2015
HALAMAN PENGESAHAN
EVALUASI DIRI SEKOLAH
SMP AL FUSHA KEDUNGWUNI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Disusun oleh :
Tim Evaluasi Diri Sekolah
No.
Nama
Jabatan (Tim)
1.
2.
3.
Fatmasari, S. Pd.
M. Muhaimin, S. S.
A. Nafi M, S. Pd.
4.
Kharisma Hidayah,
S. Pd.
Muslimin, A. Md.
5.
6.
7.
8.
Bid. Evaluasi
Standar
Isi
Proses
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Kompetensi
Lulusan
Sarpras
Pengelolaan
Pendidikan
Pembiayaan
Penilaian
Pendidikan
Fatmasari, S. Pd.
Mengetahui/mengesahkan,
Ketua Yayasan
Fasihul Lisan
Ketua
Komite Sekolah
Muslimin, A. Md.
K. H. A. Lutfi Said
Ket.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun Instrumen Evaluasi Diri Sekolah
(EDS) SMP Al Fusha Kedungwuni tahun pelajaran 2014/2015 sebagai hasil
evaluasi bersama dalam forum rapat dinas Dewan Guru, Karyawan Tata Usaha,
Pengawas Bina (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan),
Komite Sekolah, dan Yayasan Fasihul Lisan pada tanggal 18 Juni 2015.
EDS SMP Al Fusha Kedungwuni tahun pelajaran 2014/2015 ini disusun
sebagai bentuk kegiatan evaluasi program kegiatan sekolah selama satu tahun dan
guna menjadi acuan dalam merancang dan menentukan program kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2015/2016. Dalam
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
segi isi, tata bahasa, maupun objektivitasnya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran untuk perbaikan isian EDS ini pada tahun berikutnya.
Semoga ini menjadi bagian dari ijtihad kita dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di SMP Al Fusha Kedungwuni khususnya dan pendidikan di
Kabupaten Pekalongan pada umumya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi diri sekolah adalah proses yang mengikutsertakan semua
pemangku kepentingan untuk membantu sekolah dalam menilai mutu
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu
pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dirancang untuk digunakan oleh Tim
Pengembang Sekolah dalam melakukan penilaian kinerja sekolah terhadap 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar
penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya peningkatan
kinerja sekolah jangka panjang dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk jangka
pendek.
Melalui EDS kekuatan dan kemajuan sekolah dapat diketahui dan aspekaspek yang memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi. Hasil EDS digunakan
sebagai bahan untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam rencana
peningkatan dan pengembangan sekolah pada RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
Laporan hasil EDS digunakan oleh Pengawas untuk kepentingan Monitoring
Sekolah oleh Pemerintah Daerah (MSPD) sebagai bahan penyusunan perencanaan
pendidikan pada tingkat kabupaten/kota.
B. Dasar Kegiatan
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang
Penjaminan Mutu Pendidikan
6. Program kerja sekolah tahun pelajaran 2014/2015.
C. Tujuan
1. Sekolah mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan lebih lanjut.
2. Sekolah mampu mengenal peluang untuk memperbaiki mutu
pendidikan, menilai keberhasilan upaya peningkatan, dan melakukan
penyesuaian program-program yang ada.
3. Sekolah mampu mengetahui tantangan yang dihadapi dan mendiagnosis
jenis kebutuhan yang diperlukan untuk perbaikan.
4. Sekolah dapat mengetahui tingkat pencapaian kinerja berdasarkan 8 SNP.
5.
1. Bagi sekolah
a. Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan serta kekurangannya
sendiri dan merencanakan pengembangan ke depan
b. Sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar untuk
pengembangan dan peningkatan di masa mendatang
c. Sekolah dapat mengidentifikasikan peluang untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang disediakan, mengkaji apakah inisiatif peningkatan
tersebut berjalan dengan baik dan menyesuaikan program sesuai dengan
hasilnya
d. Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada pemangku
kepentingan demi meningkatkan akuntabilitas sekolah
2. Bagi tingkatan lain dalam sistem (pemerintah kabupaten/kota,
provinsi, dan pusat)
a. Menyediakan data dan informasi yang penting untuk perencanaan,
pembuatan keputusan dan perencanaan anggaran pendidikan pada
tingkat kabupaten, propinsi dan nasional
b. Mengidentifikasikan bidang prioritas untuk memenuhi kebutuhan
sarana dan prasarana pendidikan
c. Mengidentifikasikan jenis dukungan yang dibutuhkan terhadap sekolah
d. Mengidentifikasikan pelatihan serta kebutuhan program pengembangan
lainnya
e. Mengidentifikasikan keberhasilan sekolah berdasarkan berbagai
indikator pencapaian sesuai dengan standar nasional pendidikan dan
standar pelayanan minimal.
BAB II
EVALUASI DIRI SEKOLAH
Evaluasi Diri Sekolah SMP Al Fusha Kedungwuni tahun pelajaran 2014/2015 dituangkan berdasarkan urutan standar nasional pendidikan sesuai dengan
indikator-indikatornya. Berikut hasil evaluasi diri sekolah selengkapnya.
STANDAR ISI
Komponen
1.1.
Indikator
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
menggunakan panduan yang disusun BSNP.
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya,
usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana
program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
1.2.
Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan 1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling
untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta
pribadi peserta didik
didik.
Halaman 7
1.
ISI
1.1.
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
Bukti-Bukti Fisik
SK Tim Pengembang
Kurukulum.
Analisis konten
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Kurikulum sekolah kami disusun dan Kurikulum sekolah kami disusun dan
dikembangkan
sesuai
dengan dikembangkan
sesuai
dengan
panduan BSNP dan menjadi rujukan panduan BSNP.
bagi
pengembangan
kurikulum
sekolah lainnya
yang memiliki
karakteristik yang sama.
Tahap ke-2
Kurikulum sekolah kami disusun
mengikuti panduan yang disusun
BSNP namun masih memerlukan
pengembangan.
Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami belum
sepenuhnya mengikuti panduan yang
disusun BSNP.
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu mempertahankan dan meningkatkan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum yang telah ada dengan
meningkatkan keterlibatan stakeholder lain/baru.
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
Halaman 8
1.1.
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik,
dan kebutuhan pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Dokumen KTSP
Silabus mulok pendididkan
karakter
RPP
Tahap ke-4
Kurikulum sekolah kami disusun
dengan
mempertimbangkan
karakteristik
daerah,
kebutuhan
sosial masyarakat, kondisi budaya,
usia peserta didik, dan kebutuhan
pembelajaran
yang
terintegrasi
dalam silabus setiap mata pelajaran
serta menjadi rujukan kab/kota
dalam pengembangan kurikulum
lokal.
Tahap ke-3
Kurikulum sekolah kami disusun
dengan
mempertimbangkan
karakteristik
daerah,
kebutuhan
sosial masyarakat, kondisi budaya,
usia peserta didik, dan kebutuhan
pembelajaran dalam silabus setiap
mata pelajaran.
Tahap ke-2
Kurikulum sekolah kami disusun
dengan mempertimbangkan usia
peserta
didik
dan
kebutuhan
pembelajaran.
Tahap ke-1
Kurikulum sekolah kami disusun
belum
mempertimbangkan
karakteristik
daerah,
kebutuhan
sosial masyarakat, kondisi budaya,
usia peserta didik, dan kebutuhan
pembelajaran.
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu mereview mata pelajaran muatan lokal setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan dengan melibatkan warga sekolah
Halaman 9
1.1.
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
Bukti-Bukti Fisik
KTSP
Silabus
Silabus Mulok
RPP.
Progam Remidi/Pengayaan
Buku pelaksanaan remidi /
Pengayaan
Daftar hadir
1.
2.
3.
4.
5.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Struktur kurikulum sekolah kami
telah mengalokasikan waktu yang
cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang
baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikutnya
dengan
selalu
melaksanakan program remedial dan
pengayaan yang sistematis untuk
setiap peserta didik.
Tahap ke-3
Struktur kurikulum sekolah kami
telah mengalokasikan waktu yang
cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep yang
baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikutnya
dengan
selalu
melaksanakan program remedial dan
pengayaan.
Tahap ke-2
Struktur kurikulum sekolah kami
kurang mengalokasikan waktu yang
cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep
yang baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikutnya,
sedangkan
program
remedial dan pengayaan kadang kala
dilaksanakan.
Tahap ke-1
Struktur kurikulum sekolah kami
tidak mengalokasikan waktu yang
cukup bagi peserta didik agar dapat
memahami konsep
yang baru
sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikutnya, serta program remedial
dan pengayaan belum
pernah
dilaksanakan.
Rekomendasi:
1. Pelaksanaan kegiatan remidial dan pengayaan oleh guru harus didukung dengan bukti administrasi dan pengarsipan yang jelas dan rapi.
