Pokok
Besara
n
Turuna
nn
Panjang ( m )
Massa ( Kg )
Waktu ( s )
Suhu ( K )
Kuat arus Listrik ( A )
Intensitas Cahaya (Candela )
Jumlah Zat ( mol )
Luas ( m2 )
Volume ( m3 )
Kelajuan ( m/s )
Massa Jenis ( Kg/m3 )
Gaya ( N )
Energi ( Joule )
Daya ( watt )
Dll
F. Uraian Material
Besaran adalah : sifat-sifat atau keadaan suatu benda yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan dalam angka.
Fisika/ X.1/ 2012
SMA Nusaputera
Satuan
Meter
Kilo gram
Sekon
Kelvin
Lambang
.m
.kg
.s
K
Lambang Dimensi
L
M
T
Ampere
Candela
mol
A
Cd
.mol
I
J
N
2. Besaran turunan : Besaran yang satuan dan dimensinya diturunkan dari satuan dan dimensi
besaran pokok.
Contoh : Luas, volume, kelajuan, percepatan, gaya, energy potensian, daya, massa jenis, dll.
No
Contoh Besaran
1
Luas = panjang x panjang
2
Kelajuan = Jarak : waktu
3
Massa Jenis = massa : volume
=m/V
Satuan
Dimensi
m x m = m2 ( meter persegi )
L x L = L2
m : s = m s-1 ( meter persekon) L : T = L T-1
Kg : (m x m x m) = kgm-3 ( kilo M : L3 = M L-3
gram permeter kubik )
LATIHAN SOAL 1
Carialah satuan kemudian tentukan dimensinya dari besaran-besaran turunan berikut :
No Besaran turunan
Satuan
Dimensi
1
Berat = massa x percepatan gravitasi
W= m x g
2
5
6
7
w
V
F
A
3. Dimensi
Dimensi suatu besaran turunan dapat digunakan untuk :
a. Mencari asal muasal satuan besaran turunan tersebut dari besaran pokok apa saja yang
menyusunnya, serta apakah suatu persamaan atau rumus itu sudah benar
Contoh :
Jarak = kecepatan x waktu atau S = v x t .
Rumus tersebut benar jika dimensi ruas kiri dan ruas kanannya sama.
Ruas kiri adalah jarak yang satuannya meter dan berdimensi pajang L
Ruas kanan adalah kecepatan kali waktu yang satuannya meter persekon ( m/s x s = m ) dan
berdimensi L. jadi rumus tersebut benar karena dimensi S = dimensi v x t yakni L.
b. Untuk menurunkan atau memperoleh suatu persamaan ( rumus )
Contoh :
Usaha memiliki dimensi M x L2 x T-2 maka
Rumus Usaha dapat diturunkan dari satuan Kg x m2x s-2
( Kg x m x s-2 ) x m
( F) x S
Jadi rumus usaha W = F x S.
LATIHAN 2
1. Buktikan dan uji persamaan berikut benar atau salah dengan cara menganalisis dimensinya.
Jika F = gaya
t = waktu
a = percepatan
v = kecepatan
m = massa
s = jarak
V = volume
P = tekanan
= massa jenis
a. F . t = m .v
b. F . s = P . v
c. v2 = 2 a s
d. d . P = v2
2. Percepatan mempunyai satuan Nm-1 atau ms-2. Buktikan menggunakan analisis dimensi
bahwa dimensi dari kedua satuan tersebut sama.
3. Tinggi maksimum ( h ) benda yang dilempar vertikl keatas tergantung pada kecepatan (v )
awal dan percepatan gravitasi ( g ). Nyatakan h dalam v dan g.
4. Sisitem Satuan dan Notasi Ilmiah
Sistem satuan yang digunakan dalam fisika ada 2 (dua) yaitu :
a. Sistem MKS atau sistem Internasional
Contoh : massa (kg), panjang (meter), waktu (sekon), Gaya (N), Kecepatan (m/s), Energi
(joule),
Daya (watt), dll.
Sedangkan satuan-satuan seperti : inci, kaki, yard, pound, mil, depa, hasta merupakan satuan
yang berlaku lokal.
b. Sistem CGS
Contoh: Panjang (cm), massa (gram), waktu (sekon), gaya (dyne), energi (erg), dll
Didalam fisika atau teknik sering penulisan suatu hasil pengukuran menggunakan notasi ilmiah atau
bilangan baku, misalnya 100.000.000 ditulis 108 , atau 0,000.000.023 ditulis 2,3 x 10-9 . Juga sering
dijumpai penulisan dengan notasi atau awalan-awalannya.
