Abstrak
Pengaturan frekuensi merupakan hal yang vital bagi sebuah PLTM.
Sistem kontrol frekuensi pada PLTM pada dasarnya ada dua macam
yaitu, governor (sistem pengatur debit air) dan Electronic Load
Controller (sistem pengatur beban elektronis). Kekurangan sistem
kontrol dengan governor adalah ketidakmampuannya bereaksi cepat
bila terjadi perubahan beban secara mendadak. Oleh karena itu
digunakanlah Electronic Load Controller (ELC) yang dinilai lebih baik
daripada governor.
PLTM Seloliman merupakan salah satu PLTM yang telah menggunakan
sistem ELC ini. Menarik untuk diketahui bagaimana ELC bekerja pada
PLTM ini, karena selain telah menggunakan ELC, PLTM Seloliman juga
telah terintegrasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Kata kunci: Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), Electronic
Load Controller (ELC), frekuensi, beban.
Latar belakang
Sistem tenaga listrik harus mampu menyediakan tenaga listrik bagi pelanggan
dengan frekuensi yang konstan. Penyimpangan frekuensi dari nilai nominal
harus selalu dalam batas toleransi yang diperbolehkan. Pada pembangkit,
peralatan kontrol diperlukan untuk mengendalikan putaran (frekuensi)
generator.
Sistem kontrol pada PLTM pada dasarnya ada dua macam yaitu, governor
(sistem pengatur debit air) dan Electronic Load Controller (sistem pengatur
beban elektronis).
Sebagaimana diketahui bahwa governor merupakan peralatan kontrol yang
bersifat mekanis, dimana dalam proses pengaturan frekuensi lebih
mentitikberatkan pada pengaturan jumlah energi pimer yang masuk ke
turbin. Sedangkan ELC merupakan suatu kesatuan alat kontrol frekuensi
yang dapat dikatakan lebih modern daripada governor, dalam proses
kerjanya lebih menitikberatkan pada berapa daya yang harus dibuang ke
beban komplemen untuk menjaga frekuensi dari generator yang
digunakan.
Turbin
Transmisi Mekanik
Generator
Transformator
Peralatan Pengaman
Panel Pengukuran
Pengaman Generator
Pentanahan
Peralatan Kontrol
Sistem kontrol pada PLTM pada dasarnya ada
dua macam yaitu, governor (sistem pengatur
debit air) dan Electronic Load Controller (sistem
pengatur beban elektronis).
Governor
Governor atau sistem pengatur adalah suatu peralatan
untuk mengatur putaran turbin (frekuensi listrik) relatif
tetap konstan untuk berbagai kondisi beban.
Governor didesain agar putaran turbin-generator
konstan dalam range yang dikehendaki dengan
menambah atau mengurangi debit air yang masuk ke
runner turbin untuk mempertahankan keseimbangan
daya antara masukan daya (power input) dan
permintaan daya (power demand).
Kekurangan sistem ini adalah ketidakmampuannya
bereaksi cepat bila terjadi perubahan beban secara
mendadak.
PLTM
Kalimaron
Wot Lemah
Konsumen
PLN (KW)
Masyarakat
(KW)
20
5
18.5
1.5
Total (KW)
25
20
PLTM
Kalimaron
Wot Lemah
Konsumen
PLN (KW)
Masyarakat
(KW)
15
10
15
5
Total (KW)
25
20
PLTM Kalimaron
Spesifikasi Bangunan Sipil
Bangunan
Keterangan
Tinggi kotor
15 m
Tinggi bersih
14 m
Design flow
305 lt/detik
Daya listrik
30 kW
Tipe intake
Bak pengendap
Spillway
Pipa pesat
Powerhouse
Headrace
Acces road
PLTM Kalimaron
Spesifikasi Peralatan Elektrikal
Komponen
Spesifikasi
Jumlah pembangkit
Tipe turbin
Crossflow, T14
Tinggi bersih
14 m
Design flow
305 lt/detik
Diameter runner
300 mm
573/750 rpm
80%
Tipe generator
Sinkron
Drive
Belt datar
Kapasitas generator
40 kVA
1500 rpm
90%
Generator Sinkron
name plate
Rating daya 40 kVA
Power factor 0.8
Tegangan 400/231 V
Arus Beban Penuh 57.7 A
Kecepatan putar 1500 rpm
Frekuensi 50 Hz
Eksitasi 27 V, 2.15 A
Tahun pembuatan 1994, di bawah lisensi dari A. Van Kaick, NeuIsenburg GmbH&60, D-6078 Neu Isenburg West Germany.