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
Halaman 10
1.2.
1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Buku pelaksanaan BK
Buku tindak lanjut
Tahap ke-4
Sekolah kami menyediakan layanan
dan bimbingan secara teratur dan
berkesinambungan dalam memenuhi
kebutuhan pengembangan pribadi
setiap peserta didik, baik yang
terprogram dengan jelas maupun
berdasarkan kasus per kasus sesuai
kebutuhan peserta didik.
Tahap ke-3
Sekolah kami memberikan bimbingan
secara teratur dan berkesinambungan serta menawarkan pelayanan
konseling
dalam
memenuhi
kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
1. Sekolah Perlu meningkatkan pelaksanaan Program layanan bimbingan konseling secara tersetruktur dan terarah.
2. Sekolah perlu mengusahakan penambahan guru BK dengan latar belakang pendidikan yang sesuai.
Halaman 11
1.2.
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
1. Dokumen Program Ekstra
Kur.
2. Buku kegiatan ekstra
kurikuler.
3. Daftar Hadir Kegiatan EK
4. Peralatan EK.
Tahap ke-4
Sekolah kami menyediakan berbagai
jenis kegiatan ekstra kurikuler yang
disesuaikan dengan minat setiap
peserta
didik
dan
melibatkan
masyarakat dalam pengembangan
ekstra- kurikulernya.
Tahap ke-3
Sekolah kami sudah menyediakan
beberapa kegiatan ekstra-kurikuler
bagi peserta didik yang sesuai
dengan minat sebagian besar peserta
didik.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
mampu
ekstra-
Rekomendasi:
1. Guru pembina kegiatan ekstra diharapkan melakukan penilaian dan melaporkan hasil kegiatan ekstra tiap siswa guna mengetahui
perkembangan bakat siswa dan dijadikan pertimbangan perolehan prestasi di akhir semester/ akhir tahun.
Halaman 12
STANDAR PROSES
Komponen
2.1.
Indikator
2.1.1.
2.1.2.
2.2.
2.3.
2.2.1.
2.3.1.
diperoleh
dengan
mudah
dan
2.2.2.
2.3.2.
2.4.
2.5.
2.5.1.
2.5.2.
Halaman 13
2.
PROSES
2.1.
2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
Bukti-Bukti Fisik
Permendiknas No. 22 dan
23 tahun 2006 ttg SI & SKL
Analisis SK/ KD
KTSP
Silabus
RPP
1.
2.
3.
4.
5.
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Silabus kami telah sesuai dengan Silabus kami telah sesuai dengan
SI/SK-KD, SKL, dan panduan KTSP SI/SK-KD, SKL, dan panduan KTSP.
serta
telah
mempertimbangkan
situasi
dan
kondisi
sekolah.
Rekomendasi:
Tahap ke-2
Sebagian silabus kami telah sesuai
dengan SI/SK-KD, SKL, dan panduan
KTSP.
Tahap ke-1
Silabus kami belum sesuai dengan
SI/SK-KD, SKL, dan panduan KTSP.
1. Guru agar meningkatkan kemampuan penyusunan silabus melalui kegiatan MGMP sekolah dengan.
2. Sekolah agar mendokumentasikan dokumen silabus setiap tahun pelajaran dengan tertib dan rapi.
Halaman 14
2.1.
Notulen pengembangan
silabus
Review KTSP
Silabus
1. Silabus di sekolah kami disusun sendiri oleh rumpun guru mapel melalui MGMP tingkat sekolah dan
kabupaten.
2. Lebih dari 90% guru menyusun silabus untuk semua mata pelajaran yang diampu.
3. Silabus direview setiap semester (1 tahun 2 kali).
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Silabus kami telah dikaji
dikembangkan secara teratur
guru
secara
mandiri
berdampak pada peningkatan
peserta didik.
Tahap ke-3
dan
oleh
yang
mutu
Tahap ke-2
Sebagian silabus kami telah dikaji
dan dikembangkan secara teratur
oleh guru secara mandiri atau
berkelompok.
Tahap ke-1
Silabus kami belum dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh
guru
secara
mandiri
atau
berkelompok.
Rekomendasi:
1. Guru memperbanyak referensi di dalam menyusun silabus bersama tim MGMP tingkat sekolah atau kabupaten untuk meningkatkan kualitas
2. Dokumentasi hasil review sebagai tolok ukur perbaikan dalam penyusunan silabus tahun berikutnya.
Halaman 15
2.2.
RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Dokumen KTSP
SILABUS
RPP
Tahap ke-4
RPP disusun oleh setiap guru untuk
setiap kompetensi dasar berdasarkan
prinsip-prinsip
perencanaan
pembelajaran dan direview secara
berkala
untuk
memastikan
dampaknya pada peningkatan hasil
belajar peserta didik.
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
RPP disusun oleh setiap guru untuk Sebagian guru menyusun RPP sendiri Guru tidak menyusun RPP sendiri.
setiap kompetensi dasar berdasarkan untuk setiap kompetensi dasar
prinsip-prinsip
perencanaan berdasarkan
prinsip-prinsip
pembelajaran.
perencanaan pembelajaran.
Rekomendasi:
Halaman 16
2.2.
RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan
sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta
didik.
Bukti-Bukti Fisik
Dokumen RPP
RPP Guru
3.
Tahap ke-4
RPP
memperhatikan
perbedaan
gender, kemampuan awal, Tahap
intelektual, minat, bakat, motivasi
belajar, potensi, kemampuan sosial,
emosional, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai-nilai,
dan lingkungan peserta didik serta
direview oleh para ahli.
Tahap ke-3
RPP
memperhatikan
perbedaan
gender, kemampuan awal, Tahap
intelektual, minat, bakat, motivasi
belajar, potensi, kemampuan sosial,
emosional, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai-nilai,
dan lingkungan peserta didik.
Tahap ke-2
RPP
memperhatikan
perbedaan
gender,
kemampuan
awal,
kebutuhan
khusus,
kecepatan
belajar, latar belakang budaya.
Tahap ke-1
RPP tidak memperhatikan perbedaan
individual peserta didik.
Rekomendasi:
1. Diharapkan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP mampu diaplikasi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Halaman 17
2.3.
Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah.
Bukti-Bukti Fisik
Data inventaris buku
Tahap ke-4
Siswa sekolah kami menggunakan
sumber belajar yang dibeli sendiri
dan berbagai materi yang tersedia di
perpustakaan
sekolah
dengan
mudah untuk dipinjam dan dipakai di
luar sekolah dalam kurun waktu
tidak lebih dari satu minggu dan
dapat diperpanjang, serta dapat
mengakses buku sekolah elektronik
(BSE) dan materi lain dari e-library
sekolah.
Tahap ke-3
Siswa sekolah kami menggunakan
sumber belajar yang dibeli sendiri
dan berbagai materi yang tersedia di
perpustakaan sekolah dengan mudah
untuk dipinjam dan dipakai di luar
sekolah dalam kurun waktu tidak
lebih dari satu minggu dan dapat
diperpanjang, serta dapat mengakses
buku sekolah elektronik (BSE).
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
1. Pembangunan ruang perpustakaan perlu menjadi prioritas
2. Sekolah perlu meningkatkan jumlah buku teks pelajaran dengan rasio 1:1 untuk semua mapel.
3. Sekolah perlu menyediakan koleksi buku untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa.
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
Halaman 18
2.3.
Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam
pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
Data inventaris buku
Daftar sirkulasi buku di
perpustakaan
Daftar peminjaman buku
1. Sekolah kami menentukan buku teks melalui MGMP mapel tingkat sekolah dan dilanjutkan melalui
rapat kepala sekolah dan pendidik dengan pertimbangan dari komite.
2. Buku teks siswa dengan rasio 1:1 hanya mapel UN meskipun buku pegangan guru untuk semua mata
pelajaran lengkap.
3. Belum semua guru menggunakan buku-buku di perpustakaan sebagai sumber belajar dalam proses
pembelajaran.
4. Sebagian guru telah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru
kami
menggunakan
berbagai jenis sumber dan media
pembelajaran di sekolah serta
memanfaatkan tempat belajar lain di
luar sekolah dengan
melibatkan
siswa.
Tahap ke-3
Guru-guru kami menggunakan buku
panduan, buku pengayaan, buku
referensi, dan sumber belajar lain
selain buku pelajaran secara tepat
dalam
pembelajaran
untuk
membantu dan memotivasi peserta
didik.
Tahap ke-2
Guru-guru kami sudah menggunakan
sumber belajar lainnya selain buku
pelajaran, namun hanya pada mata
pelajaran tertentu.
Tahap ke-1
Guru-guru kami sepenuhnya hanya
bergantung
pada
buku-buku
pelajaran saja dalam melakukan
proses pembelajaran.
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu mengadakan pelatihan penggunaan media dan pemanfaatan sumber belajar.
