Kabupaten Natuna
Kabupaten Natuna
Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
Dosen
: Dyah Prabandari, SP
J3E114010
NitaAudina
J3E114016
J3E114070
M. Qudsi
J3E214137
PULAU NATUNA
Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau,
Indonesia. Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara,
Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sumatera
Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia, Riau dan di bagian timur
dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat. Natuna berada pada jalur pelayaran
internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil
minyak dan gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 1. 400.386.470 barel,
sedangkan gas bumi 112.356.680.000. barel. Hewan khas Natuna : Kekah.
Posisi Kepulauan Natuna yang berada tepat ditengah-tengah antara Malaysia Barat
dan Timur memang bisa membuat orang terkecoh dan mengira bahwa Natuna adalah bagian
dari Malaysia jika melihatnya pada sebuah peta yang tidak memiliki petunjuk garis batas.
Natuna adalah salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau
(Kepri). Merupakan kabupaten yang jaraknya paling jauh dari ibukota Provinsi Kepri,
Tanjungpinang. Bahkan dua kecamatannya yang tergabung dalam sebuah Pulau Serasan
jaraknya justru lebih dekat ke Pontianak, Kalimantan Barat yaitu sekitar 8 jam perjalanan
dengan menggunakan kapal laut, dibandingkan dengan induk kotanya sendiri,
Tanjungpinang, yang berjarak sekitar dua hari dua malam dengan kapal laut.
Ibukota Natuna adalah Ranai. Yaitu sebuah kota yang masih terdapat dalam wilayah
Kepulauan Natuna Besar yang dikenal dengan nama Bunguran. Di pulau terbesar di Natuna
ini terdapat 6 wilayah kecamatan. Mulai dari Bunguran Timur, Barat, Selatan, Utara, Tengah,
hingga Timur Laut. Kota Ranai posisinya tepat berada di pinggir laut. Dan tahukah anda
bahwa laut tersebut merupakan laut lepas. Mengerikan memang. Tapi sebuah gunung yang
berjarak cukup dekat dari laut, tidak lebih dari 5 kilometer, seakan meleburkan rasa takut
terhadap laut lepas tersebut. Sungguh Maha Adil Allah SWT.
Posisi Natuna ibarat titik dalam sebuah lingkaran. Jaraknya cukup jauh dengan pulaupulau besar yang berada di seberang. Seperti Malaysia di Timur dan Barat, Vietnam di bagian
utara, dan Pulau Batam yang terdapat di bagian selatan. Namun transportasi di Natuna saat ini
sudah cukup memudahkan bagi siapa saja yang hendak masuk atau keluar dari pulau yang
memiliki 12 wilayah kecamatan ini.
Beberapa pesawat sudah mulai beroperasi di Natuna walau bandara yang digunakan
masih meminjam milik TNI AU. Hampir setiap hari beberapa pesawat tampak keluar masuk
menghiasi langit Natuna. Sementara untuk transportasi laut terdapat beberapa kapal besar
yang mampir ke pulau ini. Seperti Kapal Bukit Raya milik Pelni, Sabuk Nusantara, dan Kapal
Perintis. Kapal-kapal tersebut menyinggahi Natuna setiap seminggu sekali dengan jadwal
yang berbeda antara satu sama lain.
Tahun 2012, Natuna mulai mengoperasikan angkutan umum berjenis carry berwarna
kuning yang beroperasi di Kota Ranai. Angkutan umum ini baru saja mulai beroperasi yaitu
seminggu setelah lebaran tahun 1433 H. Sebelumnya di kota ini memang belum terdapat
angkutan umum dalam kota. Hanya ada angkutan antar kecamatan berjarak jauh saja yang
berbentuk minibus. Minibus ini hanya melayani bagi penumpang yang ingin ke Desa Batubi,
Selat Lampa, dan Pengadah. Minibus yang disubsidi oleh pemerintah setempat tersebut masih
beroperasi hingga saat ini. Tarifnya Rp.10.000 untuk semua tujuan.