Modul Mainscon
Merupakan pengontrol
sekaligus protektor
pembangkit untuk
sistem interkoneksi
dengan grid.
Pembangkit yang
sebelumnya
menggunakan ELC
dengan tambahan alat
ini dapat bekerja secara
isolated dan
interkoneksi.
Daya
Terbangkit
Berdasarkan data-data spesifikasi bangunan sipil dan
;f =
V&f
sesuai
rating?
Kontaktor
terhubung
Mainscon
PANEL ELC
Interkoneksi dengan
Grid dan Pelanggan
Kesimpulan
1. Mekanisme kerja dari ELC pada PLTM Kalimaron
berbeda dengan mekanisme kerja ELC PLTM
pada umumnya. Pada PLTM Kalimaron, ELC
hanya bekerja pada saat pembangkit mulai
dijalankan. ELC difungsikan untuk pembuangan
beban ke ballast load selama pembangkit belum
siap untuk interkoneksi dengan jaringan. Setelah
pembangkit terinterkoneksi, maka secara
otomatis ELC akan berhenti bekerja dan tidak
ada daya yang dibuang ke ballast load.
2. Penentuan kapasitas ballast load perlu
diperhatikan dalam upaya memaksimalkan
efektifitas pengaturan keseimbangan daya
Kesimpulan
3. Berdasarkan hasil perhitungan untuk kapasitas ballast load
sebesar 30% dari potensi daya terbangkit pada PLTM
Kalimaron, diperoleh besarnya komponen resistif yang
harus dipasang adalah sebesar 16.09 per fasa, dengan
range arus yang dialirkan ELC sebesar berada pada nilai
antara 0-13.67 Ampere.
4. Dengan metode perhitungan yang sama maka dapat
ditentukan berapa besaran arus, besaran komponen resistif
ballast load serta setting untuk besarnya kapasitas ballast
load yang lain.
Saran
1. Melihat kenyataan bahwa ballast load hanya
difungsikan untuk membuang daya pada saat
proses sinkronisasi PTM, maka ada baiknya jika
dilakukan pengembangan lebih lanjut terhadap
ballast load. Hal ini akan bermanfaat sehingga
kelebihan
daya
yang
dibuang
dapat
dimanfaatkan untuk keperluan yang lain.
2. Ballast load yang dipergunakan pada PLTM
Kalimaron ini merupakan beban resistif (R),
sehingga disarankan untuk penelitian-penelitian
selanjutnya diharapkan dapat menganalisa jika
beban ballast yang dipergunakan adalah beban
induktif (L), kapasitif (C) maupun kombinasi dari
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Achmad, Pengontrol Beban Elektronik pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro, P3 Teknologi Konversi dan Konservasi
Energi, Deputi Teknologi Informasi, Energi, Material dan
Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Kadir, Abdul,Mesin Sinkron, Penerbit Djambatan, 1999.
Marsudi, Djiteng, Pembangkitan Energi Listrik, Penerbit Erlangga,
2005.
Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Penerbit Graha
Ilmu, 2006.
PT. Heksa Pradana Teknik, Buku Manual Operasi dan Perawatan
PLTMH Maron PPLH Seloliman, Bandung, 2000.
PT. Heksa Pradana Teknik, Suplemen Buku Manual Interkoneksi
dengan Mainscon MC-301Pembangkit Listrik Tenga Mikrohidro
Maron., Bandung, 2003.
Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup, Pembangkitan Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH), Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH)
Seloliman, Trawas Mojokerto, 2007.
Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB, 1991