2. Guru perlu memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan berdasarkan karakteristik mapel.
3. Guru perlu memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
Halaman 19
2.4.
2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Bukti-Bukti Fisik
Catatan hasil observasi KBM
RPP
1. Sebagian guru yang sudah membuat RPP melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disiapkan/disusun.
2. Semua guru menggunakan multi metode yang sesuai dengan karakter topik/tema materi sehingga
terjadi proses pembelajan yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru
kami
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
dan menantang sesuai dengan RPP
yang disusunnya serta dijadikan
acuan bagi guru-guru di sekolah
lainnya.
Tahap ke-3
Guru-guru
kami
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan
dan menantang sesuai dengan RPP
yang disusunnya.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
1. Diharapkan semua guru melaksanakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang sesuai dengan RPP.
2. Diharapkan semua guru melakukan inovasi baru dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Halaman 20
2.4.
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.
Bukti-Bukti Fisik
RPP
1. Sebagian peserta didik memperoleh kesempatan untuk melakukan eksplorasi dalam proses
pembelajaran.
2. Semua peserta didik memperoleh kesempatan untuk melakukan elaborasi dalam proses pembelajaran.
3. Semua peserta didik memperoleh konfirmsasi dalam proses pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru
kami
tidak
hanya
memberikan
kesempatan
pada
peserta didik untuk melakukan
ekplorasi dan
elaborasi, serta
mendapatkan konfirmasi di setiap
proses pembelajaran tetapi juga di
luar proses pembelajaran.
Tahap ke-3
Guru-guru
kami
memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk
melakukan ekplorasi dan elaborasi,
serta mendapatkan konfirmasi di
setiap proses pembelajaran.
Tahap ke-2
Guru-guru kami belum sepenuhnya
konsisten memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk melakukan
ekplorasi dan
elaborasi,
serta
mendapatkan konfirmasi di setiap
proses pembelajaran.
Tahap ke-1
Guru-guru kami belum memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk
melakukan ekplorasi dan elaborasi,
serta mendapatkan konfirmasi di
setiap proses pembelajaran.
Rekomendasi:
1. Guru perlu meningkatkan kesempatan peserta didik untuk melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Halaman 21
2.5.
Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Proses pembelajaran di sekolah kami
disupervisi dan dievaluasi mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran
termasuk program tindak lanjut.
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Proses pembelajaran di sekolah kami Proses pembelajaran di sekolah kami Proses pembelajaran di sekolah kami
disupervisi dan dievaluasi mulai dari disupervisi dan dievaluasi hanya pada tidak disupervisi dan dievaluasi mulai
tahap perencanaan, pelaksanaan, tahapan tertentu saja.
dari
tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil
dan penilaian hasil pembelajaran.
pembelajaran.
Rekomendasi:
1. Kepala sekolah perlu meningkatkan pelaksanaan program supervisi secara kontinu dan terpadu mencakup semua teknik supervisi
pembelajaran.
Halaman 22
2.5.
Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
Bukti-Bukti Fisik
1. Kepala Sekolah melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran kepada sumua guru melalui
tim supervisi (melibatkan guru senior dan yayasan).
2. Kepala Sekolah melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran setiap bulan akan tetapi tidak
berjalan terus menerus.
3. Pengawas Sekolah melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran kepada beberapa guru.
4. Pengawas Sekolah melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran secara berkala.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran
dilakukan
secara
berkala dan berkelanjutan oleh
Kepala Sekolah, teman sejawat dan
Pengawas serta melibatkan peserta
didik.
Tahap ke-3
Supervisi dan
Evaluasi
proses
pembelajaran
dilakukan
secara
berkala dan berkelanjutan oleh
Kepala Sekolah dan Pengawas.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Supervisi
dan evaluasi
proses Supervisi dan
Evaluasi
proses
pembelajaran
dilakukan
secara pembelajaran hanya dilakukan oleh
berkala oleh kepala sekolah dan pengawas.
pengawas tetapi tidak ditindaklanjuti.
Rekomendasi:
1. Kepala sekolah perlu meningkatkan pelaksanaan program evaluasi dan supervisi proses pembelajaran kepada semua guru.
2. Pengawas perlu meningkatkan pelaksanaan program evaluasi dan supervisi proses pembelajaran kepada semua guru.
Halaman 23
Indikator
3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam
mencapai target yang ditetapkan SKL.
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar
yang mandiri.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa
percaya diri yang tinggi.
3.2.
Halaman 24
3.
KOMPETENSI LULUSAN
3.1.
3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
Bukti-Bukti Fisik
1. Seluruh peserta didik mampu mencapai batas minimal batas kelulusan (100% lulus)
2. Perolehan nilai rata-rata UN menduduki peringkat 1 SMP Swasta se-Kabupaten Pekalongan dan
Peringkat 6 SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Pekalongan
3. Klasifikasi perolehan nilai UN C.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Peserta
didik
memperlihatkan
kemajuan yang lebih baik melebihi
standar
kompetensi
kelulusan,
percaya diri, dan memiliki harapan
yang tinggi dalam berprestasi.
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Peserta
didik
memperlihatkan Peserta
didik
memperlihatkan Hasil belajar peserta didik masih di
kemajuan yang lebih baik dalam prestasi belajar yang lebih baik, bawah SKL.
mencapai target yang ditetapkan namun tidak konsisten.
dalam SKL.
Rekomendasi:
1. Sekolah kami perlu memberikan motivasi dan bimbingan yang lebih intensif kepada semua peserta didik agar dapat meningkatkan
klasifikasi nilai dari C ke B.
2. Sekolahperlu strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan peringkat perolehan nilai UN di tingkat kabupaten.
Halaman 25
3.1.
1. Nilai Raport
2. KKM
1. Siswa memiliki rata-rata nilai (raport) yang belum melampaui standar nasional pada mata pelajaran
tertentu (Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris).
2. Pencapaian KKM beberapa mapel tidak tuntas 100%
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Sebagian peserta didik kami mampu
menjadi pembelajar yang mandiri.
Tahap ke-1
Peserta didik kami belum mampu
menjadi pembelajar yang mandiri.
Rekomendasi:
1. Sekolah bersama guru perlu mengembangkan ketrampilan berpikir logis, kritis dan mengembangkan kreatifitas semua peserta didik untuk
meningkatkan hasil belajar.
2. Guru perlu meningkatkan kemampuan pengelolaan pembelajaran agar dapat mencapai ketuntasan 100%
Halaman 26
3.1.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
Bukti-Bukti Fisik
1.
2.
3.
4.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Peserta didik kami memiliki motivasi Peserta didik kami memiliki motivasi Sebagian peserta didik kami memiliki Peserta didik belum memiliki motivasi
belajar dan rasa percaya diri yang belajar dan rasa percaya diri yang motivasi belajar dan rasa percaya diri belajar dan rasa percaya diri yang
tinggi.
tinggi,
serta
mampu tinggi.
yang tinggi.
mengekspresikan
diri
dalam
mengungkapkan pendapat mereka
dengan jelas dan santun.
Rekomendasi:
1. Sekolah kami perlu memberikan motivasi belajar kepada semua peserta didik agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan
mampu mengekspresikan kemampuannya.
2. Pembinaan kegiatan seni dan mapel untuk kegiatan lomba perlu ditingkatkan
Halaman 27
3.2.
Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Peserta didik berpartisipasi secara
aktif dalam kehidupan di sekolah dan
di tengah masyarakat luas. Mereka
memiliki kemampuan secara pribadi
dan sosial dan melakukan berbagai
jenis kegiatan untuk keberhasilan
pribadi dalam ruang lingkup yang
lebih luas.
Tahap ke-3
Peserta didik kami menunjukkan
sikap yang baik di sekolah dan di
tengah masyarakat luas, serta
memahami tentang disiplin, toleransi,
kejujuran, kerja keras, dan perhatian
kepada orang lain.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
1. Seluruh komponen Sekolah bersama masyarakat perlu meningkatkan peran aktifnya dalam pengamalan nilai-nilai moral, etika dan nilai
agama peserta didik baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat melalui kegiatan keteladanan dan pembiasaan.
Halaman 28
3.2.
Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
Dokumen KTSP
Program Ekstra Kurikuler
Catatan kegiatan UPBM
Ruang Lab. Komputer
Daftar hadir UPBM
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Potensi dan minat peserta didik kami
telah berkembang secara penuh
melalui partisipasi mereka dalam
berbagai jenis
kegiatan
serta
memiliki
kesempatan
untuk
mengembangkan rasa estetika selain
keterampilan.
Tahap ke-3
Sekolah kami menyediakan beragam
kegiatan dan program keterampilan
hidup sebagai bekal kehidupan di
tengah-tengah masyarakat.
Tahap ke-2
Sekolah kami menawarkan beberapa
kegiatan ekstra kurikuler tetapi
belum sesuai dengan minat peserta
didik.