Bagi pendatang atau wisatawan yang berkunjung ke Natuna memang lebih disarankan
untuk menyewa sepeda motor dibandingkan dengan menaiki minibus. Tarif sewa motor yang
cukup terjangkau, yaitu berkisar 50.000 s.d 70.000 per hari, memang terbilang cukup hemat
karena bisa menentukan sendiri tempat yang akan dituju tanpa harus mengikuti aturan rute
seperti menaiki minibus.
Banyak penginapan yang tersebar disetiap sudut Kota Ranai. Walau belum memiliki
hotel berbintang, namun fasilitas yang tersedia sudah memenuhi standar sebuah penginapan.
Sebagian besar penginapan disini merupakan bangunan kayu yang bertingkat dua. Jika dilihat
dari luar, bentuk bangunan tersebut terkesan mungil. Standar tarif penginapan berkisar antara
50.000 hingga 200.000 per malamnya. Namun ada juga penginapan yang menyerupai rumah
kos dengan fasilitas spring bed yang dipatok dengan harga 25.000 per malam.
Bagi yang ingin berjalan-jalan pada malam hari bisa memilih kedai kopi atau warung
makan lainnya yang menjamur dimana-mana sebagai tempat berkumpul. Namun jika ingin
mengunjungi suatu kafe sebaiknya bertanya dulu tentang keadaan kafe tersebut. Karena
hampir sebagian besar kafe disini memiliki kesan negatif dimata masyarakat setempat.
Bentuk kafe disini tidak seperti kafe pada umumnya. Lokasinya di lapangan terbuka
beratapkan langit mirip oodcourt atau pujasera di Kota Batam.
Perjalanan ke Natuna akan terasa kurang lengkap jika belum berkunjung ke sebuah
bangunan menarik yang menjadi landmark kota ini. Bangunan tersebut adalah Masjid Agung,
yang memiliki kubah bercorak cukup unik yang didominasi warna hijau. Posisi masjid ini
berada tepat dipinggir sebuah jalan raya. Namun untuk memasukinya harus menempuh jarak
sekitar satu kilometer dari pintu gerbang hingga menuju masjid tersebut.
Bagi yang baru pertama kali mengunjungi Natuna ada baiknya untuk mempersiapkan
uang lebih atau berhemat selama di Natuna. Biaya hidup yang cukup tinggi akan membuat
berpikir dua kali untuk membelanjakan uang yang ada. Barang-barang disini lebih mahal dua
kali lipat dibandingkan dengan Batam atau bahkan Jakarta. Sulitnya transportasi menjadi
faktor tingginya harga kebutuhan pokok disini. Memang tidak semua barang memiliki harga
dua kali lipat dari biasanya. Namun ada juga beberapa produk yang lebih mahal sekitar 50
persen dari harga normal. Jika anda penggemar durian dan ingin membelinya 3 buah,
sediakan saja uang 100 ribu untuk memndapatkannya.
Natuna memiliki laut yang indah. Hampir semua laut yang mengelilingi pulau ini
memiliki air laut yang jernih. Tetapi jika ingin melihat keelokan terumbu karang datang saja
ke Pulau Tiga yang merupakan gugusan 3 pulau yang terdapat di seberang Selat Lampa. Selat
Lampa masih merupakan satu wilayah daratan dengan Ranai. Tetapi untuk menuju ke Selat
Lampa dari Ranai membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan mobil.
Jika telah puas mengelilingi wilayah di Pulau Natuna Besar, tidak ada salahnya untuk
sedikit menyebrangi laut menuju Pulau Sedanau. Pulau ini merupakan pulau paling maju di
Natuna. Merupakan ibukota dari Kecamatan Bunguran Barat. Untuk menuju ke pulau ini
harus melalui Desa Binjai yang dapat ditempuh sekitar 30 menit menggunakan feri dengan
tarif 36.000 sekali jalan. Desa Binjai masih terhubung daratan dengan Ranai. Jarak dari Ranai
ke Desa Binjai dapat ditempuh sekitar 45 menit menggunakan mobil.
