Manajemen Laba
Manajemen Laba
1.
Kebijakan Akuntansi.
Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib diterapkan
oleh suatu perusahaan, yaitu antara menerapkan akuntansi lebih awal dari waktu yang
ditetapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
1. Pendapatan.
Dengan mempercepat atau menunda pengakuan akan pendapatan.
1.
Biaya.
Menganggap sebagai beban/ biaya atau menganggap sebagai suatu tambahan investasi
atas suatu biaya (amortize or capitalize of investment).
2.4. Alasan Dilakukan Manajemen Laba
Alasan dilakukan manajemen laba karena:
1. Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap
manajer. Manajemen laba berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba atau
prestasi usaha suatu organisasi, hal ini karena tingkat keuntungan atau laba
dikaitkan dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan
diterima oleh manajer.
2. Manajemen laba dapat memperbaiki hubungan dengan pihak kreditor. Perusahaan
yang terancam default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang
pada waktunya, perusahaan berusaha menghindarinyadengan membuat
kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan demikian
akan memberi posisi bargaining yang relatif baik dalam negoisasi atau
penjadwalan ulang utang antara pihak kreditor dengan perusahaan.
3. Manajemen laba dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya.
1.5.
1.6.
Healy dan Wahlen (1999) membagi motivasi earnings management menjadi tiga, yaitu:
a. Capital Market
Penggunaan secara luas informasi akuntansi oleh investor dan analis keuangan untuk
membantu menilai saham dapat menciptakan insentif bagi manajemen untuk memanipulasi
laba dalam usaha mempengaruhi harga saham.
b.
Constructing Motivations
Healy dan Wahlen (1999) dalam Qomariyah (2006) membaginya menjadi dua,
yaitu: lending constract dan management compensation constract. Esensi penjelasan Healy
dan Wahlen (1999) sama dengan uraian Scott (2000) di atas, dimana penjelasan lending
constract motivatons sama dengan other constractual motivations dan management
compensations, constract motivationssama dengan bonus scheme motivations.
c.
Regulatory Motivations
Healy dan Wahlen (1999) tidak menjelaskan bagian ini, karena menurutnya earnings
management untuk tujuan perencanaan pajak merupakan bagian tugas (dominant)
otorisasi pajak yang memiliki insentif yang sama.
1.7.
keuangan yaitu:
1.8.
Dalam bentuk ini manajer akan berusaha menaikkan laba untuk tujuan tertentu,
misalnya: menjelang IPO manajer akan meningkatkan laba dengan harapan mendapatkan
reaksi yang positif dari pasar.
1. Income Smoothing (perataan laba)
Income smoothing dilakukan dengan meratakan laba yang dilaporkan, dengan
tujuan pelaporan eksternal, terutama bagi investor, karena umumnya investor menyukai
laba yang relatif stabil.
Manajemen laba mempunyai dampak pada kebermanfaatan informasi laba dalam
pengambilan keputusan. Perusahaan yang menggunakan kebijakan akuntansi agresif
(positive discretionary accruals) mempunyai biaya modal lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan yang menerapkan kebijakan akuntansi konservatif (negative discretionary
accruals).
Manajemen laba dapat sinkron dengan kebermanfaatan informasi laba dalam pengambilan
keputusan tetapi dapat juga tidak. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai alternatif solusi atas
masalah yang timbul akibat manajemen laba yang dapat tidak sesuai dengan
kebermanfaatan laba dalam pengambilan keputusan, dan solusi tersebut tidak menimbulkan
masalah baru.
Salah satu alternatif adalah pemberlakuan standar akuntansi yang lebih ketat tetapi masih
memberi peluang bagi manajemen dalam melakukan pemilihan kebijakan akuntansi dalam
batas wajar untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, misalnya untuk mengkomunikasikan
informasi privat yang dapat meningkatkan keinformasian laba, atau untuk tujuan efficient
contracting berbasis laba. Standar akuntansi yang lebih ketat dapat meningkatkan kualitas
laba, tetapi perlu diperhatikan bahwa standar akuntansi yang lebih atau terlalu ketat dapat
meningkatkan manajemen laba total (manajemen laba akuntansi dan manajemen laba real)
serta meningkatkan biaya manajemen laba.