Tahap ke-1
Sekolah kami hanya menyediakan
program pembelajaran yang terbatas
dan belum bisa mengembangkan
keterampilan lain
yang
dapat
menjamin
pencapaian
potensi
mereka secara penuh.
Rekomendasi:
1. Sekolah kami perlu mengembangkan potensi dan minat peserta didik secara penuh melalui UPBM dan variasi ketrampilan hidup (life skill)
sesuai tuntutan masyarakat.
2. Peserta didik perlu diberi motivasi akan pentingnya bekal ketrampilan hidup untuk masa depan mereka.
Halaman 29
3.2.
Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
Bukti-Bukti Fisik
1. Lab. PAI
2. Buku Pemantauan Kegiatan
Pengamalan Agama
3. Kultur Islami di Sekolah
Tahap ke-4
Peserta
didik
memahami
dan
menerapkan ajaran agama dan nilainilai budaya dalam kehidupan
mereka sehari-hari secara konsisten
baik di sekolah maupun di tengahtengah masyarakat.
Tahap ke-3
Peserta didik kami memahami ajaran
agama dan nilai-nilai budaya serta
mampu
menerapkan
dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Tahap ke-2
Peserta
didik
kami
memiliki
pengetahuan
yang
memadai
mengenai agama mereka dan sudah
mulai berusaha menerapkan dalam
kehidupan sehari hari.
Tahap ke-1
Peserta
didik
kami
memiliki
pengetahuan agama yang terbatas
dan belum mampu menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Rekomendasi:
1. Sekolah kami perlu menyediakan sarana ibadah untuk peserta didik laki-laki.
Halaman 30
4.2.
4.3.
Indikator
Halaman 31
4.
4.1.
1. Sekolah kami mempunyai 1 orang kepala sekolah dengan latar belakang S1 dari jalur
kependidikan tapi belum memiliki sertifikat pendidik.
1. Guru
2. Jumlah guru di sekolah kami sudah memenuhi standar yaitu 21 guru
3. Lebih dari 90% pendidik mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
K ke-3
Tahap
Tahap ke-2
Tahap ke-1
o
Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami
sangat memadai untuk memberikan sudah memadai msesuai dengan sudah memadai sesuai dengan syarat belum memadai sesuai dengan
p
layanan
pembelajaran
dengan standar yang ditetapkan
minimal yang ditentukan.
syarat minimal yang ditentukan
kualitas tinggi bagi semua peserta
e
didik, termasuk peserta didik yang
t
mempunyai kebutuhan khusus.
e
Rekomendasi:
n
1. Pemerintah diharapkan memperhatikan kesejahteraan
tenaga pendidik yang sudah ada .
s
2. Tenaga honorer diharapkan dapat diangkat menjadi tenaga tetap yayasan, PNS atau dinaikkan honor tetapnya.
i
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
P
e
d
a
g
o
Halaman 32
4.1.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki tenaga
kependidikan dengan jumlah yang
sangat memadai untuk memberikan
layanan pendidikan dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk
peserta
didik
yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Sekolah kami memiliki jumlah tenaga
kependidikan yang memadai sesuai
dengan standar yang ditetapkan,
termasuk untuk menangani peserta
didik yang mengalami kesulitan
belajar.
Tahap ke-2
Jumlah tenaga kependidikan di
sekolah kami sudah memadai sesuai
dengan
syarat
minimal
yang
ditentukan
Tahap
ke-1
Jumlah tenaga kependidikan di
sekolah kami belum memadai sesuai
dengan
syarat
minimal
yang
ditentukan
Rekomendasi:
Halaman 33
4.2.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki pendidik
dengan kualifikasi yang sangat
memadai
dari standar yang
ditentukan
untuk
memberikan
pengalaman belajar dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk
peserta
didik
yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Kualifikasi pendidik di sekolah kami Kualifikasi pendidik di sekolah kami Kualifikasi pendidik di sekolah kami
sudah
memadai sesuai dengan sudah memadai sesuai dengan syarat belum memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan, termasuk minimal yang ditentukan.
syarat minimal yang ditentukan.
untuk menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
Rekomendasi:
1. Pendidik perlu meningkatkan kompetensinya agar bisa menjadi guru professional dan menghasilkan peserta didik yang berkualitas tinggi.
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
Halaman 34
4.2.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki
tenaga
kependidikan dengan
kualifikasi
yang sangat memadai
untuk
memberikan pengalaman belajar
dengan kualitas tinggi bagi semua
peserta didik, termasuk peserta didik
yang mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Kualifikasi pendidik di sekolah kami
sudah
memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan, termasuk
untuk menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
Tahap ke-2
Kualifikasi tenaga kependidikan di
sekolah kami sudah memadai sesuai
dengan
syarat
minimal
yang
ditentukan
Tahap ke-1
Kualifikasi tenaga kependidikan di
sekolah kami belum memadai sesuai
dengan
syarat
minimal
yang
ditentukan
Rekomendasi:
Halaman 35
4.3.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki pendidik
dengan kompetensi yang sangat
memadai
untuk
memberikan
pengalaman belajar dengan kualitas
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk
peserta
didik
yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Kompetensi pendidik di sekolah kami Kompetensi pendidik di sekolah kami Kompetensi pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan sudah memadai sesuai dengan syarat belum memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan, termasuk minimal yang ditentukan
syarat minimal yang ditentukan
untuk menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
Rekomendasi:
1. Para pendidik harus terus menerus meningkatkan kemampuan paedagogik agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualita tinggi
melalui kegiatan diskusi, pembimbingan teman sejawat maupun pelatihan.
Halaman 36
4.3.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki tenaga
kependidikan dengan kompetensi
yang
sangat
memadai
untuk
memberikan pengalaman belajar
dengan kualitas tinggi bagi semua
peserta didik, termasuk peserta didik
yang mempunyai kebutuhan khusus.
Tahap ke-3
Kompetensi pendidik di sekolah kami
sudah memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan, termasuk
untuk menangani peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
Tahap ke-2
Kompetensi tenaga kependidikan di
sekolah kami sudah memadai sesuai
dengan
syarat
minimal
yang
ditentukan
Tahap ke-1
Kompetensi tenaga kependidikan di
sekolah kami belum memadai sesuai
dengan
syarat
minimal
yang
ditentukan
Rekomendasi:
Halaman 37
STANDAR
SARANA DAN PRASARANA
Komponen
5.1.
Indikat
or
5.1.1.
Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran
ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem
ventilasi, dan lainnya.
5.1.2.
dengan
jumlah
5.2.1.
secara
berkala
Halaman 38
5.
5.1.
5.1.1. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya.
Bukti-Bukti Fisik
Sarana ruang kelas yang tersedia: Kursi dan meja sejumlah peserta didik. 1 kursi dan 1 meja guru
1 Lemari (tidak semua kelas), 1 papan panjang minimum 60 x 120 x 1 cm, alat peraga, 1 papan
tulis minimum 90 x 200 x 1 cm , 1 tempat sampah, 1 papan data administrasi kelas, 1 kartu
inventaris ruang, 1 jam didinding, 1 soket listrik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki bangunan
gedung yang ukuran, ventilasi, dan
kelengkapan
lainnya
melebihi
ketentuan dalam SNP.
Tahap ke-3
Sekolah kami memenuhi SNP terkait
dengan ukuran ruangan, jumlah
ruangan, persyaratan untuk sistem
ventilasi, dan lainnya.
Tahap ke-2
Sekolah kami memenuhi SPM terkait
dengan ukuran ruangan, jumlah
ruangan, persyaratan untuk sistem
ventilasi, dan lainnya.
Tahap ke-1
Sekolah kami belum memenuhi SPM
terkait dengan ukuran ruangan,
jumlah ruangan, persyaratan untuk
sistem ventilasi, dan lainnya.
Rekomendasi:
Halaman 39
5.1.
5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar.
Bukti-Bukti Fisik
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Jumlah peserta didik di dalam Sekolah kami memenuhi SNP dalam Sekolah kami memenuhi SPM dalam Sekolah kami belum memenuhi SPM
rombongan belajar kami lebih kecil hal jumlah peserta didik pada setiap hal jumlah peserta didik pada setiap dalam hal jumlah peserta didik pada
rombongan belajar.
setiap rombongan belajar.
dari yang ditetapkan dalam SNP, rombongan belajar.
agar dapat lebih meningkatkan mutu
proses pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengoptimalkan pembagian kelas agar memenuhi standar nasional, yaitu 32 pesdik per ruang.
Halaman 40
5.1.
5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.
Bukti-Bukti Fisik
Buku Inventaris
Simak BMN
DIR
Hasil observasi lapangan
Alat dan sumber belajar menggunakan media pembelajaran konvensional dan multimedia IT.