Berkunjung ke Pulau Sedanau seperti merasakan sensasi sebuah kota modern di atas
laut. Walau sebagian besar wilayahnya beralaskan laut namun jalanan disini sudah dilapisi
aspal sehingga tidak sedikit kendaraan roda dua yang berlalu lalang diatasnya. Perumahan di
pulau ini walau menggunakan bahan kayu namun tertata rapi dan memiliki beragam warna di
setiap rumahnya. Kerukunan beragama di pulau ini terlihat dari bangunan tempat ibadah
seperti Masjid, Gereja, dan Vihara yang jaraknya berdekatan. Tempat-tempat ibadah tersebut
memiliki arsitektur yang cukup unik dan menarik. Sungguh kreatif warga di pulau ini.
Jika ingin mencicipi makanan khas Natuna yaitu Kernas dan Lempa tidak begitu sulit
untuk menemukannya. Makanan ini lebih banyak dijual di lokasi dekat pantai. Kernas adalah
semacam gorengan namun berwana hitam yang terbuat dari ikan tongkol. Untuk
memakannya akan lebih nikmat jika dicocol dengan sambal yang sudah disediakan satu paket
pada saat membelinya. Sedangkan Lempa adalah makanan yang terbuat dari beras pulut.
Rasanya hampir tidak jauh berbeda dengan Lemper. Namun isinya merupakan olahan dari
ikan tongkol.
Strategi pertahanan
Angkatan Darat, Laut dan Udara Indonesia telah menyusun formula untuk
memperkuat pertahanan di Natuna. Pihak militer mengatakan sedikitnya ada tambahan satu
batalion untuk memperkuat pangkalan angkatan laut yang sudah ada di Natuna. Angkatan
Darat, yang sekarang mengerahkan 800 prajurit di Natuna, akan menambah jumlahnya
hingga 2.000 di tahun 2016. Angkatan Udara juga akan menambah pesawat tempur di
wilayah itu.
Natuna saat ini kekurangan fasilitas untuk mengakomodasi sejumlah besar pesawat.
Angkatan Laut telah mengirim tujuh kapal perang ke perairan Natuna bulan lalu untuk
berkeliling dan "menjaga kedaulatan", menurut juru bicara AL, Laksamana Pertama M.
Zainudin. Bulan ini, Angkatan Laut mengirim 14 kapal perang untuk mengawasi Laut Cina
Selatan. Sektor pertahanan udara juga mengerahkan radar di beberapa bagian pulau untuk
melakukan operasi pengawasan selama 24 jam. Sebagai tambahan, Indonesia
menandatangani perjanjian dengan Jepang awal bulan ini untuk menerima teknologi dan
peralatan militer, yang sebagian besarnya dikirim untuk digunakan di Pulau Natuna.
Indonesia juga berminat untuk bergabung dengan latihan perang gabungan dengan
Amerika Serikat di wilayah ini. Sudah dua kali latihan dilakukan bersama AS di Batam yang
berjarak 480 km dari Natuna. Latihan ini termasuk penggunaan pengawasan dan pesawat
patroli, seperti penggunaan pesawat P-3 Orion, yang dapat mendeteksi kapal di permukaan
dan kapal selam. Menteri pertahanan mengatakan telah menghabiskan US$14,2 juta (sekitar
Rp196 miliar) untuk memperkuat pangkalan militer di Pulau Natuna. Namun pemerintah
membantah bahwa penguatan tersebut merupakan antisipasi terhadap peningkatan
ketegangan di Laut Cina Selatan. Pemerintah Indonesia lebih suka menyebutnya sebagai
"diplomasi pertahanan."
Penduduk
Masalah penduduk di Kabupaten Natuna sama halnya seperti daerah lain di Indonesia.
Untuk mencapai manusia yang berkualitas dengan jumlah penduduk yang tidak terkendali
akan sulit tercapai. Program kependudukan yang meliputi pengendalian kelahiran,
menurunkan tingkat kematian bagi bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup,
penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal
pembangunan yang harus ditingkatkan. Penduduk Kabupaten Natuna tahun 2012 berjumlah
76.305 jiwa, terdiri dari 39.524 penduduk laki-laki dan 36.781 penduduk perempuan.
Sedangkan jumlah rumah tangga tercatat sebanyak 19.039 rumah tangga. Secara keseluruhan,
kepadatan penduduk Kabupaten Natuna tahun 2012 sebesar 38,13 jiwa per km2. Ini artinya
dalam wilayah seluas 1 km2 terdapat penduduk sekitar 38 jiwa.