Berikut awalan-awalan dalam SI
No
Awalan
1
2
3
4
5
eksa
peta
tera
giga
mega
Singkatan
(simbol)
E
P
T
G
M
Nilai
1018
1015
1012
109
106
3
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
kilo
hekto
deka
desi
centi
mili
mikro
nano
piko
femto
atto
K
h
da
d
c
m
n
p
f
a
103
102
101
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-13
10-15
10-18
Contoh : jarak bumi ke matahari rata-rata 150.000.000 Km, dapat ditulis 1,5 x 1011m atau 0,15 Tm
Massa seekor semut 0,000.002 kg, dapat ditulis 2 x 10-6 atau 2 kg
LATIHAN 3
1. Isilah titik-titik berikut ini
a. 2,05 km
= ............
b. 0,25 mm
= ............
c. 1/5 jam
= ............
d. 5 kg
= ............
e. 400 N
= ..............
m
nm
menit = ............... s
kg
dyne
Panjang benda yang diukur 3,5 cm + 0,07 cm = 3,57 cm atau 35,7 mm.
e. Pengukuran waktu :
Pengukuran waktu biasanta menggunakan stop wtch atau arloji baik yang analog maupun
yang digital.
LATIHAN 4
1. Berapakah hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh mistar berikut ini ?
Kesalahan Pengukuran
Pada saat kita melakukan pengukuran yang berulang-ulang, sering hasil pengukuran yang kita
lakukan selalu berbeda. Hal ini terjadi karena ada beberapa kesalahan yang tidak kita sadari. Adapun
sumber-sumber kesalah tersebut adalah :
1. Kesalahan alami : Kesalaahan yang timbul karena faktor alam . misalnya kita melakukan
pengukuran pada suhu udara yang berbeda sehinhingga alat ukur yang kita gunakan sudah
mengalami pemuaian atau penyusutan.
2. Kesalahan alat, yakni pengaruh ketidaksempurnaan alat. Misalnya kalibrasi alat, kesalahan
komponen alat.
3. Kesalahan pengguna alat : karena keterbatasan jasmani pada masing-masing orang.
6. Angka penting :
Dalam kegiatan mengukur dengan menggunakan alat ukur seperti jangka sorong misalnya, anda
tentu akan memperoleh hasil pengukuran berupa angka-angka. Sebagai contoh, saat anda
mengukur diameter tabung, anda mempeoleh angka 3,24 cm. Maka angka 3 dan 2 merupakan
angka pasti dan angka 4 merupakan angka taksiran sesuai ketelitian alat ukur. Angka pasti atau
eksak merupakan angka hasil pengukuran yang tidak diragukan nilainya. Angka taksiran merupakan
angka hasil pengukuran yang masih diragukan nilainya. Semua angka hasil pengukuran
merupakan Angka Penting. Jadi Angka penting terdiri dari angka pasti yang terbaca pada skala
alat ukur dan angka taksiran ( perkiraan) yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang
digunakan. Oleh karena itu, jumlah angka penting hasil pengukuran yang dilakukan dengan
menggunakan Mistar, jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup tentunya akan berbeda, sesuai dengan
tingkat ketelitian masing-masing alat ukur tersebut.
Aturan menentukan jumlah Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : hasil pengukuran panjang pensil adalah 21,4 cm. maka jumlah angka pentingnya
memiliki 3 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan angka nol, adalah angka penting.
Contoh : Hasil menimbang sebuah mangga, adalah 507,09 gram. Jumlah angka pentingnya
adalah 5 angka penting.
Fisika/ X.1/ 2012
SMA Nusaputera
3. Angka nol disebelah kana angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali ada tanda
khusus.
Contoh : 63,0 ( 3 angka penting )
6400 ( 2 anggka penting )
4. Angka nol disebelah kiri angka bukan nol , bukan angka penting.
Contoh : 0,00987 ( 3 angka penting )
530
287
+
57.450 sehingga hasilnya 57.500
sehingga hasilnya 5
35,3
4.Angka eksak adalah angka pasti : misal kita melihat 4 burung merpati, angka 4 adalah eksak (
pasti.