Sekolah ini memiliki :
Multimedia : 10 unit komputer siswa, 2 unit komp. guru/TU, 3 LCD Proyektor, dan 1 unit sound system.
Sudah memiliki beberapa peraga penunjang pembelajaran IPA, IPS, Bhs. Indonesia dan Matematika
Buku referensi pembelajaran semua mapel dan buku penunjang lain yang belum memadai.
Laboratorium IPA dan Perpustakaan belum memenuhi standar (Ruang darurat)
Lapangan olahraga dan peralatannya belum memadai.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
Halaman 41
5.2.
5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Pemeliharaan bangunan di sekolah
kami tidak dilaksanakan secara rutin.
Sebagian gedung sekolah kami di
bawah standar, harus diperbaiki dan
dibersihkan atau diganti.
Rekomendasi:
Keindahan dan kebersihan di lingkungan sekolah agar slalu dapat terjaga. Oleh karena itu partisipasi dari pemerintah pusat/daerah
maupun yayasan dalam hal penambahan dana pemeliharaan sangat diharapkan.
Halaman 42
5.2.
5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus.
Bukti-Bukti Fisik
1. Bangunan yang kokoh dan megah merupakan ikon sekolah ini, sehingga kegiatan belajar mengajar
terasa aman, nyaman dan dapat berjalan secara efektif.
2. Letak geografis yang mendukung sehingga memudahan akses dan mudah dijangkau
3. Pagar keliling belum 100 %.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Setiap orang yang datang ke sekolah
kami, selain warga sekolah termasuk
yang berkebutuhan khusus, dapat
merasakan
keamanan
dan
kenyamanan dalam setiap bangunan
yang ada.
Tahap ke-3
Bangunan di sekolah kami aman dan
nyaman untuk semua peserta didik
dan memberi kemudahan kepada
peserta didik yang berkebutuhan
khusus.
Tahap ke-2
Bangunan yang ada di sekolah kami
aman bagi peserta didik namun
masih belum nyaman dan memberi
kemudahan bagi peserta didik yang
berkebutuhan khusus.
Tahap ke-1
Sebagian bangunan di sekolah kami
masih belum memenuhi standar
keamanan dan kenyamanan bagi
peserta didik, termasuk bagi mereka
yang berkebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Halaman 43
STANDAR PENGELOLAAN
Komponen
6.1.
Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan
kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang
jelas dan diketahui oleh semua pihak
6.2.
Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas
untuk program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang
tersosialisasikan dengan baik
6.3.
Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah
berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.4.
6.5.
Pemberian
dukungan
dan
kesempatan
pengembangan profesi bagi para pendidik dan
tenaga kependidikan
6.6.
Indikator
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah
dan pemangku kepentingan.
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas.
6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk
peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
6.2.2. Sekolah mensosialisasikan
rencana kerja yang berbasis tujuan untuk
peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihakpihak yang berkepentingan.
6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran
sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan
untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan
melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan
pada peningkatan hasil belajar
6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif,
efisien dan dapat dipertanggungjawabkan
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses
6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
standar nasional
6.6.1. Warga
sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan
nonakademis.
6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan
nonakademis.
Halaman 44
6.
PENGELOLAAN
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas
dan diketahui oleh semua pihak
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki visi dan misi
yang dirumuskan buttom-up dan
tersosialisikan
kepada
seluruh
pemangku
kepentingan
serta
direview
secara berkala sesuai
dengan
situasi,
kondisi
dan
kebutuhan sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah kami memiliki visi dan misi
yang dirumuskan buttom-up dari
seluruh warga
sekolah
dan
tersosialisasikan
kepada
seluruh
pemangku kepentingan.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki visi dan misi Sekolah kami belum memiliki visi dan
namun belum dirumuskan secara misi yang jelas yang dirumuskan
bersama dan belum tersosialisasikan di bersama oleh warga sekolah.
seluruh warga sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah kami perlu mereview visi dan misi secara periodik sesuai dengan perkembangan tingkat kemajuan capaian program.
Halaman 45
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas
dan diketahui oleh semua pihak
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Bukti-Bukti Fisik
Dokumen RKS
Notulen rapat komite
Notulen rapat wali murid
Laporan Keuangan secara
rutin
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami mendorong kemandirian
dan kemitraan dengan semua
pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kemampuan dalam
pengelolaan sekolah secara mandiri,
partisipatif, kolaboratif dan akuntabel
sertamampu memunculkan potensi
warga sekolah untuk turut serta
mengembangkan pengelolaan sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah kami mendorong
kemandirian dan kemitraan dengan
semua pemangku kepentingan untuk
meningkatkan
kemampuan dalam
pengelolaan sekolah secara mandiri,
partisipatif,kolaboratif dan akuntabel,
Tahap ke-2
Sekolah
kami
mendorong
kemandirian dan kemitraan dengan
semua pemangku kepentingan untuk
meningkatkan
kemampuan dalam
pengelolaan
sekolah
namun
prosesnya
belum
sepenuhnya
dilaksanakan
secara
mandiri,
partisipatif, kolaboratif dan akuntabel
Tahap ke-1
Sekolah
kami belum
mengembangkan pola kemandirian
dan
kemitraan dengan
semua
pemangku
kepentingan
untuk
meningkatkan
kemampuan dalam
pengelolaan sekolah.
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu memperkuat kemandirian ,kemitraan, transparansi dan akuntabilitas public.
2. Sekolah bersama komite perlu memberdayakan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sekolah.
3. Sekolah perlu melaporkan pelaksanaan RKS kepada Dinas Pendidikan setiap akhir tahun pelajaran. ( )
Sekolah perlu melaporkan pelaksanaan RKS kepada Komite Sekolah setiap akhir tahun pelajaran
Halaman 46
6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
Bukti-Bukti Fisik
Dukumen RKS
Dokumen RKAS
1. Sekolah sudah menyusun RKS dan renstra dengan tujuan yang jelas
2. Sekolah telah mensosialisasikan RKS pada seluruh komite pada tiap akhir tahun pelajaran
3. Sekolah belum merumuskan tujuan jangka panjang
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memiliki rencana kerja
yang
dirumuskan
dari
tujuan
berdasarkan visi dan misi sekolah
dalam bentuk renstra maupun RKS
yang berbasis hasil analisis EDS/M
dan di update secara berkala.
Tahap ke-3
Sekolah kami memiliki rencana kerja
yang
dirumuskan
dari
tujuan
berdasarkan visi dan misi sekolah
dalam bentuk renstra maupun RKS
yang berbasis hasil analisis EDS/M.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu merumuskan tujuan secara lengkap (jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek).
Halaman 47
6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah
dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Bukti-Bukti Fisik
RKS
RKAS
Notulen rapat wali murid
1. Sekolah kami sudah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan sekolah menyeluruh
kepada semua warga sekolah.
2. Sekolah kami sudah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan sekolah kepada semua
pihak yang berkepentingan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami sudah mensosialisasikan dokumen rencana kerja kepada
semua stakeholder sekolah dalam
berbagai kesempatan dan on-line di
situs sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah kami sudah mensosialisasikan dokumen rencana kerja kepada
semua stakeholder sekolah secara
dalam rapat dinas.
Tahap ke-2
Sekolah kami sudah mensosialisasikan dokumen rencana kerja namun
hanya kepada pihak-pihak terbatas
saja,
misalnya
kepala
dinas
pendidikan atau ketua yayasan.
Tahap ke-1
Sekolah kami belum
mensosialisasikan dokumen rencana
kerja kepada semua stakeholder
sekolah.
Rekomendasi:
1. Sekolah kami perlu memantapkan sosialisasi rencana kerja kepada semua stakeholder dan publik melalui jaringan online dalam rangka
peningkatan APM.
Halaman 48
6.3.
Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah (renstra)
Bukti-Bukti Fisik
Dokumen RKS
Dokumen RKAS
1. Sekolah sudah memiliki rencana kerja tahunan sekolah dalam bentuk dokumen RKAS yang telah
disusun berdasarkan RKS.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Rencana
kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja
menengah mengacu pada Standar
Isi,
Standar Kompetensi Lulusan,
Standar
Proses
dan
Standar
Penilaian dalam bentuk dokumen yang
mudah diakses dan telah
mendapatkan
persetujuan dari
komite sekolah dan
sudah
tersosialisasi secara luas kepada
seluruh pemangku kepentingan.
Tahap ke-3
Rencana
kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja
menengah mengacu pada Standar
Isi,
Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Proses dan Standar Penilaian
dalam bentuk dokumen yang mudah
diakses dan
telah mendapatkan
persetujuan dari
komite
sekolah
namun belum tersosialisasi secara
menyeluruh ke semua pemangku
kepentingan.