Pengeluaran Penduduk
Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan jelas dari besarnya pendapatan yang
diterima. Namun mengingat sulitnya data pendapatan yang akurat sulit diperolehmaka
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konsumsi atau pengeluaran rumahtangga.
Tujuan utama pengumpulan data ini adalah untuk melihatperkembangan tingkat
kesejahteraan penduduk dan sebagai bahan analisis silang. Pengeluaran rata-rata sebulan per
kapita penduduk pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp 624.330,- terlihat lebih meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 620.141,-.
Pendapatan Regional
PertumbuhanPDRB
Angka pertumbuhan ekonomi (PDRB riil) yang tumbuh 6,54 persen, mengalami kenaikan
bila dibandingkan tahun lalu yang sebesar 6,41 persen. Hal menunjukkan kinerja ekonomi
Kabupaten Natuna sepanjang 2012 masih menunjukkan hasil yang cukup baik. Pertumbuhan
PDRB tertinggi selama tahun 2012 didominasi sektor konstruksi yaitu sebesar 19,12persen.
Sebaliknya, walaupun memberi peran yang besar pada PDRB, pertumbuhan sektor pertanian
sedikit melambat bila dibandingkan tahun sebelumya yaitu sebesar 4,73 persen.
DistribusiPDRB
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Natuna masih dominan di tahun 2012,
tetapi angkanya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Kontribusi sektor ini sebesar
55,71 persen di tahun 2012, padahal di tahun 2011 sebesar 57,74 persen. 11.2 RGDP
Distribution. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran selama tahun 2012 juga mampu
memberi kontribusi sebesar 17,34 persen, atau mengalami kenaikan daripada tahun
sebelumnya.
PDRBPerkapita
Selama periode 20082012, PDRB per kapita Kabupaten Natuna mengalami pertumbuhan
rata-rata sebesar 1,65 persen per tahun. Selisih antara pertumbuhan ekonomi dengan
pertumbuhan penduduk merupakan cerminan dari kenaikan taraf kehidupan ekonomi
masyarakat. Tetapi keterkaitan tersebut belum sepenuhnya menunjukkan tingkat taraf hidup
masyarakat. Hal tersebut didasari, antara lain : (1) PDRB hanya mengacu pada aspek
ekonomi, sedangkan kesejahteraanmencakup aspek ekonomi maupun non ekonomi, (2)
pertumbuhan PDRB yang tinggi belum tentu menjamin bahwa distribusi pendapatan relatif
merata di kalangan penerima pendapatan.
Kemiskinan
Pulau-pulau di kawasan Kabupaten Natuna sangat kaya dengan berbagai objek wisata
yang potensial, namun sayang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memperkenalkan
pariwisata di daerah ini kepada para wisatawan belum cukup memadai. Letak geografis yang
cukup jauh juga merupakan salah satu faktor penyebab kurang berkembangnya sektor
pariwisata di Kabupaten Natuna. Karena itu upaya untuk membenahi berbagai objek dan
melengkapi fasilitas dengan mengembangkan jaringan transportasi perlu terus ditingkatkan.
Mengingat Natuna adalah sebuah kabupaten yang memiliki banyak pantai yang menarik dan
eksotis maka sebagian besar pengunjung wisata adalah wisatawan bahari/pantai. Pada tahun
2012 mencapai sekitar 176.960 orang. Di Kabupaten Natuna pada tahun 2012 terdapat 34
unit hotel/penginapan yang tersebar di 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Midai, Bunguran Barat,
Bunguran Timur, Serasan, Bunguran Utara, Pulau Tiga dan Subi. Hotel-hotel tersebut
menyediakan 451 kamar dengan 544 tempat tidur. Sampai saat ini belum ada peningkatan
yang cukup berarti mengenai kuantitas hotel dan fasilitas yang disediakan hotel-hotel yang
ada dibandingkan tahun-tahun yang lalu.
