kata-kata
Indonesia
maupun
dalam
kat-kata
serapan,
Da.i
Sa.i
4. Pemenggalan kat yang mengandung sebuah huruf konsonan dilakukan
sebelum hruf konsonan.
Contoh:
Ba.pak
ka.bar
la.wan
so.pan
ta.han
wa.jar
5. Pemenggalan kata yang mengandung dua hruf knsonan berurutan
yang tidak mewakili satu fonem dilakukan di antara kedua huruf
knsonan itu.
Contoh:
ap.ril
cap.lok
jan.ji
mam.bang
pin.dah
put.ri
run.ding
swas.ta
tan.cap
was.was
6. Pemanggalan kata yang di tengahnya terdapat digraph atau gabungan
huruf konsonan yang mewakili fonem tunggal dilakukan dengan tetap
mempertahankan kesatuan di graf itu.
Contoh:
akh.lak
bang.sa
bu.nyi
ikh.las
mu.ta.khir
nya.nyi.an
pang.gung
tang.kas
7. Pemenggalan kata yang mengandung tigas atau empat huruf konsonan
berurutan di tengahnya dilakukan di antara huruf konsonan pertama
dan huruf konsonan kedua. (Namun perhatikan butir (6) di atas)
contoh :
ben.trok
in.fra
ul.tra
perhatikan :
bang.krut
makh.luk
takh.ta
8. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans dilakukan seperti di
bawah ini.
1) Jika trans diikuti bentuk bebas, pemenggalannya dilakukan dengan
memisahkan trans sebagai bentuk utuh dan bagian lainnya di
penggal kata dasar.
Contoh:
Trans.mig.ra.si
Trans.fu.si
Trans.ak.si
2) Jika trans diikuti oleh bentuk terikat, pemenggalan seluruh kata
dilakukan dengan mengikuti pola pemenggalan kata dasar.
Contoh:
Tran.sen.den
Tran.sit
Tran.spi.rasi
Catatan :
Transkrip dan Transkripsi dipenggal menjadi
Tran.skrip dan tran.skrip.si
9. Pemenggalan kata yang mengadung bentuk eks-dilakukan sperti di
bawah ini.
1) jika unsur ek-ada dalam kata yang mempunyai bentuk sepadan
yang mengadung unsur in- atau im, pemenggalan dilakukan antara
eks dan unsur berikut nya.
Contoh:
eks.tra
(bandingkan dengan intra)
eks.por
(bandingkan dengan impor)
eks.pli.sit (bandingkan dengan implicit)
eks.ter.nal (bandingkan dengan internal)
eks.klu.sif (bandingkan dengan inklusif)
2) Bentuk lain yang mengandung unsur eks- dipenggal sebagai utuh.
Pemenggalan eks dilakukan di antara k dan s.
Contoh:
ek.ses
ek.stream
ek.sis.ten,si
ek.so.dus
ek.so.ga.mi
10.
Pemenggalan kata yang terdiri atas lebih dari satu ubsur dan salah
satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, dilakukan di antara
unsur-unsurnya. Ketentuan ini sama dengan ketentuan 1.2 di atas.
Contoh:
endoskop
endo-skop en.do.skop
teleskop tele-skop te.le.skop
telegraf tele-graf
te.le.graf
bioskop bio-skop
bi.o.skop
biograf bio-graf
bi.o.gra.f
biologi bio-logi
bi.o.lo.gi
demokrasi
demo-krasi de.mo.kra.si
plutokrasi
pluto-krasi plu.to.kra.si
teokrasi teo-krasi
te.o.krasi
atmosferatmo-sfer at.mo.sfer
biosfer
bio-sfer
bi.o.sfer
ionosfer iono-sfer
i.o.no.sfer
kecuali :
en.dos.ko.pi
te.le.gra.fs
at.mo.sferis
11.
e.go.is.me
hin.du.is.me
he.ro.is.me
pro.pa.gan.da
a.yah.an.da
de.di.ka.si
in.te.ro.ga.si
klo.ri.da
oksida
13.