Tahap ke-2
Rencana
kerja tahunan sekolah
disusun berdasarkan rencana kerja
menengah mengacu pada Standar
Isi,
Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Proses dan Standar Penilaian
namun tidak dalam bentuk dokumen
yang mudah diakses oleh pihak
terkait dan sosialisasinya
masih
sebatas
dalam lingkup internal
sekolah.
Tahap ke-1
Sekolah belum memiliki Rencana
kerja tahunan sekolah dalam bentuk
dokumen yang mudah diakses dan
sesuai dengan Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Proses
dan Standar Penilaian.
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu mereview dokumen RKS dan RKAS berdasarkan 8 standar SNP.
2. Sekolah perlu meningkatkan peran serta warga sekolah selain tim pengembang dalam penyusunan RKS/RKAS.
Halaman 49
6.3.
Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil
belajar.
Bukti-Bukti Fisik
EDS
RKS
Tahap ke-3
Sekolah kami melakukan evaluasi diri
untuk melihat dampak dari rencana
pengembangan
sekolah terhadap
peningkatan hasil belajar.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
1. Dalam rangka peningkatan hasil belajar, sekolah perlu melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara menyeluruh
dan berkelanjutan.
2. Sekolah perlu membentuk tim evaluasi diri sekolah sesuai 8 SNP.
Halaman 50
6.3.
Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri
dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
Bukti-Bukti Fisik
EDS
RKS
1. Sekolah kami
Tahap ke-3
Sekolah kami menetapkan prioritas
perbaikan/ pengembangan sekolah
yang didasarkan pada hasil evaluasi
diri
dan memfokuskan pada
peningkatan hasil belajar.
Tahap ke-2
Sekolah kami menetapkan prioritas
perbaikan/ pengembangan sekolah
namun belum didasarkan pada hasil
evaluasi diri sekolah.
Tahap ke-1
Sekolah
kami
belum
mampu
menetapkan prioritas
perbaikan/
pengembangan sekolah
kearah
peningkatan hasil belajar.
Rekomendasi:
1. Sekolah kami perlu segera menetapkan prioritas perbaikan/ pengembangan sekolah yang didasarkan pada hasil evaluasi diri dan
memfokuskan pada peningkatan hasil belajar
Halaman 51
6.4.
6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bukti-Bukti Fisik
Blog Sekolah
1. Pengelolaan data di sekolah kami belum berbasis ICT sehingga informasi belum dapat diakses
Tahap ke-4
Sekolah
kami
memiliki sistem
pengelolaan data berbasis
ICT
dengan cara yang efektif, efisien,
dan akuntabel serta tersosialisasikan
kepada
seluruh
pemangku
kepentingan dan terkoneksi secara
online pada website sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah
kami
memiliki
sistem
pengelolaan data berbasis
ICT
dengan cara yang efektif, efisien dan
akuntabel dan sudah tersosialisaikan
kepada
seluruh
pemangku
kepentingan.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
1. Sekolah kami perlu menyelenggarkan sistem pengelolaan data berbasis ICT dengan cara yang efektif, efisien, dan akuntabel kepada
seluruh pemangku kepentingan dan terkoneksi secara online pada website sekolah.
Halaman 52
6.4.
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses.
Bukti-Bukti Fisik
1. Blog Sekolah
2. Email Sekolah
3. Catatan mengenai kegiatan dan
pencapaian Sekolah oleh Dinas
Pendidikan
1. Sekolah menyediakan akses informasi yang mudah bagi warga sekolah melalui web blog.
2. Warga sekolah kebanyakan belum mampu mengakses informasi lewat ICT
3. Sekolah belum memiliki tenaga khusus ICT
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami menyediakan akses
informasi dengan data yang terbaru
bagi warga sekolah dan pihak yang
berkepentingan serta mudah diakses
secara
online melalui website
sekolah.
Tahap ke-3
Sekolah kami menyediakan akses
informasi dengan data yang terbaru
bagi warga sekolah dan pihak yang
berkepentingan.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
Halaman 53
6.5.
Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Bukti-Bukti Fisik
1.
2.
3.
4.
Sekolah kami sudah memperhatikan hasil kerja setiap pendidik dan tenaga kependidikan.
Sekolah perlu mereview Tugas Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sekolah memiliki program pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan.
Program pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan yang dilaksanakan Sekolah adalah
pembagian tugas, pemberian penghargaan, pengembangan profesi dan workshop
5. Sekolah memiliki program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
6. Sekolah memfasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kompetensinya.
7. Keterbatasan anggaran menyebabkan tidak semua program dapat dilaksanakan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami memperhatikan hasil
kerja setiap pendidik dan tenaga
kependidikan
serta
senantiasa
melaksanakan
pengembangan
profesinya secara berkelanjutan
untuk
meningkatkan
efektifitas
kinerja.
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Sekolah kami memperhatikan hasil Sekolah kami memperhatikan hasil Sekolah kami kurang memperhatikan
kerja setiap pendidik dan tenaga kerja setiap pendidik dan tenaga hasil
kerja setiap pendidik dan
kependidikan
serta
senantiasa kependidikan.
tenaga kependidikan.
melaksanakan
pengembangan
profesinya.
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu meningkatkan kegiatan pengembangan profesi tenaga pendidik dan kependidikan.
2. Kepala Sekolah perlu meningkatkan reward kepada tenaga pendidik / kependidikan yang berprestasi.
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
Halaman 54
6.5.
Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
Bukti-Bukti Fisik
Kepala
Penilaian tahunan guru dan
Sekolah sudah menyusun progaram pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan dengan
memperhatikan standar PTK.
Sekolah kami senantiasa melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan
baik kinerja pelaksanaan tugas maupun kesesuaian dengan standar nasional tetapi belum melibatkan
keseluruhan komite.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami senantiasa melakukan
supervisi
dan evaluasi terhadap
pendidik dan tenaga kependidikan
baik
kinerja pelaksanaan tugas
maupun kesesuaian dengan standar
nasional serta menyusun program
perbaikan dan peningkatan yang
berkelanjutan.
Tahap ke-3
Sekolah kami senantiasa melakukan
supervisi
dan evaluasi terhadap
pendidik dan tenaga kependidikan baik
kinerja pelaksanaan tugas
maupun kesesuaian dengan standar
nasional.
Tahap ke-2
Sekolah kami melakukan supervisi
dan evaluasi atas pelaksanaan tugas
pendidik dan tenaga kependidikan
namun belum terprogram dengan
baik.
Tahap ke-1
Sekolah
kami belum melakukan
evaluasi
atas pelaksanaan tugas
pendidik dan tenaga kependidikan
secara berkala.
Rekomendasi:
1. Dalam evaluasi, sekolah perlu melibatkan seluruh komponen Sekolah
Halaman 55
6.6.
6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Warga
sekolah
kami
terlibat Warga sekolah kami terlibat langsung Warga
sekolah terlibat langsung
langsung
dalam
pengelolaan dalam
pengelolaan
kegiatan hanya pada kegiatan akademis.
kegiatan
akademis
dan
non akademis dan non akademis.
akademis
serta
kegiatan
pengembangan
sekolah
pada
umumnya.
Tahap ke-1
Warga sekolah kami belum terlibat
langsung
dalam
pengelolaan
kegiatan
akademis
dan
non
akademis.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mendorong agar seluruh warga mau diajak terlibat dalam pengelolaan akademik
Halaman 56
6.6.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Sekolah
kurang
melibatkan Sekolah kami sama sekali tidak
masyarakat dalam pengelolaan non melibatkan masyarakat dalam
akademis.
pengelolaan non akademis.
Rekomendasi:
1. Masyarakat yang dilibatkan dalam pengelolaan kegiatan nonakademis diharapkan memiliki wadah tersendiri agar lebih mudah dalam kerja
bersama
Halaman 57
STANDAR PEMBIAYAAN
7.1.
Komponen
Indikator
7.2.
Upaya sekolah
untuk mendapatkan
dukungan pembiayaan lainnya
tambahan
7.3.
Halaman 58
7.
PEMBIAYAAN
7.1.
7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
Bukti-Bukti Fisik
Dokumen hasil konsultasi dan
VeriFikasi penyusunan anggaran
tiap tahun.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Perumusan rancangan anggaran
biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada
peraturan
pemerintah
dengan
melibatkan
partisipasi
komite
sekolah dan pemangku kepentingan
yang terkait.
Tahap ke-3
Perumusan rancangan anggaran
biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada
Peraturan
Pemerintah
dan
dikomunikasikan
kepada
komite
sekolah dan pemangku kepentingan
yang terkait.
Tahap ke-2
Perumusan rancangan anggaran
biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada
Peraturan Pemerintah.
Tahap ke-1
Perumusan rancangan anggaran
biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) belum sepenuhnya
merujuk pada Peraturan Pemerintah,
pemerintahan
provinsi,
dan
pemerintahan kabupaten/kota.
Rekomendasi:
Penyusunan Anggaran sudah sesuai standar, namun sekolah perlu meningkatkan perencanaan secara lebih sistematis, terpadu dan
terprogram.
Halaman 59
7.1.
7.1.2. Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan.
Bukti-Bukti Fisik
Daftar hadir dan Notulen rapat
penyusunan RAPBM.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Perumusan
RAPBS
melibatkan
Komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang relevan serta
Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Tahap ke-3
Perumusan
RAPBS
melibatkan
Komite sekolah dan pemangku
kepentingan yang relevan
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Perumusan RAPBS
melibatkan Perumusan RAPBS belum melibatkan
Komite
sekolah
dan
belum Komite sekolah dan pemangku
melibatkan pemangku kepentingan kepentingan yang relevan
yang relevan
Rekomendasi:
1. Pembiayaan pembangunan prasarana perlu dicarikan sumber lain agar dana dapat digunakan untuk pengebangan program
pembelajaran.
Halaman 60
7.1.
7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel.
Bukti-Bukti Fisik
RAPBS, DIPA, BKU dan LPJ
Catatan notulen rapat
Tahap ke-4
Penyusunan
rencana
keuangan
sekolah dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel kepada
masyarakat dan Pemerintah.
Tahap ke-3
Penyusunan
rencana
keuangan
sekolah dilakukan secara transparan,
efisien dan akuntabel.
Tahap ke-2
Penyusunan
rencana
keuangan
sekolah sudah berusaha dilakukan
secara transparan, efisien dan
akuntabel.
Tahap ke-1
Penyusunan
rencana
keuangan
sekolah belum dilakukan secara
transparan, efisien dan akuntabel.
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu mempertahankan dan meningkatkan transparansi, efisiensi dan akuntabilitas dalam perencanaan keuangan.
2. Sekolah perlu meningkatkan pemantuan proses penyusunan LPJ Keuangan agar selalu tepat waktu.
Halaman 61
7.1.
7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
Bukti-Bukti Fisik
LPJ BOS Triwulan
Tahap ke-4
Sekolah
membuat
laporan
pertanggungjawaban
pendapatan
dan penggunaan keuangan secara
berkala dan menyeluruh kepada
Pemerintah
dan
pemangku
kepentingan.
Tahap ke-3
Sekolah
membuat
laporan
pertanggungjawaban
pendapatan
dan penggunaan keuangan secara
periodik kepada Pemerintah dan
pemangku kepentingan.
Tahap ke-2
Sekolah
membuat
laporan
pertanggungjawaban
pendapatan
dan penggunaan keuangan kepada
Pemerintah
dan
pemangku
kepentingan, tetapi masih perlu
dilakukan secara rutin dan proses
yang transparan.
Tahap ke-1
Sekolah belum membuat laporan
pertanggungjawaban
pendapatan
dan penggunaan keuangan kepada
Pemerintah
dan
pemangku
kepentingan.
Rekomendasi:
Laporan keuangan sudah dilaksanakan secara tertib. Untuk itu sekolah perlu meningkatkan kinerjanya melalui pemberdayaan
bendahara pengeluaran.
Halaman 62
7.2.
7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
Bukti-Bukti Fisik
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah kami kreatif menggali
berbagai
sumber
untuk
mendapatkan
pendapatan
tambahan.
Tahap ke-3
Sekolah
kami
mendapatkan
pembiayaan
tambahan
melalui
pemanfaatan sarana dan prasarana
sekolah.
Tahap ke-2
Kami berencana untuk memperluas
penggunaan sumber daya dan prasarana sekolah untuk mendapatkan
pembiaya-an tambahan tetapi kami
belum mengimplemen-tasikannya.
Tahap ke-1
Kami belum
mempertimbangkan
penggunaan sumber daya atau
prasarana sekolah untuk mencari
sumber pembiayaan tambahan.
Rekomendasi:
Kepada komite sekolah dimohonkan untuk dapat meningkatkan pemberdayaan dana komite.
Halaman 63
7.2.
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat.
Bukti-Bukti Fisik
Koperasi Sekolah
MoU dengan BRI
Catatan kerjasama
Kontrak dengan CV
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Kami telah membangun jaringan
kerja yang kuat dengan Dunia
Usaha, Dunia Industri dan kelompok
masyarakat
setempat
yang
membantu sekolah kami dalam hal
pembiayaan.
Tahap ke-3
Kami
telah
mengembangkan
hubungan kerja sama dengan Dunia
Usaha, Dunia Industri dan kelompok
masyarakat, khususnya orangtua
yang mampu untuk
membantu
sekolah kami.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
Kepada sekolah diharapkan dapat meningkatkan jalinan kerjasama dengan dunia usaha dalam rangka peningkatan kualitas mutu
pendidikan.
Halaman 64
7.2.
Tahap ke-4
Kami memelihara hubungan dengan
alumni kami dan memberdayakan
mereka sebagai sumber pendanaan
dan bantuan lainnya.
Tahap ke-3
Kami memelihara hubungan dengan
alumni dan mereka membantu upaya
kami walaupun bukan dalam hal
pembiayaan.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
catatan
Rekomendasi:
Sekolah perlu membimbing alumni agar memiliki program kegiatan yang dapat menunjang kegiatan sekolah.
Halaman 65
7.3.
7.3.1. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
Bukti-Bukti Fisik
Administrasi TU
Dana sosial
BSM
Beasiswa Prestasi
Catatan penggunaan dana BOS
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Tahap ke-3
Sekolah
melayani
siswa
dari Sekolah melayani siswa dari berbagai
berbagai tingkatan _ocial ekonomi tingkatan _ocial ekonomi termasuk
termasuk siswa dengan kebutuhan siswa dengan kebutuhan khusus.
khusus_ocia mempromosikan
kesetaraan akses bagi semua
peserta didik.
Tahap ke-2
Tahap ke-1
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu lebih memantapkan pelayanan pada semua siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi.
2. Sekolah perlu menyelenggarakan program beasiswa prestasi bagi peserta didik miskin.
Halaman 66
7.3.
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi
Bukti-Bukti Fisik
Buku Infaq
Dana sosial
BSM
Catatan penggunaan dana BOS
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Kami mematuhi standar mengenai
biaya sumbangan orangtua dan
subsidi silang pembiayaan dan juga
memiliki alokasi khusus untuk
memberikan tempat bagi anak yang
sangat miskin dengan mencari
sumber dana lainnya.
Tahap ke-3
Kami
merumuskan
besarnya
sumbangan orangtua berdasarkan
kemampuan ekonomi orangtua dan
menerapkan prinsip subsidi silang.
Tahap ke-2
Sumbangan orangtua dirumuskan
berdasarkan kemampuan ekonomi
orangtua peserta
didik,
tetapi
sekolah tidak menerapkan subsidi
silang dalam membiayai program
kegiatan peserta didik.
Tahap ke-1
Sumbangan orangtua dan biaya
kegiatan sekolah lainnya ditentukan
sama untuk semua peserta didik
dengan tidak mempertimbangkan
kemampuan ekonomi orangtua.
Rekomendasi:
Kepada pemerintah diharapkan dapat menambah alokasi dana BSM dan pagu dana BOS.
Halaman 67
8.1.
Indikator
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian
8.2.2. Guru
menggunakan
pembelajaran.
8.3.
hasil
penilaian
untuk
8.3.1. Sekolah
8.3.2. Sekolah
perbaikan
didik
dalam
Halaman 68
8. PENILAIAN PENDIDIKAN
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
-
1.
2.
3.
4.
Tahap ke-4
Guru-guru kami menyusun rencana
penilaian terhadap hasil belajar
peserta didik terhadap pencapaian
kompetensi yang diharapkan dan
diinformasikan kepada peserta didik
sehingga
setiap
peserta
didik
memahami target kompetensi yang
harus dicapai.
Tahap ke-3
Guru-guru kami menyusun dan
mengembangkan
perencanaan
penilaian
untuk
mencapai
kompetensi peserta didik.
Tahap ke-2
Sebagian Guru-guru kami menyusun
perencanaan penilaian berdasarkan
kompetensi dasar dan standar
kompetensi.
Tahap ke-1
Guru-guru
kami
melaksanakan
penilaian hasil belajar peserta didik
tanpa
membuat
perencanaan
penilaian yang jelas terlebih dahulu.
Rekomendasi:
1. Diharapkan kepada semua guru untuk menyusun rencana program penilaian
2. Sekolah perlu membuat matrik atau pemetaan penilaian
3. Sekolah perlu menyusun rubrik penilaian
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
Halaman 69
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Bukti-Bukti Fisik
-
RPP
Buku teks pelajaran
Dok informasi KKM semua
mapel yang ditempel diruang
dan disosialisasikan kepada
wali murid
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru kami menginformasikan
silabus
mata
pelajaran
yang
didalam-nya memuat rancangan dan
kriteria penilaian termasuk KKM
dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, mata pelajaran dan
kondisi sekolah pada awal semester.