Natuna Art adalah sebuah pergelaran akbar yang di selenggarakan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Natuna. Even ini bertujuan untuk mempromosikan wisata seni dan budaya
Natuna ke dunia luar. Biasanya Natuna Art di adakan di komplek gedung Masjid Agung
Natuna.
Perbandingan Regional
Pada tahun 2012, jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau mencapai 1.764.766
jiwa. Natuna merupakan kabupaten dengan penduduk terkecil kedua setelah Kepulauan
Anambas. Selama periode 2000-2010 rata-rata pertumbuhan penduduk Kepulauan Riau
adalah sebesar 6,94% per tahun. Rata-rata pertumbuhan penduduk Natuna adalah sebesar
1,94%. Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kepulauan Riau mengalami fluktuasi selama
periode 2008-2012. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 8,52%. Fluktuasi
LPE terjadi di semua kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau. Dilihat dari besarnya
kontribusi PDRB kabupaten/kota terhadap PDRB Provinsi Kepulauan Riau selama 2012,
andil terbesar diberikan oleh Kota Batam sebesar 70,17%. Sedangkan Kabupaten Natuna
memberikan andil sebesar 1,59 % bagi keseluruhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau selama
tahun 2012.
Luas Wilayah
Pulau Senoa, salah satu pulau terluar Indonesia yang berada di Kab Natun. Kabupaten
Natuna memiliki luas wilayah 264.198,37 km2 dengan luas daratan 2.001,30 km2dan lautan
262.197,07 km2.Ranai sebagai Ibukota Kabupaten Natuna. Di kabupaten ini terdapat 154
pulau, dengan 27 pulau (17,53 persen) yang berpenghuni dan sebagian besar pulau (127
buah) tidak berpenghuni. Dua pulau terbesar diantaranya adalah Pulau Bunguran dan Pulau
Serasan. Pulau-pulau yang ada dapat dikelompokkan dalam 2 gugusan:
Gugusan Pulau Natuna, terdiri dari pulau-pulau di Bunguran, Sedanau, Midai, Pulau
Laut, dan Pulau Tiga.
Gugusan Pulau Serasan, terdiri dari pulau-pulau di Serasan, Subi Besar dan Subi
Kecil.
Iklim
Iklim di Kabupaten Natuna sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Musim
kemarau biasanya terjadi pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Juli. Curah hujan rata-rata
setahun berkisar 225,4milimeter dengan rata-rata kelembaban udara sekitar 86 persen dan
temperatur berkisar antara 21,80C hingga34,00C.
Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya, Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan
bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian
wilayah antar kecamatan cukup beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter
dari permukaan laut dengan kemiringan antara 2 sampai 5 meter. Pada umumnya struktur
tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan yang tanah dasarnya mempunyai
bahan granit, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus. Berikut nama gunung dan
tingginya dari permukaan laut yang berada dalam wilayah Kabupaten Natuna:
Peternakan
Sub sektor peternakan bertujuan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak
dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat. Sebagian besar hewan ternak yang dipelihara
adalah sapi.Jumlah populasi hewan ternak mengalami peningkatan dibandingkan dengan
tahun lalu, baik sapi, kerbau maupun kambing.
Perikanan
Jumlah kapal/perahu penangkap ikan pada tahun 2012adalah sebanyak 2.404 kapal/perahu
bermotor (turun 17,4 % dari tahun lalu) dan 1.104 perahu tanpa motor (naik7,9 % dari tahun
lalu).
Perindustrian
Pergerakan ekonomi masyarakat salah satunya bisa dilihat dari bergeraknya sector
industri. Data tahun 2012 yang diperoleh menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan
dibandingkan tahun sebelumnya. Industri besar meningkat 173 persen, industri sedang
meningkat 139 persen, dan industri kecil meningkat 428 persen. Dengan adanya penambahan
tempat industri maka jumlah tenaga kerja pun makin meningkat.
Pertambangan
Kegiatan usaha penggalian di Kabupaten Natuna meliputi penggalian pasir, tanah liat,
tanah urug, kerikil, tanah, batu granit dan sirtu. Sedangkan pertambangan di Kabupaten
Natuna meliputi minyak mentah dan gas bumi. Produksi minyak mentah mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya sedangkan gas bumi mengalami kenaikan.