ok.si.da
Pemenggalan unsur serapan asing yang berakhir ak, -al, -ans, -at,
-if ,- ik,
-is, or, dan ur dilakukan sebagai berikut:
a. amoniak
a.mo.ni.ak
kardiak
kar.di.ak
b. proposal
proposal
nasional
na.si.o.nal
c. ambulans
ambu.lans
konkordans
kon.kor.dans
d. ekspansif
ek.span.sif
relatif
re.la.tif
e. balistik
ba.lis.tik
atomik
a.to.mik
f. ekstremis
ek.stre.mis
jurnalis
jur.na.lis
g. aktor
ak.tor
donor
do.nor
h. kultur
kul.tur
prosedur
pro.se.dur
14.
mo.nar.ki
de.pu.ti
ba.da.ni
in.sa.ni
fo.to.gra.f
ka.ma.ri.ah
3. KATA TURUNAN
a.
b.
c.
serangkai
dengan
kata
yang
langsung
mengikuti
atau
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, unsur, gabungan kata itu ditulis serangkai.
e.
Jika salah satu unsure gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
Adipati
Aerodinamika
Dwiwarna
Ekawarna
Paripurna
Poligami
4. GABUNGAN KATA
a. Unsur-unsur yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah
Misalnya:
Kambing hitam
b. Gabungan kata yang menimbulkan kesalahan pengertian dapat
ditulis
dengan
menambahkan
tanda
hubung
diantara
unsur-
Ibu Bapak-kami
Sda
Yth
Untuk Beliau
Kilovolt-ampere
AKRONIM
Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlukan sebagai
sebuah kata.
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur
nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
LAN
2. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis
dengan awal kapital.
Misalnya:
Bulog
3. Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau
lebih ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
Pemili
Pemilihan Umum
Catatan:
Jika pembentukan akronim dianggap perlu, hendaknya diperhatikan
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang
lazim pada kata Indonesia (tidak lebih dari suku kata)
untuk
melambangkan
nomor
jalan,
rumah,
Bilangan utuh
Misalnya:
Tiga puluh (30), dua belas (12), lima ribu (5000)
2) Bilangan pecahan.
Misalnya:
1
1
Seperenam belas ( 16 , setengah ( 2 ) satu persen (1%)
Catatan:
- Pada penulisan bilangan pecahan dengan mesin tik, spasi
-
dengan
huruf
pengertian. Misalnya: 20
yang
2
3
dapat
menimbulkan
salah
KAIDAH EJAAN
Kaidah ejaan yang berlaku berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai
berikut:
a (ain Arab dengan a) menjadi a
asr
asar
rakyat
aa (Belanda) menjadi a
pal
paal
aerobe
aerob
ae jika bervariasi dengan e, menjadi e haemoglobin
hemoglobin
ai tetap ai
trailer
trailer
au tetap au
audiogram
audiogram
calomel
kalomel
c di muka e, I, oe, dan y menjadi s
central
sentral
accent
aksen
saccharin
sakarin
ch yang lafalnya s atau sy menjadi s
echelon
eselon
cip
ck menjadi k
check
cek
c (Sanskerta) menjadi s
cabda
sabda
d (Arab) menjadi d
darurat
e tetap e
efect
ea tetap ea
idealist
ee (Belanda) menjadi e
stratosfeer
ei tetap ei
eicosane
eo tetap eo
stereo
eu tetap eu
neutron
f (Arab) menjadi f
fakir
fakir
s (Arab) menjdi s
subuh
subuh
darurat
efek
idealis
stratosfer
eikosan
stereo
neutron
scandium
skandium
sc di muka e, I, dan y menjadi s
scenography
senograf
schema
skema
ratio
rasio
t (Arab) menjadi t
taah
taat
th menjadi t
theocracy
teokrasi
u tetap u
unit
unit
ua tetap ua
dualisme
dualisme