Anda di halaman 1dari 5

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM


Nama Klien
Ruangan
Tanggal

:
:
No. Dx

Diagnosa Medis
No. RM
Diagnosis
Keperawatan
Tu

:
:

Perencanaan
Tujuan

Gangguan proses TUM:


pikir:
Waham Klien
dapat
kebesaran
wahamnya.

Kriteria evaluasi

Intervensi

mengontrol

TUK 1:
Klien dapat membina hubungan
saling percaya dengan perawat

Bina hubungan saling percaya dengan klien:


1.1.1. Beri salam
1.1.2. Perkenalkan diri, nama panggilan
Setelah .... x interaksi, klien:
perawat dan tujuan perawat
a. Mau menerima kehadiran
berkenalan.
perawat di sampingnya.
1.1.3.
Tanyakan nama lengkap dan nama
b. Mengatakan mau menerima
panggilan yg disukai klien.
bantuan perawat
1.1.4. Yakinkan klien dalam keadaan
c. Tidak menunjukkan tandaaman dan perawat siap menolong
tanda curiga
dan mendampinginya
d. Mengizinkan duduk di samping. 1.1.5. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
1.1.6. Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
1.1.7. Perhatikan kebutuhan dasar dan
beri bantuan untuk memenuhinya.

TUK 2:
Klien dapat mengidentifikasi
perasaan yang muncul secara
berulang dalam pikiran klien

TUK 3:
Klien dapat mengidentifikasi
stressor
atau
pencetus
wahamnya (Trigger factor)

TUK 4:
Klien dapat
wahamnya

mengidentifikasi

Setelah
..x
interaksi
klien
menceritakan ide-ide dan perasaan
yang muncul secara berulang dalam
pikirannya.

2.1.1. Bantu klien untuk mengungkapkan

perasaan dan pikirannya


o Diskusikan
dengan
klien
pengalaman
yang
dialami
selama ini termasuk hubungan
dengan orang yang berarti,
lingkunga kerja, sekolah, dsb..
o Dengarkan pernyataan klien
dengan
empati
tanpa
mendukung atau menentang
pernyataan wahamnya.
o
Katakan perawat dapat
memahami
apa
yang
diceritakan klien.
Setelah . x interaksi klien:
3.1.1. Bantu klien untuk mengidentifikasi
kebutuhan yang tidak terpenuhi serta
Dapat menyebutkan kejadianfaktor pencetus wahamnya.
kejadian sesuai urutan waktu
Diskusikan dengan klien tentang
serta harapan/ kebutuhan dasar
kejadian
traumatik
yang
yang tidak terpenuhi: harga
menimbulkan rasa takut, ansietas
diri, rasa aman, dsb.
maupun perasaan tidak dihargai.
Dapat
menyebutkan

Diskusikan kebutuhan atau harapan


hubungan antara kejadian
yang belum terpenuhi.
traumatis atau kebutuhan

Diskusikan cara mengatasi


tidak terpenuhi dengan
kebutuhan yang tidak tepenuhi dan
wahamnya.
kejadian yang traumatis.
Diskusikan dengan klien apakah
ada halusinasi yang meningkatkan
pikiran terkait wahamnya.
Diskusikan dengan klien antara
kejadian-kejadian tersebut dengan
wahamnya.
Setelah. x interaksi klien: dapat 4.1.1. Bantu klien mengidentifikasi
menyebutkan
perbedaan
keyakinannya yang salah tentang
pengalaman
nyata
dengan
situasi yang nyata (bila klien
pengalaman wahamnya
sudah siap).

Diskusikan

TUK 5:
Klien dapat mengidentifikasi
konsekuensi dari wahamnya

Setelah

.x

interaksi

klien: 5.1.1.

menjelaskan gangguan fungsi hidup


sehari-hari yang diakibatkan ide-ide
atau pikiran yang tidak sesuai
kenyataan seperti:
- hubungan dengan keluarga
- hubungan antara orang lain
- pekerjaan
- aktivitas sehari-hari
- prestasi, dll.