Ketidak pastian hasil pengukuran :
Contoh :
Antong mengukur lebar meja menggunaka mistar dengan hasi 53, 4 cm. Karena mistar skala
terkecil 1mm, maka ketidak pastiannya x 1mm = 0,5 mm atau 0,05 cm.
Sehingga kesalahan relatifnya :
0,05/53,4 x 100% = 0,093%
LATIHAN 5
1. Tentukan banyaknya angka penting dario bialngan berikut :
a. 4,340
d. 21,06
b. 0,000234
e. 4,30 x 10 4
c. 9,30005
f. 5,91 x 10-8
2. Tentukan hasil operasi berikut berdasarkan angka penting :
a. 34,6 g + 5,68 g
e. 28
b. 0,00234 cm + 5,2 cm
f. 25
c. 5,8 x 100
d. 3 x 103 x 11 x 103
Fisika/ X.1/ 2012
SMA Nusaputera
7. VEKTOR
Dalam kehidupan sehari-hari vector mutlak kita perlukan, meskipun tidak kita sadari. Vektor
adalah suatu besaran yang mempunyai besar atau nilai dan arah. Contoh besaran vector :
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, tekanan, momentum, medan listrik, usaha, dll.
A. Notasi vektor.
Vektor digambarkan dengan ruas garis berarah, sedangkan besar vektor merupakan panjang
garis tersebut. Nama vektor biasa ditulis dengan huruf kecil misalnya a atau dapat juga
menggunakan huruf besar misalnya AB. Sedangkan besar vektor dapat ditulis dengan
atau
.
B. Penjumlahan vektor
1. Penjumlahan vektor secara grafis (gambar )
a. Metode jajaran genjang
Secara grafis, penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan metode jajaran genjang .
a
a+b
b. Metode Poligon
a
a+b+c
a
c
b
a+b=r
a+ b = r
maka berlaku :
a
= a2 + b2 + 2ab . cos
Contoh soal
1. Sebuah balok ditarik oleh dua buah gaya F1 = 8N dan F2 = 6N. sudut antara
dengan F2 = 60o. Tentukan :
a. Resultan gaya ( R )
Fisika/ X.1/ 2012
SMA Nusaputera
Fi
Ditanyakan :
F1 = 8 N
F2 = 6 N
R =?
1 = ?
= 60o
=?
Jawab :
=
=
=
=
=
a2 + b2 + 2ab . cos
82 + 62 + 2.8.6 . cos 60o
64 + 36 + 96 .
148
12,165 N
=
c.
= 34,44o
= 25,097o
2. Besar vector p sama dengan besar vector q. jika besar jumlah p + q sama dengan 3 kali
selisih p dan q, tentukan besar sudut apit antara kedua vector.
Jawab :
=
3
p2 + q2 + 2pq . cos = 3 p2 + q2 2pq . cos
Kedua ruas dikuadratkan
p2 + p2 + 2p2 . cos = 3 . p2 + p2 2p2 . cos
2p2 + 2p2 . cos
2p2 ( 1 + cos
= 3. 2p2 (1 - cos
1 + cos = 3 3 cos
4 cos
cos
=2
= 0,5
= arc cos 0,5
= 60o
LATIHAN 6
1. Dua buah vector a da b besarnya sama masing-masing 1 satuan membentuk sudut apit
Tentukan besar resultannya dari a + b jika
=
o
o
a. 0
d. 120
o
b. 60
e. 180o
Fisika/ X.1/ 2012
SMA Nusaputera
10
c. 90o
2. Sebuah balok ditarik oleh tiga buah gaya yang besarnya masing-masing F1 = 10N, F2 = 10N
dan F3 = X. Balok berada dalam bidang yang licin, tentukan X agar balok tetap diam .
F1=10
N
10n10
10N
120o
F3 =
X
F2=10
N
3. Sebuah
perahu akan menyeberangi sungai dengan arah tegak lurus dengan arah arus air.
10N
Kecepatan perahu 8 m/s, sedagkan kecepatan arus air 6m/s. Jika lebar sungai 100m,
tentukan :
a. Resultan kecepatan perahu ketika menyeberang
b. Waktu yang diperlukan perahu untuk menyeberang.
c. Berapa meter perahu akan hanyut dari titik tujuan semula ?