Tahap ke-3
Guru-guru
kami
memberikan
informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian termasuk
KKM yang disusun.
Tahap ke-2
Guru-guru
kami
memberikan
informasi kepada peserta didik hanya
KKM saja diawal semester.
Tahap ke-1
Guru-guru kami tidak memberikan
informasi kepada peserta didik
mengenai kriteria penilaian, termasuk
KKM.
Rekomendasi:
1. Guru disekolah kami diharapkan memberikan informasi tentang teknik penilaian kepada peserta didik dan memberikan motifasi belajar
kepada peserta didik
2. Guru sekolah kami diharapkan membuat rubric penilaian kepada peserta didik
Halaman 70
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Bukti-Bukti Fisik
-
2.
3.
4.
5.
Guru sekolah
Guru sekolah
Guru sekolah
Guru sekolah
Tahap ke-4
Guru-guru
kami
menggunakan
berbagai jenis metode untuk menilai
kemajuan belajar peserta didik
secara
berkelanjutan
dan
mengembangkannya
berdasarkan
rencana yang telah dibuat sesuai
dengan
perkembangan
peserta
didiknya.
Tahap ke-3
Guru-guru kami selalu melaksanakan
penilaian dan memantau kemajuan
belajar peserta didik secara berkala
sesuai dengan rencana yang telah
dibuat pada silabus dan RPP.
Tahap ke-2
Guru-guru
kami
melaksanakan
penilaian terhadap peserta didik
secara periodik, tapi sebagian besar
tidak
sesuai
dengan
rencana
penilaian yang telah disusun.
Tahap ke-1
Guru-guru kami tidak menilai atau
memonitor kemajuan peserta didik
sesuai rencana.
Rekomendasi:
1. Sekolah perlu review pemantapan untuk perencanaan penilaian yang lebih baik
2. Sekolah diharapkan mengusulkan pelatihan evaluasi pada pihak terkait
Halaman 71
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
Bukti-Bukti Fisik
-
1. Guru sekolah kami sudah melaksanakan berbagai macam teknik penilaian (tes, non tes, tertulis
maupun lisan)
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru kami membuat instrumen
yang tepat dan dapat diandalkan
untuk menerapkan berbagai teknik,
bentuk dan jenis penilaian serta
direview secara berkala.
Tahap ke-3
Guru-guru
kami
menerapkan
berbagai teknik, bentuk, dan jenis
penilaian sesuai dengan target
kompetensi yang ingin diukur.
Tahap ke-2
Guru-guru kami hanya menerapkan
teknik, bentuk, dan jenis penilaian
tertentu untuk mengukur prestasi
dan kesulitan belajar peserta didik.
Tahap ke-1
Guru-guru kami hanya menerapkan
satu teknik, bentuk dan jenis
penilaian.
Rekomendasi:
- Guru sekolah kami diharapkan dapat menerapkan lebih banyak teknik penilaian
Halaman 72
1. Guru selalu memberikan feed back hasil penilaian pada peserta didik
2. Guru sekolah kami sudah memberikan penilaian dan perbaikan pada lembar jawab siswa dan
dibagikan kepada siswa
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Semua guru kami secara rutin
mencatat kemajuan setiap peserta
didik
memberi
komentar
dan
masukan serta menginformasikanya
kepada
peserta
didik
secara
individual dan berkala.
Tahap ke-3
Guru-guru kami mengkaji ulang
tingkat kemajuan semua peserta
didik pada setiap akhir semester.
Tahap ke-2
Setiap guru menyampaikan hasil
Evaluasi mata pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta didik kepada
Kepala sekolah pada akhir semester
dalam bentuk laporan hasil prestasi
belajar peserta didik.
Tahap ke-1
Guru tidak selalu memberikan
masukan dan komentar mengenai
penilaian yang mereka lakukan pada
peserta didik.
Rekomendasi:
- Semua guru sekolah kami diharapkan memberikan penguatan dan reword terhadap hasil penilaian setiap peserta didik.
Halaman 73
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Guru-guru
kami
memberikan
kesempatan kepada semua peserta
didik untuk memberikan pendapat
terhadap hasil pencapaian kemajuan
belajar yang mereka peroleh dan
terlibat dalam penetapan target
pembelajaran.
Tahap ke-3
Guru-guru kami selalu menggunakan
hasil penilaian peserta didik dalam
mereview rencana pembelajaran
yang telah disusun.
Tahap ke-2
Hasil tes digunakan sebagian guruguru kami untuk merencanakan
perbaikan
bahan
pembelajaran
selanjutnya.
Tahap ke-1
Hasil tes di sekolah kami tidak selalu
berpengaruh
pada
perbaikan
program pembelajaran yang telah
disusun.
Rekomendasi:
1. Semua guru sekolah diharapkan menganalisis hasil penilaian untuk meningkatkan daya serap dan kualitas hasil
pembelajaran.
Halaman 74
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.1. Sekolah
melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester
kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
Bukti-Bukti Fisik
1. Sekolah kami telah menyampaikan lembar kerja hasil ulangan siswa kepada orang tua dan orang tua
memberikan kritik atau komentar
2. Sekolah kami sudah melaporkan hasil penilaian kepada orang tua
3. Sekolah kami mengajak diskusi wali murid yang anaknya mengalami kesulitan dalam belajar
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah
kami menyampaikan
laporan semua hasil penilaian
peserta didik kepada orangtua dan
mendiskusikannya secara mendetail
untuk masing-masing peserta didik
secara berkala sesuai dengan
kesepakatan
Tahap ke-3
Sekolah
kami menyampaikan
laporan
hasil
penilaian
mata
pelajaran untuk semua kelompok
mata pelajaran pada setiap akhir
semester kepada orang tua/wali
peserta didik dalam bentuk laporan
pendidikan.
Tahap ke-2
Sekolah kami membuat laporan hasil
penilaian kepada orangtua secara
rutin dan sistematis dalam bentuk
laporan pendidikan.
Tahap ke-1
Sekolah
kami membuat laporan
kepada orangtua berupa hasil
penilaian akhir di setiap akhir
semester.
Rekomendasi:
1. Sekolah diharapkan melakukan pembahasan terhadap laporan hasil penilaian semua peserta didik bersama wali murid pada setiap akhir
semester.
Halaman 75
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
Bukti-Bukti Fisik
-
1. Sekolah kami sudah mensosialisasikan kegiatan pembelajaran di sekolah kepada wali murid.
2. Sekolah sudah memberikan kesempatan bagi wali murid untuk membahas kemajuan hasil belajar
anak
3. Sekolah kami melakukan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa
4. Wali murid kurang berpartisipasan dalam tindak lanjut untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4
Sekolah
kami membuat laporan
berkala pada orangtua mengenai
pencapaian hasil belajar peserta
didik dan menawarkan kesempatan
untuk mendiskusikan kemajuan anak
mereka serta mengajukan usulanusulan peningkatan hasil belajar
peserta didik.
Tahap ke-3
Sekolah kami menjalin kemitraan
dengan
orangtua
dalam
meningkatkan
pencapaian
hasil
belajar siswa.
Tahap ke-2
Sekolah
kami belum memberi
kesempatan
berdiskusi
untuk
membangun kerja sama dengan
orangtua agar membantu anak
mereka belajar di rumah.
Tahap ke-1
Sekolah
kami belum melibatkan
orangtua
secara
aktif
dalam
membantu anak mereka belajar di
rumah.
Rekomendasi:
Sekolah kami diharapkan membuat laporan berkala pada orangtua mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik dan
menawarkan kesempatan untuk mendiskusikan kemajuan anak mereka serta mengajukan usulan-usulan peningkatan hasil belajar
peserta didik.
Instrumen EDS SMP Al Fusha Kedungwuni TP. 2014/2015
Halaman 76
BAB III
PENUTUP
Evaluasi Diri Sekolah merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
untuk dilakukan oleh sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran. Melalui kegiatan
evaluasi diri sekolah, ketercapaian pemenuhan standar nasional pendidikan dapat
terkontrol dan arah perbaikan dan pemenuhan SNP lebih terrinci dan fokus. Arah
kebijakan dari para pengambil kebijakan menjadi lebih selaras, prioritas
pengembangan dapat disusun secara sistematis, ketercapaian kegiatan dari
masing-masing program lebih terukur dan terpantau. Evaluasi diri juga mampu
menjadi pijakan dasar bagi penyusunan program sekolah pada tahun pelajaran
berikutnya dengan menitikberatkan pada aspek-aspek sesuai skala prioritas.
Demikian evaluasi diri sekolah ini kami susun berdasarkan pemantauan
tim terhadap kondisi riil di sekolah kami, semoga bisa memberikan gambaran
yang jelas dan menjadi pijakan arah pengembangan program secara keseluruhan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kelembagaan di SMP Al Fusha
Kedungwuni. Amiin.