Listrik dan Air Minum
Listrik dan air minum merupakan salah satu kebutuhan vital bagi proses
pembangunan dan terkait erat dengan kesejahteraan masyarakat. Produksi dan jangkauan
pelayanan PLN dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup berarti, walaupun
dari segi pelayanan masih sering terjadi pemadaman secara tiba-tiba dan aliran daya listrik
yang kurang stabil. Penyajian tabel kelistrikan meliputi listrik yang dikelola oleh PLN
maupun listrik non PLN yang cukup besar fungsinya terutama di daerah-daerah terpencil.
Peningkatan pelayanan listrik PLN dapat dilihat dari jumlah mesin, daya terpasang, tenaga
yang dibangkitkan serta jumlah pelanggan yang ada. Banyak mesin pada tahun 2012
berjumlah 13 unit dengan tenaga yang dibangkitkan mencapai 496.058 kWh. Berdasarkan
direktori perusahaan air minum pada tahun 2012, usaha yang bergerak di sektor air minum
ada sebanyak 2 unit. Dari jumlah tersebut, hanya 1 unit yang pengelolaannya dilakukan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sisanya dilakukan oleh Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa (LKMD) ataupun swasta. Pada tahun 2012, jumlah produksi air minum
mengalami kenaikan sekitar sebesar 67,14 persen dari tahun sebelumnya. Ditinjau dari
besarnya produksi, terlihat bahwa PDAM di Kecamatan Bunguran Timur jauh melebihi
produksi yang dicapai perusahaan air minum lainnya. Di tahun 2012, produksi PDAM
Kecamatan Bunguran Timur mencapai 645.569 m3.
Usaha Perdagangan
Unit kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian pada Kabupaten
Natuna menunjukkan masih banyak perusahaan yang belum berbadan
hukum. Perdagangan besar dari tahun sebelumnya menunjukkan
kemajuan yang sangat pesat. Begitu juga dengan jenis perdagangan
lainnya yaitu perdagangan eceran, rumahmakan dan restoran, serta kedai
kopi.
PendidikanMenengah
Pada tahun 2012 terdapat 33 SMP/MTs dan 17 SMA/MA serta 5SMK. Jumlah siswa
SMP/MTs mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen, sedangkan jumlah siswa SMA/MAjuga
mengalami kenaikan dari 2.930menjadi 2.946 orang. Jumlah siswa yang memilih untuk
meneruskan ke SMK mengalami kenaikansebesar 4,9persen.
Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Dengan tujuan tersebut
diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik, yang pada gilirannya
memperoleh kehidupan yang sehat dan produktif. Pada tahun 2012 terdapat 2 rumah sakit, 13
Puskesmas, 31 Puskesmas Pembantu, 16 Puskesmas keliling, dan 3 Balai Pengobatan.
Agama
Guna menghasilkan masyarakat yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa maka
telah disediakan berbagai tempat ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masyarakat di
Kabupaten Natuna, baik yang dibangun oleh pemerintah ataupun oleh masyarakat.
Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Natunatercatat bahwa pada
tahun 2012, terdapat 104 Mesjid, 102 Musholla, 7 Gereja dan 3 Vihara.
DAFTAR PUSTAKA
Noname. 2015. Kabupaten Natuna. [diunduh pada: 9 mei 2015]. Tersedia pada :
http://www.kompasiana.com/fadlirakhmad/natuna-dari-biaya-hidup-yang-tinggihingga-kota-modern-di-atas-laut_5517b1fe813311a8689de3f3 (25 Juni 2015)
Bhatanagar Tulika. 2015. Mengapa Indonesia Menambah Kekuatan Militer di
Natuna. [diunduh pada : 9 mei 2016]. Tersedia pada :
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/12/151230_dunia_indonesia_natuna
Rakhmad Fadli. 2015. Natuna, Dari Biaya Hidup yang Tinggi Hingga Kota Modern di Atas
Laut. [diunduh pada: 9 mei 2016]. Tersedia pada:
http://www.kompasiana.com/fadlirakhmad/natuna-dari-biaya-hidup-yang-tinggihingga-kota-modern-di-atas-laut_5517b1fe813311a8689de3f3