5.1.2.
5.1.3.

TUK 6:
Klien dapat melakukan teknik
distraksi
sebagai
cara
menghentikan pikiran yang

Setelah ..x interaksi klien mampu


melakukan aktivitas yang konstruktif
sesuai dengan minatnya yang dapat
mengalihkan
focus
klien
dari

6.1.1.
6.1.2.

dengan
klien
pengalaman wahamnya
tanpa
berargumentasi.
Katakan kepada klien akan
keraguan
perawat
terhadap
pernyataan klien.
Diskusikan dengan klien respon
perasaan terhadap wahamnya.
Diskusikan frekuensi, intensitas
dan durasi tejadinya waham.
Bantu klien membedakan situasi
nyata
dengan
situasi
yang
dipersepsikan salah oleh klien.
Diskusikan
dengan
klien
pengalaman-pengalaman
yang
tidak menguntungkan sebagai
akibat dari wahamnya, seperti:
- Hambatan dalam berinteraksi
dengan keluarga.
- Hambatan dalam berinteraksi
dengan orang lain.
- Hambatan dalam melakukan
aktivitas sahari-hari.
- Perubahan dalam prestasi
kerja/ sekolah.
Ajak klien melihat bahwa waham
tersebut adalah masalah yang
membutuhkan bantuan orang lain.
Diskusikan orang atau tempat klien
meminta
bantuan
apabila
wahamnya timbul atau sulit
dikendalikan.
Diskusikan hobi/ aktivitas yang
disukainya.
Anjurkan klien memilih dan
melakukan
aktivitas
yang

terpusat pada wahamnya

wahamnya

TUK 7:
Klien mendapat
keluarga

Setelah x interaksi keluarga dapat


menjelaskan tentang
- pengertian waham
- tanda dan gejala waham
- penyebab dan akibat waham
- cara merawat klien waham

dukungsan

Setelah x interaksi keluarga dapat


mempraktekkan cara merawat klien
waham.

TUK 8:
Klien
memanfaatkan
dengan baik

obat

Setelah
.x
interaksi
menyebutkan:
manfaat minum obat

klien

membutuhkan
perhatian
dan
keterampilan fisik.
6.1.3. Ikut sertakan klien dalam aktivitas
fisik yang membutuhkan perhatian
sebagai pengisi waktu luang.
6.1.4. Libatkan klien dalam TAK
orientasi realita.
6.1.5. Bicara dengan klien topik-topik
yang nyata.
6.1.6. Anjurkan klien untuk bertanggung
jawab secara personal dalam
mempertahankan/ meningkatkan
kesehatan dan pemulihannya.
6.1.7. Beri penghargaan bagi setiap upaya
klien yang positif
7.1.1. Diskusikan pentingnya peran serta
keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi waham.
7.1.2. Diskusikan potensi keluarga untuk
membantu klien mengatasi waham.
7.1.3. Jelaskan pada keluarga tentang:
- Pengertian waham
- Tanda dan gejala waham
- Penyebab dan akibat waham
- Cara merawat klien waham
7.1.4. Latih keluarga cara merawat
waham.
7.1.5. Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah mencoba cara yang
dilatihkan.
7.1.6. Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatannya merawat klien di
RS.
8.1 Diskusikan dengan klien tentang
manfaat dan kerugian tidak minum
obat, nama, warna, dosis, cara, efek

terapi, efek samping penggunaan obat


kerugian tidak minum obat
8.2
Pantau
klien saat penggunaan obat
nama, warna, dosis, efek terapi
Beri
pujian
jika klien menggunakan
dan efek samping obat
Setelah
x
interaksi
klien
mendemonstrasikan penggunaan obat
dengan benar
Setelah
x
interaksi
klien
menyebutkan akibat berhenti minum
obat tanpa konsultasi dokter

obat dengan benar


8.3 Diskusikan akibat berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan dokter
- Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
dokter/ perawat jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai