkan
suara dan alarm cahaya, perhatian prompt untuk staf perwalian. Alarm inkubator
ketika staff medis ditemukan menjadi segera mengakhiri budidaya bayi, bayi
pindah ke tempat yang aman untuk menjamin keselamatan bayi dan segera
memberitahu pemeliharaan insinyur profesional untuk melalarkan pemeliharaan
pada peralatan, hanya inkubator penggunaan sumber daya AC 220V, harus sesuai
ketat dengan sistem tiga-kawat fasa tunggal-prinsip, untuk memastikan landasan
yang baik, aparat dengan antarmuka jaringan untuk jaringan perawatan bayi
umum dengan sistem inkubator bayi untuk memberikan khusus outlet.
Bayi inkubator dengan karya negara hubungan antara keselamatan bayi
dalam penggunaan perawatan kesehatan tidak mau berhati-hati. Sebelum
digunakan, untuk berurusan dengan berbagai fungsi sistem pemeriksaan serius.
1. Kegagalan listrik, laporan pemeriksaan untuk fungsi polisi: kursus pelatihan
pada bayi yang memiliki kekuatan apa pun, akan membawa perubahan
dramatis dalam suhu, membahayakan kehidupan bayi. Dalam penggunaan
fitur ini sebelum pemeriksaan, lepaskan power supply AC 220V inkubator dan
terhubung ke kontroller temperatur membuka saklar daya mati setelah alarm
perangkat akan muncul, matikan saklar daya setelah alarm secara otomatis
akan menghilangkan. Alarm power supply disediakan oleh baterai, di bawah
penggunaan normal dari sistem akan secara otomatis mengisi baterai, baterai
memiliki periode tertentu gunakan untuk periode harus mengganti baterai.
2. Inspeksi pengendali suhu: suhu kontroller melalui kipas, sensor dan pipa
pemanas untuk menyelesaikan bayi dalam sirkulasi pemanas dan udara,
terlepas dari komponen langsung akan mempengaruhi kerusakan lingkungan
di mana bayi. Power supply AC 220V tersambung, buka saklar daya
pengendali kelembaban, lampu indikator setelan suhu kotak, mengatur
tampilan suhu berkedip untuk menunjukkan kotak kontrol suhu mengatur nilai
default 320C, tidak melakukan operasi, apxat, kontrol suhu otomatis untuk
memasukkan kotak, dan suhu real-time menunjukkan tampilan jendela suhu
real-time.
3. Alarm over-fungsi temperatur set inkubator umumnya tidak tunduk pada
kontrol suhu untuk mengontrol sistem alarm over-temperatur independen, alat
pengatur suhu untuk kegagalan untuk memonitor suhu kotak, ukuran yang
sangat dalam inkubator untuk meningkatkan keamanan dan keandalan.
Inspeksi, dalam kotak di bawah kontrol suhu, mengatur nilai yang akan
ditetapkan pada 360C, setelah memasuki thermostat, segera diikuti oleh
Kanada dan kunci, ketika jendela tampilan suhu disetel tidak menunjukkan
bahwa pengontrol suhu untuk memasukkan negara lebih dari temperatur
percobaan, daya pemanasan ini ketika lampu semua menyala. Setelah sekitar
10 menit, aparat akan muncul alarm over-suhu. Dengan tombol reset setelah
akhir alarm over-suhu, alat untuk kembali bekerja.
4. Lihat laporan inspeksi ke mesin posisi: kerja mesin, tahan jari untuk
menghentikan kipas untuk test tombol, sehingga kecepatan kipas untuk
mengurangi atau menghentikan rotasi, aparat akan muncul lampu terang dan
tanda alarm suara kipas.
5. Inkubator bayi modern yang temperaturnya diatur oleh sistem kontrol.
Temperatur pada saluran-saluran suplly udara merubah tahanan thermisor
dibandingkan dengan suatu tahanan tetap identik dengan suhu yang
dikehendaki atau diset. Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau chamber
lebih rendah dari pada suhu yang diset, daya dihubungkan ke heater untuk
mengoreksi perbedaan ini. Pada sistem kontrol, jumlah daya yang diberikan ke
heater sebanding dengan perbedaan atau selisih suhu di antara suhu udara
yang sebenamya dengan suhu yang di set.
Pemanasan umumnya sekitar 45 menit, tetapi waktu pemanasan yang
biasanya diperlukan 2 jam untuk mencapai suhu keseimbangan dalam bayi yang
diizinkan untuk melaksanakan pelatihan. Tampilkan real-time suhu dalam
pengaturan instrumen untuk mencapai awal bayi di kereta api tidak benar.
Setelah pergantian pasien bagi setiap bayi, inkubator harus pembersihan,
menyeluruh sterilisasi, disinfeksi (menggunakan proses setidaknya sekali
seminggu), untuk beberapa komponen akan dibongkar oleh pembersihan.
Hubungan antara inkubator bayi untuk efektivitas budaya bayi dan keselamatan
dalam penggunaan standar ketika kita harus, menggunakannya untuk mencegah
kecelakaan, berarti daya berkurang sewaktu suhu mencapai set poin (suhu yang
diset), merupakan gambaran penting mengenai contoh lebih presisi dan untuk
memperkecil kemungkinan melebihi setting. Bila suhu yang dikehendaki tidak
tercapai, alarm akan berbunyi.
Proses kerja suhu dalam inkubator
1) Temperatur pada saluran-saluran supply udara merubah tahanan thermistor
dibandingkan dengan suatu tahanan tetap identik dengan suhu yang
dikehendaki atau setting
2) Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau chamber lebih rendah dari pada
suhu yang diset, daya dihubungkan ke heater untuk mengoreksi perbedaan ini
3) Pada sistem kontrol jumlah daya yang diberikan ke heater sebanding dengan
perbedaan atau selisih suhu di antara suhu udara yang sebenarnya dengan suhu
yang disetting
4) Bila suhu yang dikehendaki tidak tercapai, alarm akan berbunyi
5) Inkubator perawatan dengan pemanas element
6) Inkubator perawatan dengan pemanas bola lampu
350C
340C
330C
320C
3 - 5 minggu
> 5 minggu
11 hari - 4
> 4 minggu
lahir
< 1500
1-10 hari
11 hari - 3
gr
minggu
1500
1 - 10 hari
2000
2100
minggu
1 - 2 hari
3 hari - 3
2500
minggu
> 2500
1 - 2 hari
> 3 minggu
> 2 hari
L = LoT
Tegangan Termal Sebuah benda memuai atau menyusut, diperlukan gaya untuk
mengembalikan benda itu keadaan semula sebesar:
L=
F=EA T.
Hokum biyle
: proses isotermik
2)
Hokum Charles
: proses isobaric
3)
Molekul/Mol
Karena jumlah total molekul N dalam gas sama dengan jumlah permol
dikalikan dengan jumlah permol dikalikan dengan jumlah mol atau N= n ,maka
PV =n RT= RT atau PV=NkT
K=
=1,38 x
J/K
) rata-rata
) rata-rata= kT
Maka, energi kinetik rata-rata molekul adalah 3/2kT, jadi temperatur absolut
adalah ukuran energy kinetic translasi rata-rata molekul. Kita sertakan kata
translasi, karena molekul juga mempunyai energi rotasi dan vibrasi.
Kalor adalah energi yang ditransfer dari satu benda yang lainnya karena
adanya perbedaan temperatur.
2.
Kalor itu semacam usaha mekanik pada mekanika yaitu sebagai energi yang
ditransfer oleh gaya.
Kalor (mengacu kepada) transfer energi (seperti termal) dari satu benda ke
benda lainnya karena adanya perbedaan temperatur.
3.
Energi dalam: atau energi termal mengacu pada energi total dari semua
molekul pada benda. Contoh, energi dalam (u) n mol gas monoatomik (satu
atom per molekul) ideal, merupakan jumlah energi kinetik translasi dari
semua atom U=N((
) rata-rata.
Kalor yang dibutuhkan untuk merubah 1 kg zat dari padat menjadi cair
disebut Kalor Lebur,
3.
Kalor yang dibutuhkan untuk merubah 1 kg zat dari fase cair ke uap disebut
Kalor penguapan
4.
Nilai-nilai untuk kalor lebur dan kalor penguapan itu disebut kalor Laten.
Tentu saja kalor yang terlibat dalam perubahan fase tidak hanya bergantung
pada kalor laten, tetapi juga bergantung pada massa total zat tersebut,
sehingga kalor yang dibutuhkan atau dikeluarkan selama perubahan fase
adalah Q=mL
Perpindahan Kalor
Ada 3 cara perpindahan kalor, yaitu:
1.
Konduksi
=kA
T1 = suhu lebih tinggi (derajat Celcius)
T2 = suhu lebih rendah (derajat Celcius)
D
2. Konveksi
=hA
K=koefisienkonveksi
DT=kenaikansuhu(K)
Jika sebuah benda dengan emisivitas e dan luas A berada pada temperatur
T1, benda ini meradiasikan energi dengan kecepatan
. Jika benda
pangkat empat dari temperatur T2, dan kecepatan energi yang diserap oleh benda
sebanding dengan pangkat empat dari temperatur T2 , dan kecepatan energi yang
diserap oleh sebanding dengan pangkat empat dari temperatur T2. Kecepatan total
aliran
kalor
radiasi
dari
benda
dinyatakan
.)
= 9/5 0C + 32 atau
0C
0R
= 0F + 459, 69
Benda padat,
2.
3.
1.
2.
Konveksi yaitu pengaliran panas melalui media cair secara kontak langsung
3.
Radiasi yaitu pengaliran panas melalui media udara atau gas secara kontak
tidak langsung
3.
berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa
menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842-1907) menawarkan skala baru
yang diberi nama Kelvin. Skala Kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku
dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau 273C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala
Reamur air membeku pada suhu 0R dan mendidih pada suhu 80R sedangkan
pada skala Fahrenheit air membeku pada suhu 32F dan mendidih pada suhu
212F.
Berikut ini perbandingan skala dari termometer di atas:
Yang menjadi masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang kesulitan
untuk mengubah dari satu skala ke skala lainnya. Berikut ini adalah contoh
mengubah dari skala Celcius ke skala Fahrenheit.
t0F 32 = 180
t0 C 0
100
t0F 32 = 9
t0 C
t0F 32 = 9
5
t0F 32 = t0C
t0 F =
t0C + 32
Untuk skala yang lain caranya sama dengan contoh di atas. Termometer
menurut isinya dibagi menjadi: termometer cair, termometer padat, termometer
digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masingmasing. Sedangkan berdasarkan penggunaannya termometer bermacam-macam
sebagai termometer klinis dan lain-lain.
Yang menjadi masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang kesulitan
untuk mengubah dari satu skala ke skala yang lainnya. Berikut ini adalah contoh
mengubah dari skala celcius ke skala Fahrenheit Untuk skala yang lain caranya
sama dengan contoh diatas. Termometer menurut isinya dibagi menjadi:
termometer cair, termometer padat, termometer digital. Semua termometer ini
mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sedangkan berdasarkan
penggunaannya thermometer bermacam-macam sebagai thermometer klinis dan
lain-lain.
juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja
termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu.
Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair
misalnya raksa. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi
peningkatan suhu benda.
Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai
keunggulan:
1.
2.
Pemuaiannya teratur,
3.
4.
5.
[1]
c. Tipe K (kromel-alumel)
d. Tipe R-S (platinum-platinum rhodium)
e. Tipe T (tembaga-konstantan)
Tegangan keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangat
rendah, hanya beberapa milivolt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan
pengukuran. Oleh karena itu, untuk mengukur suhu yang tidak diketahui, terlebih
dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference temperature).
Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi maka akan muncul
tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh
yang disebut net voltage (Vnet).
Besarnya Vnet ditentukan dengan rumus:
Vnet = Vh Vc
Keterangan :
Vnet = tegangan keluaran thermokopel
Vh = tegangan yang diukur pada suhu tinggi
Vc = tegangan referensi
Gambar 2.10 Grafik tegangan terhadap suhu pada thermokopel tipe E, J, K dan R
Gambar 2.11 IC LM 35
Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi tegangan tertentu yang sesuai dengan
perubahan suhu.