4. Besar resultan dari dua buah vector sebidang x dan y 43N. Jika vector x = 8N dan
y = 6N, tentukan berapa derajad sudut apit antara x dan y.
C. PENGURAIAN VEKTOR SECARA ANALITIS
Sebuah vector dapat diuraikan menjadi dua buah vector masing-masing kearah sumbu X dan
kearah sumbu Y. Vektor yang diuraikan kearah sumbu X kita sebut Vx sedangkan vector
yang kita uraikan kearah sumbu Y kita sebut Vy.
Perhatikan gambar berikut :
V
Vx = V Cos
vy
Vy = V Sin
V = Vx2 + Vy2
Vx
Tg
Contoh :
1. Sebuah vector gaya sebesar 100N membentuk sudut 60o terhadap sumbu X. tentukan
besar komponen vector pada masing-masing sumbu .
Diketahui :
F = 100N
= 60o
Ditanyakan :
a. Fx
b. Fy
Jawab:
a. Fx = F Cos
Fisika/ X.1/ 2012
SMA Nusaputera
11
X
F2= 10N
Jika Fi membentuk sudut 30o, F2 membentuk sudut 330o dan F3 membentuk sudut 180o
terhadap sumbu X.
Jawab:
Vektor gaya
F1 = 20N,
= 30o
F2 = 10N,
= 330o
F3 = 10N,
= 180o
Fx = F cos
20N.cos 30o = 20. 3
=103N = 17,3N
10N.cos330o = 10. 3
= 53N = 8,7N
10N cos 180o = 10. (-1)
= -5N
Fx = 16N
Fy = F sin
20N.sin30o = 20. = 10N
10N . sin 330o = 10 . -
= -5N
10N . sin 180o = 10 . 0 = 0
Fy = 5N
R = F x + Fy
R = 162 + 52
R = (256 + 25)
R = 281
R = 16,8 N
Tg
Tg
Tg
= 0,31
= arc tg 0,31
= 17,4o
LATIHAN 7
1. Tentukan besar dan arah resultan dari vector berikut
Y
V1= 40m/s
Fisika/ X.1/ 2012
SMA Nusaputera
12
45o
V2=20m/s
V3= 20m/s
2. Tentukan besar dan arah resultan gaya dari vector gaya berikut :
Y
10 N
20N
53
37
20N
D. PERKALIAN VEKTOR
Perkalian vector dibedakan menjadi 3 macam yaitu : perkalian vector dengan scalar, perkalian
titik ( dot product ) dan perkalian silang ( cross product )
1. Perkalian vector dengan scalar : Bila suatu vector yang besarnya x satuan dikalikan
dengan besaran scalar a, maka nilai vector tersebut akan menjadi ax.
Contoh : suatu vector 4N x 2 = 8N
4N
akan menjadi
8N
2. Perkalian titik ( dot product ) antara dua vector berlaku sifat komutatif,
a . b = b . a sehingga ab cos = b a cos
catatan : i . i = j . j = k . k = 1 karena cos0o = 1
i . j = j . k = k . I = 0 karena cos 90o = 0
Contoh ; A = 4i + 6j 2k , B = -2i 2j + 7k
Maka A . B = (4i + 6j 2k) . (-2i 2j + 7k )
= -8 -12 -14
= - 34
3. Perkalian silang ( cross product ) antara dua vector :
Jika c adalah hasil kali perkalian silang vector a dan vector b yang membentuk sudut ,
maka perkalian a x b didefinisikan sebagai c = a x b = a b sin
catatan : i x i = j x j = k x k = 0 karena sin 0o = 0
i x j = k, j x k = i , k x i = j
contoh : A = 4i + 6j 2k , B = -2i 2j + 7k
AxB=
= (ix6x7) + (jx-2x-2)+(kx4x-2) (ix-2x-2) (jx4x7) (kx-2x6)
= 42i + 4j 8k 4i 28j + 12k
= 38i 24j +4k
LATIHAN 8
1. A = 8i 7j +6k dan B = -12i 5j 4k
Tentukan besar a). A . B
b). A x B
2. Bila r = 2i + 5j + 2k, s = 5i 4j + 6k dan t = 3i +2j 3k,
Tetukan : a) r . s
Fisika/ X.1/ 2012
SMA Nusaputera
13
b) s . t
c) r x s
d) s x t
e) ( r + s ) x t
f) ( r s ) . t
DAFTAR PUSTAKA
14